cover
Contact Name
Habiddin
Contact Email
Habiddin_wuni@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpek.journal@um.ac.id
Editorial Address
O2 building, Chemistry Department, Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang, East Java - Indonesia 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
ISSN : 25286536     EISSN : 25795945     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
J-PEK, Jurnal Pembelajaran Kimia (e-issn: 2579-5945; p-issn: 2528-6536) is published by Chemistry Department, Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. The publishing frequency of the journal is two issues per year (June and December) and it welcomes articles (in English or in the Indonesian language) in the area of chemistry education including research results, review or short communication, conceptual ideas in chemistry education, and others in-depth analysis of relevant issues in chemistry education disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 87 Documents
Model Manajemen Persediaan dan Kontrol Kemikalia di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univeritas Jenderal Soedirman Wuryatmo Akhmad Sidik
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 2 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.444 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i22018p031

Abstract

AbstrakKemikalia merupakan barang yang sangat penting dalam operational  enam laboratorium di lingkungan jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan Alam (FMIPA) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED).  Kemikalia bersifat reaktif dan mempunyai masa kadaluarsa. Dengan demikian  ketua laboratorium   dan laboran harus memantau secara ketat jumlah dan kondisi semua semua persediaan kemikalia di laboratoriumnya. Makalah ini menyajikan suatu model manajemen persediaan dan pengendalian persediaan kemikalia yang dapat memenuhi kebutuhan kemikalia di semua laboratorium yang ada dengan biaya yang paling murah juga mengurangi jumlah kemikalia yang kadaluarsa.Kata-kata kunci: model;  manajemen; persediaan; control; kemikalia
IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR, KESALAHAN KONSEP, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA SALAH SATU SMA BLITAR Galuh Febriani; Siti Marfu'ah; Ridwan Joharmawan
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 2 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.834 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i22018p035

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konsep sukar, kesalahan konsep, dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini bersifat deskriptif. Subjek penelitian seluruh siswa kelas XI MIA salah satu SMA Negeri di Blitar tahun ajaran 2017/2018. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda beralasan dan angket. Hasil penelitian menunjukkan: (1) konsep sukar terbanyak dan terendah yang dimiliki siswa adalah 54 siswa terbanyak (86%) tersedia pada konsep penentuan sifat ion dalam larutan dengan indikator analisis sifat kation dan anion dalam larutan berdasarkan harga Ka dan Kb, dan 41 siswa terendah (65%) terdapat pada konsep persamaan reaksi hidrolisis garam dengan indikator menentukan persamaan reaksi hidrolisis garam berdasarkan kekuatan asam/basa penyusunnya. (2) Kesalahan konsep yang sering dialami siswa yaitu menganggap sifat ion sama dengan sifat zat asalnya, dan konversikan satuan volume larutan kedalam liter dianggap tidak penting. (3) Faktor-faktor penyebab kesulitan mempelajari dan memahami materi hidrolisis garam adalah faktor internal yang sering dialami siswa yaitu kebiasaan belajar (pendisiplinan diri), sedangkan faktor eksternal yang sering dialami siswa yaitu penjelasan dan respon guru dalam proses pengajaran.Kata kunci: konsep sukar, kesalahan konsep, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, hidrolisis garamAbstract: The purpose of this research was to identify the difficult concepts, misconception, and factors of difficulty learning causes of salt hydrolysis among students in senior high school “X” Blitar. This research was descriptive research. The subject of this research were all students of class XI Science Senior High School “X” in Blitar academic year 2017/2018. The research instrumens in the form of reasoned multiple choice and questionnaire. The result of the study shows that: (1) the highest and lowest difficult  concept that students had were the 54 most students (86%) available on the concept of determining ion properties in the solution with an indicator of the analysis of cation and anion properties in solution based on the price of Ka and Kb, and 41 lowest students (65%) is found in the concept of the salt hydrolysis reaction equation with the indicator determining the equation of the salt hydrolysis reaction based on the strength of the constituent acid/base. (2) Misconceptions that are often experienced by students, namely assuming the nature of the ion is the same as the nature of the substance of origin, and converting the unit of volume of the solution into the liter is considered unimportant. (3) Factors that cause difficulties in learning and understanding salt hydrolysis material are internal factors that are often experienced by students, namely learning habits (self-discipline), while external factors are often experienced by students, namely the explanation and response of the teacher in the teaching process. Key words: difficult concepts, misconceptions, factors causing learning difficulties, salt hydrolysis
Pengaruh Karakteristik Representasi Submikroskopik terhadap Keterampilan Argumentasi Siswa pada Topik Elektrokimia Findiyani Ernawati Asih; Suhadi Ibnu; Suharti Suharti
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 2 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.183 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i22018p001

