cover
Contact Name
Habiddin
Contact Email
Habiddin_wuni@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpek.journal@um.ac.id
Editorial Address
O2 building, Chemistry Department, Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang, East Java - Indonesia 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
ISSN : 25286536     EISSN : 25795945     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
J-PEK, Jurnal Pembelajaran Kimia (e-issn: 2579-5945; p-issn: 2528-6536) is published by Chemistry Department, Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. The publishing frequency of the journal is two issues per year (June and December) and it welcomes articles (in English or in the Indonesian language) in the area of chemistry education including research results, review or short communication, conceptual ideas in chemistry education, and others in-depth analysis of relevant issues in chemistry education disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 87 Documents
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)-STUDY HISTORY SHEET (SHS) BAHAN AJAR BERBASIS GREEN CHEMISTRY PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 MALANG Elinira Subandi; Ridwan Joharmawan; Aman Santoso
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 2 (2017): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.024 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i22017p041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)-Study History Sheet (SHS) bahan ajar berbasis Green Chemistry pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap prestasi belajar belajar siswa kelas XI SMA Negeri 10 Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasy experimental design dengan post test only control group design. Prestasi belajar kognitif siswa kelas dengan perlakuan problem based learning (PBL)-study history sheet (SHS) bahan ajar berbasis green chemistry lebih tinggi ( = 79) dibandingkan dengan prestasi belajar kognitif siswa pada kelas dengan perlakuan model pembelajaran problem based learning ( = 76). Demikian juga prestasi belajar afektif siswa khususnya sikap peduli pada masalah pencemaran air kelas dengan perlakuan problem based learning (PBL)-study history sheet (SHS) bahan ajar berbasis green chemistry lebih tinggi daripada kelas dengan perlakuan model pembelajaran problem based learning. Hal ini dibuktikan dengan data persentase rata-rata sikap kepedulian siswa pada masalah pencemaran air kelas dengan perlakuan model pembelajaran problem based learning sebesar 90 %, sedangkan kelas dengan perlakuan problem based learning (PBL)-study history sheet (SHS) bahan ajar berbasis green chemistry sebesar 92%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)-Study History Sheet (SHS) bahan ajar berbasis Green Chemistry pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap prestasi belajar belajar siswa kelas XI SMA Negeri 10 Malang
PERSEPSI MAHASISWA BARU JURUSAN KIMIA FMIPA UM ANGKATAN 2016 TENTANG FENOMENA PERUBAHAN MATERI M. Muchson M. Muchson; Yunilia Nur Pratiwi; Oktavia Sulistina; Darsono Sigit
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.254 KB)

