cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia
ISSN : 26216132     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 98 Documents
Pengembangan Media Cerpen dalam Pembelajaran Kimia pada Materi Zat Aditif pada Makanan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Rukoh. astina Ria; . Rusman; Muhammad Nazar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 1, No 3 (2016): Juli 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.69 KB)

Abstract

ABSTRAK                                   Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Cerpen dalam Pembelajaran Kimia pada Materi Zat Aditif pada Makanan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Rukoh”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketuntasan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, aktivitas, dan tanggapan siswa terhadap pengembangan media cerpen kimia. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan lima tahap yaitu: (1) Analisis, (2) Perancangan, (3) Pengembangan, (4) Implementasi, dan (5) Evaluasi. Data penelitian diperoleh melalui soal pilihan ganda untuk melihat hasil belajar, lembar aktivitas  digunakan  untuk mengukur tingkat keaktifan  siswa dan angket disebarkan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penilaian kelayakan media cerpen secara keseluruhan diperoleh sebesar 89% yang tergolong dalam kategori sangat layak. Hasil penerapan media cerpen dalam pembelajaran diperoleh skor aktivitas siswa dan penguasan pengetahuan siswa, masing-masing secara berurutan adalah 90% dan 79%, sedangkan penguasaan pengetahuan kelas kontrol persentase sebesar   62%. Tanggapan positif siswa sebesar 90% dan persentase tanggapan  negatif sebesar 27%.  Hal  ini  dapat  disimpulkan  bahwa media cerpen kimia pada materi zat aditif pada makanan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Identifikasi Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi Termokimia dengan Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument di Kelas XI MIA 5 MAN MODEL Banda Aceh . Aswita; . Rusman; Ratu Fazlia Inda Rahmayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2017): Program Studi Pendidikan Kimia
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.813 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa menggunakan three-tier multiple choice dan penyebab kesulitan siswa pada materi termokimia. Penelitian dilakukan di MAN Model Banda Aceh menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 5 yang berjumlah 17 siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan tes three-tier multiple choice yang terdiri dari 12 soal dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase kemampuan siswa pada materi termokimia adalah 9,79% yang paham konsep, 24,50% tidak paham konsep, 63,72% mengalami miskonsepsi, dan 1,96% error. Berdasarkan kriteria pendeskripsian tingkat pemahaman konsep siswa, persentase yang diperoleh berada dibawah 30%-45% dengan kategori gagal.  Hasil analisis data menunjukkan siswa kurang memahami pada persamaan termokimia dan konsep mol. Faktor penyebab kesulitan siswa antara lain siswa kurang mampu dalam menyimpan informasi secara luas, kurang fokus pada saat guru menjelaskan, sulit dalam memahami materi yang bersifat algoritmik, membutuhkan alat bantu untuk berhitung, dan kurangnya fasilitas laboratorium menyebabkan siswa gagal mendapatkan hasil yang akurat. Kata kunci : kesulitan, termokimia, three-tier multiple choice. AbstractThe objectives of study were to understand level of students’ understanding by using three-tier multiple choice and cause of students’ adversity in learning of thermochemistry. The study was conducted in MAN Model Banda Aceh by model of descriptive research with a qualitative approach. Subject of study was 17 students of class XI MIA 5. Then, technique of sampling was purposive sampling. Data were collected by using test of three-tier multiple choice which is consist of 12 questions and interview. The study indicated that the average percentages of students’ understanding were 9.79% of understand the conception, 24.50% of wrong conception, 63.72% of misconception and 1.90 of error. According to the description of level of understanding, the percentage was under of 30%-45% with a category of failure. Consequently, the analysis of data exhibited that the students have lack of understanding in learning of thermochemistry and mole concept. The students’ adversity was caused by lack of memorize in order to keep huge information, bad focus when the teacher teach, difficult to understand the algorithmic materials, require the counting-tools, and lack of laboratory facilities. Keyword: adversity, thermochemistry, three-tier multiple choice. 
