cover
Contact Name
Akuatika Indonesia
Contact Email
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika Indonesia
ISSN : 2528052X     EISSN : 26217252     DOI : -
Jurnal Akuatika Indonesia berisi tulisan ilmiah untuk bidang ilmu hewan dan zoologi yang mencakup aspek budidaya perikanan, bioteknologi perikanan, pengelolaan sumberdaya perikanan, sosial ekonomi perikanan, teknologi hasil perikanan, perikanan tangkap dan oseanografi. Akhir kata semoga kehadiran Jurnal Akuatika Indonesia dapat mengkomunikasikan dengan baik berbagai aspek tentang Perikanan dan Kelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)" : 6 Documents clear
Karakteristik Dimensi Utama Kapal Gillnet (Static Gear) Pada Penangkapan Udang Mantis (Harpiosquilla Raphidea) Di Kampung Nelayan, Jambi Farhan Ramdhani; Septy Heltria; Rizky Janatul Magwa; Fauzan Ramadan; Nofrizal Nofrizal; Romie Jhonnerie
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.43530

Abstract

Kapal gillnet termasuk kedalam kategori kapal static gear yang dalam pengoperasiannya lebih mementingkan stabilitas yang baik dan area kerja yang luas daripada kecepatan kapalnya. Rasio dimensi utama dapat menggambarkan karakteristik suatu kapal. Karakteristik tersebut mencakup performance aspek penting diantaranya: stabilitas, olah gerak kapal, tahanan, kemampuan muat dan aspek teknis lainnya yang tergambar dalam nilai rasio dimensi utama. Informasi mengenai karakteristik kapal penangkap ikan perlu diidentifikasi sebab kapal menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan nelayan dalam mendapatkan hasil tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dimensi utama kapal gillnet udang mantis di Kampung Nelayan, Jambi. Pengumpulan data dilakukan bulan November sampai Desember 2018. Metode yang digunakan adalah survey dengan melakukan pengukuran L, B, dan D secara langsung di lapangan dan melakukan wawancara terhadap nelayan gillnet udang mantis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal gillnet udang mantis di lokasi penelitian memiliki dimensi utama hampir sama atau tidak jauh beda. Nilai dimensi utama menunjukkan, L/B berkisar 4,32-6,07, L/D berkisar 5,59-8,70, dan B/D berkisar 1,15-1,55. Nilai-nilai perbandingan tersebut masih berada dalam rentang nilai rasio dimensi utama kapal static gear di Indonesia. Pada nilai B/D perlu mendapat perhatian karena memiliki nilai perbandingan yang kecil yang berpengaruh pada stabilitas kapal menjadi kurang baik. Meski demikian, sejauh ini kapal yang digunakan mampu menunjang pelaksanaan aktivitas penangkapan udang mantis di lokasi penelitian.
Analisis Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Lamun dan Sumberdaya Ikan Di Kawasan Konservasi Padang Lamun Pulau Bintan Yudi Wahyudin
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.35874

Abstract

Ekosistem lamun tidak banyak dikenal luas masyarakat, padahal menyimpan banyak manfaat bagi kesejahteraan manusia, baik secara ekologi, sosial maupun ekonomi.  Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis ekonomi keterkaitan ekosistem dan sumberdaya ikan.  Penelitian dilakukan di tiga desa (Berakit, Malang Rapat dan Teluk Bakau) yang berbatasan langsung dengan Kawasan Konservasi Padang Lamun Kabupaten Bintan.  Analisis ekonomi keterkaitan ekosistem lamun dan sumberdaya ikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan koefisien daya dukung lamun. Hasil menunjukkan bahwa ekosistem lamun menyediakan layanan jasa habitat dan produksi ikan.  Setiap pertambahan luas satu satuan hektar ekosistem lamun dapat meningkatkan ketersediaan sumberdaya ikan sebanyak 9049,3 kg atau setara nilai habitat sebesar Rp. 166.963.204,72 per hektar per tahun.  Nilai ekonomi keterkaitan ekosistem lamun dan sumberdaya ikan mencapai sebesar Rp. 97.764.000 per hektar, artinya bahwa nilai kerugian ekonomi akibat kehilangan satu satuan hektar ekosistem lamun dalam kapasitasnya sebagai penyedia produksi ikan mencapai sebesar Rp. 97.764.000 per tahun.  Kedua nilai ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan kebijakan dalam pengukuran potensi aset sumberdaya ikan dan pengukuran potensi kerugian habitat akibat kehilangan ekosistem lamun.
Struktur Ukuran, Tipe Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Rachmad Caesario; Putu Chintia Delis; David Julian
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.42018