Abstract

Abstrak                                                                                       Perubahan materi merupakan topik pembelajaran yang umumnya disajikan pertama kali sebelum reaksi-reaksi kimia yang lebih rumit. Topik tersebut sudah mulai diperkenalkan sejak siswa duduk di bangku sekolah menengah. Namun, kemampuan siswa untuk membedakan perubahan fisika dan kimia tergantung pada tingkat pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa baru pendidikan kimia tentang perubahan materi. Sebanyak 95 mahasiswa semester I tahun ajaran 2016/2017 diminta untuk menuliskan persepsi mereka terhadap tujuh fenomena perubahan materi. Hasil analisis menunjukkan bahwa 73,68% mahasiswa mampu mengidentifikasi perubahan fisika dengan tepat, sedangkan perubahan kimia diidentifikasi dengan tepat oleh 78,42% mahasiswa. Selanjutnya, alasan mahasiswa pada masing-masing fenomena dianalisis dan dikategorikan berdasarkan kemiripan jawaban dengan mahasiswa lain. Namun, kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi fenomena komplek yang melibatkan kedua jenis perubahan materi tersebut masih sangat kurang. Kata Kunci : Perubahan materi, persepsi mahasiswa, konsep alternatif Abstract Changes of matter are generally the first topics taught before the more complicated chemical reactions. The topics have been introduced since students in secondary school. However, the student's ability to distinguish between physical and chemical changes was depend on the level of student understanding. This study aims to identify early chemical education undergraduate students' perceptions about physical and chemical changes. There were 95 first semester students were asked to write down their perceptions of seven phenomena related to changes of matter. Results showed that 73,68% students were able to identify the physical changes precisely, while chemical changes identified correctly by 78,42% of students. Then, students’ reason students for each phenomenon analyzed and categorized based on the similarity of the answers with others. However, students' ability to identify complex phenomenon that involves both types of material changes are still lacking.    Keywords : change of matter, students’ perception, alternative conception
PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LAWANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM Arifah Zurotunisa; Habiddin Habiddin; Ida Bagus Suryadharma
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.304 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan dengan Pendekatan konvensional (verifikasi) pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. Selain itu juga ingin diketahui sikap ilmiah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Lawang yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada materi pokok larutan penyangga dan hidrolisis garam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu. Kegiatan analisis data meliputi uji-t dengan signifikansi 0,05 untuk hasi belajar kognitif. Data sikap ilmiah diperoleh melalui angket yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif  siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan konvensional (verifikasi) pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan konvensional (verifikasi). Kata Kunci : Inkuiri terbimbing, Hasil belajar, Sikap Ilmiah, Larutan Penyangga, Hidrolisis garam Abstract This research was conducted to determine the difference  of learning achievements between students who learned with guided inquiry method and students who learned with the conventional method (verification) in the buffer and salt hydrolysis topic. Another objective is to determine the difference scientific attitude of student at both clases. Data were collected at XI class of science program SMA Negeri 1 Lawang. A quasi-experimental design post-test-only and descriptive design were used for this research. Data analysis was started by by for scientific attitude t-test with a significance of 0.05. Questionnaire data was analysis by quantitative descriptive analysis. The reseaarch showed that (1) there are differences in cognitive learning achievements of students that learned using guided inquiry methods and students that learned using conventional (verification) method in the buffer and salt hydrolysis topic. (2) the scientific attitude of students that learned using guided inquiry learning method is higher than the students that learned using conventional (verification). Keywords: Guided Inquiry, learning achievement, Scientific Attitude, Buffer Solution, salt hydrolysis
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LARUTAN PENYANGGA Sukma Rosyida; Munzil Munzil; Ridwan Joharmawan
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 1 (2017): J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.072 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i12017p041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif antara siswa yang dibelajarkan menggunakan media audio visual pada pembelajaran materi larutan penyangga dengan strategi Problem Posing dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Posing tanpa menggunakan media audio visual pada   pembelajaran  materi larutan penyangga. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian eksperimental semu (quasy experimental design). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MAN 2 Kota Batu. Sampel adalah siswa kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 yang ditentukan secara purposive random sampling dengan nilai signifikansi 0,22. Data motivasi belajar siswa diperoleh dari angket motivasi belajar sedangkan data hasil belajar siswa didapat melalui tes   yang   dilakukan   di   akhir proses pembelajaran. Analisis data motivasi belajar dan hasil belajar dilakukan menggunakan   uji-U Mann  Whitney  dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows. Berdasarkan   hasil  penelitian, diperoleh   hasil  bahwa (1) terdapat perbedaan  motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Posing menggunakan  media audio visual pada materi larutan penyangga. Siswa yang dibelajarkan dengan strategi  Problem  Posing  menggunakan media audio visual memperoleh  rata-rata motivasi belajar sebesar 79,84 (kriteria termotivasi) lebih tinggi dibanding siswa yang dibelajarkan dengan Problem Posing tanpa menggunakan  media audio visual dengan rata-rata motivasi belajar sebesar 72,63 (kriteria termotivasi); (2) terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang  dibelajarkan dengan Problem Posing  menggunakan  media  audio visual dengan rata-rata hasil belajar kognitif sebesar 74,25 (kriteria cukup), lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil  belajar  siswa  yang  dibelajarkan dengan Problem Posing tanpa menggunakan media audio visual yaitu 58,60 (kriteria kurang).
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG Riski Norjana; Santosa Santosa; Ridwan Joharmawan
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.564 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang pada (1) konsep hukum-hukum dasar kimia, (2) konsep mol, (3) stoikiometri, dan (4) materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah siswa dari kelas X IPA 1 dan X IPA 4 dengan jumlah 45 siswa yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah 26 soal tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Dalam pengumpulan data, siswa diminta menuliskan alasan pemilihan jawabannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang (1) pada hukum-hukum dasar kimia adalah kurang (48,15), (2) pada konsep mol adalah baik sekali (80,37), (3) pada stoikiometri adalah kurang (46,94), dan (4) pada materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri adalah kurang (55,21). Kata kunci: tingkat pemahaman, hukum-hukum dasar kimia, konsep mol, stoikiometri Abstract This research aimed to determine the understanding level of 10th grade science students of MAN 3 Malang on (1) the concept of fundamental chemical laws, (2) the mole concept, (3) stoichiometry, and (4) the fundamental chemical laws and their applications in stoichiometry subject. This research used a descriptive quantitative research design. The research sample was students of X IPA 1 dan X IPA 4 that consisted of 45 students. They were chosen using cluster random sampling technique. The instrument that used in this research was a written test that consist of 26 multiple choice questions with 4 alternative answers. In the data collection process, students were required to write down the reasons behind their answers. The conclusions of this research showed that the understanding level of 10th grade science students of MAN 3 Malang on (1) the concept of fundamental chemical laws was insufficient (48,15), (2) the mole concept was very good (80,37), (3) stoichiometry was insufficient (46,94), and (4) the fundamental chemical laws and their applications in stoichiometry subject was insufficient (55,21). Keywords: the understanding level, the fundamental chemical laws, the mole concept, stoichiometry
Kajian Ilmiah Proses Produksi Garam di Madura Sebagai Sumber Belajar Kimia Wiwin Puspita Hadi; Mochammad Ahied
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 2 (2017): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.274 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i22017p001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan proses produksi garam yang dilakukan petani garam di Madura dengan pengetahuan ilmiah untuk digunakan sebagai sumber pembelajaran IPA khususnya kimia.  Penelitian ini merupakan telaah literatur dengan teknik pengumpulan data melalui kajian literatur dan ditambah data pendukung berupa hasil observasi proses produksi garam yang dilakukan di desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Jawa Timur. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan wawasan kepada stakeholder pendidikan khususnya guru, siswa dam masyarakat bahwa terdapat kaitan antara budaya masyarakat yaitu garam dengan ilmu kimia sehingga diharapkan mampu memberikan pengetahun bahwa sumber informasi pembelajaran tidak hanya dari text book tetapi sumber belajar dapat berupa aktifitas masyarakat yang telah dilakukan turun temurun dan kemudian ditransformasi ke pengetahuan ilmiah.
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNISI DENGAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL Rini Wijayanti; Suhadi Ibnu; Muntholib Muntholib
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 1 (2017): J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.209 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i12017p001

