cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi
ISSN : 08542880     EISSN : 2541450X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi is a media for Psychology and other related disciplines which focus on the finding of indigenous research in Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020): May" : 10 Documents clear
Perempuan dalam kelindan rumah pengasingan: Sebuah kajian psikoanalitis tradisi humkoit/koin di pulau buru Lizanty Jelita Soulissa; Susana Prapunoto; A.Ign. Kristijanto
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.11073

Abstract

Tradisi Humkoit/koin bagi perempuan Pulau Buru pada saat melahirkan dan pascamelahirkan merupakan bentuk kepercayaan terhadap kehadiran leluhur dengan menggunakan ritual smake. Tradisi pengasingan ini merupakan bentuk kearifan lokal yang masih dipertahankan pada era milenium. Penelitian bertujuan menganalisis kebutuhan dan masalah mendasar yang dialami perempuan di rumah pengasingan berdasar kajian psikoanalitis Jung. Metode kualitatif dan teknik studi kasus digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan masalah serta nilai-nilai kesejahteraan hidupperempuan dalam pengasingan di Buru Selatan dan Buru Utara. Unit amatan adalah 8 perempuan yang sedang dan pernah dimasukkan dalam rumah pengasingan. Unit analisis mencakup pengalaman psikologis, reaksi emosional, interaksi sistem psiko-spiritual-budaya dan biologis. Hasilnya adalah tradisi turun temurun sebagai warisan budaya sudah membentuk sistem kepribadian melalui ketidaksadaran kolektif. Sekalipun dilakukan melalui keterpaksaan dan ketidakberdayaan, namun arketipe sebagai bagian struktur warisan, dirasakan oleh subjek kajian mampu memberi petunjuk dalam mengatasi situasi yang mengancam, dan membuat individu semakin didominasi perasaan emosional. Arketipe yang dominan pengaruhnya adalah kelahiran, kematian, Tuhan, setan dan orang bijak berpengaruh mengatur tingkah laku. Kajian ini memberi petunjuk pentingnya pemimpin masa depan memerhatikanpemerataan pendidikan. Secara empiris pendidikan diharapkan meningkatkan fungsi kesadaran. Self sebagai proses individuasi diharapkan mampu menyeimbangkan kesadaran dan ketidaksadaran, sehingga dalam mencapai realisasi diri, kepribadian yang sejahtera dapat terintegrasi secara harmonis dalam ego melalui fungsi psikis yang religius. Katakunci: perempuan; rumah pengasingan; humkoit/koin; psikoanalitis; Pulau Buru
Perilaku anti sosial remaja laki-laki ditinjau dari identitas moral dan moral disengagement Meyrantika Maharani; Sutarimah Ampuni
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.8706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran identitas moral dan moral disengagement terhadap perilaku anti sosial pada remaja laki-laki. Hipotesis yang diajukan adalah identitas moral dan moral disengagement berperan terhadap perilaku anti sosial; jika identitas moral tinggi dan moral disengagement rendah, maka perilaku anti sosial akan rendah, demikian pula sebaliknya. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Identitas Moral, Skala Moral Disengagement, dan Skala Perilaku Anti Sosial. Partisipan adalah 121 siswa laki-laki di dua SMA di Yogyakarta yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas moral dan moral disengagement secara simultan berperan terhadap perilaku anti sosial (R2= 0,12; F = 8,19; t = 3,86;p 0,01). Semakin rendah Identitas moral (b = -0,55; t = -2,08; p 0,05) dan semakin tinggi moral disengagement (b = 0,29; t = 2,49; p 0,05) maka perilaku anti sosial akan semakin tinggi.Katakunci:identitas moral; moral disengagement; perilaku anti sosial; remaja laki-laki
Kebahagiaan pada guru sekolah luar biasa (SLB) Helga Cahyaningtyas; Asti Asmerianingsih Dale; Fatihatun Nuroniyah Karimah; Isma Caesaria
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.11133

