cover
Contact Name
Ismarti
Contact Email
ismarti@fkip.unrika.ac.id
Phone
+6281364348485
Journal Mail Official
pythagorasredaksi@gmail.com
Editorial Address
Kampus Universitas Riau Kepulauan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jl. Batuaji Baru No.99 Batuaji Batam Kepulauan Riau, Indonesia
Location
Kota batam,
Kepulauan riau
INDONESIA
PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 23015314     EISSN : 26157926     DOI : https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i2
Core Subject : Education,
Phytagoras: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika is a peer review national journal. This journal is publishing high-quality articles in the field of mathematics education, both research and scientific studies. The aim of the journal is to publish and disseminate the current or new findings of the research, and give a significant contribution to the development of mathematic educaton in several topics, but not limited to: - Mathematic education includes media, method and math learning technology - Applied mathematics and statistic
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika" : 10 Documents clear
Penerapan model creative problem solving terintegrasi nilai islam untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis Nenden Suciyati Sartika; Susti Rahmah Yulita S; Siti Laeliyah
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.238 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v9i2.2300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Darussa’adah Cikadueun dan sampel penelitian ini adalah kelas VIIIA yang berjumlah 21 orang (sebagai kelas kontrol) dan kelas VIIIB yang berjumlah 21 orang (sebagai kelas eksperimen). Berdasarkan hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa antara yang menggunakan model pembelajaran CPS dan pembelajaran konvensional. Ini terlihat dari mean ketuntasan hasil belajar dengan model CPS sebesar 77,90 lebih baik dari hasil belajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 70,66, dan peningkatan dapat dilihat dari uji t tes N-gain yaitu sebesar 9,88. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang positif bila menggunakan model CPS terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa MTs Darusa’adah Cikadueun.Kata Kunci: Creative Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Profil berpikir intutif siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan berpikir logis siswa Nanda Sintia Rosa Indah; Mu'jizatin Fadiana
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.834 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3533

Abstract

Berpikir intuitif merupakan suatu proses kognitif yang memunculkan ide secara spontan yang bersifat segera (immediate) atau tiba-tiba (sudently). Sebagai strategi untuk menemukan cara terbaik untuk menemukan solusi yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Siswa dalam menyelesaikan masalah matematika diperlukan kemampuan berpikir intuitif sebagai “jembatan berpikir” ketika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Bukan hanya kemampuan berpikir intuitif yang harus dimiliki siswa melainkan kemampuan berpikir logis juga diperlukan oleh setiap siswa, saat melakukan pemecahan masalah. Dimana dalam berpikir intuitif juga dibutuhkan kemampuan berpikir logis untuk mengasilkan pemecahan masalah yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik berpikir intuitif siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan berpikir logis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitiannya berupa tes kemampuan berpikir logis, tes berpikir intuitif dan wawancara. Penelitian ini melibatkan 25 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Pemgambilan subjek menggunakan Tes Kemampuan Berpikir Logis (TKBL) yang diadaptasi dari GALT (The Group Assesment of Logical Thinking). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek tahap operasional konkret menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa sifat intuisinya diantaranya: Extrapolativiness, Implicitness dan Self-evident serta melibatkan karakteristik berpikir intuitif Power Of Synthesis , sedangkan subjek tahap transisional dalam menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa intuisinya diantaranya: Extrapolativiness dan Self-evident serta menggunakan karakter berpikir intuitif Catalyc Inference. Sedangkan subjek tahap operasional formal dalam menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa intuisinya diantaranya: extrapolativiness dan self-evident serta melibatkan karakter berpikir intuitif common sense
Pengaruh model pembelajaran laps-heuristik dengan time token arends terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis Mailan Ali; Netriwati Netriwati; Novian Riskiana Dewi
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.255 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3456

