Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Simulasi Penjadwalan Teller PT Bank ABC Untuk Memangkas Waktu Tunggu Antrian Nasabah Ella Levana Puspanegara; Abraham Lomi; Julianus Hutabarat
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v6i1.2622

Abstract

Salah satu masalah yang sering muncul dalam industri perbankan ialah permasalahan mengenai waktu antrian.Antrian timbul ketika jumlah fasilitas pelayanan jasa lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah orang yang memerlukan pelayanan.Dalam penelitian ini PT. Bank ABC mencoba untuk menjadwalkan sistem antrian dengan mengubah jumlah loket pelayanan. Teknik data dilakukan dengan metode observasi yaitu pengumpulan data dengan mengamati secara langsung terhadap objek penelitian dan diolah menggunakan software ARENA. Data yang didapatkan, CustomerNumber in sejumlah(860, 863, 872, 875, 869) dannumber out sejumlah(832, 818, 820, 834, 817). Flow time (8.208, 15.306, 18.972, 13.608, 16.242) dan waiting time (5.39, 12.45, 16.14, 10.81, 13.40). Number waiting dalam jumlah orang (10, 23, 30, 20, 25).Didapatkan gambaran pemakaian waktu yang minimal dengan hasil yang cukup untuk setiap customer.Jumlah tellerefisien yang dibutuhkan pada sistem saat ini adalah cukup sebanyak 5 teller saja.
Strategi Perbaikan Kecacatan Produk Menggunakan FMEA dan AHP Untuk Produksi Cut Rag Tobacco Danis Harianto; Julianus Hutabarat; Fuad Achmadi
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v6i1.2627

Abstract

CRT (Cut Rag Tobacco) adalah campuran tembakau dengan bahan lain yang nantinya dijadikan isi dari rokok. Keluhanyang dikumpulkan selama Januari–September 2019 didapatkan keluhan terbesar yaitu adanya FM (Foreigh Matter) yang terdapat pada CRT yang diproduksi oleh PT.ABC.Keluhandari konsumen tersebut harus segera ditanggulangi agar kepuasan konsumen terjamin.Untuk mencari keluhan yang prioritasnya tertinggi yang harus segera ditanggulangi digunakan metode FMEA.setelah diketahui prioritas kecacatan yang harus diperbaiki maka untuk pengambilan keputusan menggunakan AHP untuk pengambilan keputusan agar pengambilan keputusan lebih terstruktur dan sesuai target. Dari FMEA didapatkan perbaikan untuk mengurangi FM besek yang terdapat pada raw materialrajangan yang digunakan untuk memproduksi rokok kretek. Antisipasi dari proses produksi sendiri sudah ada dengan adanya mesin sorter yang diharapkan bisa menghilangkan besek dari tembakau yang nilainya efektifitas masih dibawah 80 %. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan agar nantinya mesin sorter dapat reject FM besek. Dari hasil pemilihan prioritas perbaikan dan perbandingan setiap kategori perbaikan yaitu efektifitas reject FM Besek, waktu proses, efektifitas rejecttembakau dan biaya. Pemilihan kategori reject FM besek tertinggi dengan 50.11%, dan nilai tertinggi untuk efektifitas rejectFM besek adalah upgrade mesin smart sorter dikarenakan dapat meningkatkan efektifitas reject FM besek sebesar 91.44%.
Penentuan Bobot Kriteria Pemilihan Alternatif Online-Shop dalam Memasarkan Produk Kosmetik dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) Ruri Artanti Prahastuti; Julianus Hutabarat; Dimas Indra Laksmana
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v6i2.3186

