cover
Contact Name
Rasiman
Contact Email
edimasupgris@gmail.com
Phone
+6224-8451279
Journal Mail Official
edimasupgris@gmail.com
Editorial Address
LPPM Universitas PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang Demikian permohonan ini, atas perhatian dan bantuannya kami sampaikan terimakasih.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN : 20873565     EISSN : 25285041     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat), dengan nomor ISSN 2087-3565 (cetak) dan ISSN 2528-5041 (online) adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas PGRI Semarang. Jurnal E-Dimas merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, pemasaran, keamanan pangan lokal, Teknologi Tepat Guna (TTG), desain, pemberdayaan masyarakat, akses sosial, daerah perbatasan, daerah kurang berkembang, dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pengelolaan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat. Jurnal E-Dimas menerbitkan jurnal dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Maret dan September. Kontributor dalam jurnal ini merupakan staf pengajar Universitas PGRI Semarang dan perguruan tinggi-perguruan tinggi lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS" : 10 Documents clear
PENTINGNYA BINTEK (BIMBINGAN TEKNIS) DALAM PENGEMBANGAN KARAKTERISTIK TENAGA PENGAJAR DI POS PAUD SEBAGAI PERWUJUDAN MUTU PENDIDIK PROFESIONAL Agung Prasetyo; Ismatul Khasanah; Mila Karmila; Ellya Rakhmawati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.251

Abstract

Abstract Technical assistance in developing a cadre post in early childhood Pudak Payung Banyumanik Semarang is an activity undertaken in order to provide insight into the implementation of early childhood in every RW Pos in order to realize the City/County Eligible Children. City/County deserve a child is the implementation of child rights in three areas, namely: profisi (meeting the needs of children of love), protection (children's rights in obtaining protection), and participation (involvement of children's rights in decision making). Third child rights will not be fulfilled properly, without a beginning and involving parents, teachers or early childhood educators. This activity aims to provide assistance for citizens in the realization of decent child starts from the family environment. The solutions offered are: (1) provide training and mentoring for teachers/teacher/early childhood in a cadre post bintek to achieve professionalism in the field of early childhood, (2) provide the skills for early childhood cadre post about active learning and creative developmentally appropriate early childhood, (3) provide training and skills in the construction of educational games based waste/scrap materials as a source of learning for AUD; (4) provide assistance in conducting the evaluation of early childhood education at the post, and (5) monitoring the implementation of sustainable results. Therefore, with this activity, is expected to citizens, parents, and children receive the same rights in accordance with the ideals that the realization of decent kids program. Key Words: Guidance, Lecturer, and Educator Quality ?é?áAbstrak Bimbingan Teknis dalam mengembangkan Kader Pos Paud di Pudak Payung Banyumanik Semarang adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman tentang pelaksanaan Pos PAUD di setiap RW dalam rangka mewujudkan Kota/ Kabupaten Layak Anak. Kota/Kabupaten layak anak merupakan implementasi hak-hak anak dalam tiga bidang, yakni: profisi (pemenuhan kebutuhan anak yang berupa kasih sayang), proteksi (hak anak dalam mendapatkan perlindungan), dan partisipasi (hak anak dalam keterlibatan pengambilan keputusan). Ketiga hak anak tersebut, tidak akan terpenuhi dengan baik, tanpa dimulai dan melibatkan orang tua, guru ataupun pendidik PAUD. Kegiatan ini bertujuan memberikan pendampingan bagi warga masyarakat dalam merealisasikan kota layak anak dimulai dari lingkungan keluarga. Solusi yang ditawarkan ini adalah: (1) memberikan pelatihan dan pendampingan bagi tenaga pengajar/guru/kader Pos PAUD dalam bintek untuk mewujudkan profesionalisme di bidang PAUD; (2) memberikan keterampilan bagi kader Pos PAUD tentang pembelajaran aktif dan kreatif yang sesuai dengan tahapan perkembangan AUD; (3) memberikan pelatihan dan keterampilan dalam pembuatan alat permainan edukatif berbasis limbah/bahan bekas sebagai sumber belajar bagi AUD; (4) memberikan pendampingan dalam melakukan evaluasi pendidikan di Pos PAUD; dan (5) monitoring hasil pelaksanaan secara berkelanjutan. Dengan kegiatan ini, diharapkan warga masyarakat, orang tua, dan anak memperoleh hak yang sama sesuai dengan cita-cita agar terealisasinya program kota layak anak. Kata Kunci: Bimbingan, Tenaga Pengajar, dan Mutu Pendidik
BRAIN-GYM (SENAM OTAK) UNTUK MENGATASI PROBLEM BELAJAR ANAK Sri Suneki; Ririn Ambarini; Dwi Destriani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.247