Abstract

Abstrak: Elektrokimia merupakan konsep aplikatif. Siswa perlu diarahkan mencapai pemahaman agar dapat menjelaskan fenomena korosi dan penyepuhan logam. Karakteristik penyajian representasi submikroskopik yang berbeda antara visualisasi statis (Vis) dan analogi (Log), dapat memberikan pencapaian pemahaman berbeda. Rerata pemahaman siswa Vis lebih tinggi daripada Log, sedangkan rerata terendah pada siswa yang tidak disajikan representasi. Hasil whitney u test dengan menujukkan bahwa keterampilan argumentasi berbeda secara signifikan. Rerata keterampilan argumentasi siswa Log 33,47 lebih tinggi daripada Vis 27,53, tanpa representasi 33,3 lebih tinggi daripada Log 27,7, dan Vis 39,15 lebih tinggi daripada tanpa representasi 21,85. Faktor-faktor selain pemahaman juga mempengaruhi keterampilan argumentasi siswa seperti interaksi antarsiswa, keaktivan dalam kegiatan diskusi, ketertariakan terhadap fenomena elektrokimia, kemampuan menjelaskan fenomena, dan pemahaman terhadap komponen-komponen argumentasi. Kata kunci: visualisasi statis, analogi, keterampilan argumentasi, elektrokimia
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP TINGKAT REPRESENTASI MAKROSKOPIK, MIKROKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA PADA MATERI ASAM-BASA Brilian Zuhroti; Siti Marfu'ah; Mohammad Sodiq Ibnu
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 2 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.65 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i22018p044

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep asam basa pada tingkat representasi makroskopik, mikroskopik, dan simbolik pada materi asam-basa siswa kelas XI MIA salah satu SMA Negeri di Blitar tahun ajaran 2017/2018. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda beralasan. Hasil penelitian: (1) tingkat pemahaman konsep asam basa pada aspek makroskopik tergolong tinggi, 73,18%, (2) tingkat pemahaman konsep pada aspek mikroskopik tergolong rendah, 50,74%, (3) tingkat pemahaman konsep pada aspek simbolik tergolong cukup, 61,21%, dan (4) hasil korelasi antara representasi makroskopik-mikroskopik tergolong sedang (0,573), hasil korelasi antara representasi makroskopik-simbolik tergolong sedang (0,421) dan hasil korelasi antara mikroskopik-simbolik tergolong kuat (0,675). Kata Kunci: pemahaman konsep, tingkat representasi, makroskopik, mikroskopik, simbolik, asam basa. ABSTRACT: This research aims to determine the level of understanding the concept of acid base at the level of macroscopic, microscopic, and symbolic representation of class XI Science one of Senior High School in Blitar academic year 2017/2018. The research instrumens in the form of reasoned multiple choice. The results show that: (1) the level of understanding of acid-base concept in the macroscopic aspect belong to high category, 73.18%, (2) the level of understanding of the concept on the microscopic aspect classifying to low category, 50.74%, (3) the level of understanding of the concept on the symbolic aspect classifying to the category enough, 61.21%, and (4) the correlation result between macroscopic-microscopic representation belong to medium category (0,573), result of correlation between macroscopic-symbolic representation classified in medium category (0,421) and result of correlation between microscopic-symbolic belong to strong category (0,675). Keywords:  understanding concept, degree of representation, macroscopic, microscopic, symbolic, acid-base.
MISKONSEPSI SIFAT KEASAMAN LARUTAN GARAM PARA GURU KIMIA DAN REKONSTRUKSI KONSEPTUALNYA Sutrisno Sutrisno; M Muchson; Hayuni Retno Widarti; Oktavia Sulistina
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 2 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.401 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i22018p010

