cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
e-NERS
ISSN : 23377526     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal e-NERS diterbitkan oleh Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia Komisariat Manado bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali setahun (Maret, September). Jurnal e-NERS memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang ilmu keperawatan dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Daftar Penyunting Penyunting, Daftar
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1127

Abstract

JURNAL e-NERS (eNS)Terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September. Tulisan yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dalam bidang ilmu keperawatan. ISSN 2337-7526   Ketua Penyunting Sunny Wangko   Wakil Ketua Penyunting Sonny J. R. Kalangi   Penyunting Pelaksana Erwin Kristanto John J. Soucy Henoch Awaloei  Pengeset Gunawan Pratama  Pelaksana Tata Usaha Donny  Kaligis Joko Ariyono  Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Sekretariat PAAI-Bagian Anatomi-Histologi, FK UNSRAT Kampus Bahu Manado. Email: paai_manado@yahoo.com Jurnal e-NERS diterbitkan oleh Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia Komisariat Manado bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali setahun (Maret, September). Jurnal e-NERS memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang ilmu keperawatan dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis. Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik di atas kertas berukuran A4 berspasi ganda sepanjang tidak lebih dari dua puluh halaman, dengan format seperti tercantum pada halaman belakang (”Petunjuk bagi Calon Penulis eNS”). Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) BAGI AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS JAILOLO Bernadus, Johana D.; Madianung, Agnes; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1760

Abstract

Abstract: One strategy of the implementation of the family planning program stated in the Medium Term Development Plan in 2004-2009 was the increasing use of the long-term contraceptive method (LTM) such as the intra uterine device (IUD). IUD is one type of long term contraceptives that is ideal in order to space pregnancies. This study aimed to determine the factors associated with the selections of IUDs for family planning acceptors in Jailolo Health Center. This was a cross sectional design. The population was all active family planning acceptors in Jailolo Health Center. Sampling was done by using simple random sampling. Data were processed by using univariate, bivariate, and multivariate tests, analyzed with SPSS Ver.20 and chi-square with a significance of α = 0.05. The results showed that based on the bivariate analysis there was a relationship between the variables of age, education, knowledge, service rates, partner approval, and culture with the selection of IUD; while job, economic status, and service rates showed no relationship with the selection of an IUD at the Jailolo Health Center. Multivariate analysis of five related independent variables showed that education was the most dominant in the selection of  IUD with P = 0.161. Conclusion: among the active family planning acceptors in Jailolo Health Center from December 27, 2012 until January 19, 2013, age, education, knowledge, service rate, partner approval, and culture were related to the selections of IUDs;  and education was the most dominant one. Keywords: factors, selection of  IUD. Abstrak: Salah satu strategi pelaksanaan program KB seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 ialah meningkatnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine Device, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, AKDR). AKDR merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya menjarangkan kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan AKDR oleh akseptor KB di Puskesmas Jailolo. Desain penelitian dengan menggunakan cross sectional. Populasi ialah seluruh akseptor KB aktif di Puskesmas Jailolo 27 Desember 2012  sampai dengan 19 Januari 2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Data diolah secara univariat, bivariat dan multivariat menggunakan SPSS Ver.20 dengan uji Chi-Square dan kemaknaan α= 0,05. Dari hasil analisis bivariat terdapat hubungan antara variabel usia, pendidikan, pengetahuan, tarif pelayanan, persetujuan pasangan, budaya dengan pemilihan AKDR di Puskesmas Jailolo sedangkan pekerjaan, ekonomi dan tarif pelayanan tidak berhubungan. Hasil analisis multivariat dari lima variabel independen yang berhubungan menunjukkan bahwa pendidikan yang paling dominan dalam pemilihan AKDR dengan nilai P = 0,161. Simpulan: pada akseptor KB aktif di Puskesmas Jailolo 27 Desember 2012 - 19 Januari 2013, faktor usia, pendidikan, pengetahuan, tarif pelayanan, persetujuan pasangan, dan budaya mempunyai hubungan dengan pemilihan AKD; dan yang paling berperan ialah faktor pendidikan. Kata Kunci: Faktor-faktor, Pemilihan AKDR.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN Saban, Yunita; Wowor, Mona P.; Hamel, Rivelino S.
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1761