Abstract

AbstractBrain Gym to maximalise the potensial of the young children in Himpaudi Kecamatan Tembalang is a kind of workshop given to the teachers in order to implement Brain Gym so as to overcome the learning problems of the young children. The materials that are given to the teachers are about how to understand about the concept of Brain Gym, the theories of Brain Gym, the practice of the Brain Gym that is able to give great contribution to overcome the students?óÔé¼Ôäó learning problems. The movement of Brain Gym consists of 26 movements. Brain Gym covers three areas of brain dimention, those are literary, focus, and centralisation. The first part of brain dimention is related to the dimension of left and right brain that has relation with the ability of communication. The second part of brain dimension is related to front and back dimension of the brain that relate to the stem of the brain and it has correlation with the ability of concentration, understanding and interpretation. The last dimension of brain is related to centralisation that has relation with up and down part of the middle part of the brain. It relates to the capability of arranging and organizing something. With the implementation of IbM Brain Gym, it is hoped that the teachers in Himpaudi Kecamatan Tembalang Semarang are proactive enough to implement this kind of gym so as to anticipate and to overcome the learning problems of the students.Key Words: Brain-Gym, Three Dimension of Brain, Literary, Focus, CentralisationAbstrakIpteks yang akan ditransfer kepada HIMPAUDI Kecamatan Tembalang Semarang adalah pelatihan konsep dasar dan teori Brain-Gym. Pelatihan Brain-Gym sangat besar manfaatnya untuk mengatasi problem belajar anak. Senam otak ini terdiri dari 26 gerakan. Brain-Gym atau senam otak meliputi tiga dimensi otak yang utama yaitu lateralitas, fokus, dan pemusatan. Dimensi otak yang pertama yaitu lateralitas terkait dengan dimensi otak kiri dan kanan yang berhubungan dengan kemampuan komunikasi. Dimensi otak yang kedua adalah fokus, terkait dimensi muka-belakang dengan melibatkan batang otak yang berhubungan dengan kemampuan konsentrasi, mengerti, dan memahami. Dimensi otak yang terakhir adalah pemusatan, terkait dimensi atas-bawah dengan melibatkan otak tengah yang berhubungan dengan kemampuan mengatur dan mengorganisasikan sesuatu. Melalui Brain-Gym untuk guru Himpaudi Kecamatan Tembalang, diharapkan para guru dapat menerapkan senam otak ini sebagai bagian dari program kegiatan sekolah yang harus dilaksanakan pada tiap minggunya sebagai bagian dari pelajaran olah raga, sehingga manfaatnya tidak hanya untuk kebugaran siswa tetapi secara tidak langsung juga memberikan manfaat untuk mengatasi problem belajar anak.Kata Kunci: Brain-Gym, Tiga Dimensi Otak, Lateralitas, Fokus, Pemusatan
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) MELALUI CHILD FRIENDLY TEACHING MODEL (CFTM) SEBAGAI DASAR MEMBANGUN KARAKTER SISWA Muhdi IKIP PGRI Semarang; Senowarsito IKIP PGRI Semarang; Listyaning S.
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.252

