cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
ISSN : 25411462     EISSN : 25491717     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) publishes the research relate to the development of social studies and Overseas Education as a form of intellectual property. This journal is published 2 times a year in February and August.
Arjuna Subject : -
Articles 163 Documents
STRATEGI PEMBELAJARAN SMART SOLUTION DAN REMEDIAL ENRICHMENT CONSULTING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK Agus, Bagus
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.507 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v3i1.3513

Abstract

STRATEGI PEMBELAJARAN SMART SOLUTION DAN REMEDIAL ENRICHMENT CONSULTING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK Agus Solehudin, Bagus KisworoJurusan Pendidikan Nonformal Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri SemarangEmail : agussolehudin@students.unnes.ac.id, bagus.kisworo@mail.unnes.ac.idAbstrak :Penelitian ini mengacu pada permasalahan strategi pembelajaran Smart Solution (SS) dan Remedial Enrichment Consulting (REC) dalam meningkatkan motivasi belajar terhadap peserta didik. Tujuannya mendeskripsikan strategi pembelajaran SS dan REC, Hambatan yang terjadi terhadap peserta didik, dan Faktor pendukung.  Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian berjumlah delapan orang. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber, teori dan metode. Prosedur analisis data adalah pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan menggunakan model interaktif Miles-Huberman. Strategi ini sangat berguna bagi peserta didik karena berbeda dengan yang ada di sekolah, peserta didik diajak pada suasana yang menyenangkan, serta kebiasaan berfikir kreatif dengan SS. Hambatannya adalah peserta didik yang malas, pembelajaran yang tidak efektif, motivasi belajar yang kurang. Faktor pendukungnya adalah Diri Sendiri harus semangat dan giat belajar untuk mencapai tujuan, serta Orangtua dan Keluarga selalu mendukung dalam kegiatannya.Kata Kunci : Implementasi Strategi Pembelajaran; Motivasi Belajar.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ORANG DEWASA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FKIP UNTIRTA Irwan Djumena
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.3 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v1i1.1178

Abstract

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ORANG DEWASAPADA MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAHFKIP UNTIRTA Irwan DjumenaUniversity of Sultan Ageng Tirtayasa  ABSTRAKProses  belajar orang dewasa memiliki perbedaan dengan proses pembekajaran pada anak-anak ( pedagogi ), dimana pembelajaran pada orang dewasa kegiatan belajar dipandang sebagai proses transformasi  yaitu dalam bentuk mengubah ( modifying), mempelajari kembali ( relearning ),  memperbarui ( up dating ) dan mengamati ( replacing ), sedangkan pembelajaran pada anak  dipandang sebagai proses pembentukan dan perolehan ( aquiring ), pengumpulan , skills, strategi dan nilai-nilai yang diperoleh dari pengalaman. Pendekatan  pembelajaran  antara orang dewasa dan anak berbeda  maka dipandang tepat apabila para pendidik dilingkungan perguruan tinggi memahami dan mampu mengimplementasikan  model pendekatan pembelajaran pada orang dewasa pada setiap mahasiswa. proses pembelajaran dapat memberikan dan menanamkan pembelajaran yang berbasis pembelajaran orang dewasa, dengan  cara menanamkan kepada mahasiswa untuk aktif yaitu’  Pembelajaran Mandiri,  Kerjasama KLP, pemecahan masalah, pembelajaran  InteraktifPenelitian ini difokuskan pada proses pendekatan pembelajaran orang dewasa yang diterapkan oleh para pendidik dilingkungan Untirta, dengan sub fokus masalah  1) perlunya implementasi model pembelajaran orang deawasa pada kegiatan pembelajaran pendidikan luar sekolah,   2) implementasi model pembe-lajaran orang dewasa dipandang tepat untuk menunumbuhkan kemandirian pada mahasiswa Pendidikan Luar sekolahBerdasarkan hasil penelitian dengan focus penelitian  “ Implementasi model pembelajaran orang dewasa pada mahasiswa PLS FKIP   Untirta tahun 2015“,  dapat dinyatakan bahwa implementasi kegiatan pembelajaran andragogik yang dilaksanakan oleh dosen di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FKIP Untirta sudah dilaksanakan dengan katagori baik,  yaitu rerata 0,89 persen dari dosen yang mengajar sudah secara terus menerus melaksanakan kegiatan mengajarnya  berbasis organg dewasa, sedangan 0,11 persen diantara dosen yang mengajar di jurusan pendidikan luar sekolah  dalam kategori belum mencerminkan pendekatan model pembelajaran orang dewasa. Kata Kunci:  Pembelajaran orang dewasa
PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN NONFORMAL Putri Rizca Ayu, Fakhruddin
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.759 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v2i1.2945