Abstract

Keterampilan penting yang seharusnya dikuasai peserta didik adalah keterampilan menyelesaikan permasalahan. Kurang beragamnya model selama pembelajaran membuat pembelajaran menjadi monoton dan membosankan. Hal ini menjadi kendala dalam menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara peserta didik yang diterapkan model LAPS-Heuristik dengan Time Token Arends (TTA) dan peserta didik yang diterapkan model konvensional. Penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode Quasy Experimental Design dengan rancangan Post-test Only Control Group. Populasi penelitian ini adalah peserta didik tingkat dua di MTs Daarul Maarif Natar dan dengan sampel kelas VIII A menjadi kelas percobaan dan kelas VIII B menjadi kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan soal berbentuk uraian untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji-t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat perbedaan pengaruh antara peserta didik dengan penerapan model LAPS-Heuristik dengan TTA dan penerapan model konvensional. Dengan Effect Size sebesar 0,59 berarti bahwa model LAPS-Heuristik dengan TTA memberikan andil yang sedang terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik.
Analisis kesalahan siswa menyelesaikan soal materi sistem persamaan linear dengan metode eliminasi Gauss-Jordan Lisa Dwi Afri; Novia Lestari
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.238 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear (SPL) dengan metode Gauss-Jordan dan faktor penyebab kesalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII-IPA2 MAN BatuBara . Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan Sistem Persamaan Linear metode Gauss-Jordan yaitu (a) kesalahan fakta, (b) membuat model matematika, (c) kesalahan operasi, (d) kesalahan penulisan angka dan (e) kesalahan tidak menjawab soal. Kemudian faktor yang menyebabkan kesalahan siswa yaitu (a) faktor kesalahan fakta (b) faktor kesalahan konsep, (c) faktor kesalahan operasi, (d) faktor kesalahan kecerobohan, dan (e) faktor kesalahan penarikan kesimpulan.
Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa melalui pembelajaran kooperatif berbasis education for sustainable development Jaya Dwi Putra; Didi Suardi; Dadang Juandi
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.885 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3130

Abstract

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu kemampuan yang penting bagi siswa dalam mencapai ketuntasan belajar matematika. Pemahaman yang baik akan suatu konsep sangat diperlukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Pentingnya pemahaman konsep matematis ini belum tercermin dari capaian hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan data hasil tes yang diberikan masih banyak siswa yang kemampuan pemahaman konsep matematisnya rendah. Salah satu faktor penyebab masih rendahnya kemampaun pemahaman konsep matematis siswa adalah penerapan model pembelajaran yang tidak tepat. Disamping itu hal ini juga disebabkan kurangnya kebermaknaan dalam belajar yang dirasakan oleh siswa. Oleh karena itu sebagai solusi agar permasalahan tersebut dapat diatasi, diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat pembelajaran lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Pada penelitian ini dipilih pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI pada salah satu SMA Negeri di Kecamatan Harau Provinsi Sumatera Barat. Sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa bahwa peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development lebih baik dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Penerapan strategi konflik kognitif dengan teknik think-pair-share untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Handayani Eka Putri; Yosi Adiputra
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.857 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3507

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi geometri di Sekolah Menengah Atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang pembelajarannya menggunakan strategi konflik kognitif dengan teknik think-pair-share dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Pre-test Post-test Control Group Design dan teknik pengambilan sampelnya adalah Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Binaul Ummah Kuningan tahun pelajaran 2021/2022. Sampel penelitian ini terdiri atas 2 kelompok yaitu kelompok Eksperimen berjumlah 28 siswa dan kelompok kontrol berjumlah 23 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi konflik kognitif dengan teknik think-pair-share lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Konflik Kognitif, think-pair-share, pemecahan masalah
Pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis problem based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis Rizka Nurmala; Tiara Fikriani; Citra Ayu
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2051.197 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3194