Abstract

AbstractLife-skills education is an educational model that builds hard skills and soft skills in an integrated way. Strengthening students' soft skills will strengthen the hard skills and vice versa. Characterized person is one who is able to keep upright the soft skills and hard skills as an attitude and a behavior in society. Child Friendly Teaching Model (CFTM) is a model that will build life skills to deal with four pillars of the Child Rights Convention, namely non-discrimination, best interests of the child; the rights to life and development; the right be heard and express its views, by strengthening of 3Ps (Provision , Protection, and Participation). This model endorses children to be met early in the child's rights to live, grow, develop and participate optimally in accordance with human dignity. Life skills education can be done through: 1) habituating in the school and classroom environment, 2) manipulating the content of the materials, 3) correcting and reinforcing behavior, and 4) manipulating the learning activities. Learning activities that have a nurturing effect on building character are collective, interactive, cooperative, and reflective learning with respect to children's rights through the strengthening of 3Ps.Key Words: Life Skills, Hard Skills, Soft Skills, Character Education, CFTMAbstrakLife-skills education adalah model pendidikan yang membangun hard skills dan soft skills secara terintegrasi. Penguatan soft skill siswa akan menguatkan hard skillsnya demikian juga sebaliknya. Orang yang berkarakter adalah orang yang mampu menyeimbangkan soft skill dan hard skills dalam bersikap dan berperilaku dalam masyarakatnya. Child Friendly Teaching Model (CFTM) adalah sebuah model pendidikan yang akan membangun kecakapan hidup siswa dengan meperhatikan empat pilar. Konnvensi Hak Anak yaitu non-diskriminasi; kepentingan terbaik bagi anak ; hak untuk hidup dan berkembang; hak untuk mengemukakan pendapat, melalui penguatan 3P (Provision, Protection, dan Participation). Melalui model ini, anak sejak dini diharapkan akan terpenuhi hak hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui: 1) pembiasaan di lingkungan sekolah dan kelas; 2) memanipulasi isi materi; 3) penguatan dan koreksi perilaku; dan 4) memanipulasi aktifitas pembelajaran. Aktivitas pembelajaran yang mempunyai nurturing effect terhadap pembentukan karakter adalah aktivitas pembelajaran yang bersifat kolektif, interaktif, kooperatif, dan reflektif dengan memperhatikan hak-hak anak melalui penguatan 3P.Kata Kunci: Life Skills, Hard Skills, Soft Skills, Pendidikan Karakter, CFTM
PEMBINAAN PENGAJAR TK DALAM MEMAHAMI STATUS GIZI ANAK BALITA T. Soegeng Partono; Fitriani Ulfatus S.; Atip Nurwahyuni
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.248

Abstract

AbstractNutritional status is a person's nutritional state, in this case can be detected by means of anthropometry is to measure the size of the body, such as body weight (BW), height (TB), the circle of the upper arm (LLA). This activity is usually done by all people but must be trained first. At this time of devotion, Tim IKIP PGRI want to follow up the IBM program, which is a kindergarten teacher guidance in understanding the nutritional status of children under five by providing training in nutritional measurement, manufacturing gauges nutrition, simulation, and frequently asked questions. Targets in service activities include kindergarten teachers all Sukorejo Village, District Gunungpati, the city, include: Earth TK 44, TK An-Nur, and Kindergarten ABA 38 with the problems now being faced by them are: 1) lack of knowledge in identifying the nutritional status of children under five are visually, 2) lack of available gauges nutritional status, 3) lack of skill make gauge nutritional status, 4) non optimal use of nutrition among children under five gauges. Achievements of these faculty development activities in the village kindergarten Sukorejo able to understand the nutritional status of children under five with a good and able to measure nutritional status, and be able to apply the measure nutritional status (anthropometry) correctly. In addition, the service team is also providing a stimulus to improve the nutritional status in the Village Sukorejo Kindergarten students, for students who assessed their nutritional status is still lacking.Key Words: Nutritional Status, Childhood and Kindergarten, AnthropometryAbstrakStatus gizi adalah keadaan gizi seseorang, dalam hal ini dapat dideteksi dengan cara antropometri yaitu dengan mengukur ukuran tubuh, misalnya berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkaran lengan atas (LLA). Kegiatan ini biasa dilakukan oleh semua orang tetapi harus dilatih terlebih dahulu. Tim IKIP PGRI ingin menindaklanjuti program pembinaan pengajar TK dalam memahami status gizi anak balita dengan memberikan pelatihan pengukuran gizi, pembuatan alat pengukur gizi, simulasi, dan tanya jawab. Sasaran kegiatan ini meliputi guru-guru TK se-Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, meliputi: TK Pertiwi 44, TK An-Nur, dan TK ABA 38 dengan permasalahan yang kini tengah dihadapi oleh di antaranya adalah: 1) kurangnya pengetahuan dalam mengidentifikasi status gizi anak balita secara visual; 2) kurang tersedianya alat pengukur status gizi; 3) kurangnya keterampilan membuat alat pengukur status gizi; 4) belum optimalnya penggunaan alat pengukur gizi anak balita. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan pembinaan ini pengajar TK di kelurahan Sukorejo mampu memahami status gizi anak balita dengan baik dan mampu membuat alat ukur status gizi, serta mampu mengaplikasikan alat ukur status gizi (antropometri) dengan benar. Selain itu, tim pengabdian juga memberikan bantuan stimulus untuk meningkatkan status gizi siswa TK di Kelurahan Sukorejo, untuk siswa yang dinilai masih kurang status gizinya.Kata Kunci: Status Gizi, Anak Balita dan TK, Antropometri
MEDIA GLENN DOMAN SEBAGAI PENGAJARAN MEMBACA DAN MEMPERKAYA ENGLISH VOCABULARY ANAK SECARA MANDIRI DI RUMAH Nur Hidayat; Rakhmawati Sukmaningrum; Siti Musarokah; Faiza Hawa
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.253

