Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TENTANG KARIES GIGI DI DESA BEBANDEM WILAYAH KERJA PUSKESMAS BEBANDEM: DESCRIPTION OF CHILDREN KNOWLEDGE LEVEL OF DENTAL CARIES IN PUSKESMAS (HEALTH CENTER) OF BEBANDEM VILLAGE. Ni Putu Suartini; I Nyoman Asdiwinata; Ika Setya Purwanti
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.71

Abstract

Semua orang dapat mengalami karies gigi, umumnya anak-anak usia sekolah di seluruh dunia diperkirakan 90% pernah mengalami karies. Puskesmas Bebandem, tahun 2018 angka kejadian karies gigi pada siswa Sekolah Dasar di Bebandem cukup tinggi yaitu sebesar 587 siswa mengalami karies gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan anak tentang karies gigi. Penelitian ini menggunakan 287 responden. Hasil uji validitas dan reliabilitas yaitu nilai Crombach’s alpha > nilai konstanta (0.958>0,7). Pada penelitian ini, didapatkan karakteristik tingkat pengetahuan anak tentang karies gigi sebagiam besar responden berada pada jenis kelamin perempuan sebanyak 152 anak (53,0%) dan laki-laki sebanyak 135 anak (47,0%), berdasarkan umur menunjukan mayoritas responden berada pada umur 9 tahun sebanyak 80 anak (27,9%) dan 11 tahun sebanyak 80 anak (27,9%), berdasarkan kelas menunjukan mayoritas responden berada di kelas V sebanyak 78 anak (27,2%), dan berdasarkan karies gigi menunjukan mayoritas responden tidak mengalami karies atau gigi berlubang sebanyak 183 anak (63,8%). Tingkat pengetahuan anak tentang karies gigi sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu 181 anak (63,1%). Prevalensi karies gigi pada anak sebagian besar responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 57 anak (19,9%) mengalami karies gigi, angka tertinggi yang mengalami karies gigi yaitu pada umur 9 tahun sebanyak 40 anak (13,9%). Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan anak tentang karies gigi dan lebih mengetahui tentang karies gigi atau gigi berlubang.
PENGALAMAN DALAM PELAKSANAAN KLINIK BERHENTI MEROKOK DI KOTA DENPASAR: EXPERIENCE IN IMPLEMENTING THE SMOKING CESSATION CLINIC IN DENPASAR Diah Prihatiningsih; Ika Setya Purwanti; Ni Luh Putu Devhy
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 2 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 2 Desember 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i2.85

Abstract

Salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan oleh dua dari tiga orang laki laki dewasa di Indonesia adalah kebiasaan merokok, namun perilaku ini sangat potensial menimbulkan penyakit-penyakit kronis. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan jumlah perokok di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan Klinik Berhenti Merokok (KBM) di fasilitas pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Penelitian ini dilakukan di 4 Klinik Berhenti Merokok yang ada di Denpasar yaitu Puskesmas I Denpasar Utara, Puskesmas I Denpasar Barat, Puskesmas I Denpasar Selatan, Puskesmas I Denpasar Timur. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dari 4 responden/partisipan didapatkan 3 tema yang menunjukkan pengalaman pemegang program klinik berhenti merokok di kota Denpasar yaitu pelaksanaan Klinik Berhenti Merokok, hambatan selama pelaksanaan Klinik Berhenti Merokok dan saran untuk perbaikan pelaksaan klinik berhenti merokok. Partisipan mempersepsikan pemahamannya terhadap pelaksanaan klinik berhenti merokok sebagai sarana untuk menjaring perokok yang datang ke puskesmas untuk beerobat di poliklinik yang lain kemudian diberi informasi tentang adanya program berhenti merokok. Dalam program ini diberikan konseling mengenai bahaya rokok agar mereka mau berhenti untuk merokok. Partisipan mempersepsikan pemahamannya terhadap hambatan pelaksanaan klinik berhenti merokok adalah kurang nya masyarakat yang mau untuk datang ke klinik berhenti merokok. Partisipan mempersepsikan pemahamannya terhadap hambatan pelaksanaan klinik berhenti merokok adalah mensosialisasikan adanya klinik berhenti merokok. Serta menjaring pasien perokok yang berobat ke poli lain agar mau berkunjung ke klinik berhenti merokok. Kata Kunci : Merokok, Klinik Berhenti Merokok,
Literatur review: kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap terhadap mutu rekam medis: Literature review: completeness of filling medical record to the quality of medical record ika setya purwanti; Diah Prihatiningsih
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 3 (2021): Special Issue Bali Medika Jurnal Vol 8 No 3 Oktober 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i3.166

