cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Linears
ISSN : -     EISSN : 26143976     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal LINEARS adalah sebuah media publikasi Jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Tujuannya adalah sebagai media komunikasi, desiminasi dan pertukaran informasi dunia arsitektur serta media publikasi hasil pengembangan penelitian,pengabdian maupun hasil karya arsitektur. Secara umum jurnal ini berisi tentang dunia arsitektur dan secara spesifik dapat berupa: - Ilmu dan teknologi arsitektur; - Teori, sejarah dan desain arsitektur; - Arsitektur kota dan perancangan kota; - - Arsitektur rumah dan perumahan; - Desain interior dan eksterior. Jurnal ini adalah Jurnal online yang berisi karya ilmiah bagi peneliti dan mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Unismuh Makassar, sebagai bagian dari publikasi karya ilmiah penelitian ataupun tugas akhir. Jurnal ini terbit 2 kali dalam 1 tahun dengan kontent dari berbagai keminatan Arsitektur.
Arjuna Subject : -
Articles 67 Documents
PERANCANGAN URBAN FARMING PADA PESISIR KAMPUNG KELEMBAK KEPULAUAN RIAU Stivani Ayuning Suwarlan
Jurnal Linears Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v3i1.3134

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam perkembangannya tidak hanya berfungsi sebagai estetika dan ekologis namun juga memiliki fungsi ekonomi. Salah satu konsep RTH sehingga berfungsi ekonomi adalah dengan cara urban farming. Urban farming memiliki fokus untuk menjadikan sebuah kawasan  memiliki fungsi ekonomis dan mampu menghasilkan sumber pangannya sendiri. Kampung Kelembak merupakan sebuah kawasan yang memiliki lahan pesisir pantai dengan taraf hidup masyarakat berekonomi rendah. Sehingga perlu adanya upaya perancangan bagi Kampung Kelembak agar memiliki peningkatan perekonomian melalui pemanfaatan lahan pesisir pantai dengan kondisi tanah rawa. Metodologi penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, wawancara dan observasi. Solusi yang tepat bagi permasalahan Kampung Kelembak adalah melalui urban farming dengan potensinya sebagai hutan bakau yang memiliki banyak manfaat terutama manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat Kampung Kelembak.  Kata kunci:  Urban farming, pesisir pantai, ruang terbuka hijau
Analisis Sifat Fisik Semen Organik Terbuat dari Bahan Limbah Daur Ulang Muhammad Syarif
Jurnal Linears Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v2i1.3024

Abstract

Penelitian ini bertujuan sebagai penyelamatan lingkungan dan penemuan bahan bangunan alternatif terbaru. Dalam penelitian ini, telah menghasilkan semen organik yang merupakan semen alternatif terbaru selain dari semen portland yang dibuat melalui sistem daur ulang limbah organik, fly ash, bottom ash, dan substitusi tanah mediteran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian laboratorium. Pengujian digunakan untuk menentukan unsur senyawa kimia pada masing-masing bahan utama semen organik. Dari hasil analisis senyawa kimia semen organik melalui metode pengujian laboratorium, telah ditemukan indikasi yang mirip dengan senyawa kimia semen portland dalam bentuk: CaO; 65,36%, SiO2 18,84%, Al2O3 6,33%, Fe2O3 2,29%, SO3 3,64%, MgO 1,35%, C3S 66, 72%, C2S 3,98%, C3A 12,9%, dan C4Af 6,97%. Bleeding beton semen organik untuk 1 m3 adalah 23,88 ml/cm2, lebih rendah dari bleeding beton semen portland yang mencapai 31,83 ml/cm2. Kadar udara beton semen organik dalam 1 m3 adalah 2,2%, sedang kadar udara beton semen portland mencapai 1,9%. Berat unit semen organik diperoleh 1.200 kg/m3, lebih ringan dari semen portland yang mencapai 1.250 kg/m3.
KEBUTUHAN FASILITAS REKREASI DI KAWASAN TEPIAN SUNGAI CENRANAE PADDUPPA KOTA SENGKANG Andi Yusri; Sherly Wunas; Ria Wikantari
Jurnal Linears Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i2.1809

