cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Economy,
Arjuna Subject : -
Articles 313 Documents
ANALISIS PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010–2015 Kaat, Marsye H; Kindangen, Paulus -; Rotinsulu, Debby Ch.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 6 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.16458.19.3.2017

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui dan menjelaskan pengaruh belanja langsung dan belanja tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan terhadap pengentasan kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung pada kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 - 2015.            Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data belanja langsung, belanja tidak langsung, PDRB dan angka kemiskinan.  Data diperoleh dari BPS Provinsi Sulawesi Utara, Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara.  Untuk keperluan analisis dalam penelitian ini maka digunakan data panel di 15 (lima belas) kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis jalur untuk melihat pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung antara variabel eksogen dan endogen.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, belanja langsung tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.  Kedua, belanja tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap belanja langsung tidak berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan baik secara  langsung maupun tidak langsung.  Kelima, belanja tidak langsung berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kata kunci :     Belanja Langsung, Belanja Tidak Langsung, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan
PERMINTAAN DAN PENAWARAN JASA TRANSPORTASI Siwu, Hanly F.Dj.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 6 (2018): PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.20565.19.6.2018

Abstract

ABSTRAK             Kajian ini bertujuan untuk mengetahui permintaan dan penawaran jasa transportasi dalam rangka untuk mendapatkan informasi secara teoritis yang berhubungan dengan jasa transportasi sehingga pelayanan terhadap transportasi dapat disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Dengan demikian para pengusaha dan pengguna dapat memahami pentingnya transportasi untuk memperlancar arus perputaran kegiatan ekonomi yang pada gilirannya akan dapat membantu percepatan pembangunan ekonomi di masing-masing daerah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi melalui kontribusi sektor pengangkutan atau yang dikenal dengan jasa transportasi baik dari sisi permintaan maupun penawaran dimana diharapkan akan tercipta keseimbangan. Kata kunci: Permintaan dan penawaran jasa transportasi, pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi
PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL STUDI KASUS PADA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN 2004-2013 Moha, Mohammad Bayu; Kumenaung, Anderson Guntur; Rotinsulu, Debby Christina
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.10243.17.2.2015

Abstract

Abstrak Pendapatan Asli Daerah (PAD)  merupakan salah satu komponen pendapatan utama pemerintah daerah dalam menunjang anggaran rumah tangganya, semakin tinggi tingkat pendapatan yang dimiliki oleh daerah tentu akan semakin tinggi pula tingkatan kemandiriannya dan bisa memaksimalkan pengalokasian anggaran untuk pembangunan sektor-sektor unggulan. Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) menjadi sumber pendapatan daerah yang bisa menambah asset local dan secara agreggat menambah pendapatan melalui peningkatan sumber-sumber perekonomian yang dimiliki. Dalam penelitian ini digunakan Ordinary least square dengan analisis regresi berganda dan mendapatkan hasil uji t dan uji f menunjukan bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja modal sedangkan DAK tidak memberi pengaruh yang signifikan, namun melalui uji R Square didapatkan hasil 82,7 hal ini berarti secara bersama-sama pengaruh PAD dan DAU terhadap belanja modal adalah 82,7 % (persen) sedangkan sisanya dipengaruhi variable lain. Kata kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK), Belanja Modal   Abstract Local Revenue  is one of the major revenue components of the local government in supporting the household budget, the higher the level of income that is owned by the region of course the higher the level of independence and can maximize the budget allocation for the development of leading sectors. While the Special Allocation Fund became a source of local revenue that can increase local assets and collectively increase revenue through increased economic resources owned. This study used the Ordinary least squares regression analysis and obtain test results and test t f showed that PAD positive and significant impact on capital expenditures, while DAK does not give a significant influence, but through R Square test showed 82.7 this means  collectively influence of PAD and DAU towards capital expenditure was 82.7% (percent) while the rest influenced other variables. Keywords: Local Revenue,  the Special Allocation Fund, Capital Expenditure  
ANALISIS PENGARUH PAD, DAU DAN DAK TERHADAP KEMISKINAN MELALUI BELANJA DAERAH DI KOTA BITUNG Paulus, Dewi Irma Septiyani; Koleangan, Rosalina A.M.; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 5 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.15781.19.2.2017