Abstract

Kriteria pemilihan suatu alternatif menjadi suatu hal yang penting dalam membuat keputusan, tidak kecuali dalam pemilihan alternatif online-shop, kriteria merupakan alat ukur untuk pemilihan alternatif, yang menjadi persoalan bagaimana untuk membangkitkan kriteria yang baik dalam membuat keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana membangkitkan kriteria yang akan dijadikan sebagai alat ukur untuk memutuskan pemilihan alternatif online-shop. Untuk mencapai tujuan tersebut makan langkah-lang yang dilakukan meliputi pertama menentuan populasi dan sample responden dalam hal ini adalah toko-toko konvensional yang berjualan produk kosmetik, berada di Kecamatan Singosari-Malang-Jawa Timur-Indonesia sejumlah 300 toko, kedua membuat kuesioner selanjutnya disebarkan kepada responden sesuai jumlah sample yang telah dihitung dalam hal ini menggunakan rumus Bernoulli, ketiga membuat kuesioner untuk mendapatkan data penilaian berpasangan antar kriteria dengan skala 1-9, selanjunya data diolah dengan menggunakan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini diperoleh 5 jenis kriteria yaitu kriteria 1: Biaya Promosi diToko online-shop terjangkau, kriteria 2: Sikap Admin online-shop dalam menjalin relationship dengan para penjual, kriteria 3: Tampilan Web jelas dan dapat dimengerti, krioteria 4: Banyak subsidi Ongkos Kirim, Kriteria 5: banyak menyediakan Voucher Discount, dengan besarnya bobot kriteria masing-masing kriteria 1: 0,291, kriteria 2: 0,205, kriteria 3:0,256, kriteria 4: 0,125 dan kriteria 5: 0,122. Kesimpulan bobot kriteria yang paling diperlukan dan paling menjadi perhatian adalah kriteria Biaya Promosi di Toko online-shop terjangkau.
Penerapan Six Sigma pada Perbaikan Kualitas Produk Batako Menggunakan Design of Experiment Response Surface Methodology (RSM) dengan Control SOP David Nasrun; Fuad Achmadi; Julianus Hutabarat
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v7i1.3357

Abstract

CV. Souru Blok adalah perusahaan manufaktur (Bahan Konstruksi) yang bergerak dalam bidang pembuatan batako (berbahan dasar pasir). Perusahaan berkeinginan untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan untuk menciptakan masa depan perusahaan yang lebih baik. Namun dalam kenyataan yang dialami perusahaan, terdapat berbagai kasus terjadinya cacat pada proses produksi. Untuk dapat mencapai target kualitas yang diinginkan oleh perusahaan, serta untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap produk Perusahaan, maka dibutuhkan perbaikan terhadap proses produksi batako dengan menggunakan pendekatan six sigma agar dapat memenuhi kriteria standar yang diinginkan oleh konsumen. Pada penelitian ini akan menggunakan metode Define Measure Analyze Improve Control (DMAIC) yang diintegerasikan dengan Respone Surface Metodology (RSM) dan Kontrol Standard Operational Prosedure (SOP). Dari ketiga faktor, yaitu Komposisi Pasir Laut (PL), Komposisi Pasir Sungai (PS), dan komposisi Semen: Pasir yang berpengaruh terhadap terhadap jumlah produk, yaitu komposisi PS dan komposisi S:P saja yang mempunyai pengaruh paling besar atau berpengaruh nyata terhadap produksi batako tersebut. Titik optimum yang diprediksi dari komposisi PS dan komposisi S:P yang menghasilkan produk yang paling maksimum yaitu, untuk komposisi PS = 1 (100%) dan komposisi S:P = 0,10 (1:10) mampu menurunkan jumlah cacat produk dari 9,96 % menjadi 0,003% dan meningkatkan nilai sigma dari 2,97 menjadi 4,25. Dari hasil eksperimen maka menghasilkan SOP dengan instruksi kerja 100 % bahan baku pasir menggunakan pasir sungai dan perbandingan material 1:10 (Semen:Pasir).
Analisis Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus PT.Balistha Gapala Nandya) Panji Priya Sahita; Julianus Hutabarat; Nelly Budiharti
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v7i1.3363