Abstract

AbstractGlenn Doman is one of the fascinating learning medias for teaching vocabularies to children. This media fosters the students to memorize the words quickly, in this case is the English words. The children?óÔé¼Ôäós eagerness to learn can be fostered by applying this media of playing and learning in their spare time. Parents can easily adopt the media by making of their own, using the things in their surrounding. The quick children memorization can be occurred by showing the children the letters in the card and then asking the children to utter the words in the cards several times. This media has been acknowledged to Sendangguwo Women Association. This media provides children with interesting and fun way for learning English vocabularies at home.Key Words: Glenn Doman, Teaching English, VocabularyAbstrakGlenn Doman adalah salah satu media pembelajaran yang menarik untuk mengajar kosakata anak-anak. Media ini mendorong para siswa untuk menghafal kata-kata dengan cepat, dalam hal ini adalah kata-kata bahasa Inggris. Keinginan anak-anak untuk belajar dapat dipupuk dengan menerapkan media bermain dan belajar di waktu luang mereka. Orang tua dapat dengan mudah mengadopsi media dengan membuat media mereka sendiri, menggunakan hal-hal di sekitar mereka. Hafalan anak-anak cepat dapat terjadi dengan menunjukkan anak-anak huruf dalam kartu, kemudian meminta anak mengucapkan kata-kata dalam kartu beberapa kali. Media ini telah diakui untuk Asosiasi Perempuan Sendangguwo. Media ini memberikan cara belajar kosa kata bahasa Inggris di rumah untuk anak-anak dengan cara yang menarik dan menyenangkan.Kata Kunci: Glenn Doman, Pengajaran Bahasa Inggris, Kosakata
MENCIPTAKAN PERAN TUTOR PAUD BERBASIS NATURAL SAINS DALAM MENCIPTAKAN KOTA LAYAK ANAK Dwi Prasetyawati D. H.; Anita Chandra D. S.; Ratna Wahyu Pusari; Purwadi IKIP PGRI Semarang
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.249

Abstract

AbstractThe purpose of this community service is to provide training to early childhood tutor at Muktiharjo Lor Village, District Genuk of Natural Science through natural science experiments that are safe for children. The method used in this training are: (1). Method of approach from the approach used in this program is a lecture and practice in science learning and involve participants directly, (2). Methods of practice, the training is done directly by the tutor early childhood through the experiment-Experiment on Natural Science. The results of this training are: (1) Tutor early childhood is more skilled in providing materials to the students of science, (2) early childhood Tutors are able to do simple science experiments for children, (3) early childhood tutor capable of learning science in a fun package.Key Words: Tutor Early Childhood, Science, Simple Science Experiments for KidsAbstrakTujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada tutor PAUD di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk tentang Natural Sains melalui percobaan-percobaan natural sains yang aman bagi anak. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah: (1) metode pendekatan ceramah dan praktik dalam pembelajaran sains dan melibat peserta secara langsung; (2) metode praktik langsung oleh Tutor PAUD melalui percobaan-percobaan tentang natural sains. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah: (1) tutor PAUD lebih terampil dalam memberikan materi sains kepada anak didik; (2) tutor PAUD mampu melakukan percobaan-percobaan sains sederhana bagi anak; (3) tutor PAUD mampu mengemas pembelajaran sains secara menyenangkan.Kata Kunci: Tutor PAUD, Sains, Kota, Layak Anak
MEMBANGUN REMAJA SEHAT UNTUK MEWUJUDKAN PRIBADI YANG BERAKHLAK MULIA Heri Saptadi Ismanto; Joko Sulianto; Mudzanatun IKIP PGRI Semarang; Ryky Mandar Sari
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.254

