cover
Contact Name
Ni Luh Gde Sumardani
Contact Email
-
Phone
+6281338996609
Journal Mail Official
fapetmip@gmail.com
Editorial Address
Gd. Agrokompleks Lt.1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Majalah Ilmiah Peternakan
Published by Universitas Udayana
ISSN : 08538999     EISSN : 26568373     DOI : https://doi.org/10.24843/MIP
Majalah Ilmiah Peternakan (MIP) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Udayana. MIP terbit secara berkala, tiga kali dalam setahun, pada bulan Februari, Juni dan Oktober. MIP merangkum berbagai manuskrip di bidang peternakan seperti nutrisi, produksi, reproduksi, pasca panen (pengolahan dan tekhnologi) serta sosial ekonomi bidang peternakan. Manuskrip terbuka untuk para dosen dan peneliti yang berkaitan dengan bidang peternakan, serta terbuka untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, dengan mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh MIP.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)" : 8 Documents clear
POTENSI TERNAK SAPI POTONG, SAPI PERAH DAN KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING DI KABUPATEN NUSA TENGGARA TIMUR I. K. Sukada; I. W. Suberata; I. G. Suarta
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.222 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p03

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sering dijuluki sebagai lumbung sapi potong sapi perah dan kerbau.Dipandang dari sudut luas lahan yang dikuasai oleh rumah tangga antara lain lahan bukan pertanian, lahanpertanian yaitu lahan sawah dan lahan bukan sawah seluas. Penelitian dilakukan terbatas pada tiga buahkabupaten di NTT yaitu Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Belu. Hasil penelitian menunjukkan hubunganmatematika antara lahan pangan (X) terhadap populasi sapi potong (Y) didapatkan: Y = 110,2324+1,7048X dan R2= 0,9838 (P<0,01). Hubungan matematika antara lahan perkebunan (X) terhadap populasi sapi potong (Y) adalah:Y=116,5996+2,4735X dan R2 = 0,9833 (P<0,01). Hubungan matematika antara lahan hortikultural (X) terhadappopulasi sapi potong (Y) tidak berbeda nyata (P>0,05). Nilai Location Quotien terbesar pada kerbau terdapatdi Kabupaten Kupang 6,2920, selanjutnya nilai LQ untuk kerbau di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar4,9411 dan nilai LQ untuk kerbau di Kabupaten Belu sebesar 2,0762. Nilai LQ untuk sapi perah terbesar 1,4577ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa populasi ternakpotong terhadap lahan pangan dan perkebunan berhubungan positif sangat nyata (R2 = 0,98 P<0,01). Nilai LQternak kerbau terbesar berturut-turut didapatkan di Kabupaten Kupang, TTS dan Belu sehingga dapat dijadikansentra ternak kerbau untuk daerah-daerah lain di Provinsi NTT. Begitu juga untuk ternak perah di KabupatenTimor Tengah Selatan dapat dijadikan sentra ternak karena lebih besar dari satu.
PENGARUH PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS HIJAUAN PASTURA CAMPURAN PADA LAHAN KERING DI DESA SEBUDI KARANGASEM I. W. Suarna; I. K. M. Budiasa
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.069 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p08

Abstract

Meningkatkan luasan tutupan vegetasi adalah salah satu upaya untuk berperan serta dalam meningkatkanpenyerapan gas rumah kaca yang menjadi pemicu munculnya perubahan iklim. Terkait hal tersebut tumbuhan pakanmemiliki peran yang sangat strategis karena selain dapat menyediakan hijauan pakan juga dapat meningkatkantutupan vegetasi dengan memanfaatkan lahan kering dan bahkan lahan kritis untuk penanaman tumbuhan pakan.Meningkatnya pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk bioslury dapat meningkatkan produksi dan kualitashijauan total rumput panikum atau paspalum yang ditanam bersama legume. Berat kering oven total hijauanrumput paspalum yang ditanam bersama rumput panikum dan legume Centrocema yang dipupuk dengan pupukkandang sapi yakni masing-masing sebesar 4,75 dan 4,36 t ha-1. Penggunaan pupuk organik akan menghasilkankualitas hijauan yang semakin baik apabila diterapkan pada kombinasi penanaman rumput panikum, paspalumdan leguminosa.
POPULASI DAN PERFORMA REPRODUKSI BABI BALI BETINA DI KABUPATEN KARANGASEM SEBAGAI PLASMA NUTFAH ASLI BALI N. L. G. Sumardani; I. N. Ardika
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.156 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p04