Abstract

Every health facility, whether it is primary, secondary, tertiary, is required to organize medical records in order to achieve administrative order. Completeness of medical records is very important because it affects the service process provided by health workers and has an impact on the quality of service in a hospital. This study aims to determine the completeness of filling in inpatient medical records on the quality of medical records. This study uses a literature review method. Search strategy using Google Scholar. The keywords used were incomplete filling of inpatient medical records and the quality of medical records. Search results obtained 180.000 article according to keywords. Then the article obtained were filtered based on full text and publication date 2015 – 2020, found 44.700 articles. Of the 44.700 articles reviewed related to titles that were deemed appropriate and obtained 18, then these 18 articles were screened based on inclusion and exclusion criteria and obtained 5 articles. As a whole, the cause can be seen from the lack of knowledge, motivation and awareness of medical personnel about medical records. The meeting as a means of communication between caregivers and management has not yet been implemented to discuss evaluation and monitoring as well as sanctions for officers who do not complete medical records. Lack of socialization on filling out medical records. Unsystematic arrangement of medical records forms. Limited availability of funds or budget to support medical record service activities.  
Upaya Penyelamatan Generasi Muda Melalui Penyuluhan Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Dan Pemeriksaan Laboratorium Diah Prihatiningsih; Ni Luh Putu Devhy; Ika Setya Purwanti; Ni Wayan Desi Bintari; Anak Agung Gde Oka Widana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i3.146

Abstract

NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya, yang sering disalahgunakan dan merupakan salah satu masalah yang kompleks yang ada dimasyarakat yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif. Meskipun dalam kedokteran sebagian besar golongan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berkaitan sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda. Penyalahgunaan narkoba dewasa ini semakin meningkat, khususnya dikalangan remaja, tak terkecuali pada masa pandemi Covid-19 ini. Kegiatan pengabdian masyarakat di SMK PGRI 2 Denpasar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang bahaya akibat penyalahgunaan dan pemeriksaan narkoba. Peserta pengabdian masyarakat merupakan siswa sekolah menengah atas kelas XII Administrasi Perkantoran yang berjumlah 41 siswa. Berdasarkan jenis kelamin, peserta pengabdian masyarakat terdiri dari 30 siswa perempuan (73,17%) dan 11 siswa laki-laki (26,83%). Kegiatan ini diawali dengan pengisian kuisioner pre-test pengetahuan tentang bahaya akibat penyalahgunaan dan pemeriksaan narkoba yang kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan oleh narasumber dan dilakukan kembali pengisian kuisioner post-test. Hasil dari pengisian kuisioner setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan yaitu sebesar 97,32% siswa memahami tentang bahaya akibat penyalahgunaan dan pemeriksaan narkoba. Selama melakukan penyuluhan siswa sangat antusias dalam mendengarkan pemateri, untuk itu diharapkan kegiatan ini digalakkan khususnya di dunia Pendidikan. 
Pengaruh Hypnosis Lima Jari Terhadap Burnout pada Perawat di Ruang Isolasi Covid-19 Anak Agung Ayu Mirahadi; Ni Made Nopita Wati; Ika Setya Purwanti
Journal of Health (JoH) Vol 9 No 2 (2022): Journal of Health (JoH) - July
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v9n2.446

Abstract

The Covid-19 pandemic is the biggest challenge to the health care system in the word today. Nurses as one of the medical personnel who are fighting at the forefront in fighting the Covid-19, face various problems such as an increase in workload and a psychological burden when caring for patients during the Covid-19. The high workload and the heavy psychological burden borne by nurses in caring for patients during the Covid-19, make nurses vulnerable to burnout. Burnout experienced by nurses when caring for patients caring for pateints during the Covid-19 pandemic. Burnout experienced by nurses when caring for patients during the Covid-19 pandemic is called pandemic burnout. Non-pharmacological therapy is expected to reduce burnout in nurses. Five-finger hypnosis is one of the most efeective non-pharmacological therapies to reduce one’s stress and anxiety. This study aims to determine the effect of five-finger hypnosis on burnout in nurses in the Covid-19 isolation room. This research uses pre-experimental research, with a one group pre-post test design. Sample in this study amounted to 22 people who werw selected through purposive sampling technique. Data was collected using a burnout pandemic questionnaire. The results of the study were analyzed using the Wilcoxon Sign Rank Test. The results showed that before the intervention was given, most of the respondents experienced high burnout as many as 11 people (50%) shile after being given the intervention there was a decrease where most of the respondents experienced moderate burnout as many as 13 people (59,1%) with p value 0,000.
Penyuluhan Pemeriksaan Narkoba dan Sosialisasi Pengenalan Fungsi Desain Formulir Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 di SMP Tawakkal Denpasar Anak Agung Gde Oka Widana; Ni Luh Putu Devhy; Ika Setya Purwanti; Ni Wayan Desi Bintari; Diah Prihatiningsih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i4.269

