cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Terapan Abdimas
ISSN : 25022806     EISSN : 25022784     DOI : https://doi.org/10.25273
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018)" : 15 Documents clear
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN E-LEARNING DENGAN WEB LOG SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR GURU Irnin Agustina Dwi Astuti; Nurullaeli Nurullaeli; Alpi Mahisha Nugraha
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.088 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2806

Abstract

Abstract.The purpose of this public service activities is to enhance the role of vocational teachers and vocational Respati 1 Respati 2 in developing innovative learning media. Innovation learning media in the form of web logs. Log web presence is expected to be maximized by teachers as an alternative medium of knowledge transmission, media on-line learning, as well as solutions to the problem of lack of conventional instructional hours in class. Web logs can be accessed by students and teachers anywhere and anytime, which is expected to motivate students to learn independently grasp the concepts of the lessons. This learning innovations make the learning process more flexible and efficient. The method in this devotion in the form of training methods, mentoring and discussion. Training is done by giving seminars creating web log and web log manufacturing practices teaching materials by teachers was held on December 15-16, 2016. The results of the training in the form of web logs each participant that can be used for the learning process. Outcomes in community service activities in the form of modules making web log.Keywords: e-learning, web log, teaching materials.  Abstrak.Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan peran guru SMK Respati 1 dan SMK Respati 2 dalam mengembangkan inovasi media pembelajaran. Inovasi media pembelajaran berupa web log. Keberadaan web log diharapkan dapat dimaksimalkan oleh para guru sebagai media alternatif penyampaian pengetahuan, media pembelajaran on-line, serta solusi untuk masalah kurangnya jam pembelajaran konvensional di kelas. Web log tersebut dapat diakses oleh siswa dan guru dimana pun dan kapan pun, sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri memahami konsep-konsep pelajaran. Inovasi pembelajaran ini membuat proses pembelajaran lebih fleksibel dan efisien.  Metode dalam pengabdian ini berupa metode pelatihan, pendampingan, dan diskusi. Pelatihan dilakukan dengan cara memberikan seminar pembuatan web log dan praktik pembuatan web log bahan ajar oleh guru yang dilaksanakan pada tanggal 15-16 desember 2016. Hasil pelatihan berupa web log masing-masing peserta yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran. Luaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa modul pembuatan web log.Kata Kunci: e-learning, web log, bahan ajar.
PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN CAMTASIA STUDIO BAGI GURU DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MUNTILAN - MAGELANG Muhammad Sholeh; Suraya Suraya; Ign. Suraya
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.246 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2813

Abstract

Abstract. Teaching materials as one of the media that teachers can use to explain the material to the students. In the era of the development of information technology today, teachers must develop teaching materials that utilize information technology. With the support of information technology, materials or teaching materials that are packaged can be displayed more interesting and interactive. Many applications that teachers can use in creating teaching materials. One of them is Camtasia Studies. With this application, teachers do not need a programming understanding in the development of teaching materials. This application developed video-based and can be equipped with more attractive appearance. As an effort to improve the role of teachers in developing teaching materials, in SMK Muhammadiyah 2 Muntilan has been held training to create teaching materials with Camtasia Studio application. Theresults of training to produce teaching materials and ready to be given to students either through flash disk or uploaded in elearning school. Abstrak. Bahan ajar sebagai salah satu media yang dapat digunakan guru untuk menjelaskan materi kepada para siswa. Di era perkembangan teknologi informasi saat ini, guru harus mengembangkan bahan ajar yang memanfaatkan teknologi informasi. Dengan dukungan teknologi informasi, materi atau bahanajar yang dikemas dapat ditampilkan lebih menarik dan interaktif. Banyak aplikasi yang dapat digunakan guru dalam membuat bahan ajar. Salah satu nya adalah Camtasia Studi. Dengan aplikasi ini, guru tidak memerlukan pemahaman pemrograman dalam pengembangan kan bahan ajar. Aplikasi ini dikembangkanberbasis video dan dapat dilengkapi dengan tampilan-tampilan yang lebih menarik. Sebagai upaya meningkatkan peran guru dalam mengembangkan bahan ajar, di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan telah diselenggarakan pelatihan membuat bahan ajar dengan aplikasi Camtasia Studio. Hasil pelatihan  menghasilkan bahan ajar dan siap untuk diberikan ke siswa baik melalui flash disk maupun di unggah di elearning sekolah.
PENGEMBANGAN WISATA LOKAL DI PESISIR MANGGAR KOTA BALIKPAPAN UNTUK PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR Didik Hadiyatno; Nina Indriastuty; Ulum Janah
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.851 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2802