Abstract

PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN NONFORMALPutri Rizca Ayu, FakhruddinEmail: putririzca7@gmail.com, fakhruddin@mail.unnes.ac.id                Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan,                                                              Universitas Negeri Semarang, Indonesia                            Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan faktor penyebab menjadi anak jalanan, ragam kebutuhan belajar, dan pemenuhan kebutuhan belajar melalui program pendidikan nonformal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah anak jalanan beserta orang tuanya. Sebagai informan pendukung ini yaitu Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Yayasan Setara, dan tokoh masyarakat yang berada di lingkungan rumah anak jalanan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan menjadi anak jalanan yaitu: faktor ekonomi keluarga yang rendah; pendidikan orang tua yang rendah; dan perceraian (broken home). Anak jalanan di Kota Semarang memiliki ragam kebutuhan belajar yang berbeda-beda: ragam kebutuhan belajar anak jalanan di Tugu Muda mengenai mekanik motor dan memasak; di Simpang Lima tidak ada; di bawah naungan Yayasan setara mengenai program kelompok belajar memanfaatkan barang bekas, dan pemenuhan kebutuhan belajar anak jalanan dipenuhi secara mandiri dan melalui lembaga Yayasan Setara. Kata Kunci: Pemenuhan Kebutuhan Belajar, Anak jalanan, Program                                            Pendidikan  Nonformal
MANAJEMEN PELATIHAN HANTARAN DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG Sholeh Hidayat, Siti Herlinda, Irwan Djumena,
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.964 KB)

Abstract

MANAJEMEN PELATIHAN HANTARAN DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG  Siti Herlinda1) elin.mufc@gmail.com1), Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd 2), Dr.  H. Irwan Djumena, M.Pd3) Abstrak                                        Masalah dalam penelitian ini adalah tentang manajamen pelatihan hantaran dalam meningkatkan kecakapan hidup warga belajar dengan mengambil penelitian di LKP Dilla serang. Penelitian ini secara khusus mengkaji masalah (1) bagaimana manajemen pelatihan hantaran dalam meningkatkan kecakapan hidup warga belajar di LKP Dilla Kec.Taktaan Kota Serang .Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana manajemen pelatihan dalam meningkatkan kecakapan hidup warga belajar di LKP Dilla Kec.Taktakan Kota Serang (2) untuk mengtahui bagaimana hasil pelatihan hantaran dalam meningkatkan kecakapan hidup warga belajar di LKP Dilla Kec.Taktakan Kota Serang (3) untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen pelatihan hantaran dalam meningkatkan kecakapan hidup warga belajar di LKP Dilla Kec.Taktakan Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskripstif dimana data yang diperoleh dari hasil observasi,wawancara, studi dokumentasi. Subjek penelitian ini yaitu pengelola LKP, instruktur, dan empat warga belajar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen pelatihan sudah berjalan dengan baik, dilihat dari perencanaan ,pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi. Hasil pelatihan warga belajar dilihat dari tiga aspek yang mengacu ke SKL hantaran serta berkenaan dengan kecakapan hidup yaitu, kecakapan personal : saling membantu, kecakapan sosial : kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat, kecakapan akademik : memahami dan memadukan, cara memnbuat tanda panitia, selain itu mampu membuat dan mendekorasi isi dari barang hantaran, kecakapan vokasional : mempunyai keterampilan hantaran. Faktor yang mendukung manajemen pelatihan yaitu : manajerial yang baik, adanya kemauan dan motivasi, sarana dan prasana yang memadai, cara mengajar instruktur yang baik, respon baik  warga belajar saat penyampaian materi, serta lingkungan yang bersih. adanya perbedaan kemauan dan motivasi dari setiap warga belajar, cara mengajar instruktur serta respon warga belajar saat penyampaian materi ada saja warga belajar yang tidak mendengarkan, mengobrol ataupun main HP, Jarak antara tempat pelatihan dengan rumah tutor dan sebagian warga belajar yang jauh, kondisi ruang kelas yang berada disamping jalan raya mengakibatkan sering terdengar suara bising.Kata kunci ; manajemen pelatihan, kecakapan hidup 
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF) MODEL INOVA KREATIF DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN TELUKJAMBE BARAT KABUPATEN KARAWANG Tika Santika
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.866 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v1i2.1162

