Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Komunikasi Ibu Tentang Menstruasi Terhadap Kesiapan Anak Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas V Sdn 53 Kubu Raya Tahun 2014 Ramadhaniyati, Ramadhaniyati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Setiap anak perempuan akan mengalami berbagai reaksi yang berbeda dalam menghadapi menstruasi pertamanya (menarche) baik secara positif maupun negatif. Kesiapan anak perempuan dalam menghadapi menarche tergantung pada informasi yang mereka dapat saat melakukan komunikasi pada orang terdekat yaitu keluarga khususnya orang tua yang sudah tentu sangat memahami kondisi anak perempuannya. Akan tetapi hasil survey pendahuluan yang peneliti lakukan menunjukkan adanya hambatan komunikasi ibu kepada anak perempuannya dalam memberikan informasi mengenai menstruasi. Tujuan: Mengetahui pengaruh komunikasi ibu tentang menstruasi terhadap kesiapan anak menghadapi menarche pada siswi kelas V SDN 53 Kubu Raya tahun 2014. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperiment dalam bentuk one group pre-post test design. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah total sampling. Adapun jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 siswi kelas V di SDN 53 Kubu Raya dan Ibu yang menjadi orang tua siswi. Metode pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan uji analisis menggunakan uji Paired t-test. Hasil: analisis bivariat dengan uji Paired t-test menunjukkan ada peningkatan yang bermakna untuk rata-rata kemampuan komunikasi ibu dan kesiapan anak menghadapi menarche sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p 0,000 (<0,05). Berdasarkan hasil kesiapan anak menghadapi menarche yang mengalami peningkatan sebelum dan sesudah diberikan komunikasi tentang menstruasi oleh ibu menunjukkan bahwa adanya pengaruh komunikasi ibu tentang menstruasi terhadap kesiapan anak menghadapi menarche pada siswi kelas V SDN 53 Kubu Raya tahun 2014. Kesimpulan: semakin baik komunikasi ibu tentang menstruasi terhadap anak perempuannya, maka semakin baik pula bagi kesiapan anak dalam menghadapi menstruasi pertamanya (menarche).
Gambaran Pengetahuan Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) Pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Ruang Perinatologi Rsud Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak Ramadhaniyati, Ramadhaniyati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Perawatan metode kanguru merupakan metode yang bermanfaat dalam meningkatkan berat badan bayi lahir rendah. Pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru oleh perawat perinatologi menjadi hal yang penting dalam upaya mengarahkan dan mendidik ibu dengan bayi prematur atau dengan BBLR agar dapat memberikan perawatan metode kanguru pada bayinya. Tujuan: Mendiskripsikan pengetahuan perawat dalam pelaksanaan perawatan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah (BBLR) di Ruang Perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Hasil: Pengetahuan seluruh perawat ruang perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak tentang perawatan metode kanguru adalah baik, sehingga dalam pelaksanaannya perawat dapat membantu dan mengajarkan ibu dalam melakukan perawatan metode kanguru pada bayi mereka dan yang dirawat di ruang perinatologi dengan kondisi BBLR. Kesimpulan: Adanya pengetahuan yang baik dari seluruh perawat diruang perinatologi sangat mendukung keberhasilan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Ruang Perinatologi RSUD Sultan Syarif M. Al Qadrie Kota Pontianak.
Hubungan Obesitas Terhadap Kualitas Hidup Remaja Di SMA Santo Paulus Pontianak Ramadhaniyati, Ramadhaniyati; Kawuryan, Uji; Sundaria, Bonifasia Ermiyati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesity is a condition that occurs as a result of food consumption that far exceeds demand. Obesity in  Indonesia  continues  to  increase both  in  urban  and  rural  areas  .  Obesity can increase the risk of morbidity and mortality and causes of delay in physical function and psychological  impact  on  the  quality  hidup.Tujuan  study  is  to  examine the relationship between obesity and quality of life of adolescents . This study used a cross sectional design. The sample was all over St. Paul high school students who meet the criteria Pontianak, to get the data obesity anthropometric measurements of height and weight . Quality of life data were collected through questionnaires . Univarian data analysis using frequency distribution, bivarian using independent t test . Then from the results of the data processing can determine the  relationship  between  adolescent  obesity  on  quality  of  life  in  St.  Paul  high  school Pontianak.
