cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
ISSN : 19071736     EISSN : 26853574     DOI : -
Core Subject : Education,
Al-Adyan (ISSN 1907-1736) is a journal published by the Religious Studies, Ushuluddin Faculty, Raden Intan State Islamic Institute of Lampung, INDONESIA. Al-Adyan published twice a year. Al-Adyan focused on the Religious Studies, especially the basic antropology, local wisdom. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 276 Documents
MENYINGKAP AKAR KONFLIK Tauhid, Muhammad
AL-ADYAN Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.732 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i2.585

Abstract

Sesungguhnya manusia adalah ciptaan Allah, satu asal, satu keturunan, satu arahan, beranak-pinak dan menyebar kepenjuru dunia, sesuai dengan sunnahNya. Namun, bila melihat realita kehidupan ummat manusia, terdapat pluralitas agama dan pemeluknya, tidak hanya Islam dan komunitasnya (muslim), akan tetapi non muslim seperti orang-orang musyrik, Yahûdi, Nashrani, sabaiyun, al-Majusi, dan al-Dahriyun. Sebagai sebuah agama dan komunitas, tentu saja mereka memiliki way of laife yang berlandaskan pada suatu tata nilai yang suci, memiliki pedoman dan rujukan kepada kitab suci, tentu saja mereka mengaku superioritas dari yang lain. Dari sini Nampak bibit-bibit kompflik dan ditambah dengan berbagai factor yang menjadi akar terjadinya suatu komflik, berbagai solusi ditawarkan, namun secara jujur dalam perspekti Islam adalah al-‘audah ila ta’alim al-islam al-shahih al-kamil.
AGAMA : KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL ( Agama Jawa dalam Perspektif Clifford Geertz ) Shonhaji, Shonhaji
AL-ADYAN Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.108 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v5i1.304

Abstract

AbstrakJawa dinilai sebagai sebuah kebudayaan yang memiliki kekokohan untuk menjadikannya tetap eksis. Kedatangan agama Budha ke dalam kebudayaan Jawa tidak menciptakan Jawa yang Budha. Masuknya agama Hindu juga tidak mampu menciptakan Jawa yang Hindu. Begitupun Islam, betapa luasnya pengaruh agama ini, terlebih pasca kemunduran dan kehancuran Majapahit yang ditandai dengan kebangkitan Demak, tidak mampu menciptakan Jawa yang Islam. Yang terbentuk dari semua persentuhan agama-agama tersebut adalah Budha, Hindu dan Islam yang Jawa, bukan sebaliknya. Karakteristik Agama Jawa yang ”sinkritis” demikian yang ditemukan   Clifford Geertz  pada tiga varian santri, abangan dan priyayi dalam agama jawa. Melalui pendekatan ”cultural Interpretatif” dan improvisasi pendekatan Struktural Fungsional, Clifford Geertz  mencoba meneliti eksistensi ketiga varian berikut konflik dan integrasi antar varian, Dan meski hasilnya menuai kritik, penelitiaan di jawa ini menjadikannya sebagai guru besar dalam bidang sosiologi dan antropologi
DAMAI DI TENGAH MASYARAKAT MULTIKULTUR DAN MULTIAGAMA Ritaudin, M. Sidi
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.64 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v6i2.495

Abstract

Fenomena Islam politik, khususnya di Indonesia, ditafsirkan dan hadir dalam wajah majemuk dan plural. Asasnya adalah Pancasila dan UUD-1945 yang memposisikan asas kesatuan sebagai landasan idiilnya. Oleh karena itu, persentuhan Islam dengan politik pun, dalam konteks Indonesia, berwujud kebinnekaan. Toleransi merupakan suatu bingkai penyatuan dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan yang penduduknya bersifat majemuk, baik dari segi, pulau, ras, suku, bahasa, adat budaya dan lain sebagainya termasuk agama. Fungsionalisasi agama sebagai sumber motivasi bagi pembangunan, yaitu menciptakan suasana kondusif bagi peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama. Semua agama mengajarkan saling menghormati dan saling menghargai, oleh sebab itu menghidupkan dialog keagamaan merupakan suatu keniscayaan bagi keberlangsungan negara kesatuan.
MENGENAL DASAR SPIRITUALITAS UMAT BUDDHA Muslimin, Muslimin
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.09 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.527