Abstract

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF) MODEL INOVA KREATIF DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN TELUKJAMBE BARAT KABUPATEN KARAWANG                         ABSTRAK Tika Santika Program Studi PLS FKIPUniversitas Singaperbangsa Karawangemail : tikasantika_usk70@yahoo.com                                                            Program Keaksaraan Fungsional diselenggarakan oleh berbagai pelaksana baik yang bersifat individu/perorangan maupun lembaga, baik pemerintah maupun masyarakat penyelenggara program yang bersifat lembaga. Penyelenggara Keaksaraan Fungsional (KF) yang dilaksanakan di Desa Margamulya ini adalah LPPM UNSIKA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan data tentang perencanaan, pelaksanaa, hasil dan dampak pembelajaran program KF Model Inova Kreatif di Desa Margamulya Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Observasi, Wawancara, Analisis Dokumentasi sebagai sumber data Triangulasi. Proses perencanaan program pembelajaran Keaksaraan Fungsional dimulai dengan rekruitmen warga belajar yang dilakukan melalui koordinasi langsung pelaksanaan program dengan Pemerintah Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang. Pembelajaran program Keaksaraan Fungsional yang diberikan kepada warga belajar sesuai dengan petunjuk modul yang sudah ada, yaitu : membaca huruf vocal, membaca huruf konsonan yang digabung dengan huruf vocal, menulis huruf vocal, menulis huruf konsonan dan menyambungkan dengan huruf vocal, mengenal lambang bilangan, berhitung pengurangan, penjumlahan. Setelah mengikuti pembelajaran Keaksaraan Fungsional (KF) di Desa Margamulya warga belajar sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung. Dampak pembelajaran program Keaksaraan Fungsional Model Inova Kreatif di Desa Margamulya dapat dirasakan oleh seluruh warga belajar diantaranya tumbuh minat baca. Kata Kunci : Pengelolaan Pembelajaran,  Keaksaraan Fungsional (KF)
EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN PERBENGKELAN MOBIL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEKANIK PADA PESERTA PELATIHAN DI BPPNF PROVINSI BANTEN Wulan Febriyanti
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.609 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v1i1.1184

