Anak Agung Ayu Mirah Adi
Laboratorium Patologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234

Published : 48 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Perubahan Histopatologi Trakea Mencit Jantan Pascapaparan Asap Rokok Elektrik Wira, Amar; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.349 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.4.422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi trakea mencit (Mus musculus) jantan pascaterpapar asap rokok elektrik (vaping). Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok I (P0) sebagai kelompok kontrol yakni tanpa perlakuan pemaparan asap rokok elektronik dan kelompok II (P1) yang terdiri dari 12 ekor mencit adalah sebagai kelompok perlakuan yang diberi paparan asap rokok elektrik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan tiga kali pengambilan sampel minggu ke -1, 2 dan 3 pascaperlakuan. Masing-masing kelompok dikorbankan 4 ekor mencit pada setiap waktu pengamatan. Jaringan trakea diambil dan dimasukkan ke dalam pot yang telah diisi cairan netral buffer formalin 10%, jaringan trakea kemudian diproses untuk pembuatan preparat. Berdasarkan hasil analisis statistik perlakuan tidak berpengaruh nyata P>0,05, begitu pula lama pemaparan juga tidak berpengaruh nyata P>0,05. Hal ini kemungkinan dikarenakan terlalu singkatnya waktu pemaparan dan kandungan nikotin yang rendah pada rokok elektrik. Berdasarkan pengamatan histopatologi ketebalan mukosa trakea pada kelompok perlakuan lebih tebal dibandingkan dengan kelompok kontrol. Analisis statistik menunjukkan paparan asap rokok elektrik tidak berpengaruh terhadap ketebalan mukosa trakea, namun secara histologi paparan asap elektrik berpengaruh terhadap ketebaan mukosa trakea.
Ekstrak Etanol Kulit Manggis Meringankan Lesi Histopatologis Usus Halus Mencit yang diberi Monosodium Glutamate Hidayatullah, Lalu Syarif; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (5) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.849 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran histopatologi usus halus pada mencit pasca pemberian MSG 1%, dan pemberian kombinasi antara MSG 1% dengan ekstrak etanol kulit manggis 4,5 %. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu kontrol (P0), pemberian MSG 1% (P1), dan pemberian kombinasi MSG 1% dengan ekstrak etanol kulit manggis 4,5 % (P2) lewat air minum. Perlakuan diberikan selama 30 hari, diakhir perlakuan mencit dibius dan dieutanasi dengan dislokasi capitis. Sampel organ usus halus diambil kemudian diproses menjadi preparat histopatologi. Hasil analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian MSG melalui air minum terhadap lesi degenerasi, nekrosis, peradangan pada duodenum, jejunum, ileum. Namun ditemukan perubahan yang tidak bermakna terhadap lesi degenerasi pada duodenum, jejunum, ileum dan nekrosis pada duodenum, serta peradangan pada jejunum. Ditemukan juga perbedaan yang bermakna antara perlakuan P1 dan P2 pada lesi nekrosis jejunum, ileum serta peradangan pada duodenum dan ileum. Hasil pemeriksaan histopatologi dapat disimpulkan bahwa mencit yang diberi MSG 1% selama 30 hari yang dicampurkan dalam air minum dapat menyebabkan efek degenerasi, nekrosis, peradangan pada usus halus mencit. Pemberian kombinasi ekstrak etanol kulit manggis dan MSG selama 30 hari dapat meringankan tingkat lesi degenerasi, nekrosis, peradangan pada usus halus mencit dibandingkan dengan hanya diberi MSG 1%.
Pengaruh Virus Newcastle Disease Isolat Virulen Terhadap Gambaran Histopatologi Otak dan Berat Embrio Ayam Purnasari, Maria Elisabeth; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (2) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.552 KB)