Abstract

Mengingat potensi serta kecenderungan pertumbuhan fisik secara cepat sering terjadi di kawasan ini, namun belum diiringi dengan ketersediaan fasilitas rekreasi yang memadai dan menarik sehingga kawasan tersebut menjadi kurang produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kebutuhan jenis fasilitas rekreasi, dan sarana prasarana pendukungnya berdasarkan karakteristik responden. Data diperoleh melalui survei lapangan dengan mewawancarai seratus responden yang terdiri dari pengunjung, pedagang kaki lima, dan masyarakat disekitar kawasan. Analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1) kondisi permukaan air tergenang dengan elevasi mencapai 6 meter dipermukaan air dengan luas area genangan 14,32 km2. Elevasi banjir besar mencapai 9 meter diatas muka air dengan luas genangan 195.00 km2. Kedalaman sungai 5 meter dalam kondisi normal. Ketersediaan fasilitas rekreasi belum. 2) Kebutuhan jenis fasilitas berdasarkan karakteristik responden mencakup ruang terbuka hijau publik (RTH Publik), ruang terbuka hijau privat (RTH Privat), fasilitas rekreasi, sarana pendukung, water catchment area, dan prasarana penunjang transportasi. 3) Arahan pengembangan adalah penambahan dan perbaikan fasilitas rekreasi baik dari segi kualitas dan kuantitasnya agar dapat meningkatkan ekonomi warga serta meningkatkan pendapatan asli daerah.
Eksistensi Balla Lompoa Karaeng Marusu Sebagai Warisan Arsitektur Bugis Makassar di Kabupaten Maros Andi Asmuliany; Andi Annisa Amalia
Jurnal Linears Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v2i2.3124

Abstract

Rumah tradisional Maros merupakan istana Kerajaan Marusu sekaligus kediaman Karaeng Marusu beserta keluarganya merupakan bagian dari sejarah terbentuknya Kabupaten Maros. Rumah adat Balla Lompoa hingga saat ini masih mempertahankan eksistensinya sebagai warisan arsitektur Bugis Makassar dari Kerajaan Marusu yang telah berusia ratusan tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengamatan dan survey lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi bangunan menghadap ke utara dengan pola ruang memanjang ke arah selatan yang terbagi menjadi tiga bagian secara spasial horizontal yaitu Bangunan Inti, Baruga, dan bangunan penunjang. Tipologi bentuk rumah kembar (Bola Kambarae) menyimbolkan kekuasaan lebih dari satu suku dan predikat Andi (Bugis) dan Daeng (Makassar). Selain itu, aktivitas adat berupa upacara ritual diantaranya  Appalili, Kattobokko, Appadendang dan Kalula masih dilaksanakan sebagai media untuk menjalin hubungan kekeluargaan dan merupakan produk budaya Kerajaan Adat Marusu.
ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN WILAYAH PESISIR DI KABUPATEN MAMUJU TENGAH Nurhikmah Paddiyatu
Jurnal Linears Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i2.1814

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan di wilayah pesisir menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap ekosistem pesisir. Ketidakmampuan mengelola secara berkelanjutan tersebut antara lain dipicu oleh kurang diperhatikannya prinsip-prinsip pembangunan terpadu dan berkelanjutan dalam kegiatan pemanfaatan sumberdaya pesisir. Dengan realita permasalahan pesisir yang demikian maka diperlukan analisis tingkat kerusakan wilayah pesisir sebagai langkah awal mewujudkan kelestarian dan keberlanjutan wilayah pesisir kabupaten Mamuju Tengah. Oleh karena itu, penelitian ini  bertujuan untuk menentukan kawasan prioritas penanganan wilayah pesisir khususnya kawasan yang memiliki ekosistem mangrove  serta sebagai referensi untuk program-program pengembangan wilayah pesisir kabupaten Mamuju Tengah. Selain itu, mengidentifikasi tingkat kerusakan wilayah pesisir Kabupaten Mamuju Tengah sebagai dasar dan referensi menentukan wilayah pesisir yang menjadi prioritas penanganan. Adapun metode analisis yang digunakan yaitu, analisis regression, analisis IPA (Importance Performance Analysis) serta analisis SWOT dimana dari analisis ini diperoleh strategi penanganan pada wilayah prioritas.
Analisis Warna dan Bentuk terhadap Kemampuan Visual Anak Autis Pada Fasilitas Pendidikan Saffanah Zhahirah Aflah; Anisa Anisa
Jurnal Linears Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v3i1.3214