Abstract

Abstract. The eastern region of Balikpapan is dominated by fishing communities in Manggar. In this region, there are attractions Manggar Beach. The government and the surrounding community have used both elements in their daily activities. However, the utilization is still not maximal. Although the government has improved the coastal infrastructure, it is still necessary to develop human resources in order for the economy through tourism to materialize. Through strategic stages, namely (1) data collection; (2) analyzing data; (3) presentation of the result of data analysis, expected to get data to become picture and consideration of government and society around in improving economy area especially tourism with community profession partly as a fisherman. The findings in the tourism sector have yet to show results for the economy in Manggar. This is because the creativity and innovation of human resources have not been optimized by the community and local government. The potential of the community actually exists to be developed in the tourism sector. This can be done through training the management of fishery products by following the global development so as to attract domestic and foreign tourists, making the coastal area as a tourist destination of choice.Keywords: Development Of Tourism, Economy, Society   Abstrak. Wilayah timur Balikpapan didominasi oleh masyarakat nelayan di Manggar. Di wilayah ini terdapat objek wisata Pantai Manggar. Pemerintah maupun masyarakat sekitar telah memanfaatkan kedua unsur tersebut dalam aktivitas keseharian. Namun, pemanfaatan tersebut masih belum maksimal. Walaupun pemerintah telah memperbaiki infrastruktur di pantai tersebut, masih perlu pengembangan SDM agar perekonomian melalui pariwisata dapat terwujud. Melalui tahapan strategis, yaitu (1) pengumpulan data; (2) penganalisisan data; (3) penyajian hasil analisis data, diharapkan diperoleh data-data untuk menjadi gambaran dan pertimbangan pemerintah serta masyarakat sekitar dalam meningkatkan perekonomian daerah khususnya pariwisata dengan profesi masyarakat sebagian sebagai nelayan. Hasil temuan di sektor pariwisata belum menampakkan hasil bagi perekonomian di Manggar. Hal tersebut dikarenakan kreatifitas dan inovasi SDM belum dioptimalkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Potensi yang dimiliki masyarakat sebenarnya telah ada untuk dikembangkan di sektor pariwisata. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan pengelolaan hasil perikanan dengan mengikuti perkembangan global sehingga menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara, menjadikan wilayah pesisir sebagai  tempat wisata pilihan.Kata Kunci: Pengembangan Wisata, Perekonomian, Masyarakat  
DEEMPHASIZE COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAMS ON MIGRAN WORKERS Anif Fatma Chawa; Cleoputri Al Yusainy; Isma Adila; Ayu Kusumastuti
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.021 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2807

