cover
Contact Name
Sadang Husain
Contact Email
sadanghusain@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalflux@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Fisika FLUX
ISSN : 1829796X     EISSN : 25411713     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Fisika FLUX is a peer-reviewed, open access journal that publishes original research articles, review articles, as well as short communication in all areas of physics including applied physics, which includes: physics instrumentation and computation, biophysics, geophysics, physics materials, theoretical physics, and physics education. Journal use single peer reviewed to publish. This journal is published by Universitas Lambung Mangkurat Press. ISSN 1829-796X (print) and ISSN 2541-1713 (online) Jurnal Fisika FLUX is published twice a year. Articles will be peer reviewed first. Once ready to be published immediately on the current edition.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat" : 10 Documents clear
Identifikasi Pencemaran Logam Berat di Sekitar Pelabuhan Lembar Menggunakan Analisa Parameter Fisika dan Kimia Nurhidayati Nurhidayati; Lalu A. Didik; Ahmad Zohdi
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.912 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.9873

Abstract

ABSTRAK- Pelabuhan Lembar merupakan pelabuhan penyeberangan yang ada di pulau Lombok yang keberadannya sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat khususnya dampak air yang ditimbulkan oleh aktivitas keluar masuknya kapal- kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pencemaran logam berat yang ada disekitar Pelabuhan Lembar menggunakan analisa parameter fisika- kimia. Metode storet adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kualitas air yang parameter ujinya terdiri dari parameter fisika meliputi TDS, Konduktivitas Listrik, pH, serta suhu dan parameter kimia yang meliputi konsentrasi besi (Fe), kadmium (Cd), timbal (Pb), dan tembaga (Cu). Hasil uji tersebut menyatakan bahwa sebagian besar perairan di pelabuhan Lembar tidak terkontaminasi oleh logam berat. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengukuran rata- rata untuk Fe sebesar 0,048 ppm, Cu tertinggi sebesar 0,0137 ppm, Pb tertinggi sebesar 0,0364 ppm, dan Cd tertinggi sebesar 0,0107 ppm.ABSTRACT- Lembar port is a ferry port on the island of Lombok. This port connects Lombok Island and Bali Island. The existence of the Lembar Port is very influential on people's lives, especially the I  mpact of water caused by loading and unloading activities, remaining fuel from cargo ships, as well as pestilence from residents around the port waters. This study aims to identify heavy metal contamination around Lembar port using physico-chemical parameter analysis. The experiment method used to identify water quality whose test parameters consist of physical parameters including TDS, Electrical Conductivity, pH, and temperature and chemical parameters including concentrations of iron (Fe), cadmium (Cd), lead (Pb), and copper (Cu). The test results stated that most of the waters in the Lembar port were not contaminated by heavy metals. This is evidenced by the average measurement results for Fe of 0.048 ppm, the highest Cu at 0.0137 ppm, the highest Pb at 0.0364 ppm, and the highest Cd at 0.0107 ppm.
Desain Steam Boiler Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Skala Kecil Menggunakan Software Autodesk Inventor 2017 Ahmad Jaya; Anas Muliadin; Indra Darmawan; Titi Andriani; Nova Aryanto; Muhammad Hidayatullah
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.767 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.10273