Abstract

Metakognisi adalah kemampuan berpikir seseorang di mana objek berpikirnya adalah dirinya sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterampilan metakognisi, hasil belajar Konsep Mol, dan hubungan antara keterampilan metakognisi dengan hasil belajar Konsep Mol peserta didik peserta didik SMA Negeri 2 Mejayan Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal subjektif tes hasil belajar Konsep Mol dan Metacognitive Awareness Inventory (MCI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) skor rata-rata keterampilan metakognisi peserta didik adalah 73,68; 2) Skor rata-rata hasil belajar Konsep Mol peserta didik adalah 58,87; dan 3) terdapat hubungan yang kuat antara keterampilan metakognisi dengan hasil belajar Konsep Mol peserta didik dengan koefisien korelasi 0,609.
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN DIAGRAM VE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Atika Kusdiyana Putri; Dermawan Afandy; Muhammad Su'aidy
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.317 KB)

Abstract

Abstrak Pelaksanaan kegiatan praktikum di sekolah biasanya menggunakan prosedur percobaan yang telah disediakan oleh guru dan siswa tinggal mengikuti instruksi yang tertulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran praktikum dengan diagram Ve dan yang diajar menggunakan metode praktikum biasa pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Experimental Design-Posttest Only. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen. Kata kunci: diagram Ve, hasil belajar, hidrolisis garam Abstract At the lab work, students usually do the experiment using a procedure prepared by the teacher. At this research, the objective is to know the difference in cognitive learning outcome between students who learn using lab work learning strategy with Ve diagram and who learn using usual lab work method in salt hydrolysis topic. This research uses Quasi Experimental Design-Posttest Only. The result shows that there is a significant difference in cognitive learning outcome between control class and experiment class. Key words: Ve diagram, learning outcome, salt hydrolysis
ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS Wardha Anis Sulalah; Ida Bagus Suryadharma; Dedek Sukarianingsih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 1 (2017): J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.629 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i12017p014

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiagnostik letak kesulitan peserta didik kelas X-MIPA SMAN 3 Malang yang mengikuti program remidi dalam memahami konsep reaksi redoks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Instrumen penelitian berupa tes diagnostik subjektif dan pedoman wawancara. Subjek  penelitian adalah 40 peserta didik yang mengikuti remidi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik banyak mengalami kesulitan dalam (1) menentukan spesi yang merupakan hasil reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, (2) mengidentifikasi dan menjelaskan oksidator dan reduktor, (3) menentukan bilangan oksidasi unsur dalam suatu senyawa, (4) menganalisis kekurangan dan kelebihan konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron,  (5)  menerapkan tata nama IUPAC untuk senyawa biner anorganik sederhana, dan (6) mengidentifikasi reaksi pelepasan atau penggabungan oksigen berdasarkan konsep reaksi redoks ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen.
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM MATERI STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X DI SMAN 1 MALANG MELALUI SOAL DIAGNOSTIK THREE-TIER Rofinda Gita Aini; Suhadi Ibnu; Endang Budiasih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.236 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui konsep apa saja dalam materi stoikiometri yang menjadi miskonsepsi bagi siswa kelas X di SMAN 1 Malang, serta mengetahui keefektifan instrumen three-tier untuk mengidentifikasi adanya miskonsepsi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode cluster random sampling dan terpilih 60 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen three-tier efektif untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. Salah satu bentuk miskonsepsi yang ditemukan yaitu siswa menganggap pereaksi pembatas merupakan reaktan dengan massa terkecil. Kata Kunci: miskonsepsi, stoikiometri, soal diagnostik three-tier Abstract The aims of this research are to identify which concepts that students on 10th grade of SMAN 1 Malang have as misconception and to know the effectiveness of three-tier diagnostic instrument to identify misconception. This research use descriptive design. The sample was drawn from this accessible population with cluster random sampling technic and 60 students are accepted as sampels. One of the misconceptions is student assume that limiting reactant is reactant which have smallest mass.  Keywords: misconception, stoichiometry, three-tier diagnostic instrument