Abstract

Telah terjadi miskonsepi untuk konsep hidrolisis atau konsep sifat keasaman larutan garam pada sebagian besar guru kimia di sekolah menengah, baik SMA maupun SMK di Jawa Timur. Dari sejumlah 49 orang guru, hanya 10 orang (20%) guru yang mampu dengan baik dan benar menjelaskan sifat keasaman larutan garam (NaCl, KBr, NH4Cl, dan HCOOK). Sebagai langkah memperbaiki konsep hidrolisis dan untuk mencegah terjadinya miskonsepsi yang dialami dilakukan melalui rekonstruksi miskonsepsi (konsep-salah). Setelah memperoleh rekonstruksi konsep ini, menyadari bahwa Pengetahuan/ Ilmu Kimia merupakan ilmu yang sistematik, menarik, mudah untuk dipelajari dan dibelajarkan. Sebanyak 95% menyatakan ya/yakin, dan yang menyatakan biasa saja/ragu, dan tidak yakin masing-masing 2,5%. Demikian juga, setelah memperoleh kegiatan rekonstruksi konsep ini, peserta (para guru) sadar bahwa terjadi miskonsepsi pada dirinya.
ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF DAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERPENDEKATAN STEM Woro Sumarni; Nanik Wijayati; Sri Supanti
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 4, No 1 (2019): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.48 KB) | DOI: 10.17977/um026v4i12019p018

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan kognitif dan berpikir kreatif siswa melalui penerapan pembelajaran berbasis proyek berpendekatan STEM. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan desain One-Shot Case Study. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Semarang sebanyak 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes yang telah divalidasi oleh ahli. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa mencapai kriteria baik, dengan ketercapaian tertinggi pada indikator pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa mencapai kriteria baik dengan ketercapaian tertinggi pada indikator kemampuan memandang informasi dari sudut pandang yang berbeda.
PENGEMBANGAN VIRTUAL LAB BERBASIS ANDROID PADA MATERI ASAM BASA UNTUK SISWA SMA M. Muchson; Munzil Munzil; Betti Elgavita Winarni; Dwi Agusningtyas
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 4, No 1 (2019): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1472.146 KB) | DOI: 10.17977/um026v4i12019p051