Abstract

Abstract.This study wants to address how migrant workers and their choices to work abroad have impacted its family, especially for economy and infrastructure sector. This paper explains that community development tend to adopt two approaches: micro or macro perspective. Macro perspective focuses on the people or agencies only in terms of their relationship to the large-scale structure, whilst micro-perspective places a greater emphasis on the individual level as the main focus and objective in the development programs. The objective of this research is to seize the structural issues of the migrant workers, and therefore, social mapping method is used. Social mapping is a visual method of showing the relative location of households and the distribution of different types of people (such as male, female, adult, child, landed, landless, literate, illiterate, and so on) together with the social structure and institutions of an area. This research was conducted in Sukowilangun village, near Malang, East Java, as this regency is named one of the largest migrant workers origins.Keywords: Migrant Workers, Indonesia, Social Mapping, Community Development  Abstrak. Penelitian ini ingin membahas bagaimana pekerja migran dan pilihan mereka untuk bekerja di luar negeri telah mempengaruhi keluarganya, terutama dalam sektor ekonomi dan infrastruktur. Makalah ini menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat (community development) cenderung mengadopsi dua pendekatan perspektif yakni mikro atau makro. Perspektif makro hanya berfokus pada orang atau badan yang berkaitan dengan struktur yang berskala besar, sementara perspektif mikro lebih menekankan pada tingkat individu sebagai fokus utamanya dan program pembangunan sebagai objeknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menangkap isu struktural dari pekerja migran, penelitian ini menggunakan metode pemetaan sosial (social mapping). Social mapping adalah metode visual untuk menunjukkan lokasi relatif rumah tangga dan distribusi orang dari berbagai jenis (seperti laki-laki, perempuan, dewasa, anak-anak, rumah berubin atau tak berubin, terpelajar, buta huruf, dan lain-lain) bersama dengan struktur sosial dan institusi yang ada di area tersebut. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukowilangun, Kabupaten Malang, Jawa Timur, karena kabupaten ini merupakan salah satu asal pekerja migran terbesar.Kata kunci: Buruh Migran, Indonesia, Pemetaan Sosial, Community Development 
STRATEGI MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN SEKTOR FINANSIAL LOKAL MELALUI SUSTAINABILITAS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (BAITUL MAAL WATAMWIL, BMT) Yus Indra
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.585 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2793

Abstract

Abstract. Sustainability of Sharia Microfinance Institution or BMT is influenced by institutional sustainability, financial sustainability and external support. Aspects of sustainability are organizations, policies and procedures, internal control systems, tasks and authorities, financing risk management, human resources and outreach of products and activities, aspects affecting financial sustainability are capital adequacy, asset quality, liquidity , profitability and efficiency, while the factors affecting the external support are Laws and Regulations, Supervisory  of authority and Associate Agencies (APEX). To build sustainability BMT then must  attention to aspects mentioned above. This research is motivated by previous studies on financial sustainability of micro finance institutions, through best practice approach in financial institution generally conducted research to get, test and reconstruct to other aspects of sustainability of microfinance institution, that is aspect related to institution. This is due to the limited research that discusses institutional sustainability. Based on the research, it can be concluded that sustainability of BMT is influenced by institutional sustainability, financial sustainability and external support, but in the implementation stage it is necessary to re-implement the management based on best practice approach of bankingKeyword : sustainability,  governance  Abstrak. Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah atau BMT dipengaruhi oleh sustainabilitas kelembagaan (institutional sustainability), sustainabilitas keuangan (financial sustainability) dan dukungan eksternal. Aspek yang mempengaruhi sustainabilitas adalah organisasi, kebijakan dan prosedur, sistem pengendalian internal, tugas dan kewenangan, manajemen risiko pembiayaan,  Sumber Daya Insani  dan keterjangkauan produk dan aktivitas. Aspek yang mempengaruhi sustainabilitas keuangan adalah kecukupan permodalan, kualitas aset, likuiditas, profitabilitas dan efisiensi, sedangkan faktor yang mempengaruhi dukungan eketernal adalah Undang-Undang dan regulasi, otoritas pembinaan dan pengawasan dan lembaga pengayom (APEX). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian terdahulu mengenai sustainabilitas keuangan lembaga keuangan mikro, melalui pendekatan best practice perbankan dilakukan penelitian untuk merekontruksi kembali hasil penelitian terhadap aspek-aspek dari sustainabilitas lembaga keuangan mikro, yaitu aspek-aspek yang terkait dengan kelembagaan (institutional). Hal ini mengingat masih terbatasnya penelitian yang membahas mengenai sustainabilitas kelembagaan (institutional sustainability). Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa sustainabilitas BMT dipengaruhi oleh sustainabilitas kelembagaan (institutional sustainability), sustainabilitas keuangan (financial sustainability) dan dukungan eksternal, namun dalam tahap implementasinya perlu dilakukan pentatakelolaan kembali berdasarkan pendekatan best practice perbankan.Kata Kunci     : sustainabilitas,  tatakelola
WORKSHOP TRADING SAHAM ONLINE GUNA MENARIK MINAT MASYARAKAT PONOROGO DALAM BERINVESTASI DI BURSA EFEK INDONESIA Riawan Riawan; Ranti Kurniasih
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.419 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2814