Pengembangan Media Video Animasi Berbasis Videoscribe Pada Materi Koloid Untuk Mahasiswa Program studi Pendidikan Fisika Tahun Akademik 2016/2017 Putra Purnama; . Erlidawaty; Muhammad Nazar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.936 KB)

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Video Animasi Berbasis Videoscribe Pada Materi Koloid untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Tahun Akademik 2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mengembangkan media video animasi berbasis videoscribe sebagai media belajar, dan membandingkan tanggapan mahasiswa dengan media audio visual pada materi koloid. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research Development) dengan model ADDIE (Analycis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Fisika berjumlah 35 orang yang terbagi menjadi dua kelas dengan masing-masing kelas media videoscribe bejumlah 16 dan kelas media audio visual sebanyak 19 orang. Data penelitian diperoleh melalui angket kelayakan media yang divalidasi oleh tim ahli yaitu 2 orang dosen Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah, dan angket tanggapan mahasiswa. Hasil analisis data menunjukkan media layak digunakan sebagai media belajar dengan persentase kelayakan sebesar 96,6% dengan kategori sangat baik. Tanggapan mahasiswa terhadap media videoscribe sebesar 87,7% dan media audio visual sebagai pembanding sebesar 81% dengan kategori kedua media sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan tanggapan mahasiswa terhadap media video animasi berbasis videosrcibe dengan media audio visual sebagai pembanding serta pengembangan media video animasi berbasis videoscribe dikategorikan sangat baik.Kata kunci: Pengembangan, media, videoscribe, audio visual, koloid AbstractThe study about the development of animated video based on video scribe in learning of colloid has been conducted. Thesubject of this research werestudents of physics education of academic year 2016/2017. The objective this study was to understand how to develop animated video based on video scribe which can used as learning media, and to compare students’ responses to the audio-visual in be learning of colloid. The study was categorized as research and development with ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation and evaluation). Initially, 35 students of physics education as sample of this study were divided into two classes which 16 students and 19 students. Data were obtained by using questionnaire of feasible of the media which was validated by two lectures of the department of chemistry education, and questionnaire was distributed to the students. The analysis of data showed that the media was feasible to use as learning media with a percentage of feasibility of 96.6%. Moreover, students’ positiveresponses to the media of video scribe were 87.7% and 81% to the media of audio-visual by category of very good. Therefore, it is indicated that there is the differences between students’ responses to the media of video scribe and media of audio-visual, and the development of animated video based video scribe was categorized as very good.Keyword: Development, Media, Videoscribe, Audio-visual, Colloid 
Hubungan Kemampuan Spasial dengan Kemampuan Konseptual dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kimia Dasar II (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNSYIAH Tahun Akademik 2015/2016) . Suzanna; m Nasir; Latifah Hanum
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 1, No 4 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.223 KB)

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kemampuan Spasial dengan Kemampuan Konseptual dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kimia Dasar II (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNSYIAH Tahun Akademik 2015/2016)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan spasial dengan kemampuan konseptual dalam menyelesaikan soal-soal kimia dasar II. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNSYIAH tahun akademik 2015/2016, dengan penentuan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal tes yang terdiri dari 10 soal kemampuan spasial dan 10 soal kemampuan konseptual. Soal tes yang diberikan berbentuk pilihan ganda biasa dan 4 pernyataan yang terdiri dari materi konsep spasial dan kimia dasar II. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment untuk data ≥ 30. Pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (db) 55, diperoleh nilai rxy = 0,162 dan rtabel = 0,220, sehingga rhitung  rtabel. Maka hipotesis alternatif (Ha)ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kemampuan spasial dengan kemampuan konseptual dalam menyelesaikan soal-soal kimia dasar II pada mahasiswa Pendidikan Kimia tahun akademik 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan untuk melakukan analisis lanjutan tentang hubungan kemampuan spasial dengan kemampuan konseptual pada mata kuliah kimia lainnya, dengan menggunakan metode expost facto. Selain itu, sebaiknya soal tes dipisahkan untuk kedua kemampuan, dengan materi soal konseptual pada tingkat submikroskopik. Kata kunci : Spasial, Konseptual, Soal-soal kimia dasar II. AbstractThe research has conducted entitled "Relationship between Spatial Ability and Conceptuall Ability in Solving Second General Chemistry Test Materials (Case Study Chemistry Education Student of FKIP UNSYIAH Academic Year 2015/2016)". This study aims to determine the relationship between spatial ability and conceptual ability in solving second general chemistry test materials. The type of research was correlational study with a quantitative approach. Subjects in this study were students of Chemistry Education of FKIP UNSYIAH academic year 2015/2016 by using purposive sampling technique. The instrument used was test that consists of 10 questions of spatial abilities and 10 questions of conceptual abilities. The tests given are regular multiple choices and 4 statements that consist of spatial and second general chemistry concepts. Data were analyzed by using the Product-Moment correlation technique for data ≥ 30. At the significance level 5% and degrees of freedom (df) 55, the value of rxy = 0.162 and rtabel = 0.220, so rhitung  rtabel. Then the alternative hypothesis (Ha) was rejected, so it could be concluded that there was no relationship between spatial ability and conceptual ability in solving second general chemistry test materials on Chemistry Education student academic year 2015/2016. Based on the result, it is advisable to conducted further analysis of the relationship between spatial ability and conceptual ability in other chemistry subjects by using ex-post facto methode. In addition, the test should be separated for those two abilities with conceptual material at submicroscopic level. Keywords: Spatial, Conceptual, Second General Chemistry Test Material.  