Abstract

Kepuasan pelanggan adalah perbandingan antara kinerja yang diharapkan oleh pelanggan dibandingkan dengan kinerja actual performance dilapangan, PT.Balistha Gapala Nandya perusahaan yang bergerak dalam bidang maintenance elevator ini belum maksimal dalam memuaskan pelanggan, hal ini dapat dilihat dari tingkat keluhan yang diterima perusahaan dari customers. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan pelayanan jasa maintenance elevator. Maka dari itu perlu dianalisis faktor apa saja yang berpengaruh pada kualitas pelayanan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sesuai dengan yang diharapkan. Kualitas pelayanan yang meliputi variabel reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible, yang dianalisis menggunakan metode servqual untuk mengetahui Gap antara harapan dari customers dan actual performance yang dilakukan oleh perusahaan. Gap terbesar pada variabel tangible sedangkan pada variabel empathy memiliki gap yang positif sehingga dapat diartikan bahwa variabel emphaty telah memenuhi harapan dari customer. Keempat variabel lain harus diprioritaskan dalam perbaikan dan peningkatan kualitas layanan agar dapat memeperkecil gap serta memenuhi harapan customer. Kata Kunci : Gap, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Servqual.
PENERAPAN MESIN PENGOLAHAN KOMPOS UNTUK PENINGKATAN HASIL PRODUKSI KOMPOS ORGANIK PADA URBAN FARM KELURAHAN RAMPAL CELAKET KOTA MALANG Julianus Hutabarat; Harimbi Setyawati; Dwi Ana Anggorowati
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 6 No 2 (2016): inovatif Vol. 6 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Tani Bersahaja merupakan Urban Farm yang berada di tengah perkotaan,terletak di wilayah RW 01 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang. Kelompok tani yang bergerak di bidang tanaman organik dengan cara memanfaatkan pekarangan di lingkungan rumah tempat tinggal anggota. Kegiatan bertanam sayuran ini pada awalnya sebagai salah satu kegiatan hoby ibu-ibu kemudian berkembang sebagai peluang bisnis untuk menambah pendapatan keluarga. Serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sayuran keluarga yang bebas dari pestisida, bersih untuk dikonsumsi dan sayuran yang masih fresh, membuat tanaman dalam polibag, vertikultur, dan vertiminaponik.Selain menghasilkan tanaman dan sayuran organik, kelompok tani ini juga memproduksi pupuk/kompos, dimana pada proses pembuatannya masih dilakukan secara manual, perajangan bahan pupuk/kompos dipotong-dipotong dengan pisau sederhana dalam jumlah banyak dan ukuran yang dihasilkan juga tidak seragam. Hal ini tentunya sangat menyulitkan bagi para petani, dikarenakan tiap bulannya untuk permintaan kompos sangat banyak.Pada kegiatan pengabdian ini akan dibuat mesin perajang bahan dan mesin pengayak kompos, yang menggunakan motor bensin untuk menggerakkan motor penggerak perajang. Dengan adanya mesin pengolahan kompos terutama mesin perajang bahan dan mesin pengayak kompos ini diharapkan dapat mempercepat waktu proses untuk merajang dan mengayak bahan kompos, serta untuk meningkatkan kualitas produksi kompos.
PERANCANGAN MEJA LAPTOP YANG ERGONOMIS UNTUK CAFE HOTSPOT LESEHAN Julianus Hutabarat; I Ketut Artana
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 1 No 1 (2011): inovatif Vol. 1 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan meja laptop yang ergonomis yang dapat digunakan untuk meletakkan laptop dan juga makanan/minuman. Sehingga konsumen merasa nyaman dalam menggunakan laptop sambil menikmati makanan/minuman.Tujuan penelitian ini adalah merancang meja laptop cafe hotspot lesehan yang ergonomis dan nyaman agar konsumen merasa nyaman untuk meletakkan laptop, makanan dan minuman. Oleh karenanya dilakukan penelitian awal untuk mengetahui kriteria-kriteria apa saja yang diinginkan oleh konsumen terhadap meja laptop cafe hotspot lesehan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada konsumen yang kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data kuesioner yang diambil kemudian dilakukan pembobotan dengan metode AHP. Setelah didapatkan kriteria-kriteria meja, kemudian membuat peta morfologi untuk mendapatkan alternatif desain yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan konsumen. Setelah itu dilakukan perhitungan zero-one untuk mendapatkan satu desain terpilih. Kemudian menghitung antropometri tubuh konsumen untuk mendapatkan ukuran/dimensi sebenarnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa desian yang terpilih yang sesuai dengan keinginan konsumen adalah desain meja laptop untuk individu/personal yang dilengkapi tempat makan & minum. Warna meja laptop adalah warna cokelat. Dengan material dari kayu. Dan dengan ukuran/dimensi : Panjang meja= 56 cm, lebar meja= 34 cm, tinggi meja = 36 cm.
PERANCANGAN ALAT TERAPI YANG ERGONOMIS BAGI ANAK PENDERITA CEREBRAL PALSY Julianus Hutabarat; Renny Septiari
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 10 No 2 (2020): Inovatif Vol. 10 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v10i2.2796