Abstract

Fasilitas pendidikan dapat berfungsi dengan sangat efektif apabila ruang dengan penggunanya dapat berinteraksi melalui pendekatan indera visual, yaitu dengan menciptakan ruang pada bangunan yang didukung oleh susunan elemen yang dapat memberikan pengalaman pada penggunanya, terutama pada anak autis. Anak dengan gangguan autis dapat dibedakan dalam 2 klasifikasi, yaitu anak dengan gangguan hipersensori dan hiposensori. Perbedaan keduanya tentu sangat signifikan dan memiliki daya tangkap yang berbeda terhadap warna yang bersifat menstimulus dan memengaruhi emosi. Anak dengan gangguan autis juga merupakan anak yang sangat sensitif dengan lingkungannya. Oleh karena itu penting memerhatikan bentuk pada elemen-elemen bangungan dan ruangan agar tetap ramah terhadap anak autis. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan teori Mukhtar dan didukung oleh teori yang relevan lainnya seperti teori oleh Magda Mostafa, Ching, Milne dan Coulter. Penelitian ini memfokuskan terhadap aplikasi elemen warna dan bentuk yang terdapat pada bangunan fasilitas pendidikan bagi anak-anak autis. Hal ini yang menjadi dasar analisis dengan mengacu kepada kebutuhan terhadap anak autis berdasarkan klasifikasinya. Dalam penelitian ini banyak ditemukan elemen warna dan bentuk yang bersifat netral. Bahkan program ruang yang tersedia juga belum memenuhi kebutuhan bagi anak-anak autis. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah aplikasi warna dan bentuk sangat penting mengingat bahwa anak dengan gangguan autis memiliki masalah interaktinya masing-masing. Pesan yang tersampaikan terutama secara visual dapat berbeda-beda ketika diterima oleh masing-masing anak. Maka dari itu hal ini dapat dibantu dengan menciptakan kebutuhan ruang yang didukung dengan aplikasi elemen warna dan bentuk yang sesuai agar dapat membentuk suatu lingkungan belajar bagi anak autis. Dengan begitu ruang-ruang yang tercipta akan membentuk pengalaman tersendiri yang sesuai dengan bebutuhan bagi tiap anak.
Identifikasi Aksesibilitas Difabel pada Mushalla Mall Panakkukang Kota Makassar Mayyadah Syuaib; Rohana Rohana
Jurnal Linears Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v2i1.3025

Abstract

Pusat perbelanjaan Mall Panakkukang Makassar saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi juga sebagai tempat rekreasi. Kecenderungan masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tersebut mengharuskan mereka memanfaatkan musallah sebagai sarana ibadah untuk tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Aksesibilitas menuju musallah pada ruang publik berperan penting terhadap pergerakan pengunjung untuk mendapatkan kemudahan, kenyamanan, keamanan dan kemandirian terutama bagi difabel. Keberadaan difabel adalah hal yang tidak bisa diabaikan, mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama didalam hukum dan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pemenuhan hak bagi difabel pada Musallah Mall Panakkukang Kota Makassar. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi aksesibilitas difabel pada Mall Panakkukang Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya beberapa fasilitas yang disediakan sesuai dengan standar, sehingga pengguna difabel yang memanfaatkan fasilitas Musallah dominan dari kalangan  ibu Hamil dan Lansia.
ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DARI ASPEK KETERLAKSANAAN FUNGSI SOSIAL DI KOTA MAKASSAR Aris Sakkar Dollah; Rasmawarni Rasmawarni; Andi Teddy M.
Jurnal Linears Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i2.1810