Abstract

Musim penangkapan ikan pelagis kecil di Teluk Lampung saat ini tidak menentu, sulit diprediksi dan mempengaruhi pendapatan nelayan. Tingginya laju eksploitasi dan kondisi lingkungan yang tidak menentu dapat mengancam kelestarian ikan pelagis kecil di perairan, salah satunya adalah ikan kembung lelaki. Oleh karena itu, untuk memantau keberadaan sumberdaya ikan kembung yang didaratkan di PPP Lempasing perlu dilakukan kajian biologi sebagai informasi dasar dalam pengelolaan sumberdaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sebaran frekuensi panjang, pola pertumbuhan dan faktor kondisi. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan mengukur panjang dan berat sampel ikan kembung lelaki yang didaratkan setiap minggunya. Adapun jumlah sampel yang diperoleh selama periode April-Juni 2022 adalah sebanyak 330 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran frekuensi panjang ikan kembung lelaki yang didaratkan tersebut berkisar antara 140-250 mm TL dengan nilai tertinggi pada kelas interval 164-175 mm sebanyak 87 ekor. Sementara itu, diperoleh persamaan hubungan panjang berat W = 0,0472L1,4501 yang menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif. Faktor kondisi tertinggi diperoleh pada kelas panjang 248-259 mm dengan rata-rata sebesar 1,141 dan terendah pada kelas panjang 200-211 mm dengan rata-rata sebesar 0,939.
Studi Pengaruh Abrasi Pantai Menggunakan Data Satelit Terhadap Perkembangan Alat Tangkap Di Pulau Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Ezra Jesica Simamora; Arthur Brown; Syaifuddin Syaifuddin
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.38240

Abstract

Perubahan garis pantai dapat mengakibatkan berkurangnya penangkapan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat perubahan garis pantai dengan menggunakan citra satelit, perubahan jumlah alat tangkap dan hasil tangkapan belat, gombang dan pengerih di daerah abrasi dan pengaruh abrasi pantai terhadap perkembangan alat tangkap di Pulau Rangsang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara dan observasi langsung pada lokasi pantai pengoperasian alat tangkap. Informasi yang terkait penangkapan dan abrasi pantai diperoleh dengan menggunakan wawancara dan penyebaran kuisioner. Hasil dari penelitian ini adalah Pulau Rangsang telah mengalami abrasi seluas 5.484 ha dengan laju abrasi rata-rata 68,555 ha/tahun dan akresi seluas 3933 Ha. Abrasi terbesar terjadi di kecamatan Rangsang yang telah mengalami abrasi seluas 1815 ha, selanjutnya di Kecamatan Rangsang Barat dengan luas abrasi 1780 ha dan stasiun II 1444 ha. Jumlah nelayan mengalami penurunan dari tahun 2015 – 2018. Di stasiun I terjadi pengurangan 8 nelayan, di stasiun II terjadi penurunan 9 nelayan, dan di stasiun III tahun terjadi penurunan 21 nelayan belat. Pada alat tangkap gombang, di stasiun I terjadi penurunan 60 nelayan, di stasiun II terjadi jumlah penurunan 50 nelayan, dan penurunan juga terdiri di stasiun III terdapat penurunan 23 nelayan. Untuk alat tangkap pengerih, di stasiun I jumlah nelayan gombang dari tahun 2015 – 2018 berjumlah 0, sedangkan di stasiun II, jumlah nelayan pengerih di tahun 2015 yaitu 20 nelayan terus menurun sampai 2018 berjumlah 0,  dan di stasiun III jumlah nelayan pengerih 0 dari tahun 2015-2018.
Evaluasi Nilai Gizi dan Sensori Produk Cakwan dari Ikan Patin (Pangasius Sp.) Unggul Panji Kusuma; Titin Herawati
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.36998