Abstract

ANALISIS PENGARUH PAD, DAU DAN DAK TERHADAP KEMISKINAN MELALUI BELANJA DAERAH DI KOTA BITUNG Dewi I,S Paulus, Rosalina A.M. Koleangan, Daisy S.M. Engka Ekonomi Pembangunan – Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sam ratulangi  ABSTRAK            Penelitian ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap kemiskinan melalui Belanja Daerah di Kota Bitung. Berdasarkan data time series tahun 2005-2015 dan diolah berdasarkan metode analisa regresi berganda untuk pengujian analisis jalur yang digunakan  dapat diketahui bahwa hubungan antara PAD, DAU, DAK terhadap kemiskinan melalui Belanja Daerah adalah hubungan negatif. Dimana penurunan 1 persen kemiskinan adalah kontribusi dari PAD 0.6216 persen, DAU 4,7930 persen dan DAK 0.2101 persen melalui Belanja Daerah Kota Bitung. Sedangkan secara keseluruhan diketahui bahwa jika terjadi kenaikan 1 persen pada Belanja Daerah maka akan terjadi penurunan angka kemiskinan sekitar 0.1856 persen. Kata kunci:  Kemiskinan, Belanja Daerah, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum,          Dana  Alokasi Khusus   ABSTRACTThis research was made to determine the extent of the influence of Local Revenue, General Allocation Fund, and Specific Allocation Fund on poverty through Local Expenditure in Bitung. Based on years of 2005-2015 time series data and processed based on the method of multiple regression analysis to test used path analysis showed that the relationship between Local Revenue, General Allocation Fund, and Specific Allocation Fund against poverty through local expenditure is a negative relationship. Where a 1 percent reduction of poverty is the contribution of Local Revenue 0.6216 percent, 4.7930 percent General Allocation Fund and Specific Allocation Fund 0.2101 percent through Local Expenditure of Bitung City Government. While overall note that if there is a 1 percent increase in local expenditure there will be a decline in the poverty rate of about 0.1856 percent. Key Word:  Poverty, Local Expenditure, Regional Income, General Allocation Fund, Specific         Allocation Fund
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA ONTORAEL, HORNAL KENAL; ROTINSULU, DEBBY CH.; WALEWANGKO, EEN N
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 5 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.19391.19.5.2018