Abstract

Kebahagiaan guru SLB ialah suatu kondisi psikologiss yang mampu memberikan kedamaian, rasa bahagia, memahami makna dan tujuan serta kesejahteraan hidup dalam menjalankan peran sebagai guru SLB. Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman mengkaji secara mendalam mengenai gambaran kebahagiaan guru SLB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Partisipan sebanyak empat orang dengan kriteria yaitu guru tetap di SLB-C YPSLB. Wawancara dan observasi digunakan sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan guru SLB selama mengajar diperoleh dari pikiran positif, emosi positif, dan kepuasan.Kebahagiaan guru SLB dipengaruhi oleh relasi sosial, religiusitas, dan pendapatan. Katakunci: emosi positif; guru SLB; kebahagiaan; kepuasan; pikiran positif
Stimulasi kemampuan motorik anak prasekolah oleh ibu di rumah Desy Wahyu Ekawaty; Lisnawati Ruhaena
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.7126

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stimulasi kemampuan motorik anak prasekolah oleh ibu di rumah. Stimulasi kemampuan motorik dilihat dari cara ibu menstimulasi kemampuan motorik anak, respon anak terhadap stimulasi motorik yang duberikan oleh ibu dan faktor-faktor yang muncul dan menghambat kemampuan motorik anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif yang datanya dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kepada 5 informan dengan kriteria ibu yang memiliki anak prasekolah usia 3-6 tahun dan anak tinggal bersama ibunya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa cara ibu menstimulasi kemampuan motorik anak melalui mengajarkan seperti halnya bagaimana naik sepeda, memakai sepatu roda, bermain lego, naikturun tangga dan mengajarkan menulis, menggambar, mewarnai, meronce manik-manik, serta ibu turut serta melibatkan diri dalam setiap kegiatan anak. Memperhatikan respon anak ketika dalam kegiatan sehari-hari juga begitu penting untuk anak karena anak memiliki mood yang berbeda-beda ketika ibu memberikan stimulasi kemampuan motorik. Ibu harus memperhatikan mana yang disukaianak dan mana yang tidak disukai anak terutama dalam hal belajar, bermain dan memberikan fasilitas. Memperhatikan lingkungan sekitar juga menjadi salah satu faktor untuk dapat menunjang kemampuan motorik anak karena lingkungan yang baik dapat membawa pengaruh positif untuk anak pula. Canggihnya media seperti halnya handphone menjadi salah satu faktor yang menghambatkemampuan motorik anak. Katakunci: anak prasekolah; ibu; kemampuan motorik; stimulasi motorik
Dampak pola komunikasi keluarga laissez-faire terhadap kecanduan internet pada remaja di kota Surakarta Heppy Ria Mareta; Hardjono Hardjono; Laelatus Syifa Sari Agustina
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.8740

Abstract

Sebanyak 73,5% remaja di Kota Surakarta menggunakan internet lebih dari 4 jam per hari. Kecanduan internet dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah hubungan yang terjalin dengan orang tua. Pola komunikasi keluarga menjadi salah satu bagian dari hubungan orang tua dengan anak. Pola komunikasi keluarga laissez-faire memiliki kemungkinan tertinggi dalam menyebabkan anak mengalami kecanduan internet karena anggota keluarganya tidak cukup terlibat dalam percakapan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi keluarga laissez-faire dengan kecanduan internet pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive incidental sampling, diperoleh 185 remaja di Kota Surakarta. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Kecanduan Internet(r = 0,930) dan Skala Pola Komunikasi Keluarga laissez-faire (r= 0,802). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson’s product moment menggunakan program Statistical Product and Service Solution versi 17.0 for windows.Hasil analisis menunjukkan r = 0,369 dengan nilai p = 0,000 (p 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa, terdapat hubungan positifyang signifikan antara pola komunikasi keluarga laissez-faire dengan kecanduan internet pada remaja di kota Surakarta. Katakunci:kecanduan internet; laissez-faire; pola komunikasi keluarga; remaja
Hardiness: Pengalaman pengasingan perempuan wambon pada saat melahirkan dan masa nifas Yannedelle Sahetapy; Susana Prapunoto; A.Ign. Kristijanto
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.11069