Abstract

ABSTRAK - Peningkatan konsumsi energi listrik tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber energi fosil yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar oleh mayoritas pembangkit listrik di Indonesia, sehingga memunculkan permasalahan keamanan ketersediaan energi listrik. Salah  satu  cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dari limbah pertanian yang digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm). Pulau Sumbawa salah satu daerah yang memiliki potensi biomassa limbah tongkol jagung yang melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTBm skala kecil maupun skala besar dengan cara pembakaran langsung. Penelitian ini menggunakan data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB tahun 2018 sebagai referensi untuk mengetahui potensi limbah tongkol jagung,  dikarenakan jagung  di pulau Sumbawa dijual pipilan, maka tongkol jagung hanya dibuang begitu saja. Oleh karena itu diperlukan perencanaan membangun PLTBm untuk memanfaatkan potensi tongkol jagung yang ada  di pulau Sumbawa tersebut. Penelitian ini merancang desain struktur sebuah PLTBm skala kecil  bahan bakar tongkol jagung menggunakan software Autodesk Inventor 2017. Hasil rancangan desain struktur PLTBm pada penelitian ini sudah memenuhi standar keamanan untuk dilakukan pembangunan PLTBm secara riil berdasarkan hasil simulasi Computer Aided Engineering (CAE) yang telah dilakukan menggunakan Finite Element Analysis (FEA), dari hasil simulasi didapatkan nilai safety factor minimum adalah 1,26 ul dan maximum 15 ul.KATA KUNCI: Autodesk Inventor 2017; Desain PLTBm; FEA; Simulasi CAE ABSTRACT - The increase in electricity consumption is not matched by the availability of fossil energy sources that have been used as fuel by the majority of power plants in Indonesia, which raises the security problem of the availability of electrical energy. One of the ways to overcome this problem is by utilizing New and Renewable Energy from agricultural waste which is used as fuel for Biomass Power Plant (PLTBm). Sumbawa Island is an area that has the potential for abundant corn cobs biomass which can be used as fuel for small and large scale PLTBm by direct combustion. This study uses data from the NTB Agriculture and Plantation Office in 2018 as a reference to determine the potential for corn cobs waste, because corn on the island of Sumbawa is sold as pipilan, so corn cobs are just thrown away. Therefore a plan is needed to build a PLTBm to take advantage of the potential of the corn cobs on the island of Sumbawa. This study designed the structural design of a small-scale PLTBm for corn cobs using Autodesk Inventor 2017 software. The results of the PLTBm structural design in this study have met the safety standards for real PLTBm construction based on the results of Computer Aided Engineering (CAE) simulations that have been done Finite Element Analysis (FEA), from the simulation results obtained the minimum safety factor value is 1.26 ul and a maximum of 15 ulKEYWORDS: Autodesk Inventor 2017; CAE Simulation; FEA; PLTBm Design
Sintesis Arang Batok Kelapa menjadi Material Maju Grafen Menggunakan Metode Reduksi Kimia Sugianto Arjo; Harry Ramza; Mirza Nur Hidayat
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.475 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.10549

Abstract

ABSTRAK- Penelitian ini merupakan bentuk kajian sederhana yang memanfaatkan biomassa pertanian yaitu batok kelapa yang disintesis menjadi material maju grafen. Grafen merupakan salah satu material maju dan terbarukan dalam bidang sains dan teknologi terkini karena kemanfaatannya yang multifungsi. Penelitian ini diawali dengan mengubah biomassa batok kelapa menjadi karbon melalui suatu reaksi pembakaran. Arang hasil dari pembakaran selanjutnya diberikan perlakuan dengan metode reduksi kimia atau metode Hummer tereduksi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bentuk morfologi grafen berupa serpihan-serpihan atau dikenal dengan istilah  grafen Flakes. Hasil ini terkonfirmasi melalui uji visualisasi SEM, dimana grafen Flakes diperlihatkan dalam formasi tumpukan mengindikasikan struktur multilayer. Hasil uji TEM memperlihatkan jarak antar kisi kristal yang dimilikinya yaitu berkisar pada 2,40 dan 2,46 Å.  Berdasarkan pada data jarak antar kisi kristal tersebut, hasil simulasi energi menggunakan prinsip DOS didapatkan bahwan grafen hasil sintesis memiliki energi secara berturut-turut adalah 4,0 eV untuk level konduksi dan 3,3 eV untuk level valensi. Hasil uji optik sifat absorbansi dan fluoresens memperlihatkan grafen memiliki dua puncak serapan utama yang berkorelasi dengan terjadinya transisi energi  dan  dari bentuk ikatan C=C dan C-O-C. Adapun pendaran yang dihasilkan melalui uji fluoresensi adalah warna hijau dengan panjang gelombang 525 nm.  Secara sederhana rancangan penelitian dapat dikatakan telah berhasil dalam mensintesis grafen dari arang batok kelapa, meskipun belum sempurna dan masih perlu untuk dilakukan kajian kembali. Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan dikembangkan lagi menjadi bentuk grafen dengan morfologi yang berpori. ABSTRACT− This research is a simple study that takes an advantage of agricultural biomass that is synthesized cocconut shell to become graphene, an advanced material. Graphene is one of advanced-and-renewable material in the recent science and technology due to its multifunctional values.The research started with a changed cocconut shell being carbon through a burning reaction. Then the next procedure is given to the charcoal, produced from the burning process, by chemical reduction method or reduced hummer method.The observation showed a morphological form of graphen known as graphen flakes.  It had been confirmed by SEM visualization test where the graphene flakes exhibited in a drift formafion indicated a multilayer structure. TEM test result showed a space in the owned crystal lattice approximately from 2.4 to 2.46 Å. Based on the data of the crystal lattice space, the result of energy simulation using DOS principal impressed that synthesized graphen has energy respectively 4.0 eV for a conduction and 3.3 eV for valency level. Therefore, the absorbantion and fluorecence result of the optical test showed that the graphen has two main absorptions corellated with the transitional energy of and to the form of C=C and C-O-C. However, emission resulted from fluorecence test is green with wavelength 525 nm. In a simple way, this reseach project can be resumed as a success study in the synthesized coconut  from cocconut shell, while it had not been perfect, yet, and it needed to be advanced. Next, the outcome of the study will be developed more to be a porous graphen form  
Pengukuran Kejenuhan Oksigen Terlarut pada Air menggunakan Dissolved Oxygen Sensor Risky Via Yuliantari; Dwi Novianto; Muhali Alex Hartono; Teguh Rahayu Widodo
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v18i2.9997