Abstract

Abstract. Investment is defined as a capital investment process undertaken by an investor of both foreign and domestic investors in order to gain profit. Investment is a term that is not foreign to the community, both upper society, medium and lower class. However, most societies have a perception that being an investor must be people who have a lot of money especially for investing in big well-known companies. In fact, these perceptions can be minimized by inviting the community to conduct online trading training and provide an understanding to them that being an investor is not just among people who have a lot of money. Currently the Indonesia Stock Exchange has provided convenience to investors from the  middle to lower to be able to act as an investor. The solutions provided by the Indonesia Stock Exchange include reducing the number of stock sheets in 1 lot of 100 sheets.Abstrak. Investasi didefinisikan sebagai proses penanaman modal yang dilakukan oleh seorang investor baik investor asing maupun domestik dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Investasi merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi masyarakat, baik masyarakat kalangan atas, sedang maupunkalangan bawah. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat memiliki persepsi bahwa menjadi seorang investor haruslah orang-orang yang memiliki banyak uang khususnya untuk investasi pada perusahaan-perusahaan besar yang sudah terkenal. Sebenanrnya, persepsi tersebut dapat diminimalkan dengan mengajakmasyarakat untuk melakukan pelatihan trading online dan memberikan pemahaman kepada mereka bahwa menjadi investor bukan hanya kalangan masyarakat yang memiliki banyak uang. Saat ini Bursa Efek Indonesia telah memberikan kemudahan kepada investor dari kalangan menengah ke bawah untuk dapat berperan sebagai investor. Solusi yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia diantaranya adalah menurunkan jumlah lembaran saham dalam 1 lot yaitu 100 lembar.
KAMPUNG PENDIDIKAN DALAM PEMBERDAYAAN PARTISIPASIMASYARAKAT DESA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING Hasan Hasan
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.635 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2803

Abstract

Abstract. Education is a process of improvement, strengthening, and refinement of all human potential and potential . Through education, life is expected to experience a change to a better direction. Although the government's efforts in equitable education have been done, but in reality there are still many Indonesian people, especially those who are in the countryside have not received education. Under these conditions, innovations needed to address the potential of rural areas that can support the assurance of increased knowledge through non-formal education for the sustainability of economic activities in rural areas. Therefore, Indonesia needs non-formal education innovation with local content that is Kampung Pendidikan. A social movement project initiated by the youth of the village (Inspirator) as a manifestation of awareness to improve the living standards of rural communities through character education and competitiveness that involves the community to take part in advancing education by learning and innovating by putting forward local content (Local Culture ) to participate in contributing to build Indonesia. There are several Kampung Pendidikan programs: DIDIKMASYARAKAT (Collaboration and Synergy), DIDIKPEMUDA (Global Thinking, Acting Local), DIDIKKAMPUNG. Based on research conducted in Desa Kuajang, Binuang District Polewali Mandar Regency, West Sulawesi, the local community, desperately needs the presence of Kampung Pendidikan as a forum to build the potential of both the village of human resources, as well as natural resources.Keywords: Kampung Pendidikan, rural, education. Abstrak. Pendidikan merupakan proses perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia.Melalui pendidikan, diharapkan kehidupan akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Walaupun upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan telah dilakukan, namun dalam kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia khususnya mereka yang berada di pedesaan belum mengenyam pendidikan. Dengan kondisi tersebut maka dibutuhkan inovasi penanganan potensi pedesaan yang dapat mendukung terjaminnya peningkatan pengetahuan melalui pendidikan nonformal demi keberlanjutan kegiatan perekonomian di pedesaan. Olehnya itu Indonesia perlu inovasi pendidikan nonformal yang bernuansa muatan lokal yaituKampung Pendidikan. Sebuah gerakan sosial project yang di inisiasioleh para pemuda kampung (Inspirator) sebagai wujud kepedulian untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa melalui pendidikan berkarakter dan berdaya saing yang melibatkan masyarakat untuk ambil andil dalam memajukan pendidikan dengan cara belajar dan berinovasi dengan mengedepankan muatan lokal (Budaya Setempat) untuk ikut turut kontribusi membangun Indonesia. Ada beberapa program Kampung Pendidikan yaitu: DIDIKMASYARAKAT (Kolaborasi dan Sinergi), DIDIKPEMUDA (Berpikir Global, Bertindak Lokal), DIDIKKAMPUNG. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di di Desa Kuajang, Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, masyarakat setempat, sangat membutuhkan hadirnya Kampung Pendidikan sebagai wadah untuk membangun potensi desa baik sumber daya manusia, maupun sumber daya alam. Kata Kunci : Kampung Pendidikan, pedesaan, pendidikan.
RUMAH PINTAR DALAM TAMAN BELAJAR MASYARAKAT (TBM) BERBASIS KEARIFAN LOKAL Irwan Setyowidodo; Dema Yulianto; Aprilia Dwi Handayani
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.804 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2810

