cover
Contact Name
Subhan
Contact Email
jsapalaut@uho.ac.id
Phone
+6285394139509
Journal Mail Official
jsapalaut@uho.ac.id
Editorial Address
Sekretariat Elektronik Jurnal Gedung Kardiyo P. Kardiyo, Lt.2 FPIK-UHO, Jl. HEA Mokodompit No.1, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari Sulawesi Tenggara 93232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sapa Laut
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : ""     EISSN : 25030396     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jsl.v5i4
Cakupan artikel Jurnal Sapa Laut Meliputi : Bio-ekologi Kelautan Oseanografi dan Sains Atmosfer Remote Sensing Kelautan dan GIS Bioteknologi Kelautan Mitigasi Bencana Pesisir dan Adaptasi Perubahan Iklim Pencemaran Laut Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Ekowisata Bahari
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1: Februari 2023" : 7 Documents clear
STATUS EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI DALAM DAN DI LUAR DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (DPL) TAMAN NASIONAL LAUT WAKATOBI Alrum Armid; Amadhan Takwir; Dedy Oetama; Uniadi Mangidi; La Baco Sudia; Sjamsu Alam Lawelle
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.36501

Abstract

Daerah Perlindungan Laut (DPL) adalah kawasan perairan laut dengan ekosistem terumbu karang yang dilindungi dan dikelola oleh masyarakat. Pembentukan DPL telah diinisasi sejak tahun 2008 melalui program Coral Reef Management Project (Coremap). Studi ini dilakukan  untuk menginvestigasi status ekosistem terumbu karang di dalam dan di luar DPL dengan batas wilayah studi di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi. Pengamatan status ekosistem terumbu karang dan ikan karang dilakukan dengan metode transek garis (line intercept transect) sepanjang 50 m sejajar garis pantai pada 6 kawasan DPL dan 4 area di luar DPL. Data lapangan berupa foto tiap frame diidentifikasi dengan menggunakan perangkat CPCe untuk mengklasifikasikan lifeform karang, tutupan karang, dan biota lainnya. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan terhadap status kondisi ekosistem terumbu karang di dalam dan luar DPL. Rata-rata persentase tutupan karang berada pada kategori baik, masing-masing sebesar 54,9% (di dalam DPL) dan 53,9% (di luar DPL). Kelimpahan ikan karang cenderung lebih tinggi pada kawasan DPL jika dibandingkan dengan di luar DPL. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persentase karang hidup pada area DPL jika dibandingkan dengan data pengamatan tahun 2016.Kata Kunci: DPL, luar DPL, terumbu karang, ikan karang, Pulau Wangi-Wangi
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG DAN DAYA DUKUNG KAWASAN BUDIDAYA DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL LAUT WAKATOBI Dedy Oetama
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.41217