Abstract

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN PERBENGKELAN MOBIL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEKANIK PADA PESERTA PELATIHAN DI BPPNF PROVINSI BANTEN Wulan FebriyantiJurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Sultan Ageng TirtayasaABSTRAK Penelitian yang dilakukan ini untuk mengetahui (1) Pengelolaan pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik di balai pelayanan pendidikan non formal Provinsi Banten, (2) Efektivitas pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik di balai pelayanan pendidikan non formal Provisi Banten, (3) Faktor pendukung dan penghambat pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik di balai pelayanan pendidikan non formal Provisi Banten.                Metode penelitian yang digunakan penulis dalam pelatihan ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini dengan pendekatan kualitatif harus didasarkan pada data atau informasi yang diperoleh melalui penelitian sebagai berikut: (1) observasi, (2) wawancara (3) studi dokumentasi, pencatatan, dan mengumpulkan data-data serta fakta-fakta yang terjadi dengan tambahan referensi dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Adapun teknik pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini diantaranya tahap reduksi, penyajian data, dan verifikasi.                Sebagai akhir pembahasan ini, penulis menyampaikan simpulan, sebagai berikut: (1) Pengelolaan dalam pelatihan perbengkelan mobil ini menggunakan teori POAC. Pertama yaitu perencanaan, terdapat identifikasi masalah, tujuan pelatihan, pemilihan tutor, membuat kurikulum, penyusunan materi, pembuatan sumber belajar, menyiapkan sumber dana dan persyaratan peserta. Kedua adalah pengorganisasian, yaitu pembentukan panitia pelaksana kegiatan. Ketiga adalah pelaksanaan yang dilakukan dengan pengiriman surat, pendaftaran peserta, susunan acara pelatihan, upacara pembukaan dan penutupan dan keempat adalah evaluasi yang dilakukan dengan memberikan pre-test, post-test dan ujian akhir. (2) Efektivitas pada pelatihan dalam meningkatkan keterampilan mekanik ada lima unsur pertama yaitu ketepatan penentuan waktu, ketepatan perhitungan biaya, ketepatan dalam pengukuran, ketepatan menentukan tujuan dan ketepatan sasaran. Hasil akhir yang didapat dari peserta pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik sebesar 6 orang berhasil dan sisanya 4 orang bisa dikatakan tidak sesuai harapan dan dari kelima unsur tersebut, empat diantaranya sudah terpenuhi, maka pelatihan perbengkelan mobil ini bisa dikatakan efektif. (3) Faktor pendukung dalam pelatihan ini adalah tutor/instruktur yang dipilih dalam pelatihan ini sudah ahli dan berpengalaman dibidang perbengkelan, sarana dan prasarana pada pelatihan ini cukup memadai dan biaya dalam pelaksanaan pelatihan perbengkelan ini sudah terjamin, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran dan motivasi peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan dikarenakan kurang tepatnya dalam pemilihan sasaran.Kata Kunci : Efektivitas, Perbengkelan Mobil.
PERAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA SEJAHTERA KELURAHAN PASIRMUNCANG Azizah Nurul Karohmah Ilyas
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.202 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v2i2.2956

Abstract

PERAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA SEJAHTERA KELURAHAN PASIRMUNCANG Elderly Health Care Center (Posyandu) RoleIn Improving The Welfare Of Elderly in Elderly Health Care Center Sejahtera Village Pasirmuncang Azizah Nurul Karohmah, Ilyas Mahasiswa Jurusan Pendidikan Nonformal FIP Universitas Negeri SemarangSemarang 50229, IndonesiaEmail: pls2.12060@gmail.com, ilyas.pnf@mail.unnes.ac.id Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kesejahteraan lanjut usia ditinjau dari keikutsertaan pada Posyandu Lansia Sejahtera, mendeskripsikan peran posyandu lansia terhadap kesejahteraan lanjut usia yang menjadi anggota di Posyandu Lansia Sejahtera, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Posyandu Lansia Sejahtera. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode, teori. Teknik analisis data mulai dari pengumpulan data, reduksi data, simpulan/verifikasi, dan penyajian data. Penelitian dilakukan di Posyandu Lansia Sejahtera terletak di RW V Kelurahan Pasirmuncang Kelurahan Purwokerto Barat, dengan mengambil subjek lansia yang menjadi anggota dan pengelola. Informan yang dijadikan penguat informasi subjek yaitu dari keluarga lansia, dan kader Posyandu Lansia Sejahtera. Peran dari program posyandu lansia sejahtera dimaksudkan untuk sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan usaha pelayanan kesejahteraan sosial khususnya bagi lansia yang umumnya membutuhkan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan dan serta tidak bisa sejahtera. selain sebagai mitra pemerintah dan penyokong kebutuhan bagi lansia juga menjadi sarana rekreasi dan dapat bersosialisasi dengan teman sebaya  ditengah kondisi mereka yang memiliki banyak waktu luang dan kesepian.Kata Kunci: peran, posyandu lansia, kesejahteraan.
STUDI EVALUASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) YANG TERAKREDITASI UNTUK MEMENUHI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BANTEN Rochani .
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.214 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v3i1.3520