Abstract

ABSTRAK Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja di unit kerja pemerintah provinsi Sulawesi Utara adalah salah satu program yang diintensifkan. Karena dianggap lebih efektif dalam meningkatkan kinerja dan penggunaan anggaran yang dimiliki oleh daerah, serta meningkatkan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Dimana melalui penganggaran berbasis kinerja akan diperoleh rencana penganggaran pada tahun berikutnya yang akan didasarkan pada kinerja kerja yang diperoleh pada tahun sebelumnya sehingga akan diketahui unit kerja mana yang kemampuan penganggarannya baik dan mana yang tidak baik, sehingga kinerja yang buruk dapat ditingkatkan. Dengan melihat apa saja faktor pendukung yang tidak dimiliki atau kurang sehingga dapat diperbaiki nantinya. Dalam studi ini, kita akan melihat faktor-faktor yang paling mempengaruhi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja ini dengan mengambil tempat di dewan manajemen keuangan dan aset provinsi Sulawesi Utara.Dalam penelitian ini, metode perhitungan kuadran terkecil (ordinary least square) dimana anggaran berbasis kinerja sebagai variabel dependen dan menggunakan tiga variabel independen yaitu anggaran yang digunakan, sumber daya manusia, dan sistem informasi. Dengan menggunakan metode pengambilan data primer atau dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada karyawan manajemen keuangan dan aset daerah. Dimana berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa anggaran, sumber daya manusia dan sistem informasi secara bersama-sama memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran berbasis kinerja, serta dengan menghitung secara individual menggunakan t-hitung juga mendapat hasil positif dan signifikan. Kata kunci: Anggaran berbasis kinerja, HRM, Sistem informasi, Anggaran ABSTRACT The implementation of performance-based budget in the North Sulawesi provincial government work unit is one of the programs being intensified. Because it is considered more effective in improving the performance and use of the budget owned by the region, as well as increasing the transparency of local financial management. Where through performance-based budgeting will be obtained budgeting plan in the next year which will be based on work performance obtained in the previous year so it will be known which work units are good budgeting ability and which are not good, so that poor performance can be improved. By looking at what are the supporting factors that are not owned or lacking so that they can be fixed later on. In this study, we will see the factors that most influence the implementation of this performance-based budget by taking place on the financial management board and North Sulawesi provincial assets.In this research, the method of calculating the smallest quadrant (ordinary least square) where the performance-based budget as the dependent variable and used three independent variables namely the budget used, human resources, and information systems. By using the primary data retrieval method or by using questionnaires distributed to employees of financial management and regional assets. Where based on the calculation done got the result that budget, human resources and information system together give positive and significant influence to performance-based budget, as well as by counting individually using t-count also got positive and significant result. Keywords: Performance-based budget, HRM, Information system, Budget
ANALISIS PERANAN SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA (STUDI KASUS EMPAT KOTA DI SULAWESI UTARA) Lapong, Peggy R.; Kindangen, Paulus; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 8 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.23432.19.8.2018

Abstract

ABSTRAKBerubahnya struktur perekonomian dari sentralisasi menjadi desentralisasi menjadi jalan bagi pemerintah daerah untuk lebih maksimal dalam memanfaatkan dan mengelola sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya, meskipun tidak sedikit masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya  Kegiatan ekonomi daerah dari sudut pandang konsep basis ekonomi dikelompokkan ke dalam dua sektor yakni sektor basis dan sektor non basis. Pengelolaan perekonomian masing-masing daerah secara tepat berdasarkan pada pengelolaan sektor basis dan sektor non basis, baik dalam kebijakan maupun dalam masalah penganggaran selanjutnya akan membuat sektor-sektor perekonomian yang dimiliki dapat secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara agar kesejahteraan masyakat dapat ditingkatkan adalah dengan membuka lapangan usaha baru atau meningkatkan penyerapan tenaga kerja di daerah. Hasil penelitian dengan analisis LQ yaitu: Pertama, di Kota Manado terdapat sebelas sektor basis dan enam sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis yang paling dominan di Kota Manado adalah sektor jasa. Kedua, Kota Bitung hanya terdapat tiga sektor basis dan sisanya empat belas sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis yang paling dominan di Kota Bitung adalah sektor industri. Ketiga, di Kota Tomohon terdapat delapan sektor basis dan sembilan sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis di Tomohon cukup beragam mulai dari sektor pertambangan hingga sektor jasa. Sedangkan yang terakhir, di Kota Kotamobagu terdapat sembilan sektor basis dan delapan sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis di Kotamobagu lebih dominan pada sektor jasa.Sedangkan hasil shift shere keempat kota memiliki perekonomian yang tumbuh cepat, maju,Kota  Manado, Kota Bitung dan Kota Tomohon memiliki daya saing tinggi sedangkan Kota Kotamobagu memiliki daya saing yang rendah tetapi kinerja perekonomian daerah keempat kota unggul. Kata Kunci: Sektor Basis, Location Quotient (LQ), Shift Share(SS) ABSTRACTThe changing structure of the economy from centralization to decentralization has become a way for local governments to be more maximal in utilizing and managing their economic resources, although not a few problems are faced in implementing regional economic activities from the standpoint of economic base concepts grouped into two sectors, namely sectors base and non base sector. The proper management of the economies of each region based on the management of the base sector and the non-base sector, both in policy and in budgeting issues will then make the economic sectors owned directly or indirectly improve the welfare of the community. One way to improve people's welfare is by opening new business fields or increasing employment in the region. The results of the LQ analysis are: First, in Manado City there are eleven basic sectors and six non-base sectors from seventeen existing economic sectors, the most dominant base sector in Manado City is the service sector. Second, Bitung City has only three basic sectors and the remaining fourteen non-base sectors out of seventeen economic sectors exist, the most dominant base sector in Bitung City is the industrial sector. Third, in Tomohon City there are eight basic sectors and nine non-base sectors out of seventeen economic sectors, the base sector in Tomohon is quite diverse ranging from the mining sector to the service sector. While the last, in Kotamobagu City there are nine basic sectors and eight non-base sectors from seventeen economic sectors, the base sector in Kotamobagu is more dominant in the service sector. While the results of the shift shere are four cities that have fast-growing, advanced economies, Manado City , Bitung City and Tomohon City have high competitiveness while Kotamobagu City has low competitiveness but the economic performance of the four cities is superior. Keywords: Base Sector, Location Quotient (LQ), Shift Share (SS)
ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KONSUMSI MASYARAKAT NELAYAN DESA ARAKAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Sumual, Jacline I.; Rompas, Wensy F.I.; Tumangkeng, Steeva Y.L.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 3 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.14198.18.3.2016