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian pemanfaatan ruang dan daya dukung kawasan budidaya di perairan TNL Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif kuantitatif. Data primer budidaya yang dikumpulkan, yakni luas kawasan, kawasan potensial untuk kegiatan budidaya, analisis daya dukung kawasan perairan untuk pengembangan kawasan budidaya. Berdasarkan hasil analisis pemanfaatan ruang budidaya, diperoleh gambaran ruang pesisir yang dapat dimanfaatkan untuk lokasi budidaya perikanan, terdiri dari budidaya rumput laut, kepiting, teripang, ikan (kerapu, sunu, kuwe) dan lobster dengan sistem Karamba Jaring Apung. Lokasi–lokasi tersebut tersebar di Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Berdasarkan hasil analisis spasial, diperoleh kawasan peruntukan pemanfaatan lahan budidaya yang terdiri atas kawasan perikanan budidaya rumput laut, budidaya ikan menggunakan KJA/KJT, KJA offshore dan KJA Minawisata, serta kawasan budidaya teripang dan tiram mutiara yang akan digunakan untuk pengembangan kawasan budidaya perikanan di Kabupaten Wakatobi dengan total luas kawasan potensial dan efektif masing-masing mencapai 4.753.617 ha dan 2.812.172 ha. Kata kunci: budidaya laut, daya dukung, pemanfaatan ruang, taman nasional laut, Wakatobi.
STRUKTUR KOMUNITAS KEPITING BIOLA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PERAIRAN DESA BASULE KECAMATAN LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA Muhammad Imran Huzair; Muhammad Ramli; Wa Nurgayah
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan, komposisi jenis, dan struktur komunitas kepiting biola pada ekosistem mangrove di perairan Desa Basule. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2020, bertempat di Perairan Desa Basule, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara. Pengambilan data mangrove dilakukan dengan menggunakan metode line transect dengan panjang teransek 100 m dengan plot berukuran 10x10 m, sedangkan pengambilan data kepiting biola Menggunakan metode purpose sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perairan Desa Basule terdapat 4 jenis mangrove pada daerah ini yaitu Sonneratia alba, Rhysophora Apiculata, Rhysophora Mucronata dan Bruguiera gymnorrhiz. Komposisi vegetasi mangrove yang tertinggi pada lokasi penelitian adalah Rhysophora Apiculata adalah 0,143 ind/m² (46%) dan yang terendah adalah Bruguiera gymnorrhiza 0,007 ind/m² (2%). Desa Basule ada tiga jenis kepiting biola yang didapat yaitu Paraleptuca annulipes, Tubuca dussumieri, dan Gelasimus vocans, diantara ketiga spesies tersebut yang memiliki kepadatan paling tinggi pada ketiga stasiun adalah Paraleptuca annulipes 32,9ind/m ix 2 , sedangkan biola Gelasimus vocans memiliki kepadatan yang rendah yaitu 16,1 ind/m 2 . Komposisi tertinggi yaitu jenis Paraleptuca annulipespada stasiun II dengan persentase jenis 45%. Sedangkan jumlah kepiting dengan komposisi terendah yaitu jenis Gelasimus vocans dengan persentase 14% pada stasiun III. Indeks keanekaragaman kepiting biola yang didapatkan di setiap stasiun penelitian berkisar 2,94 – 3,70. Kata kunci : Manggrove, Kepiting Biola, Kepadatan, Komposisi Jenis, Struktur Komunitas, Desa Basule.
KARAKTERISTIK HABITAT, KEPADATAN DAN KOMPOSISI ECHINODERMATA PADA EKOSISTEM LAMUN DI PERAIRAN TAPULAGA KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE Hardiana Hardiana; Ira Ira; Subhan Subhan
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43187

Abstract

Echinodermata merupakan salah satu filum invertebrata laut yang memiliki peran penting sebagai salah satu komponen utama dari keanekaragaman hayati laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat, tingkat kepadatan, dan komposisi Echinodermata pada ekosistem lamun di Perairan Tapulaga. Pengambilan data ekosistem lamun menggunakan metode transek kuadrat, sedangkan pengambilan sampel Echinodermata menggunakan metode transek belt. Pengolahan data menggunakan principal component analysis (PCA) dengan bantuan software XLStat 2016. Hasil penelitian menunjukkan persentase tutupan lamun berada pada kisaran 14,24% - 76,82 %. Disisi lain, kepadatan Echinodermata berkisar antara 17 – 64 individu/m2. Echinodermata yang ditemukan antara lain dari kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea dan Holothuroidea. Kata kunci: Echinodermata, Ekosistem Lamun, Perairan Tapulaga
KAJIAN FENOMENA UPWELLING SELAMA PERIODE EL-NINO DAN LA-NIÑA DI PERAIRAN LAUT MALUKU Lilis Mudlika; La Ode Muhammad Yasir Haya; Asmadin Asmadin
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43182

Abstract

Perubahan temperatur menyebabkan penyimpangan iklim global di Perairan Samudera Pasifik hingga ke Perairan Laut Maluku. Perubahan temperatur yang diikuti dengan perubahan konsentrasi klorofil-a memberikan pengaruh terhadap fenomena upwelling. Penelitian ini mengkaji |fenomena upwelling selama periode El-Nino dan La-Niña di Laut Maluku. Metode yang digunakan dalam pendugaan daerah upwelling yaitu overlay antara peta suhu permukaan laut dan klorofil-a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata suhu permukaan laut pada periode El-Nino (2015) lebih rendah dengan nilai 27,42 ºC dibanding periode La-Niña (2020-2021) dengan nilai 28,73 ºC. Hal ini berbanding terbalik dengan konsentrasi klorofil-a dalam periode yang sama dimana rerata konsentrasi klorofil-a pada periode El-Nino (2015) lebih tinggi dengan nilai 0,393 mg/m3 dibanding periode La-Niña (2020-2021) dengan nilai 0,229 mg/m3. Pada analisis pola sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di Perairan Laut Maluku, fenomena upwelling dapat terjadi baik saat El-Nino (2015) maupun saat La-Niña (2020-2021). Secara umum fenomena upwelling terjadi pada Juni – September dimana intensitas semakin kuat dan skala sebarannya semakin luas terjadi di Timur Banggai, Barat Pulau Obi dan Barat Pulau Bacan selama periode El-Nino (2015) dan melemah pada periode La-Niña (2020-2021). Kata Kunci: El-Nino, Laut Maluku, La-Niña, Upwelling
STUDI KANDUNGAN KARBON PADA MANGROVE DI KELURAHAN LALOWARU, KABUPATEN KONAWE SELATAN Baharuddin Baharuddin; La Ode Muhammad Yasir Haya; Amadhan Takwir
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43183