Abstract

Virus Newcastle Disease (VND) strain virulen menimbulkan gangguan pada sistem saraf, pencernaan dan pernafasan unggas, sementara pada embrio ayam infeksi menyebabkan gangguan pertumbuhan hingga menimbulkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari virus APMV-1 isolat Badung-2/AK/2014 terhadap berat embrio dan gambaran histopatologis otak dari embrio ayam. Penelitian ini menggunakan 18 butir telur ayam berembrio (TAB) berumur 11 hari yang dibagi ke dalam dua kelompok perlakuan, yakni kelompok A dan Kelompok B yang masing masing terdiri dari sembilan butir telur. Kelompok A diinokulasi dengan Phosphate Buffer Saline (PBS) dan kelompok B diinokulasi dengan isolat Badung-2/AK/2014. Tiga hari setelah diinokulasi, cairan allantois dari semua kelompok perlakuan dikoleksi. Untuk membuktikan bahwa kedua kelompok tidak saling mengkontaminasi maka dilakukan uji hemagglutination (HA) dan hemagglutination inhibition (HI). Embrio ayam dikeluarkan dari cangkang telur, kemudian ditimbang dan rerata berat embrio kelompok A dan B dianalisis dengan independent sample T-test. Setelah itu embrio ayam dinekropsi untuk diambil organ otak dan dimasukan ke dalam Neutral Buffer Formaline (NBF) 10%. Selanjutnya dilakukan pembuatan preparat dengan teknik pewarnaan Hematoxilin Eosin (HE). Lesi histopatologis diamati di bawah mikroskop dan hasil pengamatan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa isolat menimbulkan lesi histopatologis berupa vaskulitis dan edema perivaskuler pada otak dan mengakibatkan penurunan berat badan embrio ayam.
Perubahan Histopatologi Embrio Ayam Pascainokulasi dengan Avian Paramyxovirus Tipe-1 Isolat G1/AK/2014 Wijaya, Anak Agung Gede Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.363 KB)