Abstract

AbstractParents have a vital role for growth and development of a teenager. Parents as the first actor to be an example for a teenager, so it must equip children with knowledge of the personality and the science of religion that later children can socialize in the community. Juvenile delinquency is happening is not the fault of the parents themselves, but also lies in the surrounding environment that can affect the behavior of adolescent youth. The role of parents and the environment is important for teens to form personal the better. In dealing with teenagers there are some things you should always keep in mind, namely that the soul is a soul-filled adolescent turmoil. Internal and external conditions are equally turbulent adolescence that causes more prone than other stages of mental development of adolescents. To reduce collisions between turbulence and to provide opportunities for youth to develop themselves in a more optimal, need to be created nearby environmental conditions as stable as possible, especially the family environment.Key Words: Adolescents, Personal, Moral HonorAbstrakOrang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap tumbuh kembang seorang remaja. Orang tua sebagai aktor pertama yang menjadi contoh bagi seorang remaja, sehingga harus membekali anak dengan ilmu kepribadian dan ilmu agama supaya kelak anak dapat bersosialisasi dimasyarakat. Kenakalan remaja yang terjadi bukanlah kesalahan dari orang tua sendiri, melainkan juga terletak pada lingkungan disekitar remaja yang dapat mempengaruhi perilaku remaja. Peran orang tua dan lingkungan sekitar sangatlah penting untuk membentuk pribadi remaja agar menjadi lebih baik. Dalam menghadapi remaja ada beberapa hal yang harus selalu diingat, yaitu bahwa jiwa remaja adalah jiwa yang penuh gejolak. Kondisi intern dan ekstern yang sama-sama bergejolak inilah yang menyebabkan masa remaja lebih rawan daripada tahap-tahap lain perkembangan jiwa remaja. Untuk mengurangi benturan antargejolak itu dan untuk memberi kesempatan agar remaja dapat mengembangkan dirinya secara lebih optimal, perlu diciptakan kondisi lingkungan terdekat yang sestabil mungkin, khususnya lingkungan keluarga.Kata Kunci: Remaja, Pribadi, Akhlak Mulia
SUSU KEDELAI SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN PKK TH. Cicik Sophia Budiman; Siti Lestari; Entika Fany Prastikatiwi; M. Anas Dzakiy
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.250

Abstract

AbstractThis community service is carried out in form of entrepreneurship training and practicing making soybean milk (theory and practice) for the PKK women in Bulusan, Tembalang-Semarang. It was held on Saturday, March 18th 20012 at 09.00 A.M until 02.00 P.M. It was in the hall of Bulusan centre. The goal of this community service is to build the entrepreneurship by giving the training in making soybean milk in individual and groups. The audiences were also given the financial calculation of selling soybean milk and how to start selling it efficiently. The method which was used in this community service was explaining, question and answer, and direct practice. The result of this community servise shows that most of the PKK women are interested in developing the entrepreneurship by selling the product of soybean milk. It will be realized by their next trading of soybean milk.Key Words: Entrepreneurship, Business and Soybean MilkAbstrakKegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan (teori dan praktik) mengenai kewirausahaan dan praktik pembuatan susu kedelai bagi PKK Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 18 Maret 2012 jam 09.00 WIB ?óÔé¼ÔÇ£ 14.00 WIB yang bertempat di aula kelurahan Bulusan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperdayakan PKK kelurahan Bulusan dalam berwirausaha dengan diberi pelatihan membuat susu kedelai secara mandiri dan kelompok. Informasi perhitungan dana berwirausaha dengan produk susu kedelai, dan bagaimana memasarkan produk susu kedelai juga disampaikan dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan praktik langsung. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya minat yang besar dari PKK Bulusan untuk mengembangkan kewirausahaan dengan membuat susu kedelai. Hasil dari pelatihan ini akan direalisasikan dengan usaha kelompok pembuatan susu kedelai.Kata Kunci: Kewirauasahaan, Bisnis, dan Susu Kedelai
PENYULUHAN HUMAN TRAFFICKING BAGI KARANG TARUNA KELURAHAN SAMBIROTO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Listyaning Sumardiyani; Sri Suciati; Siti Musarokah
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.255