Analisa kesulitan Pemahaman Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Pada Siswa SMA Inshafuddin Tahun Ajaran 2015/2016 Tya Ulfah; . Rusman; Ibnu Khaldun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 1, No 4 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.804 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesulitan pemahaman konsep yang dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA Inshafuddin. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian diperoleh dari hasil tes siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kelarutan. Penelitian dilakukan di SMA Inshafuddin dengan subjek 24 orang siswa-siswi kelas XI IPA. Penelitian dilakukan melalui tes diagnostik dengan menggunakan instrumen tes uraian tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan. Kesulitan pemahaman konsep yang dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA Inshafuddin pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan meliputi kesalahan penulisan persamaan reaksi ionisasi sebanyak 56,4%, penulisan ungkapan Ksp sebanyak 66,67%, faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan 24,39%, pengaruh ion senama 12,5%, pengaruh pH terhadap kelarutan  75%,  dan hubungan Ksp dengan  Qsp 58,33%. Simpulan penelitian ini adalah sebagian besar siswa-siswi pada SMA Inshafuddin mengalami kesulitan dalam memahami konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan. persentase rata-rata siswa yang tidak memahami konsep adalah 95% mencakup seluruh konsep yang diujiankan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor yang berasal dari diri siswa dan faktor dari guru atau lingkungan. Kata kunci: pemahaman konsep, tes diagnostik, kesulitan
Pembuatan Plastik Biodegradable dari Kitosan, Pati Bonggol Pisang (Musa paradisiaca,L), dan Minyak Jarak (Castor oil) . zuhra; M. hasan; M. nasir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.488 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan plastik biodegradable dari kitosan, pati bonggol pisang (Musa paradisiaca,L), dan minyak jarak (Castor Oil). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi kitosan dan pati bonggol pisang terhadap uji ketahanan berbagai pelarut terhadap plastik yang dihasilkan, mengetahui pengaruh komposisi kitosan dan pati bonggol pisang terhadap sifat mekanik plastik yang dihasilkan, dan mengetahui kemampuan biodegradasi film plastik dari kitosan, pati bonggol pisang dan minyak jarak. Karakterisasi plastik biodegradable bonggol pisang yang dilakukan ada tiga, yaitu uji kekuatan tarik, uji ketahanan pelarut dan uji biodegradasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioplastik bonggol pisang untuk semua variasi menghasilkan karakteristik yang berbeda- beda. Hasil pengujian kuat tarik untuk semua variasi berkisar antara (9,857-15,987) Mpa, elongasi terbaik terdapat pada variasi pa/ki 50/50 yaitu 39,338 % dan nilai modulus young terbaik terdapat pada variasi pa/ki 40/60 yaitu 12,278MPa. Analisis uji ketahanan pelarut menunjukan bahwa bioplastik bonggol pisang kurang baik apabila berinteraksi dengan air, zat bersifat asam dan zat yang bersifat basa hal ini dikarenakan persentase terbaik plastik bonggol pisang belum memenuhi standar ASTM yaitu 99,9 %, dimana persentase terbaik pada uji ketahanan terhadap air, HCl, dan NaOH terdapat pada variasi pa/ki 40/60 berturut-turut adalah (88,836%), (86,207%), dan (89,729%). Plastik pati bonggol pisang mulai terurai pada hari ke-10 dan pada hari ke-20 hampir semua bagian plastik sudah bercampur dengan medium dan tidak bisa diambil lagi. Kata Kunci: Plastik Biodegradable,Pati Bonggol Pisang Kitosan, Minyak Jarak, Karakterisasi ABSTRACTA study has been conducted on the production of biodegradable plastic from chitosan, banana tuber starch (Musa paradisiaca, L), and Castor Oil. The purpose of this study is to find out the effect of chitosan composition and banana tuber to the resistance test of various solvents to the resulting plastic, to find out the effect of chitosan composition and banana tuber on the mechanical properties of plastic produced, and find out the biodegradation ability of plastic film from chitosan, banana tuber and castor oil. The characterization of biodegradable plastic of banana, banana tuber performed in three ways namely tensile strength test, solvent endurance test and biodegradation test. The results