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman perempuan Wambon yangmembentuk ketangguhan (hardiness) saat pengasingan ketika melahirkan di Bevak dan dan masa nifas di tempat pengasingan (Dogap). Sebuah fenomena yang terkait erat dengan adat istiadat dan penghargaan budaya, yang diwariskan secara turun temurun. Unit analisis adalah empat subjek yang terdiri atas satu perempuan primipara, satu perempuan multipara dan dua perempuan grandemulitipara. Metodekualitatif digunakan dengan pendekatan interpretative phenomenological analysis dan indigenous psychology digunakan untuk menganalisis kedalaman konkes maupun konten pengalaman fenomenal tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan semi-terstruktur, observasi, dan live in. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami tekanan psikologis dalam upayapersalinan dan pada saat pengasingan. Namun demikian, subjek memaknai pengalaman pengasingan sebagai pengalaman yang positif dan menjadi semakin tangguh (hardiness) dalam menjalani tradisi tersebut. Nilai-nilai spiritual dan budaya lokal yang diwariskan turun-temurun ditemukan berkontribusi bagi subjek di dalam mengatasi beban psikologis di dalam pengasingan sehingga terbentuk sikap yangtangguh (hardiness). Ketangguhan tersebut dimaknai sebagai upaya menuju kesejahteraan keluarga. Katakunci: hardiness; pengasingan; perempuan Wambon; melahirkan; nifas
Membangun kesepakatan orang tua dan guru tentang cara pendisiplinan siswa di sekolah Nuralita Kusumawardani; Afia Fitriani; Tri Rejeki Andayani
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.7862

Abstract

Pendisiplinan siswa di sekolah dilakukan agar siswa disiplin. Beberapa cara yang dilakukan guru untuk mendisiplinkan siswanya terkadang menimbulkan konflik dengan orang tua, yang salah satunya disebabkan karena tidak adanya kesepakatan yang jelas antara orang tua dan guru mengenai cara pendisiplinan siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk membangun kesepakatan antara orang tua dan guru tentang cara pendisiplinan siswa di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenografi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner terbuka dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Cresswel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal-hal terkait pendisiplinan yang belum disepakati antara orang tua dan guru meliputi perilaku-perilaku indisipliner siswa di sekolah dan cara pendisiplinannya serta proses untuk membangun kesepakatan tentang cara pendisiplinan siswa. Kesepakatan orang tua dan guru dibangun melalui tiga tahapan negosiasi yang dipengaruhi oleh efek kekuasaan guru, kesalahpahaman, dan sikap permisif orang tua.Katakunci:cara pendisiplinan; membangun kesepakatan; orang tua dan guru
Think globally, act locally’ remaja anggota place-based education kopi kids Syifa Adilla; Karolina Lamtiur Dalimunthe; Retno Hanggarani Ninin; Noer Fauzi Rachman
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.10369