Abstract

Babi bali merupakan salah satu komoditas ternak penghasil daging yang memiliki potensi besar untukdikembangkan karena memiliki sifat-sifat dan kemampuan yang menguntungkan, namun keberadaannya di PulauBali sangat sedikit dan hanya terdapat pada derah-daerah tertentu, seperti daerah Karangasem, Nusa Penida danBuleleng. Pemeliharaan babi bali tidak bisa terlepas dari adat sosial budaya yang ada di Pulau Bali. Dalam usahapengembangan dan peningkatan produktivitas babi bali, performa reproduksi (lama bunting, service periodedan calving interval) memegang peranan penting, dan juga produktivitas seekor induk babi ditentukan oleh littersize dan farrowing rate dalam setahunnya. Pada penelitian ini pengambilan sampel secara purposive randomsampling dan pendekatan eksploratif serta pemilihan lokasi penelitian berdasarkan waktu dan biaya penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi babi bali di Kabupaten Karangasem yang terdiri dari 8 kecamatan,setiap tahunnya mengalami penurunan rata-rata 0,063%. Lama bunting babi bali betina rata-rata 110±2.59 haridan calving intervalnya 151.06±6,30 hari. Litter size babi bali 6.98±2.37 ekor. Kesimpulan dari penelitian iniadalah performa reproduksi babi bali di Kabupaten Karangasem adalah baik, dan diperlukan usaha-usaha untukmeningkatkan populasi babi bali karena sebagai plasma nutfah babi lokal Indonesia, babi bali perlu dilestarikan,disamping upaya peningkatan manajemen pemeliharaan dan mutu genetiknya.
PENGGANTIAN DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) DENGAN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) DALAM RANSUM KAMBING TERHADAP KADAR UREA DARAH DAN DEPOSISI NUTRIEN I. G. L. O. Cakra; A. A. A. S. Trisnadewi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.616 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p05

Abstract

Penelitian penggantian daun gamal dengan kaliandra dalam ransum kambing terhadap kadar urea darahdan deposisi nutrien telah dilakuan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 16 ekorkambing peranakan etawah (PE) jantan berat rata-rata 18 kg. Empat perlakuan yang diberikan adalah perlakuan A(ransum terdiri dari 40% konsentrat, 30% rumput gajah dan 30% gamal), B (ransum terdiri dari 40% konsentrat,30% rumput gajah, 20% gamal dan 10% kaliandra), C (ransum terdiri dari 40% konsentrat, 30% rumput gajah, 10%gamal dan 20% kaliandra), dan D (ransum terdiri dari 40% konsentrat, 30% rumput gajah, dan 30% kaliandra).Ransum disusun dengan protein 17% dan TDN 66%. Penelitian mendapatkan kadar urea darah perlakuan A nyatapaling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya, hal ini karena daun gamal mudah didegradasi dalam rumen sehinggamenghasilkan amonia yang tinggi dan diserap oleh darah. Kadar urea darah perlakuan D nyata paling kecil (29,3mg/dl). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan imbangan kaliandra 30% dan gamal 0% dalam ransummengandung konsentrat 40% dan rumput gajah 30 % dapat meningkatkan deposisi nutrien.
KECERNAAN DAN PRODUK FERMENTASI RUMEN (IN VITRO) RANSUM SAPI BALI INDUK DENGAN LEVEL ENERGI BERBEDA N. P. Mariani; N. N. Suryani
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.756 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p01

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecernaan dan produk fermentasi rumen secara in vitro ransum sapi baliinduk dengan level energi berbeda. Ransum disusun iso protein dengan level energi berbeda. Rancangan percobaanyang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Adapunperlakuan tersebut adalah perlakuan A: ransum dengan protein 9% dan energi 2000 kkal/kg, perlakuan B: ransumdengan protein 9% dan energi 2150 kkal/kg, perlakuan C: ransum dengan protein 9% dan energi 2300 kkal/kg, danperlakuan D: ransum dengan protein 9% dan energi 2450 kkal/kg. Peubah yang diukur adalah kecernaan bahankering dan bahan organik, produk fermentasi (pH, NNH3, dan VFA total) rumen. Hasil penelitian menunjukkanbahwa kecernan bahan kering, bahan organik, pH, NNH3 dan VFA total pada fermentasi 4 jam tidak menunjukkanperbedaan yang nyata diantara perlakuan. Level energi berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering, bahanorganik, pH, NNH3 dan VFA total pada fermentasi 24 jam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kecernaan bahankering dan bahan organik, NNH3 dan VFA total tertinggi pada fermentasi 24 jam pada perlakuan B yaitu 42,87%;45,40%; 3,91mMol dan 98,18 mMol.
PEMANFAATAN AMPAS TAHU YANG DIFERMENTASI DENGAN INOKULAN PROBIOTIK DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS BROILER N. M. Witariadi; A. A. P. P. Wibawa; I. W. Wirawan
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.471 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p06