Abstract

Abstract: Hypertension is a condition characterized by the increase of blood pressure in the arteries. In the elderly population, hypertension is defined as systolic pressure of 160 mmHg and a diastolic pressure of 90 mmHg. A description of diet consists of the kind, amount, and composition of food, consumed in a particular group of people. This study aimed to determine the relationship between diet and the incidence of hypertension among the elderly of outpatients clinic in Tidore Islands. This was a descriptive analytical study with a cross sectional design. The entire population (55 patients) were used as samples. Data were analyzed by using chi-square test, with a significant level α = 0.005. The results showed that the frequency of eating was not related to the incidence of hypertension (P = 0.392 >α = 0.05) while the kind of food was related to the incidence of hypertension (P = 0,021 <α = 0,05). Conclusion: there was a relationship between diet (kinds of food) and the incidence of hypertension in the elderly of outpatients clinic in Tidore Islands. Keywords: frequency of meals, food, hypertension, elderly.     Abstrak: Hipertensi adalah keadaan yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah dalam arteri. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Pola makan adalah gambaran mengenai jenis, jumlah dan komposisi bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang yang merupakan ciri khas dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan kejadian hipertensi pada lansia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 55 orang. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan jenis makanan dan kejadian hipertensi (P = 0,021 < α = 0,05), sedangkan frekuensi makan tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi (P = 0,392 > α = 0,05). Simpulan: terdapat hubungan antara pola makan (jenis makanan) dan kejadian hipertensi pada lansia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan. Kata kunci: frekuensi makan, jenis makanan, hipertensi, lansia.
PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH PUSKESMAS ONDONG KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO Sain, Sry Nur Hasana; Ismanto, Amatus Yudi; Babakal, Abram
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1762

Abstract

Abstrak Alat Permainan Edukatif adalah jenis permainan yang mengandung nilai pendidikan yang berfungsi untuk merangsang daya imajinasi anak dalam proses perkembangan kongnitif, proses kegiatannya yaitu pemberian stimulasi sehingga dapat meningkatkan aspek perkembangan dalam proses tumbuh kembang anak yang dinilai dari perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosisalisasi dan kemandirian. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh alat permainan edukatif terhadap aspek perkembangan anak pra sekolah. Metode penelitian one group pre-post test dimana peneliti mengobservasi sebelum dan sesudah perlakuan. Sampel yang digunakan purposive sampeling, besar sampel 17 responden. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji wilcoxon signed ranks test. Hasil penelitian menunjukkan (p=0,000 < α=0,05) artinya ada pengaruh alat permainan  edukatif  terhadap aspek perkembangan anak pra sekolah. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada orang tua dan pemimbing lebih memperhatikan masa perkembangan anak pra sekolah khususnya kemampuan berbicara dan berbahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Kata kunci: Anak pra sekolah, Aspek perkembangan, Permainan  edukatif.     Abstract: Educated gane tool is a kind of gane which consists of educational value it is functioned to stimuli children’s imagination cognitively. The process is to give stimulus so it can increase the development skill and socializing a independency. The purpose of this research is to know the effect of educated game tool to preschool children development. The method of this research is one pre-post test group which the researcher observed before and after treatment. The sample is purposive sampling, total of the sampling is 17 respondent. Data which was gotten then analyzed by using wilcoxon signed ranks. The result of the research shows (p=0,000 < α=0,05), it means that there is effect from educated game tool to pre school childreen. From these result, it is suggested to parents a school to pay more attention to pre school children’s development especially speaking, language, socializing a independence ability. Keyword : Pre school children, aspect of development, educated games.
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KEPUASAN PERAWAT PELAKSANA DI RSUD LIUNKENDAGE TAHUNA Tampilang, Ram Marnex; Tuda, J. S.B.; Warouw, Herman
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1763

