cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER" : 11 Documents clear
NILAI SIMBOLIS PADA RAGAM HIAS PELAMINAN TRADISIONAL ACEH BESAR . Nazirah; . Mukhirah; . Novita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Nilai Simbolis Pada Ragam Hias Pelaminan Tradisional Aceh Besar” bertujuan untuk (1) mengidentifikasi jenis ragam hias pada pelaminan tradisional Aceh Besar dan (2) mengetahui nilai simbolis yang terkandung pada ragam hias  pelaminan tradisional Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersifat naturalistic, subjek penelitian sebanyak 4 orang. Responden yang terdiri atas 1 orang tokoh adat Aceh yang ada pada Disbudpar Aceh Besar, 1 orang tokoh adat yang ada pada Museum Aceh serta 2 orang pemilik usaha jasa penyewaan pelaminan Aceh yang memiliki pengetahuan dibidang pelaminan Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam hias pada pelaminan tradisional Aceh Besar telah banyak dikombinasikan dengan ragam hias dari daerah Aceh lainnya. Ragam hias motif khas Aceh Besar yang sering diaplikasikan pada pelaminan tradisional Aceh Besar yaitu seperti motif bungong kupula, pucok reubong, awan meucanek dan bungong meulu. Berdasarkan hasil penelitian ragam hias yang ada pada pelaminan tradisional Aceh Besar mengandung makna kesuburan, kekayaan alam dan ketentraman didaerah mereka. Pelaminan dan kamar pengantin dihias seindah mungkin dengan sulaman-sulaman kasab bermotif tumbuh-tumbuhan dan alam menjadikan ruangan pengantin seolah-olah surga di atas bumi, seperti halnya taman-taman gaya Mogul di India.. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ragam hias motif yang ada pada pelaminan tradisonal Aceh Besar selalu dikombinasikan dengan motif ragam hias dari daerah Aceh lainnya. Ragam hias motif Aceh Besar yang sering diaplikasikan pada pelaminan tradisional Aceh Besar ialah ragam hias motif yang berbentuk suluran (tumbuh-tumbuhan). Selain itu motif-motif khas Aceh Besar selalu terinspirasi dari flora atau tumbuh-tumbuhan. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap agama islam yang melarang adanya motif-motif berbentuk manusia dan hewan dalam kehidupan sehari-hari.
IMPROVING PROCESSES AND STUDENT LEARNING RESULTS ON MATERIAL SEARCH APPLICATION THROUGH AUDIOVISUAL MEDIA (Classroom Action Research On Grade XI Students at SMK Negeri 1 Mesjid Raya) Putri Raihanum; Rosmala Dewi; . FITRIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of technology today makes teachers more and more ways in realizing the will and create success learn one of them by applying audiovisual media in learning so that makes students interested, avoid the boredom in following the learning, which aims to improve student learning outcomes. This study aims to determine the activity of teachers and student activities in following the learning and to know the improvement of student learning outcomes by using Audiovisual Media. The method used in this research is quantitative descriptive method. This research data is sourced from the teacher of application sewing lesson and 28 students of class XI Tektil in SMK Negeri 1 Mesjid Raya. Data collection in this study by giving prites before the start of the material, through student tests, through student responses to audiovisual media, observation sheet. Data processing in this research is by using formula percentage. The conclusion of this research is to use audiovisual media can simplify the difficulties that are conveyed to the students to more easily understand what is delivered by the teacher so as to improve student learning outcomes maximum. Megingat using audiovisual media in learning can improve student learning outcomes, it is advisable to teachers sewing applications to use Audiovisual Media in the delivery of material.