Abstract

Masalah yang berkaitan dengan praktikum bisa menjadi alasan mengapa siswa tidak dapat memahami kimia dengan baik. Pada dasarnya, dengan melakukan praktikum konfirmatif, siswa menjadi tidak kreatif karena tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengeksplorasi percobaan. Selain itu, praktikum di laboratorium nyata tidak menunjang pemahaman konseptual siswa pada tingkat sub-mikroskopis yang merupakan salah satu persyaratan dalam memahami topik kimia seperti asam basa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan virtual lab berbasis android sebagai sumber belajar bagi siswa SMA pada topik asam basa. Virtual lab dalam penelitian ini dikembangkan dengan mengadaptasi model pengembangan pembelajaran multimedia oleh Lee dan Owens (2004). Tingkat kelayakan virtual lab hasil pengembangan dari segi fungsinya sebagai media pembelajaran berdasarkan hasil penilaian oleh pakar dan pengguna adalah 85,44%; sedangkan dari segi akurasi konsep adalah 84,67%, sehingga virtual lab yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak untuk diimplementasikan sebagai media pembelajaran. Virtual lab hasil pengembangan diujicoba pada 12 siswa SMA; dan setelah itu mereka diminta untuk memberikan persepsi kuantitatif terhadap virtual lab menggunakan kuesioner dan hasilnya sebesar 89,27%. Hal ini juga mendukung tingkat kelayakan virtual lab sebagai media pembelajaran. Keunggulan virtual lab hasil pengembangan meliputi: (1) dilengkapi dengan pretes untuk mendukung kesiapan siswa sebelum praktikum dan postes untuk mengukur tingkat pencapaian pemahaman siswa setelah menggunakan produk; (2) dilengkapi dengan visualisasi partikulat yang menunjang pemahaman konseptual siswa pada level sub-mikroskopis; (3) dapat digunakan secara linear atau nonlinier dengan memilih menu yang diinginkan; (4) efisiensi alat, bahan dan waktu meskipun simulasi dilakukan sesering yang diinginkan siswa
KAJIAN PENGETAHUAN METAKOGNITIF DAN KESADARAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJARNYA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Parlan Parlan; Nur Aini Indri Astutik; Muhammad Su'aidy
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 4, No 1 (2019): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.79 KB) | DOI: 10.17977/um026v4i12019p001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan metakognitif (pengetahuan deklaratif, prosedural, dan kondisional) dan kesadaran metakognitif peserta didik dan hubungannya dengan hasil belajarnya pada materi larutan penyangga. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa 12 butir soal pilihan ganda (multiple choice) pada materi larutan penyangga, disertai tiga pertanyaan pengetahuan metakognitif dan angket MAI (Metacognitive Awareness Inventory). Penskoran kualitas pengetahuan metakognitif dilakukan dengan rubrik yang dikembangkan oleh Rompayom (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) mayoritas pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural peserta didik di tingkat sedang, 2) mayoritas pengetahuan kondisional peserta didik di tingkat rendah, 3) ada hubungan antara pengetahuan metakognitif dan hasil belajar (r = 0,44), dan 4) tidak ada hubungan antara kesadaran metakognitif dan hasil belajar (r = –0,13). Skor pengetahuan metakognitif peserta didik merupakan prediktor hasil belajar yang lebih baik daripada skor kesadaran metakognitif peserta didik. Dalam pembelajaran kimia dengan karakteristik materi seperti larutan penyangga, maka guru perlu memperhatikan pengetahuan metakognitif peserta didik untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik.
THE IMPLEMENTATION OF RECIPROCAL TEACHING MODEL TO IMPROVE STUDENTS’ ACHIEVEMENT ON ACID-BASE CONCEPTS Maysara Maysara; Habiddin Habiddin
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 4, No 1 (2019): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.869 KB) | DOI: 10.17977/um026v4i12019p014

Abstract

This study aimed to describe the improvement of students’ learning outcomes using reciprocal teaching model. The improvement is measured based on the results of pre-test and posttest. 24 students of XI class at SMA Negeri 4 Wangi-Wangi taking sciences major participated in this study. This one group pre-test & post-test research design used an instrument (test) in the form of multiple-choice questions. The questions were constructed by considering the cognitive level in Bloom taxonomy. The study reveals that students’ improvement falls in the moderate category with the N-gain score of 0.69. The study also uncovered that students’ ability in answering questions decreases with the increase in the cognitive level of the questions
MINAT BELAJAR DAN KEBERHASILAN BELAJAR PARTIKEL PENYUSUN ATOM DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN CHEM MAN Achmad Lutfi; Anggraini Nugroho
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 4, No 1 (2019): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.74 KB) | DOI: 10.17977/um026v4i12019p039

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji dampak penggunaan permainan Chem Man bersarana komputer sebagai media pembelajaran Partikel Penyusun Atom, meliputi: minat dan hasil belajar peserta didik. Sebelum dan setelah pembelajaran dilakukan tes dan setelah pembelajaran juga dilakukan pemberian angket minat peserta didik. Hasil angket minat peserta didik dianalisis deskripsi kualitatif dan hasil belajar peserta didik dianalisis dengan uji t berpasangan dan uji ketuntasan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan minat peserta didik belajar partikel penyusun atom dengan permainan memperoleh kategori tinggi (97,78%) dan terjadi perbedaaan yang signifikan antara skor rata-rata sebelum dan setelah pembelajaran serta telah mencapai ketuntasan klasikal. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan Chem Man bersarana komputer sebagai media pembelajaran partikel penyusun atom dapat berdampak keberhasilan belajar, yaitu pencapaian minat belajar peserta didik dan pencapaian ketuntasan hasil belajar peserta didik. Penggunakan permainan Chem Man sebagai media pembelajaran dapat dijadikan alternatif guru agar peserta didik berminat belajar kimia.