Abstract

Kualitas air ditentukan oleh jumlah kandungan oksigen terlarut yang terdapat dalam air. Salah satu parameter kualitas air adalah oksigen terlarut. Oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di bumi untuk proses respirasi, proses penghasil energi melalui pertukaran zat pada proses pertumbuhan dan perkembangbiakan. Kualitas air yang baik ditentukan berdasarkan kandungan oksigen terlarut dalam air yang tinggi. Untuk itu perlu adanya pengukuran untuk mengetahui kandungan oksigen terlarut dalam air, metode yang digunakan adalah metode elektrokimia.  Metode tersebut dilakukan secara langsung untuk menentukan oksigen terlarut menggunakan alat Dissolved Oxygen Sensor dengan  memperhatikan suhu dan salinitas sampel. Tipe sensor yang digunakan untuk memonitoring kadar oksigen terlarut yaitu Gravity Analog Dissolved  Oxygen Sensor  SKU SEN0237 yang dihubungkan dengan mikrokontroler arduino nano dan probe yang berisi NaOH 0,5 mol/L. Setelah mikrokontroler arduino nano dan probe terhubung dilakukan pengukuran dengan menentukan kejenuhan oksigen terlarut dalam air. Pengukuran dimulai pada detik pertama dengan nilai DO 8,25 mg/L, beranjak naik pada detik ke tiga puluh lima dengan nilai DO 10,08 mg/L, kemudian mulai stabil pada detik ke enam puluh satu dengan nilai DO 14,21 mg/L. Keadaan nilai DO stabil menandakan bahwa oksigen terlarut dalam air sudah mulai jenuh, menandakan bahwa Gravity Analog Dissolved Oxygen Sensor  SKU SEN0237 dapat digunakan untuk menentukan kualitas air dalam pemenuh kebutuhan seperti kebutuhan medis , makanan, minuman, dan sistem akuakultur maupun akuaponik.
Pemetaan Potensi Kerentanan Gempabumi Pada Kota Bengkulu Menggunakan Data Mikrotremor dan Metode Analytical Hierarchy Process Arif Ismul Hadi; Muchammad Farid; Refrizon Refrizon; Budi Harlianto; Nurul Hudayat; Malik Krisbudianto
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.835 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.9479