Abstract

Abstract: Supervision is an act of direct observations and periodically by the supervisor of the work performed by subordinates and then if there are any problems, immediately given guidance or assistance that is directly in order to cope. Satisfaction is a person's emotional response to the work he does. Job satisfaction is also inseparable from the role of the various parties, and one of them is the role of supervision. Aim for the head room supervision relationship is known to nurse satisfaction in hospitals implementing Liunkendage Tahuna. The study design is observational analytic cross-sectional approach. The population of the entire nurse practitioner working in eight wards in hospitals Liunkendage Tahuna. Sampling using purposive sampling. Data processed through the analysis of univariate and bivariate Chi Square. The results obtained by the analysis of the probability (p) = 0.001 <α (0.05). Conclusion, the relationship supervision chief nurse executive room with satisfaction. Advice, For the hospital in order to make improvements to the quality of head room to be included in the training and special education for the head of the room. Keywords: supervision, head room, nurse satisfaction.     Abstrak: Supervisi merupakan tindakan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya. Kepuasan merupakan suatu respons emosional seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan kerja ini juga tidak terlepas dari peranan berbagai pihak, dan salah satunya merupakan peran dari supervisi. Tujuan untuk diketahui hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di RSUD Liunkendage Tahuna. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh perawat pelaksana yang bekerja di delapan ruang rawat inap di RSUD Liunkendage Tahuna. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Data diolah secara univariat dan bivariat melalui analisis Chi Square. Hasil analisis diperoleh probabilitas (p)= 0.001 < α (0,05). Kesimpulan, adanya hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana. Saran, Bagi pihak rumah sakit agar dapat melakukan peningkatan mutu kepala ruangan dengan diikut sertakan pada pelatihan dan pendidikan khusus bagi kepala ruangan. Kata kunci: supervisi, kepala ruangan, kepuasan perawat.
HUBUNGAN KEBIASAAN DAN ALASAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA MASA REMAJA DI SMU NEGERI 2 JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT PROPINSI MALUKU UTARA Masuku, Junaidi; Ismanto, Amatus Yudi; Onibala, Franly
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1764

Abstract

Abstract: Smoking is one habit that commonly encountered in everyday life. Everywhere, it is easy to see people smoking, male-female, young-old and weak, rich and poor, is no exception. How smoking is a part of life, and particularly among older children. Smoking begins with the first cigarette, and the longer the intensity increased. Habits associated with smoking behavior and social reasons. Many diseases have proven to be poor due to smoke, either directly or indirectly. You should attempt to stop smoking is the duty and responsibility of all levels of society. The purpose of this research is the identification of relationships and social reasons habits with smoking behavior in adolescence in high school 2 Jailolo South West Halmahera of North Maluku. Have done a descriptive analytic study using cross-sectional design with purposive sampling technique sampling. Data obtained through the questionnaire (Questionnaire) were processed using the computer program SPSS. From the research carried out by the number of respondents 142 people obtained results: the behavior of smoking habits with 12 people (5%) and social reasons as many as 61 people (29%). This study shows that there is a social habit and reason with smoking behavior in adolescence in high school 2 Jailolo Halmahera South West District of North Maluku with p = 0.000 The results of this study are expected to be useful for parents and teachers and adolescents in order to avoid smoking behavior. Keywords: customs and social reasons with smoking behavior.   Abstrak: Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Di mana-mana, mudah menemui orang merokok, lelaki-wanita, anak kecil-tua renta, kaya-miskin; tidak ada terkecuali. Betapa merokok merupakan bagian hidup masyarakat dan khususnya di kalangan anak remaja.Merokok dimulai dengan adanya rokok pertama dan semakin lama intensitas makin meningkat. Perilaku merokok berhubungan dengan kebiasaan dan alasan sosial. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini adalah identifikasi hubungan kebiasaan dan alasan sosial dengan perilaku merokok pada masa remaja di SMU Negeri 2 Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara. Telah dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data diperoleh melalui daftar pertanyaan (Kuesioner) yang diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows versi 20.00. Dari penelitian yang dilaksanakan dengan jumlah responden 142 orang diperoleh hasil: kebiasaaan dengan perilaku merokok sebanyak 12 orang (5 %) dan alasan sosial sebanyak 61 orang (29 %). Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kebiasaan dan alasan sosial dengan perilaku merokok pada masa remaja di SMU Negeri 2 Jailolo Selatan Kabupaten Halmhera Barat Propinsi Maluku Utara dengan nilai p = 0,000. Hasil penelitian ini  diharapkan dapat bermanfaat orang tua dan guru serta para remaja agar dapat menghindari perilaku merokok. Kata Kunci: kebiasaan dan alasan sosial dengan perilaku merokok.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOASIO KOTA TIDORE KEPULAUAN Salim, Saiful; Warouw, Sarah M.; Rottie, Julia
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1765