Abstract

STUDI EVALUASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) YANG TERAKREDITASI UNTUK MEMENUHI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI LINGKUNGANDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANPROVINSI BANTENRochaniFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirtarochani1966@untirta.ac.id Abstrak  Pada bagian hasil penelitian ini, peneliti akan menyajikan data LKP yang telah terakreditasi Standar Nasional Pendidikan seperti yang telah dikemukakan pada tujuan penelitian ini, yaitu Memperoleh data tentang lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang terakreditasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten; LKP EKA dan LKP Juliya Jaya adalah dua LKP yang telah terakreditasi Standar Nasional Pendidikan. Jumlah keseluruhan LKP di Kabupaten Serang sebanyak 34, dan yang belum terakreditasi sebanyak 32, serta hanya 2 LKP saja yang terakreditasi. Ini artinya menunjukkan bahwa baru 6% saja yang telah memperoleh status akreditasi.  Hal ini berbeda dengan LKP di Kota Serang, kalau dilihat dari sisi jumlah hampir mendekati sama, namun LKP yang terakreditasi mendekati separuhnya (36%). Dari jumlah keseluruhan LKP di Kota Serang sebanyak 50, dan yang belum terakreditasi sebanyak 32, serta 18 LKP yang telah terakreditasi. Ini menunjukkan bahwa 36% LKP Kota Serang yang telah memperoleh status akreditasi. Dari hasil verifikasi menunjukkan bahwa LKP yang memiliki akreditasi paling banyak terdapat di Kota Serang. Dari jumlah keseluruhan LKP di Kabupaten Pandeglang sebanyak 38, dan yang belum terakreditasi sebanyak 29, serta baru 9 LKP yang telah terakreditasi. Ini menunjukkan bahwa 24% LKP Kabupaten Pandeglang yang telah memperoleh status akreditasi. Dari jumlah keseluruhan LKP di Kabupaten Lebak sebanyak 90, dan yang belum terakreditasi sebanyak 88, serta baru 2 LKP yang telah terakreditasi. Ini menunjukkan bahwa 3% LKP Kabupaten Lebak  yang telah memperoleh status akreditasi. Dari data tersebut menunjukkan bahwa LKP Kabupaten Lebak hanya sebagian kecil yang telah terakreditasi. Dari jumlah keseluruhan LKP di Kota Tangerang sebanyak 60, dan yang belum terakreditasi sebanyak 56, serta baru 4 LKP yang telah terakreditasi. Ini menunjukkan bahwa 4% LKP Kota Tangerang yang telah memperoleh status akreditasi. Dari data tersebut menunjukkan bahwa LKP Kota Tangerang hanya sebagian kecil yang telah terakreditasi. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang terakreditasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten; Dari hasil pengamatan dan dokumentasi serta hasil verifikasi penelitian, bahwa Lembaga Kursus dan Pelatihan di wilayah Provinsi Banten yang telah terakreditasi sebanyak 56.  Lembaga Kursus dan Pelatihan yang jumlahnya mencapai 492 LKP, maka sangat tidak sebanding antara LKP yang terakreditasi dengan LKP belum terakreditasi. LKP yang telah terakreditasi hanya mencapai 11,38% dan yang belum terakreditasi mencapai 88,61%. Kata Kunci : Evaluasi, LKP dan Akreditasi
KOMPETENSI INSTRUKTUR DAN EFEKNYA TERHADAP KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA PELATIHAN Dadan Darmawan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.931 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v1i2.1157