Abstract

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KONSUMSI MASYARAKAT NELAYAN DESA ARAKAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Jacline I. Sumual, Wensy F.I.Rompas, Steeva Y.L.Tumangkeng Ekonomi Pembangunan-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Email : sumualjacline@gmail.com ABSTRAK Tingkat pendapatan usaha penangkapan ikan secara tradisional relatif rendah . Rendahnya tingkat produksi tersebut disebabkan jangkauan daerah penangkapan ikan secara tradisional masih tergantung pada musim, maka pada saat-saat tertentu  mengalami masa menganggur terutama pada musim hujan yang disertai dengan angin. Hal ini berarti jika pendapatan kurang akan membawa kemiskinan. Sampai saat ini belum dapat diidentifikasikan kegiatan nelayan pada musim tersebut, kalau tidak melaut berarti sejauh mana kemungkinan penciptaan kesempatan kerja yang sesuai agar nelayan dapat memperoleh pendapatan dimusim tidak kelaut. Tujuan  yang akan di capai dalam penelitian ini adalah  untuk mengetahui Bagaimana pendapatan nelayan di Desa Arakan Kabupaten  Minahasa Selatan , Apakah usaha nelayan (menangkap ikan) mendapatkan keuntungan dan Bagaimana Pendapatan dan  pola konsumsi masyarakat nelayan di Desa Arakan serta Pengaruh pendapatan terhadap Pola Konsumsi. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dan mengevaluasi kebijakan dan bantuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan yang sampai sekarang di kategorikan masyarakat miskin . Kata Kunci : Nelayan, Pendapatan, Konsumsi   ABSTRACT The income level of fishing effort has traditionally been relatively low. The low level of production is due to the reach of traditional fishing areas still depend on the season, then at certain moments experienced spells of unemployment, especially in the rainy season, along with the wind. This means that if the income is less will bring poverty. Until now there has been an identifiable fishing activities on the season, if not to fish means the extent to which the possibility of the creation of appropriate employment opportunities so that fishermen can earn season is not the sea. Arakan villages with a population largely ethnic Bajo livelihood from fishing or fishing. However, some members of the public as well as farmers as a side job. The objective will be achieved in this research is to know how the income of fishermen in the village of Arakan South Minahasa regency Is fishing effort (fishing) benefit and How to consumption patterns in the fishing village of Arakan. It is intended to look at and evaluate policies and help the government to improve the welfare of fishermen that until now categorized poor. Keywords: Fisherman, Income, Consumption
PENGARUH TERBENTUKNYA UNSRAT MENJADI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) Kondoy, Asri Imelda; Rumate, Vekie A.; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 2 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.23842.20.2.2019