Abstract

ABSTRAK- Kota Bengkulu merupakan daerah yang sangat rawan terhadap ancaman gempabumi. Salah satu upaya mengurangi dampak bencana gempabumi adalah melakukan analisis potensi tersebut berdasarkan data mikrotremor dan metode pembobotan statistik. Penelitian ini bertujuan memetakan dan menganalisis daerah-daerah yang rentan mengalami ancaman bahaya gempabumi. Penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder dan survei lapangan. Data sekunder bersumber dari penelitian-penelitian terkait, sedangkan data survei lapangan berupa data mikrotremor menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Alat yang digunakan untuk survei lapangan berupa broadband seismometer PASI Gemini-2 triaxial geophone dengan natural freq. 2 Hz ± 10%, berat 2 kg (s.n.: 12/004). Akusisi data lapangan dilakukan selama 30 menit (360.000 samples) per titik pengukuran dengan sampling rate 5 ms (200 Hz). Selanjutnya, tumpangsusun hasil pengolahan data sekunder dan lapangan menggunakan metode pembobotan statistik Analytical Hierarchy Process (AHP), sehingga diperoleh peta potensi kerentanan gempabumi di wilayah studi. Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan dalam peta kerentanan gempabumi di daerah Kota Bengkulu dalam penelitian ini, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaranpati, Kecamatan Selebar, sebagian kecil Kecamatan Ratu Agung, dan Kecamatan Muara Bangkahulu adalah daerah yang mempunyai potensi kegempaan tinggi, sedangkan Kecamatan Selebar adalah daerah yang mempunyai potensi kegempaan rendah. Oleh karena itu untuk daerah berisiko tinggi perlu lebih diwaspadai dan perlu perencanaan pembangunan yang mengacu kepada standar risiko bencana. ABSTRACT− Bengkulu City is an area that is very prone to earthquake threats. One of the method to reduce the impact of an earthquake disaster is to conduct a potential analysis based on microtremor data and statistical weighting methods. This study aims to map and analyze the areas have the vulnerability to experience an earthquake hazard. This study was conducted using secondary data and field surveys. Secondary data comes from related studies, while field survey data is in the form of microtremor data using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method. The instrument used for the field survey was a broadband seismometer PASI Gemini-2 triaxial geophone with natural freq. is 2 Hz ± 10%, weight is 2 kg (s.n .: 12/004). Field data acquisition was carried out for 30 minutes (360,000 samples) per observation point with a sampling rate of 5 ms (200 Hz). Furthermore, the overlay of the results of secondary and field data processing uses the statistical weighting method of Analytical Hierarchy Process (AHP), in order to obtain a map of potential the seismic vulnerability in the study area. Based on the results of the analysis shown in the seismic vulnerability map in the Bengkulu City area in this study, Gading Cempaka Sub-district, Singaranpati Sub-district, Selebar Sub-district, a small part of Ratu Agung Sub-district, and Muara Bangkahulu Sub-district were areas that had a high seismic vulnerability, while Selebar Sub-district were areas that had low seismic vulnerability. Therefore, high-risk areas need to be more vigilant and need development planning that refers to disaster risk standards. 
Analisis Tingkat Kekeringan Lahan Gambut di Kalimantan Selatan Berdasarkan Data Citra Landsat 8 OLI/TIRS Kartini Sri Astuti; Ichsan Ridwan; Sudarningsih Sudarningsih
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.969 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.9480