Abstract

Abstract: One of the fundamental efforts to ensure the achievement of the highest quality of child development is the provision of breast milk (milk) from birth until the age of two years. Mother's Milk (Air Susu Ibu, ASI) is the most perfect food for babies because it contains many nutrients that are high-value required for the growth and development of the nerves and brain and gives substances immunity against some diseases. Breast milk can meet the nutritional needs of infants during the first six months (exclusive breastfeeding). The government up until now continues to promote the program through the promotion of increased use of exclusive breastfeeding, but unexpectdly still there are mothers, who do not exclusively breastfeed their babies. The purpose of this study is to know the relationship between maternal characteristics and the successfulness of exclusive breastfeeding. The desaigned study  was Analytic Observational, with cross sectional approach, with a sample of 65 people. Determination of the samples was done by using a non-probability (purposive sampling). Data collection was accomplished by using questionnaires. Processing data using the computer program SPSS version 20 was presented in narrative form and table. Statistical test used was chi-square with significance level α = 0.05. The results of statistical tests showed that the obtained maternal characteristics values ​​are as follows: for Age characteristic the p-value = 0.25 (p > α), the education characteristic p-value = 0.04 (p < α), a job characteristic p-value = 0.015 (p < α), and the knowledge characteristic p-value = 0.042. (P < α). There is no relationship or association between the age and the exclusive breastfeeding success. There is a relationship of education, employment, knowledge of the mother and the success of exclusive breastfeeding. However the relationship obtained is a significant negative relationship because highly educated mothers, mother who work or carier women and mothers who are actually more knowledgeable are there who fail to braestfeed exclusively. From this this study it can be suggested to the clinic to have to do counseling/ training or dairy feeding for working mothers (Pegawai Negeri Sipil / Swasta), proposed to the Government, the mayor and the head of private institutions to be able to grant permission or instructions to all employees mothers who have a six months old baby to be given permission to go home for breastfeeding while still on the working hours. Keywords: Maternal characteristic, exlusive breastfeeding.   Abstrak: Salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian tertinggi kualitas tumbuh kembang anak adalah dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak lahir hingga usia dua tahun. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi karena mengandung banyak zat-zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit. Air susu ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama (ASI eksklusif). Sampai sekarang pemerintah terus berupaya mempromosikan program ASI eksklusif melalui gencarnya promosi peningkatan penggunaan ASI eksklusif, namun masih saja didapatkan ibu menyusui bayinya tidak secara eksklusif sesuai yang diharapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah Analitik Observasional dengan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel 65 orang. Penentuan besar sampel dengan menggunakan Non probability (purposive Sampling). Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan komputer dengan program SPSS versi 20 yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dengan tingkat signifikasi α = 0,05. Hasil uji statistik menunjukan bahwa karakteristik ibu (umur) diperoleh nilai p-value = 0,25 (p > α), pendidikan diperoleh nilai p-value = 0,04 (p < α), pekerjaan diperoleh nilai  p-value = 0,015 (p < α), dan pengetahuan diperoleh nilai p-value = 0,042. (p < α). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan umur dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan ada hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dengan  keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Namun hubungan yang didapatkan adalah hubungan yang bermakna negatif dikarenakan ibu yang berpendidikan tinggi, ibu yang bekerja dan ibu yang berpengetahuan baik justru lebih banyak yang tidak berhasil memberikan ASI eksklusif. Dari penelitian ini dapat disarankan kepada pihak puskesmas untuk perlu dilakukannya penyuluhan/pelatihan tentang pemberian ASI perah kepada ibu-ibu pekerja (PNS/Swasta), mengusulkan  ke Pemerintah Daerah dalam hal Wali Kota dan pimpinan instansi swasta untuk dapat memberikan izin/intruksi kepada seluruh pegawai ibu-ibu yang mempunyai bayi enam bulan kebawah agar dapat diberi izin pulang ke rumah untuk menyusui bayinya meskipun masih jam kerja. Kata kunci: Karakteristik Ibu, ASI eksklusif.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGGUNAAN KB SUNTIK, IUD DAN IMPLANT DI DESA FIDY JAYA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDA KECAMATAN WEDA KABUPATEN HALMAHERA TENGAH PROPINSI MALUKU UTARA ., Nurfaidah; Wantouw, Benny; Rottie, Julia
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1766