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) matematika berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk peserta didik kelas XI SMA. Pengembangan LKPD ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik. LKPD yang diberikan kepada peserta didik harus memenuhi kriteria validitas, praktikalitas, dan efektifitas. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Research and Development (R D) dengan model pengembangan 4D yang dimodifikasi. Dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan 3 tahap yaitu define, design, dan develop. Tahap define dilakukan analisis kebutuhan, peserta didik, kurikulum dan materi. Tahap design dilakukan perancangan dan penyusunan materi pada LKPD berdasarkan analisis kebutuhan. Kemudian tahap develop dilakukan evaluasi sendiri yang selanjutnya divalidasi oleh para ahli, serta evaluasi perorangan terhadap 3 orang peserta didik dan evaluasi kelompok kecil oleh 6 orang peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis PBL yang dikembangkan telah valid dengan nilai rata-rata validasi yaitu 81,5%. Nilai praktikalitas LKPD yang diperoleh dari angket respon peserta didik yaitu 86,6%. Berdasarkan nilai validitas dan nilai praktikalitas tersebut maka pembelajaran menggunakan LKPD berbasis PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik.
Pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis discovery learning untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII SMP/MTs Sabariah Nasution; Citra Ayu; Febryna Yenti
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.093 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.2737

Abstract

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran matematika yaitu dengan menyediakan perangkat pembelajaran yang baik. Perangkat pembelajaran yang baik yaitu yang valid dan praktis. Perangkat pembelajaran merupakan keseluruhan kebutuhan yang digunakan sebelum dan setelahh pembelajaran. Perangkat pembelajaran mencakup  rancangan pembelajarn yang akan dilakukan (RPP), bahan ajar yang digunakan mendukung RPP, dan penilaian untuk mengukur kompetensi peserta didik.Proses pembelajaran membutuhkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yaitu metode Discovery Learning, dengan metode ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkan kemampuan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, maka peserta didik tidak akan merasa sulit dalam pembelajran matematika. Metode pembelajaran inilah yang dipadukan dalam bahan ajar yaitu LKPD matematika berbasis Discovery Learning.LKPD matematika berbasis Discovery Learning untuk materi Bilangan dan Himpuan pada kelas VII telah dilakukan evaluasi satu-satu (one to one) dan evaluasi kelompok kecil (small group evaluation). Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa LKPD matematika yang dikembangkan praktis digunakan dalam pembelajaran. Berikut uraian masing-masing aspek.Hasil LKPD sesuai dengan tahapan-tahapan Discovery Learning                                                       Gambar 1 :  Contoh Kegiatan Mengamati                         Gambar 2:  Contoh Kegiatan Komunikasi                                                                         Gambar 3:Contoh Kegiatan Mengumpulkan informasi  Gambar 4: Contoh Kegiatan Pembuktian                      Gambar 5 :Contoh  Menarik kesimpulan 1.    Validasi LKPD matematika berbasis Discovery LearningValidasi  LKPD dilihat dari 4 aspek, meliputi aspek kelayakan isi, penyajian LKPD, bahasa dan keterbacaan, kegrafikan. Dari segi kelayakan isi diperoleh nilai validitas 83,33% dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkkan bahwa LKPD matematika berbasis Discovery Learning yang dikembangkan sudah sesuai dengan kurikulum 2013 meliputi kesesuaian dengan KI, KD, Indikator Pencapaian Kompetensi, dan Tujuan Pembelajaran.Dilihat dari aspek penyajian, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 79,17% dengan kriteria valid. Hai ini menunjukkan bahwa penyajian LKPD telah memiliki kelengkapan penyajian. Selain itu urutan penyajian materi telah mendukung tujuan pembelajaran yang akan dicapaiDilihat dari aspek bahasa dan keterbacaan, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 77,08% dengan kriteria valid. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa dan keterbacaan LKPD telah sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Pengunaan bahasa yang baik akan membantu peserta didik mudah memahami LKPD.Dilihat dari aspek kegrafikan, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 81,25% dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa warna, Gambar, jenis dan ukuran tulisan yang digunakan dalam LKPD matematika berbasis Discovery Learning sudah sesuai.Validasi LKPD telah diperoleh nilai validitas 80,21% dengan kategori valid. Hal ini menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan berdasarkan langkah-langkah Discovery Learning sudah valid, ini artinya peserta didik sudah bisa menggunakan LKPD matematika berbasis Discovery Learning dan peserta didik sudah bisa untuk belajar mandiri seta bisa meningkatkan kemampuan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa LKPD matematika berbasis Discovery Learning pada materi Bilangan dan Himpunan memnuhi kriteria valid untuk digunakan dalam pembelajaran.2.     Praktikalitas LKPD matematika berbasis Discovery LearningUji praktikalitas dilakukan dengan 2 tahap, yaitu tahap evaluasi satu-satu dan evaluasi kelompok kecil. Setelah dilakukan revisi berdasarkan hasil wawancara dari tiga orang siswa di tahap evaluasi satu-satu, kemudian dilanjutkan evaluasi kelompok kecil yang terdiri atas 6 orang peserta didik. Pada evaluasi kelompok kecil peserta didik mengisi angket respon peserta didik.Persentase rata-rata uji praktikalitas terhadap LKPD matematika berbasis Discovery Learning berdasarkan angket respon siswa pada Bab 1 dan Bab 2 adalah 95,75% dengan kriteria sangat praktis. Hal ini menunjukkan bahwa LKPD matematika berbasis Discovery Learning yang dikembangkan memiliki penampilan yang menarik untuk dipelajari. Soal-soal latihan dibuat dengan tingkat kesukaran yang mudah dimengerti sehingga peserta didik lebih tertantang untuk mengerjakan berikutnya.Berdasarkan penjelasan tentang praktikalitas masing-masing aspek dapat disimpulkan bahwa LKPD matematika berbasis Discovery Learning pada materi Bilangan dan Himpunan untuk kelas VII SMP/MTs praktis digunakan, memiliki tampilan yang menarik sehingga dapat menarik perhatian peserta didik untuk belajar. LKPD matematika berbasis Discovery Learning sudah dikatakan valid dan praktis.3.    Efektifitas LKPD matematika berbasis Discovery LearningBerdasarkan tinjuan dari peneliti sebagai observer, selama pemakian LKPD berbasis Discovery Learning  peserta didik terlihat sangat antusias dalam mengerjakan setiap kegiatan yang ada dalam LKPD yang telah dirancang. Pendidik pun juga terbantu dengan adanya LKPD yang dirancang bisa menghemat waktu penulisan dipapan tulis dan peserta didik pun aktif  dalam proses pembelajaran. Efektifitas LKPD berbasis Discovery Learning  dilihat dari tes akhir yang diperoleh oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKPD berbasis Discovery Learning. Hasil tes akhir dapat dilihat pada Tabel 6.                   Tabel 6. Hasil efektifitas LKPD matematika bebasis Discovery LearningNoIndikator Komunikasi MatematisNomor SoalPersentase EfektifitasKriteria1Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam matematika295%Sangat Efektif2Menjelaskan suatu ide, situasi, dan relasi matematika melalui aljabar, tabel dan simbol matematika186,66%Sangat Efektif480%Efektif3Menyatakan suatu peristiwa sehari-hari kedalam bahasa/simbol/model matematika380%EfektifJumlah85%Sangat EfektifBerdasarkan Tabel 6 diketahui nilai efektifitas LKPD berbasis Discovery Learning yaitu 85% dengan kriteria sangat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa LKPD berbasis Discovery Learning yang dikembangkan efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik.  A.      Kesimpulan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan LKPD matematika berbasis Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis kelas VII SMP/MTs. Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan bahwa proses dan hasil LKPD berbasis Discovery Learning sudah valid berdasarkan hasil validasi para Ahli, dan sudah praktis ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, waktu, mudah diinterprestasikan, memiliki ekivalensi yang sama dengan sumber belajar lainnya, dan daya tarik berdasarkan hasil analisis lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan angket respon siswa, sudah efektif dilihat dari tes akhir yang dilaksankaan dengan nilai efektifitas LKPD berbasis Discovery Learning yaitu 85% dengan kriteria sangat efektif.
Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi program linier dengan prosedur Newman Daniel Dikman Simangunsong; Yesi Gusmania; Asmaul Husna
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.303 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3525