Abstract

Cakwan merupakan produk salah satu produk inovasi yang mampu menghilangkan bau amis dan sifat berlendir dari ikan patin dengan cara pengolahan deep fry dan penambahan campuran rempah ngohiong. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat produk inovatif makanan siap saji dari ikan patin. Metode pengujian produk yang dilakukan adalah uji hedonik, analisis proksimat, analisis nilai kalori, dan perhitungan AKG. Hasil uji kesukaan (hedonik) menunjukkan bahwa responden menyukai produk cakwan berbahan ikan patin dengan nilai pada kenampakan 3,63 (cenderung suka), aroma 3,52 (cenderung suka), tekstur 4,11 (suka), rasa 4,11 (suka), dan aftertaste 3,99 (cenderung suka). Hasil uji kalori menunjukkan jumlah kalori sebanyak 202,9 kkal dalam 100 gram produk. Hasil uji proksimat menunjukkan bahwa dalam 100 gram cakwan terdapat kadar air 56,17%, lemak 5,36%, protein 5,03 %, dan karbohidrat 23,63 %. Perhitungan kecukupan gizi menunjukkan 100 gram cakwan mampu mencukupi kebutuhan kalori sebesar 7,66% - 10,14%, karbohidrat 5,49% - 7,87%, protein 20% - 30%, dan lemak 6,3% - 8,24% pada laki-laki berumur 10-64 tahun sementara untuk perempuan berumur 10-64 tahun mampu memenuhi kecukupan kalori sebesar 9% - 11,27%, karbohidrat 6,56% - 8,43%, protein 23,12% - 27,32%, dan lemak 7,65% - 10,72%.
Higiene Sanitasi Kesehatan Lingkungan Wisata Mangrove “Exotic Mengare” Di Pulau Mengare, Gresik Pada Masa Pandemi Covid-19 Rizka Ayu Kartika; Prehatin Trirahayu Ningrum; Anita Dewi Moelyaningrum
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.38006

Abstract

Berkumpulnya masyarakat di tempat wisata menjadikan pergerakan yang berisiko tinggi penularan COVID-19. Hal yang menjadi prioritas berwisata yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, kebersihan dan kesehatan. Penerapaan higiene dan sanitasi tempat-tempat umum merupakan pencegahan utama yang dapat di lakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji terkait gambaran higiene sanitasi kesehatan lingkungan pada masa pandemi COVID-19 di Tempat Wisata Exotic Mengare. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif. Sampel penelitian ini yaitu 30 karyawan, 13 wisatawan dan 1 sampel air. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk parameter hygiene personal wisatawan dan karyawan, observasi untuk parameter sanitasi tempat wisata, uji laboratorium untuk parameter bakteri total Colifrom dan dokumentasi untuk pengumpulan data berupa jumlah karyawan dan wisatawan, petawisata, dan pendukung penelitian lainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hygiene personal karyawan dan wisatawan memiliki kategori kurang pada perilaku mencuci tangan dan physical distancing, kategori cukup pada variabel pemeriksaan suhu tubuh dan APD, kategori baik pada variabel kebersihan tubuh. Hygiene personal terkait variabel disinfektan memiliki kategori kurang pada karyawan sedangkan wisatawan memiliki kategori baik. Sebagian besar kondisi sanitasi di Tempat Wisata Exotic Mengare tidak memenuhi syarat yaitu pada variabel fasilitas cuci tangan, sarana physical distancing, fasilitas toilet, SPAL, keberadaan vektor/rodent, sarana promosi kesehatan, fasilitas kesehatan dan disinfektan. Air bersih tidak memenuhi syarat baku mutu kandungan bakteri total Colifrom yaitu 58/100 ml. Tempat Wisata Exotic Mengare belum memenuhi syarat higiene sanitasi di tempat-tempat umum pada masa pandemi COVID-19 sesuai dengan Peraturan Kemenkes RI Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan PengendalianCOVID-19.

Page 1 of 1 | Total Record : 6