Abstract

Cerebral Palsy adalah berbagai perubahan yang abnormal pada organ gerak atau fungsi motor sebagai akibat dari kondisi tonus otot yang mengalami hipertoni. Letak kelainan ini terdapat pada sistem saraf pusat. Cerebral Palsy ditandai oleh adanya kelainan gerak, sikap atau bentuk tubuh gangguan koordinasi, terkadang juga disertai gangguan psikologis dan sensoris yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau kecacatan pada masa perkembangan otak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah merancang sebuah alat terapi untuk penderita Cerebral Palsy dengan metode observasi mengenai stimulus koordinasi gerak antara tangan dan kaki pada anak yang diterapkan pada sistem mekanisme alat terapi, pengukuran antropometri dari penderita juga dibutuhkan untuk menentukan dimensi alat terapi, sehingga dapat digunakan secara nyaman dan aman bagi penderita sesuai dengan kaidah ergonomi. Perancangan ini diawali dengan pengumpulan data hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk mengetahui kriteria apa saja yang diinginkan oleh pengguna (Voice of Customer) dengan menggunakan skala Likert, uji validitas dan reliabilitas. Setelah didapatkan hasil dari kuesioner tersebut, maka diperoleh beberapa alternatif rancangan desain alat terapi bantu jalan yang sesuai dengan kriteria terpilih. selanjutnya dilakukan pengukuran dimensi alat terapi sesuai prinsip-prinsip ergonomis. Hasil dari rancangan ini adalah alat terapi yang sesuai keinginan pengguna dan menghasilkan alat terapi yang ergonomis. Dimensi alat terapi secara keseluruhan dengan panjang 55 cm, lebar 45 cm dan tinggi 85 cm.
ANALISIS PROBLEMATIK INDUSTRI JASA WARNET DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL Alfi Nugroho; Dayal Gustopo; Julianus Hutabarat
Journal of Management and Social Sciences Vol. 1 No. 3 (2022): Agustus : Journal of Management and Social Sciences
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar Jl. Sumba no 46, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.478 KB)

Abstract

Internet cafes is a place which provides internet access infrastructure with a variety of connections and using computer as access device so that users can access the Internet and acquire services in the field of information technology. The purpose of this study is to find factors that exist in the service quality cafe business and know the dimensions of service quality are the most influential in the Internet service industry. The method used in the analysis is descriptive analysis Statistik, T test and regression analysis. With the object of a study internet cafes in Malang. From the results of research to know If construct originally by parasuraman etall initially 22 items consisting of 5 dimensions constituent, on a case study in the cafe reduced to 9 items, Gaps on Internet services as measured by the concept servqual. Produce a measure of quality service at the internet cafe. In this study the gaps in the service quality dimensions sequentially from the largest value to the smallest value is Assurance (-1.1115), Empathy (-1.0732), Responsiveness (-0.7834), Tangible (-0.1847) and Reliability (0.0191). Value of r = 1 = 100% means that the quality of service on Internet service can be described by the five constituent dimensionsthat is, empathy, reliability, assurance, responsiveness, and tangible. Standard error of estimate are at zero (0) proves that the regression model appropriate was used to predict the dependent variable or the quality of service.
PENERAPAN MESIN PENGASAPAN IKAN PADA SENTRA USAHA IKAN ASAP KABUPATEN SIDOARJO Sany Andjar; Julianus Hutabarat; Dayal Gustopo; Dwi Ana Anggorowati; Muhammad Fatkhurozi; Yoga Putra Alviansyah; Nur Efendi; Widhiyanto
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.941 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v2i1.3438

Abstract

On the northeast coast of Sidoarjo Regency, East Java, most people carry out smoking business activities and have become a superior product for Sidoarjo Regency. The delicacy of smoked milkfish from the area which is the gateway to East Java Province is produced only from freshly caught fish. Fish are cultivated by paying attention to good water circulation so that they do not smell like the soil. Not only that, to produce savory smoked fish, fish must be processed traditionally, only with natural ingredients. The smoked fish craftsmen have fully memorized these conditions and guarded them for the continuity of their business. Smoked fish business centers in Sidoarjo are scattered in Sedati and Tanggulangin Districts. However, the largest is in Penatarsewu Village, Tanggulangin District. Processed fish is not limited to milkfish, but almost all types of fish caught in the sea and cultivated, such as tilapia, catfish and tuna. Different from the character of the village in general, almost every resident's house in Penatarsewu has a burning chimney. Some of the chimneys were made of iron, but others were constructed of red bricks mixed with sand and cement.