PENERAPAN MOTIF ACEH PADA KERAJINAN BORDIR DI DESA LAMNGA KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESA . Rosnidar; Fikriah Noer; ROSMALA DEWI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan motif Aceh tidak terbatas pada satu atau dua produk kerajinan saja tetapi pada saat ini penerapan motif Aceh sudah banyak diterapkan pada berbagai jenis produk kerajinan bordir seperti pada tas, dompet, sajadah, gelang, kotak pensil, peci dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif yang diproduksi dan paling banyak disenangi konsumen pada kerajinan bordir, mengetahui motif Aceh yang diterapkan pada kerajinan bordir dan menciptakan motif pada kerajinan bordir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat naturalistik, dengan subjek penelitian enam responden. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pada usaha kerajinan bordir di Desa Lamnga Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh besar motif yang dikembangkan hanya beberapa saja seperti motif pintoe Aceh, motif kacang, motif pucok reubong, dan motif tapak seleman sedangkan motif lain seperti motif pakuk sekhpe, motif bulan bintang, motif bungong meulu, motif bungong selanga dan sebagainya, tidak diterapkan  karena pengrajin sangat terbatas terhadap pengetahuan tentang motif-motif tradisional Aceh, hal ini dikarenakan kurangnya media informasi seperti buku yang membahas tentang motif-motif tradisional Aceh yang mereka miliki untuk dipelajari. Diharapkan kepada pengrajin agar selalu menjaga dan melestarikan motif-motif yang mereka ketahui untuk dikembangkan lagi sebagai simbol dan kebanggaan masyarakat Aceh.
TINGKAT PENGETAHUAN PEDAGANG TENTANG KEAMANAN PANGAN MAKANAN SEPINGGAN DI KANTIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Emi Vovo Sembiring; Yuli Heirina Hamid; Rahmi Kamal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan pangan pada makanan yang kita konsumsi sangat menunjang aktivitas kita sehari-hari. Diantaranya makanan sepinggan yang sering kita peroleh dari  pedagang yang menjual makanan tersebut, oleh karena itu perlu adanya tindakan pengawasan terhadap pengolahan hingga ke penyajian yang baik, agar makanan yang akan dikonsumsi bersih dan aman. Penelitian ini bertujuan mengetahui Tingkat Pengetahuan Pedagang Tentang Keamanan Pangan Makanan Sepinggan di Kantin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan mengetahui bagaimana cara pedagang agar makanan sepinggan tidak terkontaminasi. Subjek penelitian ini adalah pedagang makanan sepinggan di Kantin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dari 9 orang pedagang yaitu pedagang lontong pecal, pedagang mie, pedagang nasi ayam, dan pedagang mie pangsit. Metode penelitian ini adalah metode survey. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa pedagang makanan sepinggan dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin (gender) dan tingkat pengetahuan pada umumnya memiliki tingkat pengetahuan baik  (≥ 75-100%) dengan persentase 84.3% secara keseluruhan dilihat dari keamanan pangan, sanitasi dan higiene, serta dilihat dari cara pedagang agar makanan tidak terkontaminasi cemaran fisik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan pedagang tentang keamanan pangan dan sanitasi higiene makanan sepinggan serta cara pedagang agar makanan tidak terkontaminasi pada umunya memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Dengan hasil kesimpulan diatas dapat disarankan agar dilakukannya penyuluhan dan pelatihan keamanan pangan dan sanitasi higiene bagi para pedagang makanan sepinggan serta dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
PROSES PEMBELAJARAN OLEH GURU MATA PELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 11 BANDA ACEH Cut Miftahul Jannah; . Mukhirah; ROSMALA DEWI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berupaya mengungkapkan bagaimana proses pembelajaran oleh guru yang bukan dari latar belakang pendidikan keahliannya di kelas VIII dan IX SMP Negeri 11 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pembelajaran oleh guru mata pelajaran prakarya, langkah-langkah pembelajaran pada keterampilan guru mengajar dan tanggapan siswa terhadap keterampilan guru mengajar. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian berjumlah 6 orang, 2 guru dan 4 siswa yang mewakili tiap-tiap kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model Miles and Huberman, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisa data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Proses pembelajaran oleh guru mata pelajaran prakarya yang bukan dari latar belakang pendidikan keahliannya. Guru tidak dapat menguasai materi ajar secara optimal, media, model, dan sumber pembelajaran tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Langkah-langkah pembelajaran oleh kedua guru mata pelajaran prakarya belum optimal, kedua guru tidak melakukan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi, kegiatan membuka, kegiatan inti, dan menutup pelajaran seperti yang diharapkan. Tanggapan siswa terhadap guru menyatakan bahwa, ketertarikan mereka belajar mata pelajaran prakarya sangatlah baik, Namun, keadaan guru yang kurang memadai membuat mereka menjadi kurang tertarik belajar mata pelajaran prakarya. Simpulan penelitian ini adalah proses pembelajaran prakarya dikelas VIII dan IX di SMP Negeri 11 Banda Aceh meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Proses  pembelajaran oleh guru mata pelajaran prakarya dari penguasaan guru terhadap materi ajar yang diberikan belum memadai, media/model, dan sumber pembelajaran tidak diterapkan sebagaimana layaknya seorang guru profesional, sehingga proses belajar mengajar kurang optimal. 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU GIZI (Suatu Penelitian Pada Siswa Kelas di SMK Negeri 3 Banda Aceh) Atenta Malum Bancin; Suryati Sufiat; Yuli Heirina Hamid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran tipe GI merupakan salah satu cara dalam mengatasi permasalahan pembelajaran ilmu gizi di kelas X   SMK Negeri 3 Banda. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada mata pelajaran ilmu giziPenelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X  SMK Negeri 3 Banda Aceh yang berjumlah 28 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes dan observasi. Data observasi aktivitas guru dan siswa dianalisa secara deskriptif dengan skor rata-rata. Data hasil observasi motivasi belajar siswa, dianalisa dengan mendeskripsikan kegiatan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data tes hasil belajar siswa di analisa dengan menggunakan tingkat ketuntasan induvidual dan klasikal. Hasil penelitian menunjukan: siklus I (1) Motivasi belajar 14 siswa (50%) kategori baik, 7 siswa (25%) motivasi belajar cukup, dan 7 siswa (25%) motivasi belajar kurang. (2) Aktivitas guru dan siswa mendapat skor rata-rata 3,6 (72%) kategori baik, dan (3) Hasil belajar siswa yang tuntas 14 orang dengan nilai rata-rata 72,27 secara klasikal (50%). Pada siklus II (1) Motivasi belajar 23 siswa (82%) kategori baik, 5 siswa ( 18%) kategori cukup, tidak ada siswa (0%) dengan kategori kurang. (2) Aktivitas guru dan siswa mendapat skor rata-rata 4,4 (88%) kategori baik sekali. (3) Hasil belajar siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 orang dari total keseluruhan 28 orang dengan nilai rata-rata 87 secara klasikal (93%). Dengan demikian Hipotesis di terima (H1). Model pembelajaran tipe GI dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran ilmu gizi
PERAN DESAINER DALAM MERANCANG BUSANA BERNUANSA ETNIS ACEH DI KOTA BANDA ACEH Rahayu Faulana Harmas; . Mukhirah; AYA SOPHIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desainer adalah seseorang yang menciptakan suatu karya berdasarkan ide kreatif yang nantinya ide tersebut akan diaplikasikan dalam bentuk visual baik untuk di pertontonkan maupun dijual. Belakangan ini banyak dijumpai desainer atau perancang busana yang mengangkat tema budaya tidak hanya sekedar dalam gambaran sketsa busana melainkan sudah diwujudkan dalam bentuk busana jadi. Namun demikian belum semua desainer menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan etnis Aceh pada rancangannya, padahal dengan mengangkat unsur budaya di dalam rancangannya hal tersebut bisa menjadi suatu daya tarik dan mencerminkan identitas desainer Aceh. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah alasan desainer dalam merancang busana bernuansa etnis Aceh di kota Banda Aceh, faktor-faktor yang mempengaruhi desainer dalam merancang busana bernuansa etnis Aceh, dan model rancangan dan motif Aceh yang dibuat oleh desainer untuk berbagai kesempatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 3 orang, yang semuanya merupakan desainer di kota Banda Aceh. Minat desainer dalam mengembangkan serta melestarikan budaya bernuansa etnis Aceh melalui busana juga memiliki peran yang sangat penting, alasannya adalah karena para desainer ingin mengembangkan motif dan bahan bernuansa Aceh melalui peragaan busana. Faktor yang mempengaruhi para desainer karena adanya permintaan konsumen. Bentuk ragam yang dikembangkan dari motif Aceh seperti motif pucok rebong, pinto Aceh, emun berangkat, lempang ketang, awan siuen, dan lain-lain dengan bahan seperti tafetta, organdi, katun, jim thomson, batik, dan songket. Lalu jenis busana yang dirancang berupa busana pesta, busana semi-formal, busana kerja, busana adat, dan busana pengantin
APLIKASI SULAMAN BENANG EMAS ATAU KASAB PADA BUSANA PESTA WANITA RISKA MULIA; NURHAYATI SY; AYA SOPHIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Aplikasi Sulaman Benang Emas atau Kasab pada Busana Pesta Wanita” bertujuan untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam pembuatan  sulaman benang emas atau kasab pada busana pesta wanita, mendesain model dan motif pada busana pesta wanita yang diaplikasikan sulaman benang emas atau kasab serta mengaplikasikan sulaman benang emas atau kasab pada busana pesta wanita. Metode yang digunakan adalah eksperimen terapan yaitu percobaan yang dilakukan dengan sistematis yang bertujuan untuk memodifikasi busana pesta wanita. Objeknya adalah sulaman benang emas atau kasab yang akan diaplikasikan pada busana pesta wanita dengan menggunakan teknik dokumentasi, teknik kepustakaan dan teknik eksperimen terapan sebagai teknik pengumpulan data. Teknik sulaman benang emas atau kasab ada dua yaitu: teknik jahit datar dan teknik jahit membungkus  bahan pengisi. Alat dan bahan yang umum digunakan dalam eksperimen ini berupa alat bahan untuk mendesain, pemidangan, benang emas,  kain dan lain-lain. Teknik pengerjaannya menggunakan cara dan alat yang tradisional. Langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis dan terarah sesuai dengan teknik yang digunakan. Secara  keseluruhan hasil eksperimen yang diperoleh  sangat menarik, namun pada teknik jahit datar terdapat kesulitan karena pengaruh kain atau bahan utama yang melar dan licin, sedangkan dengan teknik jahit membungkus  bahan pengisi sudah baik. Hasil penelitian ini menunjukan sulaman benang emas atau kasab yang  dikerjakan pada pelaminan dan alat dekorasi adat Aceh ternyata  jika dikerjakan  pada busana pesta wanita menjadi lebih menarik dan mampu menjaga kelestarian budaya Aceh.ABSTRACT The study, titled "Application Embroidery Golden Thread or Kasab on Fashion Party Women" aims to determine the techniques used in the manufacture of gold thread embroidery or kasab in a party dress women, design models and patterns on a party dress women who applied gold thread embroidery or kasab and apply gold thread embroidery or kasab in a party dress women.The method used is applied experiments are experiments conducted by systematically in order to modify a party dress women. The object is gold thread embroidery or kasab to be applied on a party dress women using the techniques of documentation, technical literature and experimental techniques applied as data collection techniques.Gold thread embroidery techniques or kasab is twofold: flat sewing techniques and sewing techniques wrap the filler material. Tools and materials commonly used in the experiment is a tool for designing materials, table, gold thread, fabric and others. Engineering process using traditional methods and tools. The measures are carried out systematically and directed in accordance with the technique used. Overall the experimental results obtained are very interesting, but on a flat sewing techniques there are difficulties due to the influence of the fabric or the primary material stretchy and slippery, while the sewing techniques wrap the filler is good. These results indicate gold thread embroidery or kasab is done on the altar and turns Acehnese traditional decorating tool if done on a party dress women more attractive and capable of preserving the culture.