Abstract

Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotoprika, dan Zat Adiktif) tercatat semakin meningkat setiap tahunya. Realita tersebut telah membuktikan bahwa masyarakat masih belum sepenuhnya paham akan bahaya narkoba atau narkotika serta zat adiktif lainnya. Hal tersebut tentu memerlukan peran serta dari semua pihak, selain aparat terkait. Selain rendahnya pemahaman masyarakat akan bahaya narkoba, kekurangpahaman terkait dengan eksistensi formulir kesehatan juga merupakan masalah umum yang sering terlihat di masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode penyuluhan secara online melalui aplikasi Zoom, karena mengingat pandemi Covid-19 masih berstatus membahayakan. Khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para Guru yang bertugas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tawakkal Denpasar. Karakteristik peserta kegiatan pengabdian masyarakat ini dominan diikuti oleh peserta perempuan, dengan rentang usia terbanyak berumur 30 tahun atau lebih. Berdasarkan karakteristik profesi, sebagian besar peserta yang turut serta adalah Karyawan Swasta yaitu sebesar 83%. Dari hasi evaluasi, penyuluhan mengenai pemeriksaan Narkoba di SMP Tawakkal Denpasar memperoleh respon yang sangat baik, ditandai dengan atensi peserta melalui pertanyaan terkait keberadaan Narkoba jenis baru dan persentase tingkat kesembuhan pengguna Narkoba. Terkait sosialisasi fungsi desain formulir kesehatan juga memperoleh respon yang cukup baik, khususnya terkait dengan validitas dari Usaha Kesehatan Sekolah sebagai ruang implementasi catatan rekam medis siswa.
Relationship Of Interna Medicine Specialist Doctor Knowledge With Completeness Of Integrated Outstanding Patient's Development Notes At Udayana University Hospital I Dewa Ayu Eka Budiani; Ika Setya Purwanti; Putu Ayu Sri Murcittowati
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 01 (2022): Jurnal EduHealth, April - September 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.559 KB)

Abstract

Integrated Patient Development Records (CPPT) is the documentation for health workers in reassessing patient's inpatients according to Hospital Accreditation standards. The CPPT is an integrated patient care communication media for health workers to write patient data and treatment plans. The CPPT sheet contains three main components: patient identification, essential records, and patient authentication. The function of collaboration and communication between health professionals will appear in the CPPT form at the hospital. The characteristics of doctors in supporting the completeness of filling out medical records can be seen from specialist doctors' knowledge level. This study aimed to determine the relationship between the knowledge and completeness level of filling out CPPT inpatients by interna specialists at Udayana University Hospital. The research method used in this study is quantitative analysis with a total sample of 85 medical records of interna inpatients and five respondents of interna specialists by using the Probability sampling method, namely random sampling. The results showed that from 5 interna specialist doctors at Udayana University Hospital, it was found that three doctors understood and two doctors did not understand. Of the 85 medical record files studied, the incompleteness of the CPPT form reached 12.96%, while the completeness of the CPPT form reached 87.06%. The results of the Chi-Square test resulted in a p-value of 0.016. This proves that there is a relationship between the level of knowledge and the completeness of the inpatient integrated patient development record form at Udayana University Hospital.
Factors Affecting the Completeness of Completion of Inpatient Medical Records in Hospitals: Factors affecting the completeness of hospitalizationmedical records: a literature review Ni Luh Putu Devhy; Ika Setya Purwanti
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 3 (2022): Bali Medika Jurnal Vol 9 No 3 Desember 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i3.267