Abstract

Abstract: To optimize the health benefits of family planning, services should be combined with reproductive health services that have been provided. Prevention of maternal mortality and morbidity is the main reason the need for family planning services (KB). There are many other reasons, such as freeing women from anxiety to an unwanted pregnancy, physical or psychological disturbances due to unsafe abortion actions and the demands of social development to improving the status of women in society. With Research Objectives To determine the level of knowledge of mothers about family planning Injection, IUD and implants at the village health center Fidy Jaya Weda subdistrict middle of regency Halmahera province of North Maluku . Research of methods: The design used in this studyis a descriptive analytic with approachcross sectionala sample of 33 respondents, sampling techniques using total sampling. Data collection using questionnaires. Processing data using SPSS 20 are presented in the form of narrative and tables. Statistical test used was chi-square with the significant level of α = 0.05. Result of methods : knowledge level acceptor injection KB, IUD and Implant in category mother with good  knowledge used contraception injection there are 7 people (63,3%), contraception implant there are 2 people (18,2%) and contraception IUD 2 people (18,2). Be base on result test Chi-Square the result value p = 0,436 (p > 0,05). Conclusion: There is no relationship between level knowledge mother with used contraception device. Suggestion: specially midwife need to increase within give illumination according comprehensive to acceptor KB (family planning) injection, IUD and Implant. And at to acceptor KB within choose and used contraception that will choosy and used and active for follow illumination health for add to knowledge about health specially knowledge about KB. Keywords: mother’s knowledge, injection KB, IUD, implant.   Abstrak: Untuk mengoptimalkan manfaat KB bagi kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan pelayanan kesehatan reproduksi yang telah tersedia. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama diperlukannya pelayanan KB. Masih banyak alasan lain, misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, terjadinya gangguan fisik atau psikologik akibat tindakan abortus yang tidak aman serta tuntutan perkembangan social terhadap peningkatan status perempuan di masyarakat. Dengan Tujuan Penelitian Diketahui tingkat pengetahuan ibu tentang KB Suntik, IUD dan Implant di Puskesmas Desa Fidy Jaya Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Metode Penelitian : Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 33 responden, tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS 20 yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik, IUD dan Implant pada kategori baik yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 7 orang (63,3%), kontrasepsi implant sebanyak 2 orang (18,2%) dan kontrasepsi IUD 2 orang (18,2). Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,436 (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan penggunaan alat kontrasepsi. Saran: Khususnya Bidan perlu meningkatkan dalam memberikan penyuluhan secara komprehensif kepada Akseptor KB suntik, IUD dan Implant. Dan pada para akseptor KB dalam memilih dan menggunakan kontrasepsi sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin tentang kontrasepsi yang akan dipilih dan digunakan dan aktif untuk mengikuti penyuluhan kesehatan untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan khususnya pengetahuan tentang KB.Kata kunci: Pengetahuan Ibu, KB Suntik, IUD, Implant.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI POSYANDU KELURAHAN PANIKI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ONDONG KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO Sarame, Martha Revy; Ismanto, A. Y.; Babakal, Abram
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1767