Abstract

Banyak cara ditempuh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun pada puncaknya manusia berada pada titik jenuh sehingga ia membutuhkan tuntunan untuk menjalani kehidupannya ditengah-tengah perkembangan moderenisasi yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moralitas, etika dan spiritual, maka pembinaan umat beragama merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan bagi para tokoh agama dan lembaga-lembaga keagamaan dan tentunya pembinaan tersebut tidak lepas dari pengkajian terhadap sumber ajaran agama, dan petunjuk tersebut dalam masing-masing agama mengalami sebuah proses interpretasi yang tidak dapat dielakkan terutama sekali ketika agama tersebut memasuki wilayah baru jauh dari tempat asal agama tersebut diturunkan melalui utasannya masing-masing. tulisan ini akan mengungkap salah satu ajaran agama yang akan menghantarkan umatnya pada puncak spiritualitas.
SYEKH RAHMATULLAH DAN KRITIK AJARAN KRISTEN Muslimin, Muslimin
AL-ADYAN Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.681 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v6i1.483

Abstract

Pada tahun 1855 M India berada dibawah kendali penjajahan Inggris yang telah mengusai sepenuhnya wilayah ini baik dari sisi pemerintahan, maupun perekonomian dan kehidupan beragama, hal ini tentunya berkaitan erat dengan misi dari kolonialisme yaitu penyebaran ajaran Kristen diseluruh wilayah jajahan bangsa Eropa. Kondisi ini pun menerpa umat Islam di India yang tidak lepas dari upaya para misionaris Kristen yang dengan genjarnya membujuk umat Islam keluar dari keislamannya. Menghadapi perkembangan kehidupan beragama umat Islam yang terancam oleh misi kristenisasi, muncul ulama India Syekh Rahmatullah yang berusaha membela dan mempertahankan ajaran-ajaran Islam. pola pembelaan dan perlawannya menarik untuk dikaji, dimana ulama ini menantang secara terbuka para Pendeta Kristen yang dipimpin oleh Dr. Fender untuk melakukan Debat terbuka dihadapan penganut agama Islam dan Kristen di India
TASAWUF, ILMU KALAM, DAN FILSAFAT ISLAM (Suatu Tinjauan Sejarah Tentang Hubungan Ketiganya) Putra, Andi Eka
AL-ADYAN Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.103 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v7i2.509

Abstract

Tasawuf seringkali dibedakan dan dipisahkan dengan ilmu kalam dan filsafat dalam studi-studi pemikiran keislaman, seolah-olah ketiganya tidak memiliki hubungan dan relasi kesejarahaan. Padahal pada mulanya, tasawuf hampir tidakdapat dipisahkan dengan ilmu kalam dan filsafat karena ketiganya menyatu, tumpang-tindih. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam terletak pada pembahasan tentang kebenaran. Dalam tasawuf, hakikat kebenaran berupa tersingkapnya (kasyaf) Kebenaran Sejati (Allah) melalui mata hati. Tasawuf menemukan kebenaran dengan melewati beberapa jalan atau maqam. Sedangkan kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran akal-budi, yang kemudian dirujukkan kepada nash al-Quran dan Hadis. Pada ilmu kalam ditemukan pembahasan iman dan definisinya, kekufuran dan manifestasinya, serta kemunafikan dan batasannya. Sementara pada ilmu tasawuf ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan keyakinan dan ketentraman. Sementara hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu filsafat terletak pada soal pencarian hakikat. Tasawuf adalah pencarian jalan ruhani, kebersatuan dengan kebenaran mutlak dan pengetahuan mistik menurut jalan dan sunnah. Sedangkan filsafat tidak dimaksudkan hanya filsafah peripatetik yang rasionalistik, tetapi seluruh mazhab intelektual dalam kultur Islam yang telah berusaha mencapai pengetahuan mengenai sebab awal melalui daya intelek. Filsafat terdiri dari filsafat diskursif (bahtsi) maupun intelek intuitif (dzawqi), yang sebetulnya sama dengan ajaran dalam tasawuf falsafi.
POLIGAMI DALAM PERSFEKTIF GENDER Romli, Dewani
AL-ADYAN Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.459 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v5i1.478