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penggunaan ampas tahu terfermentasi dengan inokulan probiotikterhadap performans broiler. Rancangan yang dipergunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empatperlakuan dan enam ulangan. Tiap ulangan berisi lima ekor broiler. Ransum disusun isoprotein (CP: 20%) danisoenergi (2900 kkal ME/kg). Perlakuan yaitu ayam yang diberi ransum basal tanpa penggunaan ampas tahusebagai kontrol (A); ransum dengan penggunaan 5% ampas tahu terfermentasi (B), ransum dengan penggunaan10% ampas tahu terfermentasi (C); dan ransum dengan penggunaan 15% ampas tahu terfermentasi (D). Ransum danair minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahanberat badan, dan feed conversion ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 5% ampas tahuterfermentasi dalam ransum nyata (P<0,05) meningkatkan berat badan akhir, pertambahan berat badan, danefisiensi penggunaan ransum dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan 10-15% ampas tahu terfermentasi dalamransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan efisiensipenggunaan ransum dibandingkan dengan kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan5% ampas tahu terfermentasi oleh inokulan probiotik (Saccharomyces sp.) dapat meningkatkan performans ayambroiler umur 2-6 minggu, dan pada level 10-15% ampas tahu terfermentasi dalam ransum memberikan hasil yangsama dengan kontrol.
KAJIAN PEMANFAATAN TEPUNG JAHE (Zingiber officinale Rose) DALAM RANSUM TERHADAP LEMAK ABDOMINAL DAN KADAR KOLESTEROLDARAH ITIK BALI AFKIR T. G. B. Yadnya; N. M. S. Sukmawati; A. A. A. S. Trisnadewi; A. A. P. P. Wibawa
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.448 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan tepung jahe (Zingiber officinale Rose) dalam ransumterhadap lemak abdominal dan kolesterol darah itik bali afkir. Menggunakan rancangan acak kelompok (RAK),dengan empat perlakuan, yaitu ransum tanpa tepung jahe (A), ransum mengandung 2,91% tepung jahe (B),ransum mengandung 5,66% tepung jahe (C), dan ransum mengandung 8,26% tepung jahe (D). Setiap perlakuanterdiri atas lima kelompok, dan setiap kelompok berisi empat ekor itik bali afkir. Variabel yang diamati meliputikonsumsi ransum dan serat kasar, kadar kolesterol darah, dan lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pemberian pemberian 2,91% dan 5,66% tepung jahe dalam ransum tidak berpengaruh terhadap konsumsiransum (P>0,05), namun dengan pemberian 8,26% dapat menurunkan konsumsi ransum secara nyata (P<0,05),jika dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya dan disertai dengan penurunan konsumsi serat kasar (P<0,05).Pemberian 2,91%, 5,66%, dan 8,26% tepung jahe dalam ransum dapat menurunkan lemak abdominal dankolesterol darah secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan pemberian perlakuan kontrol. Dari hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa pemberian tepung jahe dalam ransum dapat menurunkan jumlah lemak abdominal dankolesterol darah itik bali afkir.
KECERNAAN PAKAN KELINCI LOKAL (Lepus nigricollis) YANG DIBERI PAKAN MULTI NUTRIENT BLOCK BERBASIS RUMPUT LAPANGAN A. W. Puger; I. M. Nuriyasa; E. Puspani; I. M. Mastika
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.633 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p07

Abstract

Peningkatan produktivitas ternak kelinci dapat diukur dari kecernaan pakan yang diberikan dan dapat dilakukandengan memberikan suplementasi Mineral Nutrient Block (MNB). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakanRangcangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah R0: pakan kontrol(rumput lapangan) dengan kandungan energi termetabolis 1830 kkal/kg dan CP:9,1%, R1: ransum kontrol yangdisuplementasi MNB 5 g/ekor/hari, R2: ransum kontrol yang disuplementasi MNB 10 g/ekor/hari, R3: ransumkontrol yang disuplementasi MNB 15 g/ekor/hari. Rumput lapangan diberikan secara ad libitum dalam bentuksegar dan dipotong-potong dengan panjang 5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai cerna bahan kering,nilai cerna energi dan nilai cerna protein tertinggi pada R3 yaitu masing-masing 59,22%, 68,88% dan 43,72%.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Multi Nutrient Block sebanyak 15% memberikankecernaan tertinggi pada kecernaan bahan kering, energi dan protein pakan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2016 2016