Abstract

Medical record is a document that contains patient data consisting of identity, history of examination and treatment of patients. Medical records must be filled out completely because they can be used as a legal basis if something unexpected happens during a health action. Completeness of medical records can be used as a support to improve health services. Based on the results of previous studies, it was found that only 74% of the completeness of the RM from the name of the action indicator. This literature review aims to determine the factors that affect the completeness of filling out medical records. Methods: The method used in this article is a literature review, the search for articles in this LR uses a google scolar, with the keywords "completeness factors", AND "medical records" AND "hospitalization". The articles found in the search were 262 articles, then re-evaluated according to the inclusion and exclusion criteria that had been set so that finally 5 articles were available that could be reviewed. Results: Factors that affect the completeness of filling out medical records are man, method, material, money Man, money and methode are factors which effect uncomplitement of medical records, so that recommended to make standard operating procedure (SPO) in doing medical records then for giving motivation to the health worker in filling medical records we can giving present and clear sanctions for them. Conclusion: Man, money, materials, and methods are factors that can affect the incompleteness of medical records, so it is recommended to make Standard Operating Procedures (SOP) in carrying out medical record activities and socialize them on an ongoing basis, then to motivate health workers in filling out RMs, prizes can be given and clear sanctions.
Pengalaman petugas rekam medis dalam pengembalian dokumen rekam medis ke ruang filling: Experience of medical record officers in returning medical record documents to the filling room ika setya purwanti; Ni Luh Putu Devhy
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 (2022): Special Issue Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 Oktober 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i2.307

Abstract

Rumah Sakit diwajibkan menyelenggarakan rekam medis. Fungsi dari rekam medis adalah sebagai pengelolaan data pasien selama masa perawatan baik itu data demografi maupun data klinis. Dampak pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang tidak tepat waktu akan mempengaruhi pengolahan data rekam medis selanjutnya, karena rekam medis pasien rawat inap yang telah dikembalikan akan di olah kemudian menghasilkan informasi yang tepat waktu dan tepat guna bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tingginya persentase pengembalian berkas rekam medis yang tidak tepat waktu mempunyai efek negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu institusi rumash sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman petugas rekam medis dalam pengembalian dokumen rekam medis rawat inap ke ruang filling. Penelitian ini akan menggunakna metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil yang didapat beragam seperti pengembalian berkas rekam medis ada yg sudah tepat waktu sesuai aturan 1x24 jam dan ada juga yang belum tepat waktu. Kendala dalam pengembalian berkas RM disebabkan oleh belum terisinya tanda tangan dokter DPJP dan diagnosis pasien yang masih belum terlengkapi
PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA KETERAMPILAN HAND HYGIENE SISWA MI TAWAKKAL DENPASAR Ni Wayan Desi Bintari; Diah Prihatiningsih; Ni Luh Putu Devhy; Ika Setyapurwanti; A.A. Gede Oka Widana
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.496 KB)

Abstract

ABSTRAKProgram perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta hand hygiene merupakan upayapromosi kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keterampilan PHBS danhand hygiene perlu dilakukan sejak dini khususnya pada masa sekolah. Pembinaan lingkungansekolah sangat memungkinkan siswa untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi. Tujuanpelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa sekolah dasarsehingga dapat meningkatkan keterampilannya dalam melaksanakan PHBS dan hand hygienekhususnya di lingkungan sekolah. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada siswa sekolah dasar diMadrasah Ibtidaiyah (MI) Tawakkal Denpasar. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkanedukasi terkait PHBS dan hand hygiene yang dilakukan pada siswa mampu meningkatkanpengetahuan siswa terhadap aktivitas PHBS dan hand hygiene. Hasil pre-test diketahui nilai rataratapengetahuan siswa terhadap PHBS sebesar 55,6 dan mengalami peningkatan pada post testmenjadi 84,8. Selain itu tingkat pengetahuan siswa terkait hand hygiene juga mengalamipeningkatan dari rata-rata 55,6 menjadi rata-rata 90,4. Edukasi terhadap hand hygiene juga dapatmeningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan teknik hand hygiene 7 langkah. Ditinjau dariefektivitas teknik hand hygiene yang dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan swab mikroba tangandiketahui sebanyak 55% siswa telah melakukan hand hygiene dengan sangat efektif. Sedangkansebanyak 45% siswa diketahui belum efektif dalam melakukan hand hygiene.Kata kunci: Mikroba tangan, Personal hygiene, Promosi kesehatan.