Abstract

KOMPETENSI INSTRUKTUR DAN EFEKNYA TERHADAP KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA PELATIHAN  Dadan Darmawandadanpls@gmail.comJurusan Pendidikan Luar SekolahFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sultan Ageng Tirtyasa  ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kompetensi  Pedagogik instruktur dan efeknya terhadap kecakapan vokasional peserta pelatihan di Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal Provinsi Banten. Rumusan masalahnya adalah; 1) Kondisi Objektif Kecakapan Vokasional, 2) Kondisi Objektif Kompetensi Pedagogik Instruktur, 3) Pengaruh Kompetensi Pedagogik Instruktur terhadap Kecakapan Vokasional, dan 4) Pengaruh Kompetensi Pedagogik Instruktur dan Efeknya terhadap Kecakapan Vokasional. Populasi penelitian ini adalah semua peserta pelatihan menjahit yang di selenggarakan Balai Pelayanan Pendidikan Provinsi Banten yang menjadi perwakilan kabupaten dan kota. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ; 1) Kecakapan Vokasional dasar lebih tinggi dibandingkan dengan kecakapan khusus dan perbedaannya dapat dilihat di pendidikan terakhir, usia peserta dan pengalaman menjahit. 2) Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan kompetensi kepribadian dan sosial. 3) Kompetensi Instruktur memiliki pengaruh terhadap kecakapan vokasional peserta secara signifikan. Dan dilihat dari pengaruhnya kompetensi kepribadian memiliki pengaruh tertinggi dibandingkan dengan kompetensi lainnya. 4) Kompetensi Instruktur dilihat dari efek pengalaman menjahit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecakapan vokasional, tetapi usia peserta dan pendidikan terakhir tidak memiliki pengaruh yang signifikan.                        Kata Kunci : Kompetensi Instruktur, Efek dan Kecakapan Vokasional
DAMPAK PROGRAM PELATIHAN LAS LISTRIK DALAM MENINGKATKAN STATUS SOSIAL EKONOMI EKS NARAPIDANA DI KECAMATAN PANDEGLANG KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Siska Pratiwi, Sudadio Ika Rizqi Meilya
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.08 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v2i1.2951

Abstract

DAMPAK PROGRAM PELATIHAN LAS LISTRIK DALAM MENINGKATKAN STATUS SOSIAL EKONOMI EKS NARAPIDANA DI KECAMATAN PANDEGLANG KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Siska Pratiwi 1) siskap402@gmail.com1), Prof. Dr. Sudadio, M.Pd 2) dr.dio@untirta.ac.id2), Ika Rizqi Meilya, M.Pd 3) ikarizqimeilya1@gmail.com 3)  Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah Dampak Program Pelatihan Las Listrik Dalam Meningkatkan Status Sosial Ekonomi Eks Narapidana Di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana hasil program pelatihan las listrik dalam meningkatkan keterampilan eks narapidana di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten (2)  Bagaimana dampak program pelatihan las listrik dalam meningkatkan status sosial ekonomi eks narapidana di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten (3) Apa faktor pendukung dan penghambat dari dampak sosial-ekonomi yang diterima oleh eks narapidana setelah mengikuti program pelatihan las listrik?. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun teknik dan pedoman pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, serta mengumpulkan data-data serta fakta-fakta yang terjadi dengan tambahan referensi dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Sumber data penelitian ini berjumlah 8 orang, yaitu 1 orang Kepala Sub Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Pandeglang dan 7 orang eks narapidana  di Kecamatan Pandeglang yang telah mengikuti program pelatihan las listrik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa: (1) Hasil program pelatihan las listrik sudah berhasil meningkatkan keterampillan pengelasan eks narapidana di Kecamatan Pandeglang, pengetahuan serta sikap eks narapidana berhasil berkembang setelah mengikuti program pelatihan las listrik; (2) Dampak program pelatihan las listrik yang diterima oleh eks narapidana berdapampak positif dalam meningkatkan status sosial ekonomi eks narapidana tersebut, hal ini dapat di lihat dari 7 orang eks narapidana di Kecamatan Pandeglang yang telah mengikuti program pelatihan las listrik semua dari mereka memiliki keahlian pengelasan dengan 2 eks narapidana memiliki usaha mandiri di bidang pengelasan, 2 diantaranya bekerja dalam bidang pengelasan dengan kepemilikan orang lain dan 3 diantaranya bekerja dalam bidang non las tetapi memiliki keterampilan pengelasan; (3) Faktor pendukung dalam peningkatan status sosial ekonomi eks narapidana adalah motivasi, komunikasi, kepribadian, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat yang membuat status sosial ekonomi eks narapiana meningkat, sedangkan faktor penghambat bagi eks narapidana adalah gaya hidup dan kebijakan karena tidak diberikannya tindak lanjut dan modal usaha di bidang pengelasan.Kata Kunci: Dampak, Status Sosial Ekonomi

Page 3 of 17 | Total Record : 163