Abstract

ABSTRAK–Kekeringan merupakan kondisi lahan di suatu daerah yang mengalami kekurangan pasokan air dalam jangka panjang, mulai dari beberapa bulan hingga tahun. Kesatuan Hidrologis Gambut merupakan kesatuan ekosistem gambut yang sangat penting dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kalimantan Selatan memiliki ekosistem gambut yang harus dilindungi, sehingga kerusakan lahan gambut akibat kekeringan dapat diminimalisir. Penelitian untuk menganalisis tingkat kekeringan lahan gambut berdasarkan data citra Landsat 8 OLI/TIRS dan data KHG. Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan kondisi lahan dalam bentuk pemetaan. Citra Landsat 8 OLI/TIRS yang digunakan adalah citra perekaman tahun 2015 dan 2018 dengan 3 parameter yaitu: curah hujan TRMM, indeks vegetasi (NDVI) dan suhu permukaan tanah (LST) yang menghasilkan tingkat kekeringan TVDI. TVDI dibagi menjadi 5 kelas: basah, agak basah, normal, agak kering, dan kering. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini adalah peta tingkat kekeringan lahan gambut di Kalimantan Selatan yang memiliki TVDI tahun 2015 = (LST - (- 2,46 * NDVI + 23,57)) / (57,02-6,07 * NDVI) dengan tingkat kekeringan basah 179.095,55 hektar, tingkat kekeringan agak basah 45.130,09 hektar, tingkat kekeringan normal 12,02 hektar, tingkat kekeringan agak kering 1,47 hektar. TVDI tahun 2018 = (LST - (- 2,16 * NDVI + 23,68)) / (60,53-7,47 * NDVI) dengan tingkat kekeringan basah 194.798,46 hektar, tingkat kekeringan agak basah 46.042, 39 hektar, tingkat kekeringan normal adalah 14,02 hektar, tingkat kekeringan agak kering 5,99 hektar, dan tingkat kekeringan 4,57 hektar.Kata Kunci: Kesatuan Hidrologi Gambut, Sistem Informasi Geografis, Indeks Vegetasi (NDVI), Suhu Permukaan Tanah (LST), Tingkat Kekeringan TVDI ABSTRACT–Drought is the condition of the land in an area that experiences a shortage of water supply in the long term, ranging from several months to years. Peat Hydrological Unit is a unitary peat ecosystem which is very important in controlling forest and land fires. South Kalimantan has a peat ecosystem that must be protected, so that damage to peatlands due to drought can be minimized. Research to analyze the level of dryness of peatlands based on Landsat 8 OLI / TIRS imagery data and PHU data. Remote sensing and Geographical Information System (GIS) were used in this study to describe land conditions in the form of mapping. The Landsat 8 OLI / TIRS imagery used is the 2015 and 2018 image recording with 3 parameters, namely: TRMM rainfall, vegetation index (NDVI) and soil surface temperature (LST) which resulted in TVDI dryness levels. TVDI is divided into 5’classes: wet, slightly wet, normal, slightly dry, and dry. The results of the data processed in this study are a map of the level of dryness of peatlands in South Kalimantan which has TVDI in 2015 = (LST - (- 2.46 * NDVI + 23.57)) / (57.02-6.07 * NDVI) with a wet dryness level of 179,095.55 hectares, a slightly wet dryness level of 45,130.09 hectares, a normal dryness rate of 12.02 hectares, a slightly dry dryness level of 1.47 hectares. TVDI in 2018 = (LST - (- 2.16 * NDVI + 23.68)) / (60.53-7.47 * NDVI) with a wet drought level of 194,798.46 hectares, a slightly wet drought level was 46,042, 39 hectares, the level of normal drought is 14.02 hectares, the level of dryness is slightly dry at 5.99 hectares, and the level of dryness is 4.57 hectares.Keywords: Peat Hydrological Unit, Geographical Information System, Vegetation Index (NDVI), Land Surface Temperature (LST), Drought Level TVDI
Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Kadar MDA dan SOD Hepar Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Piroxicam Septiana Kurniasari
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.128 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.9993