Abstract

Penyakit tetelo atau Newcastle disease (ND) adalah penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus dari familia Paramyxoviridae genus Avulavirus. Strain virulen menimbulkan gangguan pada sistem saraf, pencernaan dan pernafasan unggas, sementara pada embrio ayam infeksi menyebabkan gangguan pertumbuhan hingga menimbulkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari virus Avian Paramyxovirus Tipe-1 (APMV-1) isolat Gianyar-1/AK/2014 terhadap perubahan histopatologi embrio ayam. Penelitian ini menggunakan tujuh butir telur ayam berembrio (TAB) berumur 11 hari yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yakni kelompok kontrol sebanyak dua butir dan kelompok infektif sebanyak lima butir. Kelompok kontrol diinokulasi dengan Phosphate Buffer Saline (PBS) dan kelompok infektif diinokulasi dengan isolat APMV-1 G1/AK/2014. Dilakukan pengamatan sampai embrio mati, lalu cairan alantois dikoleksi. Cairan alantois yang diperoleh diuji dengan uji hemaglutination assay (HA) dan hemaglutination inhibition (HI). Embrio ayam dinekropsi untuk diambil organ otak, paru-paru, usus, jantung dan hati dan dimasukkan ke dalam Neutral Buffer Formaline 10% (NBF), selanjutnya diproses lalu diwarnai dengan Hematoxilin Eosin (HE). Lesi histopatologi diamati di bawah mikroskop dan hasil pengamatan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan isolat APMV-1 G1/AK/2014 dapat mematikan embrio 48 jam pascainokulasi serta menimbulkan perubahan histopatologi dominan berupa kongesti, edema, hemoragi, degenerasi, nekrosis, peradangan pada organ otak, paru-paru, jantung, hati dan usus embrio.
Gambaran Histopatologis Saluran Pernapasan Bawah Mencit (Mus muscullus) Akibat Paparan Asap Obat Nyamuk Bakar Tampubolon, Yandri Putra Lumatas; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (3) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.029 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologis saluran pernapasan bawah mencit (Mus muscullus) akibat paparan asap obat nyamuk bakar dan mengetahui tingkatan keparahan sejalan terhadap lama paparan. Spesimen diambil dari 21 ekor mencit yang dibagi menjadi enam ekor sebagai kelompok kontrol dan 15 ekor sebagai kelompok perlakuan yang diberikan paparan asap obat nyamuk bakar selama ± 12 jam. Setiap dua minggu dua ekor dari kelompok kontrol dan lima ekor dari kelompok perlakuan dieuthanasia dengan cara dislokasi os cervicalis kemudian diambil organ parunya dan dimasukkan ke larutan NBF (Neutural Buffer Formalin) 10% untuk selanjutnya dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Analisis tingkat keparahan dilakukan dengan pengamatan dengan gambaran histopatologi dibawah mikroskop pada pembesaran 400x dan 1000x dengan empat lapang pandang yang berbeda. Data hasil penelitian dikumpulkan, diskoring dan dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal Wallis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa asap obat nyamuk bakar menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan bawah (parenkim paru dan bronkiolus) dan tingkat keparahan yang terjadi sejalan dengan lama waktu paparan asap obat nyamuk bakar. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pengaruh paparan asap obat nyamuk bakar pada organ yang berbeda sehingga dapat memberikan gambaran tingkat penyebaran gas toksik
Gambaran Histopatologi dan Klasifikasi Tumor Mamae pada Anjing di Kota Denpasar idah, Ruwa; Mirah Adi, Anak Agung Ayu; Eli Supartika, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (5) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.24 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai gambaran histopatologi dan klasifikasi tumor mamae pada anjing penderita tumor mamae di kota Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi serta jenis tumor mamae terbanyak pada anjing penderita tumor di kota Denpasar tahun 2008-2014. Penelitian ini menggunakan 20 sampel preparat histopatologi dari anjing positif menderita tumor mamae. Preparat diamati dengan menggunakan mikroskop. Hasil pemeriksaan menunjukan terdapat 7 jenis tumor mamae diantaranya mix malignant, adenocarcinoma, solid carcinoma, papillary adenocarcinoma, mucinius carcinoma, fibrosarcoma, dan malignant myoepithelioma. Gambaran umum yang menonjol pada kasus tumor mamae dari anjing penderita yang diamati adalah: ditemukannya nukleus hiperkromatik, hilangnya struktur parenkim dan stroma, ditemukan sel-sel yang pleomorfik, serta ditemukannya bentukan asini sel-sel tumor. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan perhitungan frekuensi dapat disimpulkan dari 7 jenis tumor mamae, tumor jenis mix malignant memiliki frekuensi tertinggi dengan persentase sebesar 35% .
Studi Histopatologi Limpa dan Otak Ayam Terinfeksi Penyakit Tetelo Nofantri, Lidia; Berata, I Ketut; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (5) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.898 KB)

Abstract

Lesi histopatologi organ limpa dan otak ayamterinfeksi virus penyakit Tetelo dipengaruhi oleh strain virus yang menginfeksi, jenis dan umur ayam serta status vaksinasi. Hasil gambaran lesi histopatologi sangat bermanfaat dalam mengarahkan diagnosis penyakit hewan yang bersangkutan.Penelitian dilakukan untuk mempelajari variasi lesi histopatologi limpa dan otak ayam terinfeksi virus penyakit Tetelo. Penelitian menggunakan 20 sampel limpa dan 20 data otak ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo yang telah dikonfirmasi di Laboratorium Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.. Sampel limpa dan otak ayam dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Variabel yang diperiksa pada limpa meliputi deplesi status sel-sel limfoid, nekrosis dan kongesti. Sedangkan variabel yang diperiksa pada otak meliputi adanya peradangan, degenerasi dan nekrosis.Hasil pemeriksaan lesi histopatologi pada limpa dan otak ayam terinfeksi virus penyakit Teteloditemukan lesi yang bervariasi.Dari 20 sampel, lesi yang paling banyak ditemukan pada limpa adalah deplesi sel-sel limfoid, selanjutnya proliferasi sel-sel limfoid, nekrosis, kongesti dan peningkatan jumlah sel makrofag. Pada otak ayam terinfeksi penyakit Tetelo ditemukan lesi histopatologi yang dominan berupa vaskulitis dan gliosis. Yang diikuti oleh perivascular cuffing, edema perivascular dan nekrosis sel purkinje.Dapat disimpulkan bahwa terdapat kemungkinan hubungan antara deplesi sel-sel limfoid di limpa dengan vaskulitis dan gliosis di otak.
Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis Menekan Histopatologi Hati dan Pankreas Mencit Jantan Yang Mendapat Imbuhan Monosodium Glutamat Aras, Fatmawati; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.172 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.4.354