Abstract

Abstrak. ‘Think globally, act locally,’ merupakan istilah yang kerap digunakan dalam isu pelestarian alam, dimana isu tersebut telah menjadi isu global dan pemberdayaan serta keterlibatan komunitas lokal dapat menjadi solusi dalam isu tersebut. Sunda Hejo merupakan salah satu organisasi di Garut yang bergerak dalam pelestarian alam dan pemberdayaan petani di sekitar perhutanan sosial. Sunda Hejo menyelenggarakan kegiatan Kopi Kids dalam rangka regenerasi individu yang dapat ikut bergerak dalam isu-isu komunitas lokal tersebut. Kopi Kids merupakan placed-based education dengan model pendidikan non-formal yang membuat Kopi Kids unik dan inklusif, serta berpotensi dalam menyelesaikan isu yang sedang dihadapi komunitas lokal. Kegiatan Kopi Kids menekankan pada kemampuan global serta pengetahuan lokal sehingga peserta Kopi Kids dapat bersaing di dunia luar tanpa melupakan identitas lokal mereka. Penelitian etnografis ini berfokus pada remaja di Kopi Kids, dimana pada usia tersebut remaja sedang mengeksplorasi dan mengembangkan identitasnya, serta ingin mengetahui bagaimana Kopi Kids sebagai placed-based education yang menyasar isu global pada komunitas lokal dan penguatan identitas lokal tersebut terjadi pada remaja saat para remaja terpapar dengan tren global. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saat ini Kopi Kids cenderung berada pada spektrum ‘act globally, think locally,’ dimana perilaku mereka lebih condong pada tren global tetapi cara berpikirmereka sangat kuat dengan nilai-nilai lokal, walau terdapat konotasi negatif di dalamnya. Jika kegiatan Kopi Kids sudah efektif dalam pencapaian tujuan kegiatannya, kemampuan global dan lokal akan mendukung satu sama lain sehingga dapat terwujud harapan Sunda Hejo untuk menghasilkangenerasi yang berpihak pada komunitas dan isu lingkungan di sekitar. Katakunci: etnografi; isu sustainability; placed-based education; remaja
Perbedaan keterampilan sosial ditinjau dari sistem pendidikan Aindha Vegalaras Katoro; Wisnu Sri Hertinjung
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.6841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial ditinjau dari sistem pendidikan yaitu untuk mengetahui tingkat keterampilan sosial antara siswa dengan sistem pendidikan negeri dan sistem pondok pesantren, serta mengetahui terkait keterampilan sosial pada masing-masing sistem pendidikan. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa sekolah negeri dengan siswa sekolah pondok pesantren dimana keterampilan sosial siswa sekolah negeri lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif komparasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala keterampilan sosial. Subjek penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri X sebanyak 4 kelas yang berjumlah 98 siswa dan siswa SMA PPTQ X sebanyak 4 kelas yang berjumlah 77 siswa. Analisis data menggunakan uji-t (t-test). Hasil analisis uji t diperoleh t-hitung = 5,744 dengan sig.p = 0,000 ≤ 0,01 yang berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan keterampilan sosial antara siswa sekolah negeri dan sekolah pondok pesantren. Rerata keterampilan siswa di sekolah negeri sebesar 138,50 dan rerata keterampilan sosial siswa di sekolah pondok pesantren sebesar 128,21 yang berarti keterampilan sosial siswa sekolah negeri lebih tinggi dibandingkan sekolah pondok pesantren. Keterampilan sosial siswa pada kedua sistem pendidikan memiliki kategori yang sama yaitu tinggi, hanya saja rerata sekolah pondok pesantren sebesar 128,21 yang menunjukkan  kategori tinggi ke arah sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian terbukti.
Peran sanggar regoling ma'rifat dalam penanaman karakter pada anak di era digital Ardian Nur Romadhan; Eny Purwandari
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.11144