Abstract

Abstract. This study is based on the existence of community learning park (in Indonesian, it‟s called Taman Belajar Masyarakat/ TBM), which lacks the attention and participation of the community in the management and development. It supports the authors to study how empirical conditions of community park management and how to develop community learning parks by integrating local cultures and local wisdom. The method used is Participatory Rural Appraisal method and data collection techniques was done by interview, observation, and documentation study. The subject of the study was TBM "Daar ElFikr" Jambu . Based on preliminary studies, the empirical condition of TBM in the management is still traditional, the teenagers are still unfamiliar with the culture of reading and writing, inadequate information technology, the absence of documentation of the work, the lack of knowledge of cultural values of the village and the local wisdom of the young generation, against traditional games, as well as quite a number of less productive teenage figures. While the form of community participation in the management of TBM is still private social. Following a community-based approach through activities that integrate the local culture and wisdom of the community, it turns out that this can make a difference in TBM. For the program activities currently carried out include: 1) Implementation of writing classes are carried out periodically to be recorded and published in a book. 2) The creation of an online book catalog that provides information about books owned by TBM and the website contains information onTBM activities. 3) Documented traditional educative game CD containing life skill learning, such as mbubuan, dakon, ular tangga, gedrik, ular naga, paman dolit, wodowo, cublek-cublek suweng, sabrem, dan gobrak sodor. 4) Establishment of self-employment group. Abstrak. Kajian ini dilatarbelakangi adanya taman-taman belajar masyarakat (TBM) yang kurang mendapatkan perhatian maupun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan maupun pengembangannya. Hal tersebut mendukung penulis untuk melakukan kajian bagaimana kondisi empiris pengelolaan taman bacaan masyarakat serta bagaimana pengembangan taman belajar masyarakat dengan mengintegrasikan budaya dan kearifan lokal masyarakat. Metode yang dipergunakan yaitu metode Participatory Rural Appraisal dan tehnik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjekpenelit ian adalah TBM “Gelaran Buku Daar El Fikr” Jambu. Berdasarkan kajian awal, kondisi empiris TBM dalam pengelolaan masih bersifat tradisional, minimnya budaya membaca dan menulis remaja desa, belum memadainya teknologi informasi, belum adanya dokumentasi hasil karya, kurangnya pengetahuan nilai-nilai budaya desa dan kearifan lokal generasi muda, tidak mengenalnya anak-anak terhadap permainan tradisional, serta cukup banyak angka kurang produktif remaja. Sedangkan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan TBM masih bersifat sosial pribadi. Setelah dilakukan pendekatan berbasis masyarakat melalui kegiatan yang mengintegrasikan budaya dan kearifan lokal masyarakat, ternyata hal ini dapat memberikan perubahan di TBM. Untuk program kegiatan yang dilakukan saat ini diantaranya:1) Dilaksanakannya kelas menulis yang dilaksanakan secara periodik hingga dibukukan dan diterbitkan dalam sebuah buku. 2) Terciptanya katalog buku online yang memberikan informasi terkait buku-buku dimiliki TBM dan website memuat informasi kegiatan yang dilakukan TBM. 3) Terdokumentasikannya CD permainan edukatif tradisional yang mengandung pembelajaran ketrampilan hidup, yaitu : mbubuan, dakon, ular tangga, gedrik, ular naga, paman dolit, wodowo, cublek-cublek suweng, sabrem, dan gobak sodor. 4) Terbentuknya kelompok wirausaha mandiri 
METAMORFOSIS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK HASIL USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Nevrettia Christantyawati; Siska Armawati Sufa; Daniel Susilo; Teguh Dwi Putranto
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.781 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2794