Abstract

Tujuan penelitian iniuntuk membuktikan bahwa pemberian MSG (Monosodium Glutamate) dengan kombinasi ekstrak kulit manggis berpengaruh terhadap gambaran histopatologi organ hati dan pankreas. Penelitian ini menggunakan 27 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan, kelompok perlakuan monosodium glutamate 1% (MSG) dan perlakuan kombinasi antara MSG 1% dengan ekstrak etanol kulit manggis 4,5% selama 30 hari, setelah mencit dikorbankan nyawanya, dieutansi dengan cara dislokasi servikalis, organ hati dan pankreas diambil dan di timbang indeks berat hati dan pancreas kemudian dimasukkan ke dalam pot yang telah diisi NBF 10% (Neutral buffered formalin) setelah diproses jaringan hati dan pankreas diwarnai dengan pewarnaan HE (hematoksilin eosin) dengan metode Keernan. Pemeriksaan secara histopatologi menunjukkan bahwa yang diberi MSG (Monosodium Glutamate) pada jaringan hati ditemukan degenerasi, nekrosis dan peradangan, pada jaringan pankreas ditemukan nekrosis dan peradangan, sedangkan yang diberi perlakuan kombinasi antara MSG (Monosodium Glutamate) dan ekstrak etanol kulit manggis pada jaringan hati ditemukan degenerasi dan nekrosis, pada jaringan pankreas masih ditemukan degenerasi dan nekrosis pada jumlah yang sedikit. Kemudian dilakukan scoring pada gambaran histologi yaitu, jika tidak ditemukan perubahan baik degenerasi lemak, nekrosis dan peradangan skor = 0, jika ditemukan perubahan skor = 1, jika ditemukan perubahan yang bersifat fokal skor = 2, jika ditemukan perubahan yang bersifat multifocal = 3, jika ditemukan perubahan bersifat difusa = 4. Hasil sidik ragam perubahan pada jaringan hati dan pankreas menunjukkan perbedaan signifikan (P<0,05) antara perlakuan MSG dan kontrol, namun tidak berbeda nyata (P>0,05) antara perlakuan kombinasi MSG dan ekstrak etanol kulit manggis dengan perlakuan control. Sehingga pemberian MSG berpengruh terhadap perubahan histopatologi hati dan pancreas, dan kombinasi dengan pemberian ekstrak kulit manggis, membantu mencegah keruskan yang lebih parah akibat MSG
Perubahan Histopatologi Saluran Pernapasan Bagian Atas Mencit (Mus musculus) Akibat Paparan Asap Obat Nyamuk Bakar Pinem, Nuh Lasjuardi; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (4) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.718 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi saluran pernapasan bagianatas mencit (Mus musculus) akibat paparan asap obat nyamuk bakar. Penelitian ini terdiri atas duaperlakuan yaitu kelompok kontrol dan kelompok yang dipapar dengan asap obat nyamuk bakarselama + 10 jam. Nekropsi untuk pengambilan sampel organ dilakukan pada minggu ke-2, -4 dan -6pasca perlakuan. Sampel organ yang diambil berupa larynx, trakea, bronchus ekstrapulmonal diproseslebih lanjut untuk proses pembuatan histopatologi. Analisis berupa perubahan degenerasi, nekrosis,metaplasia pada epitel dan penebalan pada mukosa, dilakukan dengan pengamatan histopatologijaringan di bawah mikroskop pada pembesaran 400x dan 1000x dengan empat lapang pandang. Datahasil penelitian ditabulasi, diskoring dan dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan nyata (P<0,01) antara skordegenerasi, nekrosis, metaplasia dan penebalan pada mukosa larynx antara kelompok perlakuandengan kelompok kontrol. Sedangkan pada trakea dan bronchus ekstrapulmonal hanya terdapatperbedaan sangat nyata (P<0,01) pada skor degenerasi dan nekrosis antara kelompok perlakuandengan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa paparan asap obat nyamuk bakar dapatmenimbulkan kerusakan histologi degenerasi, nekrosis, metaplasia dan penebalan pada saluranpernapasan bagian atas.