Abstract

AbstractAdolescence is a period of transition from child to adult. In this transition period, teenagers tend to seek a new identity that is different from their previous identity. The process of search of the new identity makes the teens as a side that are vulnerable to crimes. One of them is human trafficking. Therefore, to anticipate the occurrence of human trafficking crime, Team of IKIP PGRI Semarang held counseling about human trafficking for Local Youth Association of Sambiroto Village, Tembalang, Semarang with the main goal is to make teenagers aware of the dangers of human trafficking and how to prevent this crime. The counseling was held on Saturday March 10, 2012 located at RW 1 Sambiroto Village, Tembalang, Semarang. This event was attended by 48 participants. The materials presented in this activity are the Youth and their problem, Human Trafficking (modus operandi and its main victims), and government efforts and how to prevent human trafficking crime. The methods used in this training include lectures, question and answer, and discussion. The resulting outputs are teenagers of Youth of Sambiroto Village are able to be aware of the dangers of human trafficking crime and know the ways to prevent this crime.Key Words: Counseling, Human Trafficking, Local Youth AssociationAbstrakMasa remaja adalah masa transisi dari anak ke dewasa. Dalam masa transisi, remaja cenderung untuk mencari identitas baru yang berbeda dari identitas mereka sebelumnya. Proses pencarian identitas baru membuat para remaja sebagai sisi yang rentan terhadap kejahatan. Salah satunya adalah perdagangan manusia. Karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan perdagangan manusia, Tim IKIP PGRI Semarang mengadakan konseling tentang perdagangan manusia untuk Asosiasi Pemuda Sambiroto Tembalang, Semarang dengan tujuan utama adalah untuk membuat remaja waspada bahaya perdagangan manusia dan bahgaimana mencegah tindak kejahatan. Konseling diselenggarakan pada Sabtu 10 Maret 2012 berlokasi di RW 1 Sambiroto, Tembalang, Semarang. Acara ini dihadiri oleh 48 peserta. Materi yang disajikan dalam kegiatan ini adalah mengenai remaja dan masalah mereka. Perdagangan manusia (modus operandi dan korban utamanya), upaya pemerintah dan bagaimana mencegah hal ini. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hasilnya, remaja desa Sambiroto menyadari dan mewaspadi bahaya kejahatan perdagangan manusia dan mengetahui cara untuk mencegah kejahatan ini.Kata Kunci: Konseling, Perdagangan Manusia, Asosiasi Pemuda Lokal
PENINGKATAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MELALUI METODE PELATIHAN ANGGOTA FORUM KOMUNIKASI REMAJA ISLAM Dyah Nugrahani; Indri Kustantinah; Rr. Festi Himatu K.; Larasati IKIP PGRI Semarang
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2012): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v3i1.246

Abstract

AbstractPublic speaking is the process of speaking to a group of people in a structured, deliberate manner intended to inform, influence, or entertain the listeners. Speaking in front of audience is not an easy task. It needs a good speaking skill. Fear and nervousness become major problem, especially for beginners who have not experienced in public speaking. This also occurs in members of the Muslim Youth Forum Gayamsari (Foksari). Their speaking competence is inadequate. That is why Public Speaking training activity is held. It is expexted to improve their skills. This activity is performed in two stages, namely the delivery of content and practice. Based on the evaluation, the results obtained are very significant. The existence of enthusiastic participants indicates that they are very interested. Besides, there is a seriousness of the participants who attend a series of events organized by the team from beginning to end.Key Words: Skill, Public Speaking, TrainingAbstrakBerbicara di depan umum adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau menghibur pendengar. Berbicara di depan umum bukanlah tugas yang mudah. Perlu keterampilan berbahasa yang baik. Ketakutan dan kegelisahan menjadi masalah besar, terutama bagi pemula yang belum berpengalaman dalam public speaking. Ini juga terjadi pada anggota Youth Forum Muslim Gayamsari (Foksari). Kompetensi berbahasa mereka tidak memadai. Itulah sebabnya kegiatan pelatihan Public Speaking diadakan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mereka. Kegiatan ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengiriman konten dan praktek. Berdasarkan evaluasi, hasil yang diperoleh sangat signifikan. Adanya peserta antusias menunjukkan bahwa mereka sangat tertarik. Selain itu, ada keseriusan dari para peserta yang menghadiri serangkaian acara yang diselenggarakan oleh tim dari awal sampai akhir.Kata Kunci: Keterampilan, Speaking Training, Public

Page 1 of 1 | Total Record : 10