Abstract

Jika poligami dilakukan dengan bijak, rukun, saling menerima, tidak egois, dan tidak semena-mena maka yang ada adalah bahagia, mawaddah wa rahmah. Realitas juga menunjukkan betapa banyak kemelaratan, kesengsaraan dan penghancuran keluarga hanya karena poligami. Atas realitas seperti inilah maka sebagian besar kaum perempuan dunia menolak poligami. Namun kalau realitas seperti ini menjadi acuan kaum perempuan, nampaknya akan semakin tidak seimbang, karena pada diri kaum perempuan juga terdapat egoism yang kadang berlebihan dengan praktek yang tidak terpuji seperti, suka menyalahkan orang lain, tidak bersedia menerima hukum-hukum Allah SWT dan sunnah rasulNya.
AGAMA SEBAGAI PEREKAT SOCIAL PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL Shonhaji, Shonhaji
AL-ADYAN Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.243 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v7i2.502

Abstract

Agama merupakan fenomena universal yang selalu melekat pada diri manusia, karenanya kajian tentang agama selalu akan terus berkembang dan tetap menjadi sebuah kajian penting seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitiann tentang agama telah banyak dilakukan oleh para ahli, baik para teolog, psikolog, antropolog maupun sosiolog. Seiring dengan perkembangan kajian agama, telah banyak definisi agama yang dikedepankan para teoritisi agama namun di antara mereka tidak ada kesepakatan. Keragaman definisi agama tergantung dari sudut mana para teoritisi memandang agama. Teolog melihat agama sebagai seperangkat aturan yang datang dari “Tuhan” semenatara bagi para psikolog, antropolog dan sosiolog melihat agama sebagai ekspresi manusia dalam merespon terhadap permasalahan kehidupan yang melingkupi.Yang menarik adalah bahwa mereka sepakat bahwa agama pada memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Karya tulis ini akan mencoba melihat bagaimana perdebatan para ahli tentang definisi agama serta dan sejauhmana agama memiliki daya rekat sosial dalam masyarakat mejemuk.
PIAGAM MADINAH DAN RESOLUSI KONFLIK Shomad, Bukhori Abdul
AL-ADYAN Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.6 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i2.586

Abstract

Merujuk ke Piagam Madinah, secara eksplisit tertulis nama beberapa golongan dan beberapa suku. Nampaknya, Rasulullah sangat mengetahui tentang keadaan dan politik setiap kelompok tersebut. Nabi Muhammad SAW dapat menepatkan diri sebagai pemimpin Madinah di tengah-tengah berbagai suku yang mengamininya sebagai pemimpin masyarakat. Islam ditanamkan oleh beliau sebagai satu kesatuan Agama dan Politik Rasulullah berhasil menciptakan satu bangsa di bawah satu naungan kepemimpinan, suatu perwujudan dari gagasan besar berupa prinsip kehidupan nasional Arabia, dan beliau mampu menjadikan Islam sebagai agama yang menghasilkan rekonsiliasi.
KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN SAMUEL P. HUNTINGTON TENTANG BENTURAN ANTAR PERADABAN Agustam, Agustam
AL-ADYAN Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.539 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v5i1.468

Abstract

Menurut Huntington, sumber fundamental dari konflik dalam dunia baru ini pada dasarnya tidak lagi ideologi atau ekonomi, melainkan budaya. Budaya akan memilah-milah manusia dan menjadi sumber konflik yang dominan. Negara-bangsa tetap akan menjadi aktor yang paling kuat dalam percaturan dunia, tapi konflik politik global yang paling prinsipil akan terjadi antara bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok karena perbedaan peradaban mereka. Pertentangan antara peradaban akan mendominasi politik global. Garis-garis pemisah peradaban akan menjadi garis-garis pertentangan di masa depan.

Page 4 of 28 | Total Record : 276


Filter by Year

2010 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 1 (2023): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 2 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 1 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 2 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 1 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 2 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 1 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 2 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 1 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan More Issue