of study show that variuos  banana bio-plastic banana tuber produce different characteristics. The result of tensile strength test for all variations ranged between (9,857-15,987) Mpa, the best elongation found in pa / ki 50/50 that is 39,338% and the best modulus young value was found in pa / ki 40/60 ie 12,278MPa. The analysis of solvent resistance test shows that bio-plastic banana tuber is less good when interacting with water, acidic substances and substances because this percentage of best plastic banana tuer does not meet the ASTM standard namely 99.9%, which the best percentage of water resistance test , HCl, and NaOH are found in variations of pa / ki 40/60 were (88,836%), (86,207%), and (89,729%) respectively. Plastic banana tuber begins to decompose on the 10th day and on the 20th day almost all the plastic parts are mixed with the medium and can not be taken again.Keywords: Biodegradable Plastics, Starch of Chitosan Banana Tuber, Castor Oil, Characterization
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi Di Kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Anggi Destiana; Ibnu Khaldun; Ratu Fazlia Inda Rahmayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 2 (2017): May 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.852 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang  penerapan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi laju reaksi di kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi laju reaksi.  Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitan Quasi-eksperimen one grup postest pretest design tanpa menggunakan kelas kontrol. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa  kelas  XI-MIA 3 dengan  jumlah siswa  sebanyak 19 orang, 8 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, Kuesioner angket  dan observasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa soal tes pretest dan posttest serta lembar observasi aktivitas siswa dan angket tanggapan siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kelompok rendah, sedang dan tinggi dengan nilai  N-gain sebesar 83,7%, 77,5% dan 74,8% termasuk katagori baik. Nilai thitung yang didapatkan dari katagori kelompok  rendah, sedang dan tinggi adalah 19,94, 10,63 dan 6,45 dengan nilai ttabel 2,110 maka peningkatan terjadi secara signifikan. Namun ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 57,8% termasuk katagori cukup.  Persentase penilaian aktivitas siswa secara klasikal selama 3 kali pertemuan berturut turut adalah 65,86%, 87,5% dan 86,05%. Tanggapan positif siswa terhadap pembelajaran dengan menggunkaan model pembelajaran Quantum Teaching sebesar 79,5% termasuk kedalam katagori baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi laju reaksi di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan aktivitas  siswa dan adanya tanggapan positif dari siswa.Kata Kunci: Quantum Teaching, Hasil Belajar, Laju Reaksi ABSTRACTA research has been conducted about the application of  Quantum Teaching learning model  on the topic of reaction rate  in class XI SMA Negeri 2 Unggul Boarding School in Banda Aceh. The purpose of this study is to improve student learning outcomes in the topic of rate reaction.  This research was conducted by using a quantitative approach in the type of research Quasi-experimental one-group pretest posttest design without using the control class. Subjects in this study were 19 students of class XI-MIA 3 namely 8 male students and 11 female students. Data were collected by contributing the test, questionnaire itmes and observation sheets. The research instruments of study were the form of pretest and posttest tests and students' activities observation sheet and questionnaire responses of students. The results of study showed that  there was an increase learning outcomes of  low, medium and high values of N-gain namely 83.7%, 77.5% and 74.8%, these included as good category. T-count obtained from the low, medium and high category were 19.94, 10.63 and 6.45 to the value of 2,110 t-table, then there will be significant improvement. But the classical completeness obtained for 57.8% excluding the category enough. The percentage of students in the classical assessment activities for 3 consecutive meetings were 65.86%, 87.5% and 86.05%. The positive responses of students towards learning by applying the Quantum teaching learning model  was 79.5% that was included as good category. Based on the results of this study, it can be concluded that learning process by using  the Quantum teaching learning model in teaching and learning process in the topic of reaction rate at SMA Negeri 2 Unggul Boarding School  can improve student’s learning outcomes and increase the activities of students and there were several positive feedbacks from students.Keywords: Quantum Teaching, Learning Outcomes, Reaction rate