Perubahan Histopatologi Otot Jantung dan Aorta Mencit Jantan Pascapaparan Asap Rokok Elektrik Putra, I Putu Werdikta Jayantika; Sartika, Nola Alfien; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (4) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.024 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi otot jantung dan aorta mencit jantan pasca paparan asap rokok elektrik. Sebanyak 24 ekor mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan secara acak. Kontrol atau PO tidak diberikan paparan asap rokok sedangkan P1diberikan paparan asap rokok. Pada minggu pertama, kedua dan ketiga pasca perlakuan, dikorbankan empat ekor mencit dari masing-masing kelompok. Otot jantung dan aorta diambil untuk pembuatan preparat histopatologi. Dari analisis rerata skor variabel degenerasi dan nekrosis antara kedua perlakuan tersebut didapatkan bahwa adanya perubahan yang signifikan antara kelompok kontrol (P0) dan kelompok perlakuan (P1). Data hasil pengukuran diameter lumen aorta tidak menunjukan perbedaan antara kontrol dan perlakuan.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok elektrik pada mencit selama tiga minggu dapat menyebabkan degenerasi vakuoler dan nekrosiskardiomiosit serta peradangan ringanpada miokardium.
Co-Authors Aida Lousie Tenden Rompis Alberto Agustinho Pereira Da Costa Joao Anak Agung Bagus Bramardipa Anak Agung Bagus Bramardipa Anak Agung Keswari Krisnandika Anak Agung Oka Wijaya Aras, Fatmawati Aristawati, I Dewa Agung Ayu Irma Bayu Setiabudi Bire, Ienoliski Rohi Chiharu Hongo Dewa Ayu Agus Sri Laksmi Dzikri Nurma'rifah Takariyanti Eisaku Tamura Elyda . Fedri Rell Ferbian Milas Siswanto Gusti Ayu Yuniati Kencana Hernomoadi Huminto Hidayatullah, Lalu Syarif I Dewa Made Adhiwitana I Gede Hendra Prasetya Wicaksana I Gusti Agung Arta Putra I GUSTI AGUNG AYU AMBARAWATI I Gusti Agung Dewi Sarihati I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Kadek Swastika I Ketur Berata I Ketut Berata I KETUT ELI SUPARTIKA I Ketut Eli Supartika I Ketut Suastika I Made Anom Sutrisna Wijaya I Made Galih Diparayoga I Made Kardena I Made Sudarmaja I Made Sukada i Nengah Wandia I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suartha I Wayan Wita Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Ika Setya Purwanti Jayawardhita, Anak Agung Gde Kadek Karang Agustina Komang Andika Purnama Komang, Nadia Eprillia Sary Darma Ni Lies Parede Hernomoadi M. Farhan Al Ma'arif Marissa Divia Dayanti Marissa Divia Dayanti Mia Monica Nadira, Laras Ayu Ni Luh Putu Eka Diarthini Nofantri, Lidia Nopita Wati, Ni Made Nur Baiti Palagan Senopati Sewoyo Palagan Senopati Sewoyo Pinem, Nuh Lasjuardi Purnasari, Maria Elisabeth Putra, I Putu Werdikta Jayantika Putu Agus Trisna Kusuma Antara Putu Ayu Asri Damayanti Rahmat Grahadi Ruwa idah, Ruwa Sartika, Nola Alfien Sartika, Nola Alfieni Sewoyo, Palagan Senopati Tampubolon, Yandri Putra Lumatas Wijaya, Anak Agung Gede Oka Wira, Amar Yasunobu Matsumoto Yeni Ratna Sari