Abstract

Abstract.Determination technology has changed the face of the world in all sectors. Especially industrial sectors and trade that the impact is very large. A technological revolution that touches all economic and social environments strongly forces all business people to switch from conventional to digital technology. Despite a necessity, this internet technology revolution is not necessarily able to push over control. It is still to be considered how the condition of economic community readiness of Small and Medium Enterprises in implementing this digital technology. This article is a series of research results and services to the public on how to get around the marketing communications communication from conventional analog-communication technology and manual industry technology. Some of the focus that will be discussed include the trick of increasing the competitiveness of UMKM Production Center of Aneka Keripik through the implementation of marketing communication technology transfer through modern technology transfer. The direct target is to increase the productivity of the business resulting from the potential cultivation of the plantation sector. The research object base is focused on communication synergy between institutions related to marketing of MSMEs in Tuwiri village, Merakurak sub-district, Tuban regency of East Java, and implementation of marketing communication system conducted by UMKM business actors including assessment of marketing communication mode and product distribution pattern through online and delivery system order.Keywords: Technology transfer, Marketing Communications, SME, Online System Marketing, Delivery Order, Tuwiri Tuban  Abstrak.Determinasi teknologi sudah mengubah wajah dunia di segala sektor. Terutama sector industri dan perdagangan yang imbasnya sangat besar. Revolusi teknologi yang menyentuh segala sendi ekonomi dan sosial sangat memaksa semua pelaku bisnis untuk beralih dari yang konvensional-manual menuju teknologi digital. Kendati suatu keharusan, revolusi teknologi internet ini tidak serta merta bisa merangsek alih kendali. Masih dipertimbangkan bagaimana kondisi kesiapan masyarakat ekonomi Usaha Kecil dan Menengah dalam mengimplementasikan teknologi digital ini.Artikel ini merupakan serangkaian hasil riset dan pelayanan kepada masyarakat mengenai bagaimana menyiasati perubahan komunikasi pemasaran dari teknologi komunikasi analog-konvensional dan teknologi industri yang manual. Beberapa fokus yang akan dibahas antara lainmeliputi trik peningkatan daya saing UMKM Sentra Produksi Aneka Keripik melalui  penerapanalih teknologi komunikasi pemasaran melalui transfer teknologi modern. Sasaran langsung ialah pada peningkatan produktifitas usaha hasil budidaya potensi daerah sektor perkebunan. Adapun basis obyek penelitian difokuskan pada sinergitas komunikasi antar lembaga yang berkaitan dengan pemasaran UMKM di desa Tuwiri kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban Jawa Timurdan penerapan system komunikasi pemasaran yang dilakukan para pelaku bisnis UMKM ini termasuk penjajagan tatacara komunikasi pemasaran dan pola distribusi produk melalui sistem online dan delivery order.Kata kunci :Alih teknologi, Komunikasi Pemasaran, UKM, Online System Marketing, Delivery Order, Tuwiri Tuban
KAMPUNG ORGANIK SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT BAGI ANAK USIA DINI DI KOTA SEMARANG Sukirman Sukirman; Rafika Bayu Kusumandari
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.809 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2804