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan keterlaksanaan fungsi sosial Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan analisis deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis RTH yang ada di Kota Makassar mayoritas dalam bentuk lapangan, sedangkan keterlaksanaan fungsi sosial RTH lebih didominasi oleh aktivitas olah raga. Unit RTH dengan keterlaksanaan fungsi sosial tertinggi terdapat di RTH Kompleks Lapangan Karebosi sedangkan yang terendah terdapat di RTH Taman Pattimura. Tingkat keterlaksanaan fungsi berdasarkan analisis skalogram berada pada angka 35 persen, tergolong masih rendah.
Evaluasi Pencahayaan Alami Ruang Kelas di Areal Pesisir Pantai Sulawesi Selatan Irnawaty Idrus; Ramli Rahim; Baharuddin Hamzah; Rosady Mulyadi; Nurul Jamala
Jurnal Linears Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v2i2.3125

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi intensitas pencahayaan alami pada bangunan sekolah dasar di wilayah pesisir Sulawesi Selatan, dan kemudian meninjau kesesuaiannya dengan standar pencahayaan alami bangunan.. Penelitian ini merupakan langkah awal dari upaya konservasi energi dengan pemanfaatan cahaya alami sebagai sumber pencahayaan bangunan, utamanya untuk ruang-ruang kelas yang hanya dipergunakan pada pagi hingga sore hari. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif yang datanya diperoleh melalui survei dan pengukuran langsung di lokasi penelitian. Ada enam sekolah dasar di wilayah pesisir Sulawesi Selatan yang dijadikan sampel penelitian. Sekolah-sekolah tersebut berlokasi di Kabupaten Barru, Pare-Pare dan Pinrang. Sampel dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar intensitas cahaya alami ruang kelas sekolah dasar di areal pesisir pantai Sulawesi Selatan berada di bawah standar pencahayaan rata-rata SNI ruang kelas. Sebanyak 83,2% dibawah nilai standar pencahayaan rata-rata SNI untuk ruang kelas dan hanya sebanyak 16,8% yang memenuhi nilai standar SNI.
PLACEMAKING SEBAGAI STRATEGI REVITALISASI KAWASAN Studi Kasus : Kawasan Pecinan Kota Makassar Sri Wahyuni
Jurnal Linears Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i2.1815

Abstract

Pecinan Makassar merupakan bagian dari perkembangan sejarah kota Makassar. Pecinan Makassar terletak di pusat kota dekat dengan pelabuhan sehingga menjadi awal kegiatan perdagangan dan jasa. Letaknya yang strategis menjadikan kawasan sebagai pusat perdagangan yang vital pada zaman kolonial. Namun sejalan dengan perkembangan zaman, Pecinan Makassar mengalami penurunan kualitas fisik, aktifitas ekonomi, dan sosial budaya yang mengakibatkan pudarnya identitas pecinan Makassar. Secara perlahan kawasan mulai ditinggalkan dan kegiatan ekonomi berpindah ke pusat perdagangan baru di luar pecinan. Oleh karenanya kawasan membutuhkan upaya penataan untuk mengembalikan vitalitas pecinan yang kontekstual dengan masa kini tanpa menghilangkan jejak sejarah kawasan.Pembahasan ini bertujuan untuk merumuskan strategi perancangan dalam mempertahankan identitas kawasan pecinan sebagai kawasan perdagangan yang unik dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan revitalisasi kawasan. Penurunan kualitas fisik, penurunan kegiatan ekonomi dan sosial budaya pada kawasan Pecinan Makassar diselesaikan dengan strategi penciptaan kembali makna (identitas) kawasan melalui pendekatan placemaking.Langkah-langkah dalam upaya revitalisasi kawasan dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis komponen fisik, fungsi dan aktifitas, serta citra budaya kawasan pecinan. Hasil dari analisis kemudian menjadi dasar panduan yang selanjutnya diuraikan dalam strategi pengembangan kawasan untuk memberi gambaran mengenai arahan penataan Pecinan Makassar.