Abstract

Piroxicam merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (OAINS) yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel pada organ hepar. Kerusakan hepar ditandai dengan tingginya kadar MDA (Malondialdehyde) dalam darah. Kerusakan sel hepar dapat diminimalisir oleh senyawa antioksidan. Efektivitas senyawa antioksidan dapat ditunjukkan dengan adanya kadar SOD (Superoksida Dismutase) dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kadar MDA dan SOD hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi Piroxicam. Penelitian ini menggunakan 80 ekor tikus jantan dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kontrol negatif, Piroxicam negatif dan Piroxicam positif. Pemberian ekstrak jintan hitam diberikan secara oral dengan dosis 2 gr/kgBB; 3 gr/kgBB; 4 gr/kgBB; 5 gr/kgBB dan 6 gr/kgBB, sedangkan dosis Piroxicam yang digunakan adalah 1 gr/kg BB dan 3 gr/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak dosis Piroxicam yang diberikan, maka semakin tinggi kadar MDA dan semakin rendah kadar SOD. Seiring dengan penambahan dosis ekstrak jintan hitam, maka kadar MDA menjadi berkurang dan kadar SOD meningkat.
Analisis Anomali Magnetik dalam Penentuan Struktur Geologi dan Litologi Bawah Permukaan sebagai Manifestasi Panas Bumi Di Panyabungan Selatan Sumatera Utara Ratni Sirait
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.001 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.7402

Abstract

ABSTRAK-Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur geologi bawah permukaan di kawasan panas bumi di Panyabungan Selatan, menentukan litologi bawah permukaan, serta mengetahui jenis batuan sebagai reservoir yang baik dalam manifestasi panas bumi. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah pengambilan data,  pengolahan data, koreksi harian, koreksi IGRF serta interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa struktur geologi bawah permukaan pada penampang AA adalah rekahan naik dengan nilai suseptibilitas -0,9910 cgs merupakan batu gamping dolomitan, suseptibilitas 0,6500 cgs merupakan batu andesit, suseptibilitas 0,3360 cgs merupakan batu sabak dan suseptibilitas 0,1030 cgs merupakan batu serpih. Sedangkan struktur geologi pada penampang BB adalah rekahan turun dengan nilai suseptibilitas 0,3210 cgs merupakan batu sabak, suseptibilitas 0,8250 cgs merupakan batu gamping dolomitan, suseptibilitas 0,5100 cgs merupakan batu andesit, suseptibilitas 0,0530 cgs merupakan batu serpih, suseptibilitas 0,1340 cgs merupakan batu pasir dan suseptibilitas 0,2540 cgs merupakan batu varian. Batuan yang berfungsi sebagai reservoir yang baik dalam manifestasi panas bumi adalah batu gamping dolomitan.KATA KUNCI: Geomagnetik, Struktur Geologi, Litologi, Suseptibilitas ABSTRACT- The purpose of this research is to determine the subsurface geological structure in the geothermal area in Panyabungan Selatan, to determine subsurface lithology, and to know the type of rock as a good reservoir in geothermal manifestations. The techniques used to analyze the data were data collection, data processing, daily corrections, IGRF corrections and qualitative and quantitative interpretations. Based on the results, it is found that the subsurface geological structure in the AA section is an upward fracture with a susceptibility value of -0.9910 cgs is dolomite limestone, 0.6500 cgs susceptibility is andesite, 0.3360 cgs susceptibility is slate and 0.1030 cgs susceptibility is rock flakes. While the geological structure in the BB section is a descending fracture with a susceptibility value of 0.3210 cgs is slate, 0.8250 cgs susceptibility is dolomitan limestone, 0.5100 cgs susceptibility is andesite, 0.0530 cgs susceptibility is shale, 0,1340 cgs susceptibility is sandstone and the susceptibility of 0.2540 cgs is variant rock. The Rocks is function as good reservoirs in geothermal manifestations are dolomitic limestone.KEYWORDS: Geomagnetic, Geological Structure, Lithology, Suseptibility
KAJIAN SIFAT KEMAGNETAN PADA FREE LAYER NiFe DAN CoFeB BERDASARKAN SIMULASI MIKROMAGNETIK Anisa Indriawati; Galih Setyawan; Edi Suharyadi
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.821 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.10459