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran, harapan, dan tantangan dalam penanaman karakter anak di era digital berbasis Agama Islam pada Sanggar Belajar Anak: Sanggar Regoling Ma’rifat di Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan studi kasus model prosedural bersifat deskriptif. Sumber data berasal dari narasumber, aktivitas, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara dan pemeriksaan dokumen. Data dianalisissecara deskriptif kualitatif yaitu menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan peran Sanggar Regoling Ma’rifat di era digital dalam bentuk penanaman karakter pada anak berupa karakter religius dengan pondasi perangai yang diaplikasikan dari Agama Islam, yaitu akhlaq al-karimah yang sesuai dengan tuntunan Alquran dan Hadis. Harapan di era digital berupa penyelarasan aktualisasi anak yang berteknologi dan bertataterpuji (akhlaq mahmudah). Pada tatakelola ini norma agama dan kemajuan teknologi dapat bersinergi dan berdaya guna untuk masa depan yang menyejahterakan dan penuh harapan. Sementara itu, tantangan di era digital berupa menjauhkan perangai tercela (akhlaq madzmumah) dari coping perilaku negatifmedia teknologi digital seperti: cyberbullying (dzalim), selfie dengan niat (riya ujub), cyberwar (ghibah), penyampaian informasi hoax (dusta) dan sebagainya. Simpulan: akhlak yang mulia dan terpuji merupakan kunci dari penanaman karakter religius diSanggar Regoling Ma’rifat sehingga serangkaian perangai tersebut akan terpatri pada diri anak sanggar. Sedangkan menjauhkan perangai tercela merupakan tantangan dalam penanaman karakter seorang Muslim dan Mukmin dalam berteknologi secara tepat guna, beradab dan berbudi pekerti luhur. Penelitian ini berimplikasi sebagai example-model dalam penanaman karakter pada anak dengan nilai keIslaman yang kaffah dan mempromosikan pendidikan karakter religius berbasis Agama Islamterhadap anak sebagai trend-model penanaman pendidikan karakter di era digital. Katakunci:era digital; karakter; sanggar belajar anak

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2023): July Vol 8, No 1 (2023): March Vol 7, No 3 (2022): November Vol 7, No 2 (2022): July Vol 7, No 1 (2022): March Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6 No. 1, 2021 Vol 6, No 3 (2021): November Vol 6, No 2 (2021): July Vol 6, No 1 (2021): March Vol 5, No 2 (2020): November Vol. 5 No. 2, 2020 Vol. 5 No. 1, 2020 Vol 5, No 1 (2020): May Vol 4, No 2 (2019): November Vol. 4 No. 2, 2019 Vol. 4 No. 1, 2019 Vol 4, No 1 (2019): May Vol 3, No 2 (2018): November Vol. 3 No. 2, 2018 Vol 3, No 1 (2018): May Vol. 3 No. 1, Mei 2018 Vol 2, No 2 (2017): November Vol. 2 No. 2, November 2017 Vol 2, No 1 (2017): May Vol. 2 No. 1, Mei 2017 Vol. 1 No. 2, November 2016 Vol 1, No 2 (2016): November Vol. 1 No. 1, Mei 2016 Vol 1, No 1 (2016): May Vol. 13, No. 2, November 2015 Vol. 13, No. 2, November 2015 Vol. 13, No.1, Mei 2015 Vol. 13, No.1, Mei 2015 Vol. 12, No. 2, Nopember 2010 Vol. 12, No. 2, Nopember 2010 Vol. 12, No.1, Mei 2010 Vol. 12, No.1, Mei 2010 Vol. 11, No. 2, November 2009 Vol. 11, No. 2, November 2009 Vol.11, No.1, Mei 2009 Vol.11, No.1, Mei 2009 Vol. 9, No. 2, Nopember 2007 Vol. 9, No. 2, Nopember 2007 Vol. 9, No.1, Mei 2007 Vol. 9, No.1, Mei 2007 Vol. 8, No. 2, November 2006 Vol. 8, No. 2, November 2006 Vol. 8, No. 1, Mei 2006 Vol. 8, No. 1, Mei 2006 Vol. 7, No. 2, November 2005 Vol. 7, No. 2, November 2005 Vol. 7, No. 1, Mei 2005 Vol. 7, No. 1, Mei 2005 Vol. 6, No. 2, November 2002 Vol. 6, No. 2, November 2002 Vol. 6, No. 1, Mei 2002 Vol. 6, No. 1, Mei 2002 Vol. 4, No. 2, November 2000 Vol. 4, No. 2, November 2000 Vol. 4, No. 1, Mei 2000 Vol. 4, No. 1, Mei 2000 Vol. 3, No. 2, November 1999 Vol. 3, No. 2, November 1999 Vol. 3, No. 1, Mei 1999 Vol. 3, No. 1, Mei 1999 Vol. 2, No. 2, November 1995 Vol. 2, No. 2, November 1995 More Issue