PENGARUH PENAMBAHAN LOKAN TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA KONSUMEN PADAKERUPUK LOKAN (Polimesoda Ekspansa) . Nurhayati; Yuli Heirina Hamid; . Izwani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas masalah penambahan  lokan yang diolah menjadi kerupuk dengan tiga perlakuan yaitu dengan menggunakan resep kontrol kerupuk rambak tapioka dan kerupuk yang ditambahkan dengan lokan. Lokan yang digunakan adalah lokan yang berwarna putih keabu-abuan bagian dalam lokan, dan bagian luar berwarna kekuningan, belakang kehitaman. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) Menstandarisasikan resep kerupuk lokan. (2) Mengetahui daya terima konsumen terhadap karakteristik organoleptik (warna, aroma, kerenyahan dan rasa) kerupuk lokan. (3) Menghitung Jumlah kalori kerupuk lokan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dalam bentuk penelitian eksperimen. Data-data dari uji pengamatan dianalisis dengan cara menentukan nilai rata-rata (mean) dari total yang diperoleh dari narasumber. Data-data dari uji penerimaan dianalisis menggunakan analisis varian (anova) satu jalur pada kerupuk lokan yang diperoleh dari narasumber dan panelis konsumen siswa/siswi SMPN 9 Peunayong Banda Aceh. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 10 orang narasumber, uji tingkat penerimaan  (Hedonic Scale) yang diuji cobakan kepada  60 orang panelis konsumen yaitu 30 siswa dan 30 siswi yang terdiri dari kelas VIII SMPN 9 Peunayong Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk lokan (KNM1) lebih disukai dengan nilai rata-rata pada warna (4,76), aroma (5,18), kerenyahan (5,45) dan rasa (5,46) sedangkan kerupuk rambak tapioka dengan total nilai pada warna (4,96), aroma(4,26), kerenyahan (4,7) dan rasa (4,6). Maka dari analisis data tersebut kerupuk lokan  (KNM1) sangat disukai oleh konsumen. Jumlah kalori kerupuk lokan diketahui bahwa karbohidrat 266.88 kal, protein 45.52 kal dan lemak 87.03 kal. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil hipotesis dapat diterima karena ada pengaruh penambahan lokan terhadap karakteristik organoleptik (warna, aroma, kerenyahan dan rasa)  dan daya terima konsumen kerupuk rambak tapioka dan kerupuk lokan.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DI MAN 1 BANDA ACEH Sri Rizki Fitria; . Mukhirah; . FITRIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur kurikulum merupakan konsep pengorganisasian dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengimplementasikan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya. Secara khusus penelitian bertujuan mengetahui tanggapan guru tentang penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui cara guru menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran di MAN I Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang guru yang mengajar mata pelajaran Prakarya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan teknik analisis data. Berdasarkan hasil penelitian, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, kurikulum 2013 merupakan salah satu rancangan baru dari dinas pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan. Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya juga efektif dalam membentuk karakter siswa. Kedua, RPP disiapkan untuk memudahkan guru tersebut mengajar dan RPP yang disiapkan sesuai dengan kurikulum 2013. Ketiga, hambatan yang dihadapi ialah masih ada diantara siswa yang sulit memahami materi pelajaran dan latar belakang pendidikan guru yang berasal bukan dari mata pelajaran Prakarya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang dirancang oleh pusat Dinas Pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan melengkapi kekurangan kurikulum sebelumnya dalam proses pembelajaran, dan kurikulum ini mampu untuk membentuk karakteristik siswa. Latar belakang pendidikan guru juga harus sesuai dengan bidang pelajaran yang dijarkannya terhadap siswa. ABSTRACTThe structure of curriculum costitutes the organization of concept and learning loads in the teaching and learning system. This study aimed to know how the teacher implement Curriculum 2013 on the Subject of Art Projects (Prakarya). In particular, this study aimed to (1) knowing the teacher’s responses about the implementation of Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya) at MAN 1 Banda Aceh, (2) Knowing the ways used by the teacher implementing Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya), (3) Knowing the obstacles faced by the teacher in implementing Curriculum 2013 on the subject. The approach which was used was descriptive qualitative, and the subject of this study was five teachers who teach the subject of Art Projects (Prakarya). In order to collect the data, the researcher used observation, interview, and data analysis technique. Based on the result of data analysis, the findings of this study can be described as follows. Firstly, Curriculum 2013 constitutes a new design made by the Ministry of Education to enhance the quality of education. The implementation of Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya) was also effective to form the students’ character. Secondly, the lesson plan was prepared in association with the Curriculum 2013 to facilitate the teachers in teaching. Thirdly, the obstacles found was there are some students find it difficult to understand the learning materials because the teachers’ educational background is from other subject. This study concluded that Curriculum 2013 was designed by the Ministry of Education to improve the quality of education, and this curriculum is able to shape the students’ character. Moreover, the teachers’ educational background must be relevant to what subject he or she teaches to the students in the class.

Page 1 of 2 | Total Record : 11