Abstract

Telah dilakukan simulasi mikromagnetik free layer NiFe dan CoFeB, dengan ukuran free layer 500 nm×200 nm×5 nm. Free layer NiFe dan CoFeB dapat diaplikasikan pada Magnetic Tunnel Junction. Pemberian medan magnet luar sebesar 0 mT sampai dengan 20 mT mengakibatkan terjadinya pergeseran domain wall magnetik.berdasarkan hasil simulasi mikromagnetik,pada kurva hubungan antara medan magnet luar dan nilai magnetisasi,  terlihat perbedaan trend yang signifikan pada pemberian medan magnet luar di atas 11 mT Pada medan magnet 20 mT, momen magnetik CoFeB belum terlalu menunjukkan terjadinya saturasi, sedangkan pada NiFe mulai menunjukkan trend menuju saturasi. Besarnya energy anisotropi bernilai maksimum pada saat free layer NiFe dan CoFeB diberikan medan magnet luar sekitar 0,7 mT, dan bernilai minimum saat medan magnet luar sebesar 20 mT. KATA KUNCI: NiFe, CoFeB, Spintronik, Magnetisasi, Energi Anisotropi
Studi Awal Indikasi Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Gelostrik Tahanan Jenis Febrian Dedi Sastrawan; Rahmania Rahmania; Meidi Arisalwadi
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.152 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.9077

Abstract

ABSTRAK− Eksploitasi air tanah yang berlebihan merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya pencemaran air laut atau intrusi air laut. intrusi air laut merupakan salah satu pencemaran air tanah yang memiliki banyak dampak negatif. Intrusi air laut dapat menyebabkan krisis air bersih, mengubah kesuburan tanah dan dapat merusak pondasi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikasi intrusi air laut di Kecamatan Manggar Kota Balikpapan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Metode geolistrik memanfaatkan sifat kelistrikan suatu material, yaitu resistivitas untuk menentukan kondisi bawah permukaan. Parameter resistivitas dapat digunakan untuk mengidentifikasi indikasi intrusi air laut. Nilai resistivitas lapisan tanah atau airtanah yang telah tercemar oleh air laut akan semakin berkurang. Hal ini terjadi karena kandungan elektrolit yang memudahkan arus listrik mengalir. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi intrusi air laut yang ditandai dengan anomali resistivitas rendah sebesar 1 – 8 m. Intrusi air laut di daerah Manggar ditemukan pada jarak ± 200 m dari pantai. Lapisan tanah yang tercemar airtanah diduga merupakan lapisan lempung.KATA KUNCI: Anomali; Air tanah; Resistivitas; Intrusi Air Laut ABSTRACT− Excessive groundwater exploitation is one of the driving factors for sea water pollution or seawater intrusion. seawater intrusion is one of the groundwater contaminations that has many negative impacts. Seawater intrusion can cause a clean water crisis, change soil fertility and can damage building foundations. This study aims to determine the indication of seawater intrusion in the Manggar sub-district of Balikpapan City using the resistivity geoelectric method. The geoelectric method makes use of the electrical properties of a material, namely resistivity to determine subsurface conditions. The resistivity parameter can be used to identify indications of sea water intrusion. The resistivity value of soil layers or groundwater that has been contaminated by sea water will decrease. This happens because of the electrolyte content which makes it easier for electric current to flow. The results showed an indication of seawater intrusion marked by a low resistivity anomaly of 1 - 8 Ωm. Sea water intrusion in the Manggar area was found at a distance of ± 200 m from the coast. Soil layer that is contaminated with groundwater is thought to be a layer of clay.KEYWORDS: Anomaly; Groundwater; Resistivity; Seawater intrusion

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 3 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 2 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 19, No 3 (2022): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Fisika Flux Edisi Khusus Januari 2019 Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 16, No 1 (2019): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2018 Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2017 Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2017 Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2016 Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2016 Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2016 Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2016 Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Fisika FLUX edisi Agustus 2015 Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Fisika FLUX edisi Agustus 2015 Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2015 Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2015 Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014 Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014 Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2014 Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2014 Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2013 Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2013 Vol 10, No 1 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2013 Vol 10, No 1 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2013 Vol 9, No 2 (2012): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2012 Vol 9, No 1 (2012): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2012 Vol 9, No 1 (2012): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2012 Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2011 Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2011 Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2011 Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2011 Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2010 Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2010 Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2010 Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2010 Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2009 Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2009 Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2009 Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2009 Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2008 Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2008 More Issue