Abstract

Abstract: Immunization is the vaccine into the body in the form of weakened germs that cause the body to produce antibodies but not cause disease, even children become immune.  The research objective was to determine the relationship of maternal knowledge about immunization with complete basic immunization in infants at IHC Health Center Village Paniki working area Ondong Tagulandang Biaro Siau Islands District . The study design was cross sectional method and using Chi-Square test on the value of the Fisher Exact Test. The study was conducted on 32 mothers of infants aged 9-12 months. Sampling with a total sampling instrument in the form of a questionnaire study to determine the motherʾs knowledge and KMS (Card Towards Health) to determine the completeness of immunization. The analysis shows there is a significant relationship between maternal knowledge about immunization with complete basic immunization in infants (p = 0,000). Conclusion that mothers with a good knowledge of immunization will do complete basic immunization in children compared to mothers with less knowledge about immunization. Keywords: Knowledge mother, Completed Basic Immunization.   Abstrak: Imunisasi  adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh berupa bibit penykit  yang  dilemahkan yang menyebabkan tubuh memproduksi antibodi tetapi tidak menimbulkan penyakit, bahkan anak menjadi kebal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui  hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Posyandu Kelurahan Paniki wilayah kerja Puskesmas Ondong Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dan menggunakan  uji Chi-Square pada nilai Fisher Exact Test. Penelitian dilakukan pada 32 ibu yang memiliki bayi berusia 9-12 bulan. Pengambilan sampel secara total sampling dengan instrument penelitian berupa kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu dan KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk mengetahui kelengkapan imunisasi. Hasil analisis menunjukkan  terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi (p=0.000). Kesimpulan yaitu ibu dengan pengetahuan tentang imunisasi yang baik akan melakukan pemberian imunisasi dasar lengkap pada anaknya dibandingkan ibu dengan  pengetahuan tentang imunisasi yang kurang. Kata kunci: Pengetahuan ibu, Kelengkapan Imunisasi Dasar.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA OPERASI PADA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP A BLU RSU PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO ., Rusmini; Bawotong, Jeavery; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1768

Abstract

Abstract: Good nutritional status is important in wound healing. Mal nutritionin surgical patients can affect the morbidity due to disruption of wound healing and decreased resistance to infection. The research objective was to identification of nutritional status relationship with the speed of wound healing in children Installing A BLU Hospital In patient Prof. DR. R.D. Kandou Manado. This study uses correlation, cross-sectional approach. The sample of 25 patients. The collection of data through observation and questionnaires. The results showeda no rmalnutritional status as many as 10 patients (40%) showed healing of wounds ≤5 days, while only 1 patient (4%) with sufficient nutrition having wound healing ≥5 days. Based on statistical tests there was no association between nutritional status at speeds wound healing in children (p=0.825) and the correlation coefficient or (r=0.047) indicating that indicates the level of a weak association with the positive pattern. Conclusions The clinical studyis very influential on the nutritional status of wound healing in which nutritional support showed a betterhealing process in surgical outcomes were good but the Stats test showed there was no correlation between the two variables. Keywords: Nutritional Status, Children, Wounds Operations, Wound healing.     Abstrak: Status gizi yang baik merupakan hal penting dalam penyembuhan luka operasi. Malnutrisi pada pasien bedah dapat mempengaruhi morbiditas karena terganggunya penyembuhan luka dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Tujuan penelitian adalah untuk teridentifikasinya hubungan status gizi dengan kecepatan penyembuhan luka operasi pada anak di Instalasi Rawat Inap A BLU RSU Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel 25 pasien. Pengumpulan data melalui pengamatan dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan status gizi yang normal sebanyak 10 pasien (40%) menunjukan penyembuhan luka ≤ 5 hari sedangkan hanya 1 pasien (4%) dengan gizi yang cukup  memiliki penyembuhan luka ≥ 5 hari. Berdasarkan uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kecepatan penyembuhan luka operasi (p = 0,825) dan koefisien korelasi atau (r = 0,047) yang menunjukan tingkat hubungan yang lemah dengan pola positif. Kesimpulan dalam penelitian Secara klinis status nutrisi sangat berpengaruh pada penyembuhan luka dimana dukungan nutrisi menunjukan proses penyembuhan yang lebih baik pada hasil bedah yang baik tetapi pada uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel. Kata Kunci : Status Gizi, Anak, Luka Operasi, Penyembuhan luka.

Page 1 of 4 | Total Record : 33


Filter by Year

0000


Filter By Issues
All Issue Vol 1, No 1