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU KUARTET PADA MATERI ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 6 BANDA ACEH Intan puspita sari; Sri adelila Sari; Ratu Fazlia Inda Rahmayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2017): Program Studi Pendidikan Kimia
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.087 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media kartu kuartet pada materi Asam Basa untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa kelas VII di SMPN 6 Banda Aceh. Media kartu kuartet dikembangkan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang memiliki 5 tahap perlakuan yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Tahap analisis dilakukan berdasarkan angket analisis kebutuhan yang dibagikan kepada siswa sebelum melakukan penelitian. Dalam tahap desain, produk yang dihasilkan berupa media yaitu kartu kuartet tentang materi asam basa yang direvisi sebanyak 2 kali. Pada tahap pengembangan kartu yang sudah di desain kemudian dikembangkan lagi sesuai saran dosen pembimbing seperti warna, tulisan dan gambar. Dari masing-masing komponen didapatkan rata-rata persentase keseluruhan kelayakan untuk semua aspek sebesar 98,8%, yang menunjukkan sangat layak untuk digunakan berdasarkan kriteria penilaian. Pada tahapan implementasi dilakukannya validasi oleh validator ahli, dilakukannya uji coba untuk melihat kelayakan media yang telah dikembangkan. Tahap akhir adalah tahap evaluasi yaitu proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Siswa memberikan respon positif terhadap media yang dikembangkan yaitu 94,20% dan 5,80% jawaban negatif dengan  kategori “sangat baik”, hasil jawaban angket respon guru dengan persentase jawaban positif sebesar 100%. Aktivitas siswa setelah penggunaan media kartu kuartet sangat baik dengan rata-rata persentase 92,41% dan hasil skor penilaian motivasi siswa terhadap media kartu kuartet dengan rata-rata persentase sebesar 85,71% dengan kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa media kartu kuartet pada materi asam basa sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.Kata kunci : Kartu Kuartet, Asam Basa, Motivasi Aktivitas. AbstractThe objective of study was to develop media of quartet card in learning of acid and base in order to improve motivation and students’ learning activities in class of VII in SMPN 6 Banda Aceh. Media of quartet card was developed by using model of ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation) and it has 5 stages which were analysis, design, development, implementation and evaluation. The step of analysis was conducted by collecting questionnaire in order to understand the needs before doing the study. Then, the step of design was implemented by doing twice correction. Furthermore, the quartet card was developed by considering the advices of supervisor which is consist of colour, lettering and pictures. For all steps, it can be indicated that the percentage of appropriateness was 98.8% which covers all aspects. The step of implementation was started by doing of validation to the media of quartet card and trying in order to know the worthiness of media. The last of steps was evaluation which was conducted to evaluate the learning process. The students gave responses which were 94.20% of positive response and 5.80% of negative response. Then, responses of teachers were collected by doing of questionnaire which was 100% of positive responses. Besides that, students’ activities have been improved after using media of quartet card with a percentage of 92.41%. The improvement was not only to the activities, but also to the motivation with a percentage of 85.71% by category of very good. So it could be concluded that the media card quartet on acid base material is very feasible for use as a medium of learning.Keywords: Quartet Card, Acid and Base, Motivation Activities. 