Abstract

ABSTRAK Untuk mencapai tujuannya maka kinerja organisasi harus lebih ditingkatkan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Perubahan Universitas menjadi BLU menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui pengaruh terbentuknya Unsrat menjadi Badan Layanan Umum terhadap Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Jenis Penelitian menggunakan penelitian assosiatif. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dan uji hipotesis t. hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara parsial Terbantuknya Unsrat menjadi BLU tidak berpengaruh signifikan terhadap PNBP di Unsrat. Hal tersebut dikarenakan Unsrat baru menjadi BLU dalam 3 tahun terakhir sehingga tingkat dan proses pengelolaan masih merupakan transfomasi dari pengelolaan yang lama.  Kata kunci: BLU, penerimaan Negara bukan pajak  ABSTRACT To achieve its objectives, organizational performance must be improved. Performance is a description of the level of achievement of an activity / program / policy in realizing the goals, objectives, mission, and vision of the organization contained in the strategic planning of an organization. Changes in the University to BLU become a matter that really needs attention. The purpose of this study was to determine the effect of the formation of Unsrat into a Public Service Agency for Increasing Non-Tax State Revenues (PNBP). This type of research uses associative research. Data analysis techniques using multiple linear regression and hypothesis testing t. The results of the study showed that partially collapsing Unsrat into BLU did not significantly influence PNBP in Unsrat. This is because Unsrat has only become BLU in the last 3 years so that the level and process of management is still a transformation from the old management. Keywords: BLU, non-tax state revenue
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SULAWESI UTARA TAHUN 2012 – 2018 Koilam, John Wesly; Kumenaung, Anderson G.; Rotinsulu, Debby Ch.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 9 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.23441.19.9.2019

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi keuangan daerah Provinsi Sulawesi Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data APBD Provinsi Sulawesi Utara periode anggaran 2012-2018. Untuk menghitung tingkat efektivitas dan efisiensi keuangan serta mengetahui keeratan hubungan antara Realisasi Pendapatan dan Realisasi Pengeluaran Tahun Anggaran 2012-2018 daerah Provinsi Sulawesi Utara. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menghitung Rasio Efektivitas dan Rasio Efisiensi Keuangan Daerah serta analisa korelasi (Correlation LM Test).Hasil yang didapat menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tingkat efisiensi keuangan daerah Provinsi Sulawesi Utara selama periode 2012-2018 rata-rata adalah sebesar 96,63% atau berada pada tingkat kurang efisien. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah masih belum efisien dalam menggunakan anggarannya. .Sementara itu, nilai rasio efektivitas keuangan daerah Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2012-2018.mencapai rata-rata sebesar 91,92 per tahun.Dengan demikian berarti tingkat efektivitas pengelolaan keuangan daerah di Provinsi Sulawesi Utara adalah sudah efektif, karena dari hasil perhitungan menunjukkan angka lebih dari 90%. Sehingga keeratan hubungan antara variabel belanja dan variabel pendapatan adalah 0,691 atau 69,10 %, sehingga antara variabel belanja dan variabel pendapatan mempunyai hubungan yang searah.Kata kunci: efektivitas, efisiensi, keuangan daerahABSTRACTThis study aims to analyze the extent of the regional financial effectiveness and efficiency of North Sulawesi Province. The data used are secondary data, namely the North Sulawesi Provincial Budget data for the 2012-2018 budget period. To calculate the level of effectiveness and financial efficiency and to find out the closeness of the relationship between Realization of Revenue and Realization of Expenditures for the 2012-2018 Budget Year in the North Sulawesi Province. The analysis technique used is to calculate the Effectiveness Ratio and the Regional Financial Efficiency Ratio and correlation analysis (Correlation LM Test).The results obtained showed that overall, the level of regional financial efficiency of North Sulawesi Province during the period 2012-2018 was an average of 96.63% or was at a less efficient level. This shows that the local government is still not efficient in using its budget. Meanwhile, the value of the regional financial effectiveness ratio of North Sulawesi Province for the period of 2012-2018 reached an average of 91.92 per year.Thus the level of effectiveness of regional financial management in North Sulawesi Province is already effective, because the results of the calculation show a figure of more than 90%. So that the closeness of the relationship between the shopping variable and the income variable is 0.691 or 69.10%, so that between the expenditure variable and the income variable have a unidirectional relationship. Keywords: effectiveness, efficiency, regional finance
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PERKOTAAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2004 – 2014 Sari, Greydi Normala; Kindangen, Paulus; Rotinsulu, Tri Oldy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 2 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.12789.18.2.2016