Abstract

Abstract. Organic village is the designation for the urban / rural are developing environmental management where whole communities to manage the environment by planting organic crops. Even they develop dengue mosquito eradication in a way that is natural to plant crops that are not favored by mosquitoes. Referring to the objectives to be achieved, the research program was designed with a "Research and Development", meaning that a program of research followed by development program for repair or improvements. To produce a prototype Organic Village Environmental Education As Model For Community-Based Early Childhood, taken systematic steps in the form of the process of action, reflection, evaluation and innovation by applying qualitative research methods, descriptive, development, experimentation and evaluation. This study aims to gain in-depth overview of the Organic Village Environmental Education As Model For Community-Based Early Childhood. Village of Krobokan becoming a pilot village for urban areas for environmental regulation. Every citizen of organic crops and other useful plants such as mosquito repellent plants, fruit trees, etc. In addition, it is promoting recycling bins, especially organic waste that leaves of trees that have fallen. The leaves are processed into compost, but before it becomes compost. These leaves, crushed in advance by using a grinding machine garbage. It is intended to order the leaves into small pieces, so that when inserted into the barrel composer of the leaf pieces faster into fertilizer. The finished compost directly used to fertilize plants that live in stalls in the village Krobokan. For environmental education in early childhood, conducted in three schools namely TK Pembina State Semarang, Semarang Lab School kindergarten and kindergarten An Nur Semarang. The third school to apply the concept of habituation and role models as well as cooperation with parents.Keywords: Organic Village, Environmental Education, Early Childhood  Abstrak. Desa organik adalah sebutan untuk perkotaan / pedesaan sedang mengembangkan manajemen lingkungan di mana seluruh masyarakat untuk mengelola lingkungan dengan menanam tanaman organik. Bahkan mereka mengembangkan pemberantasan nyamuk dengue dengan cara alami untuk menanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk. Mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, program penelitian dirancang dengan "Penelitian dan Pengembangan", yang berarti bahwa program penelitian diikuti oleh program pengembangan untuk perbaikan atau perbaikan. Untuk menghasilkan prototipe Pendidikan Lingkungan Desa Organik Sebagai Model Untuk Anak Berbasis Anak Usia Dini, diambil langkah sistematis dalam bentuk proses tindakan, refleksi, evaluasi dan inovasi dengan menerapkan metode penelitian kualitatif, deskriptif, pengembangan, eksperimen dan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mendalam tentang Pendidikan Lingkungan Desa Organik Sebagai Model Untuk Anak Usia Dini Berbasis Komunitas. Desa Krobokan menjadi desa percontohan untuk daerah perkotaan untuk pengaturan lingkungan. Setiap warga negara dari tanaman organik dan tanaman berguna lainnya seperti tanaman pengusir nyamuk, pohon buah-buahan, dll. Selain itu, mempromosikan sampah daur ulang, terutama sampah organik yang meninggalkan pohon yang telah jatuh. Daunnya diolah menjadi kompos, tetapi sebelum menjadi kompos. Daun-daun ini, dihancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin penggilingan sampah. Hal ini dimaksudkan untuk memesan daun menjadi potongan-potongan kecil, sehingga ketika dimasukkan ke dalam komposer barrel dari potongan daun lebih cepat menjadi pupuk. Kompos yang sudah jadi langsung digunakan untuk menyuburkan tanaman yang hidup di warung-warung di desa Krobokan. Untuk pendidikan lingkungan pada anak usia dini, dilakukan di tiga sekolah yaitu TK Pembina Negeri Semarang, TK Taman Kanak-Kanak Semarang dan TK An Nur Semarang. Sekolah ketiga menerapkan konsep habituasi dan model peran serta kerja sama dengan orang tua.Kata Kunci: Desa Organik, Pendidikan Lingkungan, Anak Usia Dini

Page 1 of 2 | Total Record : 15