Abstract

Pemanasan global terjadi karena peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di lapisan atmosfer bumi yang secara tidak langsung, akan mempengaruhi penyimpanan karbon di lautan. Sebagai salah satu sumber daya alam di kawasan pesisir, komunitas mangrove memiliki manfaat yang sangat luas salah satu fungsi ekologis mangrove yang saat ini tengah diperbincangkan adalah mangrove sebagai penyimpan karbon. Kelurahan Lalowaru merupakan kawasan yang terletak di wilayah pesisir penggunaan lahan utama pesisir Kelurahan Lalowaru pemukiman, pariwisata dan tambak yang mengakibatkan berkurangnya ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove dan untuk mengetahui biomassa dan kandungan karbon pada ekosistem mangrove di Kelurahan Lalowaru, Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2022, bertempat di Kelurahan Lalowaru, Konawe Selatan. Ada 5 jenis mangrove yang ditemukan yaitu, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Sonneratia alba dan Bruguiera gymnorrhiza. Kerapatan Mangrove tertinggi dari semua stasiun terdapat pada Stasiun III dengan nilai 1233 ind/ha. Biomassa dan karbon di atas permukaan tanah pada tingkat pohon tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 9,617 ton C/ha. Stok karbon pada semai yang tertinggi ditemukan pada Stasiun III yaitu sebesar 0.64 ton C/ha. Stok karbon pada serasah terbesar terdapat pada stasiun III dengan nilai 0,305 ton C/ha. Stok karbon total pada setiap stasiun dari hasil penjumlahan nilai stok karbon pada pohon, semai dan serasah tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 10,562 ton C/ha. Tingginya stok karbon dikarenakan kerapatan tegakan mangrove pada stasiun berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi nilai biomassa pada mangrove. Kata Kunci: Mangrove, Kerapatan Mangrove, Stok Karbon
ANALISIS KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI PERAIRAN KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Ahmad Rifai; Muhaimin Hamzah; Amadhan Takwir
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43184

Abstract

Eucheuma cottonii merupakan salah satu komoditas prioritas budidaya perikanan, karena memiliki beberapa keunggulan yaitu teknologi budidaya mudah dilakukan, modal yang diperlukan dalam budidaya rumput laut relatif kecil, dan usia panen singkat. Kecamatan Mawasangka adalah salah satu daerah yang masyarakatnya memanfaatkan wilayah perairannya untuk membudidayakan rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut berdasarkan kondisi fisika-kimia. Data–data diperoleh dengan cara mengukur parameter oseanografi fisika dan kimia secara insitu dan eksitu. Analisis data dilakukan dengan metode skoring dan pembobotan. Kesesuaian perairan berdasarkan kondisi fisika - kimia untuk lokasi bididaya rumput laut Eucheuma cottonii menunjukkan bahwa parameter nitrat, fosfat, dan kecerahan di semua stasiun pengamatan rata-rata memiliki kriteria cukup sesuai – tidak sesuai. Untuk parameter gelombang dan TSS masuk kriteria sesuai di setiap stasiun, sedangkan parameter kecepatan arus, salinitas, suhu, dan pH memiliki kriteria cukup sesuai – sesuai di setiap stasiun pengamatan. Dari 4 stasiun pengamatan, 3 stasiun masuk kriteria sesuai yaitu stasiun 1 dengan nilai skor evaluasi 87,5 %, stasiun 2 dengan nilai skor evaluasi 92,5 %, dan stasiun 4 dengan nilai skor evaluasi 92,5 %, sedangkan stasiun yang masuk kriteria cukup sesuai yaitu stasiun 3 dengan nilai skor evaluasi 80,83 %. Kata kunci: Budidaya Rumput Laut, Eucheuma cottonii, Kecamatan Mawasangka, Tingkat Kesesuaian

Page 1 of 1 | Total Record : 7