Abstract

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PERKOTAAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2004 – 2014   Greydi Normala Sari, Paulus Kindangen, Tri Oldy Rotinsulu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Magister Ilmu Ekonomi Universitas Sam Ratulangi, Manado ABSTRAK Pembangunan merupakan suatu rangkaian proses perubahan menuju keadaan yang lebih baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini dapat terwujud dengan peningkatan taraf hidup masyarakat yang diukur dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan laporan keuangan yang transparan dan akuntable yang dapat diukur dengan kinerja keuangan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan  menggunakan rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan, mulai dari rasio kemandirian, rasio ketergantungan, dan rasio efektifitas  sebagai variabel bebas dan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat. Penelitian ini mengambil sampel observasi di kota Manado, Bitung, Tomohon, dan Kotamobagu. Metode analisis yang digunakan adalah data panel dengan menggabungkan antara cross section dan time series. Model yang digunakan adalah random effect melalui pengujian hausman, sementara untuk pengujian secara ekonometrika dilakukan uji asumsi klasik , dan untuk uji hipotesisnya menggunakan uji- t untuk menguji pengaruh variabel secara parsial, uji – F untuk menguji pengaruh variabel secara serempak, uji koefisien determinasi (R2) untuk menguji kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel terikat. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa rasio kemandirian memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, rasio efektifitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan rasio ketergantungan berpengaruh negatif dan signifikan hal ini telah sesuai dengan teori.   Kata Kunci : PDRB, Rasio Kemandirian, Rasio Ketergantungan, dan Rasio Efektifitas ABSTRACT The construction is a series of processes of change towards a better state in an effort to improve the welfare of society, this can be realized by improving standards of living as measured by the increase in the rate of economic growth . Economic growth can run well when supported with financial reports transparent and accountable can be measured by financial performance area. This research aims to determine the effect on the economic growth of financial performance using financial ratios to measure financial performance , ranging from self-sufficiency ratio , the dependency ratio, and the ratio of effectiveness as independent variables and economic growth as the dependent variable . This study took a sample of observations in the city of Manado, Bitung, Tomohon, and Kotamobagu. The analytical method used is the panel data by combining cross section and time series . The model used is the random effect through Hausman test , while for econometric testing performed classical assumption , and to test the hypothesis using t-test to examine  the effect of partial variables , test - F to test the effect of variables simultaneously , test the coefficient of determination ( R2 ) to test the ability of the regression model in explaining the variation of the dependent variable. Based on the research results that independence ratio has a positive and significant effect on economic growth , effectiveness ratio was also positive and significant impact on economic growth , while the dependency ratio and significant negative effect it has in accordance with the theory .. Keywords : GRDP , Independence ratio , dependency ratio , and effectiveness ratio.

Page 10 of 32 | Total Record : 313


Filter by Year

2014 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 3 (2023): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 24 No 2 (2023): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 24 No 1 (2023): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 4 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 3 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 2 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 23 No 1 (2022): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 4 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 3 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 2 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 22, No 1 (2021): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 2 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 1 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 5 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 01 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 10 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 4 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 2 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 1 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 9 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 8 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 7 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 6 (2018): PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 5 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 4 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 3 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 2 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 1 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 7 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 6 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 5 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 4 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 3 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 2 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 1 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015) Vol 17, No 1 (2015) Vol 16, No 4 (2014) More Issue