Penerapan Model ARCS Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon SMAN 1 Baitussalam Retno Wiljeng; . Rusman; M. Nasir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 1, No 4 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.74 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi hidrokarbon ditinjau dari segi motivasi dan minat belajar siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif model one group pretest posttest design. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 SMAN 1 Baitussalam yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi aktivitas, pemberian angket dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar angket dan soal tes pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat dari pertemuan I sebesar 87%, pertemuan II sebesar 87,50%, hingga pertemuan III sebesar 89,16%. Berdasarkan hasil angket, motivasi siswa tergolong baik dengan persentase sebesar 78,96% dan persentase minat siswa sebesar 82,37% tergolong baik sekali. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model ARCS memiliki ketuntasan sebesar 80,95%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model ARCS hasil belajar siswa cukup tinggi, motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran juga tergolong baik. Kata Kunci: ARCS, Ketuntasan Belajar, Hidrokarbon, Motivasi, Minat  AbstractThe purpose of research was to improve mastery of students’ learning on material of hydrocarbon in termmotivation and interest. Quantitative approach with type of descriptive was chosen to the research by modeling of one group pretest posttest design. The subject of the research was 21 students in classroom XI IPA 2 at State Senior High School Baitussalam, which is 7 of male students and 14 of female students. Data were collected by observed the activities, giving of questionnaire and holding of test. In consequence, instrumentations used for the research were observation sheet, questionnaire, and multiple choice questions. The result showed that activities was slightly increased from meeting I with a percentage of 87%, meeting II with a percentage of 87.05% and meeting III with a percentage of 89.16%. According to questionnaire, students’ motivation was good with a percentage of 78.96% and students’ interest was very good with a percentage of 82.37%. Then, learning outcomes of students by using model of ARCS have mastery with a percentage of 80.95%. Therefore, it can be concluded that using of ARCS can improve not only learning outcomes, but also motivation and interest of students. Keywords: ARCS, mastery of learning, hydrocarbon, motivation, interest
Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Program Remedial Menggunakan E-learning Pada Materi Hidrolisis Garam di Kelas XI SMAN 9 Banda Aceh . Juliyanti; . Rusman; Muhammad Nazar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.135 KB)

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian terhadap pelaksanaan program remedial pada materi hidrolisis garam menggunakan e-learning untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa di kelas XI SMA Negeri 9 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa melalui pelaksanaan program remedial menggunakan e-learning. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa yang belum tuntas dalam mempelajari materi hidrolisis garam di kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 9 Banda Aceh Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017. Jumlah siswa yang belum tuntas di kelas XI MIPA 1 dari 29 siswa adalah 24 orang, terdiri dari 14 perempuan dan 10 laki-laki. Hasil penelitian diperoleh persentase aktivitas belajar siswa pada diskusi pertama sebesar 62,5%, diskusi kedua 75,0% dan pada diskusi ketiga 83,3%. Nilai rerata aktivitas siswa dari ketiga diskusi adalah 72,2% tergolong kategori baik. Ketuntasan belajar siswa meningkat setelah dilaksanakan program remedial melalui e-learning. Siswa yang tuntas sebelum dilaksanakan program remedial yaitu 5 siswa dari 29, setelah dilaksanakan program remedial melalui e-learning siswa yang tuntas menjadi 18 siswa dari 24, dengan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 75% dan tergolong dalam kategori baik. Data tanggapan siswa diperoleh rerata persentase tanggapan siswa terhadap pelaksanaan program remedial menggunakan e-learning sebesar 61,4%, termasuk kategori cukup.Kata kunci : Remedial, E-learning, Ketuntasan belajar, Hidrolisis Garam.AbstractResearch has been conducted on the implementation of remedial program on salt hydrolysis material using e-learning to improve students' learning completeness in grade XI SMA Negeri 9 Banda Aceh. This study aims to improve students' learning mastery through the implementation of remedial programs using e-learning. The type of research used is descriptive research with qualitative approach. Research subjects are students who have not completed in studying salt hydrolysis material in class XI MIPA 1 SMA Negeri 9 Banda Aceh Even Semester of Teaching Year 2016/2017. The number of students who have not completed in class XI MIPA 1 of 29 students is 24 people, consisting of 14 women and 10 men. The result of research is the percentage of student activity activity in the first discussion is 62,5%, second discussion is 75,0% and at third discussion 83,3%. The average value of student activity from the three discussions was 72.2% belonging to the good category. Student learning completeness increased after implemented remedial program through e-learning. Students who complete before the remedial program is conducted 5 students from 29, after the remedial program is done through e-learning students who complete to 18 students from 24, with the percentage of completeness in classical by 75% and belong to good category. Student response data obtained mean percentage of student responses to the implementation of remedial program using e-learning of 61.4%, including enough category.Keywords: Remedial, E-learning, Completeness learning, Hydrolysis Salt.

Page 2 of 10 | Total Record : 98