Abstract

Abstrak. Berdasarkan hasil survey di lapangan, siswa masih beranggapan matematika itu abstrak, sulit, dan tidak ada penerapannya dikehidupan sehari-hari. Salah satu materi yang erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari adalah Program linier. Kesulitan siswa dalam materi program linear kurangnya pemahaman dalam memahami konsep program linier, sehingga banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal program linear. Seperti salah membuat model matematikanya, salah dalam menggambarkan grafik penyelesaiannya, dan juga tidak menyelesaikan soal tersebut berdasarkan langkah-langkah yang telah diajarkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMA Tunas Baru Jin-Seung Batam bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan dan kesalahan apa yang paling sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi program linier berdasarkan prosedur Newman. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif melalui tahapan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas XI IPS 1 SMA Tunas Baru Jin-Seung Batam yang berjumlah 38 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu instrumen tes yang valid dan reliabel (r = 0,648) dan instrumen wawancara semi-terstruktur. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS 1 SMA Tunas Baru Jin-Seung Batam melakukan kesalahan yang meliputi kesalahan keterampilan proses sebesar 68,42%, kesalahan memahami sebesar 60,52%, kesalahan transformasi sebesar 46,05%, kesalahan penulisan jawaban sebesar 28,95%, dan kesalahan membaca sebesar 14,47%. Sehingga siswa diharapkan untuk lebih memahami konsep program linier dan menambah latihan soal dengan variasi yang berbeda. Kata kunci: Kesalahan Siswa, Soal Cerita Matematika, Program Linier, Prosedur Newman Abstract. Students still think math is abstract, difficult, and there is no application to daily life. One of the subject closely related to daily life is the linear programming. However, the students still do not understand the concept of a linear programming that made a mistake in completing. This research was conducted in Senior High School Jin-Seung Batam to describe the types of errors made by students and the type of error that most student make in resolving the math word problems on linier programming materials based on Newman procedures. This research is a descriptive study used a qualitative method cover the phases of data collection, data reduction, data display, and data verification. Research subjects in this study were all the students of class 11th social Senior High School Jin-Seung Batam which numbered 38 students. The instruments used to collect data were valid and reliable (r = 0,648) test instrument and a semi-structured interview instrument. Based on the result obtained, it can be concluded that students in class 11th social Senior High School Jin-Seung Batam made mistakes in resolved math word problems on linier programming materials that includes process skills erorrs by 68,42%, comprehension errors by 60,52%, transformation errors by 46,05%, encoding errors by 28,95%, and reading errors by 14,47%. So students are expected to better understand the concept of the linear programming and add to exercise problems with different variations. Keywords: Students Error, Math Word Problems, Linier Programming, Newman Procedures
Pengembangan e-modul interaktif berbasis Problem Based Learning (PBL) pada mata kuliah kalkulus Sarwandi Wan Ndi; Meryance Viorentina Siagian
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.917 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3465

Abstract

Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat, di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi ruang publik. Beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan untuk meliburkan mahasiswa dan mulai menerapkan metode belajar menggunakan sistem daring atau online. Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dengan mahasiswa, tetapi semua dilakukan secara online menggunakan jaringan internet. Dosen harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun mahasiswa berada di rumah. Dosen dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring, salah satu pemanfaatan media daring yaitu pembuatan media pembelajaran atau bahan ajar elektronik. Permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran kalkulus adalah belum tersedianya bahan ajar yang dapat diakses secara online serta belum mempunyai kemampuan analisis untuk menghubungkan antara kalkulus yang diperoleh dengan permasalahan yang ada lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan e-modul interaktif berbasis problem based learning. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah research and development dengan model pengembangan Four-D (4-D) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: define, design, develop, dan disseminate. Di dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 tahap saja karena keterbatasan waktu dan biaya. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan e-modul interaktif berbasis problem based learning yang bisa membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2023): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2022): PYTHAGORAS: JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 10, No 2 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2020): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2019): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2018): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2018): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2017): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2017): PYTHAGORAS Vol 6, No 1 (2017): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2016): PYTHAGORAS Vol 5, No 2 (2016): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2016): PYTHAGORAS JOURNAL Vol 5, No 1 (2016): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2015): PYTHAGORAS JOURNAL Vol 4, No 2 (2015): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015): PYTHAGORAS Vol 4, No 1 (2015): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015): PYTHAGORAS Vol 3, No 2 (2014): PYTHAGORAS Vol 3, No 2 (2014): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika More Issue