Pengaruh Pemberian Rebusan Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Terhadap Penurunan Intensitas Dismenore Pada Remaja Putri Tingkat Ii Mts Pondok Pesantren Al-Jihad Pontianak Rahmawati, Siti; Ramadhaniyati, Ramadhaniyati; Makmuriana, Lestari
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Dismenore adalah keluhan yang sering dialami wanita menstruasi. Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah, kadang-kadang disertai pusing, lemas, mual dan muntah, biasanya terjadi saat haid dan menjelang haid. Rebusan jahe merah mengandung gingerol, shagaol dan zingerol yang berfungsi dapat menekan hormon prostaglandin yang menyebabkan nyeri. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan jahe merah terhadan intensitas dismenore pada remaja putri tingkat II MTs Pondok Pesantren Al-Jihad Pontianak. Metode Penelitian : Jenis penelitian quasy eksperimen dengan desain Time Series Design. Sample sebanyak 19 diambil dengan Total Sample sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data diuji dengan Wilcoxon. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan rebusan jahe merah pada Remaja Putri Tingkat II MTs Pondok Pesantren Al-Jihad Pontianak, p value = 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian rebusan jahe merah pada penurunan intensitas dismenore pada remaja putri tingkat II MTs Pondok Pesantren Al-Jihad Pontianak.
Efek Electrical Muscle Stimulation (Veionoplus Arterial) Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Dengan Ulkus Kaki Diabetik Di Klinik Kitamura Pontianak Hartono, Hartono; Ramadhaniyati, Ramadhaniyati; Amrullah, Syahid
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Ulkus kaki diabetik (UKD) adalah salah satu komplikasi terbesar dari DM yang mengalami ulserasi pada eskremitas bawah yang berhubungan dengan abnormalitas neurologis, kelainan vaskuler atau peripheral artery disease (PAD). Penggunaan electrical muscle stimulation (EMS) dapat meningkatan aliran darah dan meningkatkan proses penyembuhan luka. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efek dari electrical muscle stimulation (EMS) pada otot betis terhadap peningkatan nilai Ankle Brachial Index (ABI)  pada pasien Ulkus Kaki Diabetik. Metode Penelitian: Penelitian ini akan menggunakan desain true-experiment dengan randomised controlled trials. Total sampel yang terlibat 60 responden yang akan dibagi dalam kelompok pada EMS terapi dengan menggunakan alat veinoplus arterial selama 30 menit (kelompok Intervensi) dan EMS terapi dengan menggunakan alat veinoplus arterial selama 20 menit (kelompok kontrol). Penelitian ini menggunakan alat pengkajian penyembuhan luka dengan skore MUNGS (maceration, undermining/ tunnelling, necrotic tissue, granulation, signs or symptoms). Bivariat analisis yang  digunakan adalah dengan menggunakan Paired T Test. Hasil: Electrical Stimulation (EMS) pada otot betis dengan menggunakan alat Veinoplus terjadi peningkatan nilai ABI yang signifikan pada pasien dengan ulkus kaki diabetik di Klinik Kitamura Pontianak. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan nilai ABI pada kelompok intervensi dan kontrol sebelum dan setelah tindakan terapi EMS pada pasien UKD. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan selisih nilai rerata pada kelompok kontrol dan intervensi.  
EFEK ELECTRICAL MUSCLE STIMULATION ( VEIONOPLUS ARTERIAL ) TERHADAP NILAI ANKEL BRACHIAL INDEX (ABI) PADA PASIEN DENGAN ULKUS KAKI DIABETIK DI KLINIK KITAMURA PONTIANAK Hartono, hartono; Ramadhaniyati, Ramadhaniyati; amrullah, syahid
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2018): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Diabetic Foot Ulcer is one of the biggest complications of Diabetes Mellitus who experience ulceration of the lower extremities associated with neurological abnormalities, vascular abnormalities or peripheral artery disease (PAD). The use of Electrical Muscle Stimulation (EMS) can increase blood flow and improve the process of wound healing. The purpose of this study was to identify the effect of electrical muscle stimulation (EMS) on calf muscles on increasing the value of the Ankle Brachial Index (ABI) in diabetic foot ulcer patients. This study used a true-experiment design with randomized controlled trials. The total sample involved 60 respondents which were divided into groups on EMS therapy using arterial veinoplus devices for 30 minutes (Intervention Group) and EMS therapy using arterial veinoplus devices for 20 minutes (Control group). Bivariate analysis used is to use Paired T Test. Electrical stimulation (EMS) in the calf muscles using the Veinoplus tool showed a significant increase in ABI values ??in patients with diabetic foot ulcers at the Kitamura Clinic in Pontianak. Keywords: Ulkus kaki Diabetik, electrical muscle stimulation, ABI .   Abstrak Ulkus kaki diabetik (UKD) adalah salah satu komplikasi terbesar dari DM yang mengalami ulserasi pada eskremitas bawah yang berhubungan dengan abnormalitas neurologis, kelainan vaskuler atau peripheral artery disease (PAD) (1). Penggunaan electrical muscle stimulation (EMS) dapat meningkatan aliran darah dan meningkatkan proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efek dari electrical muscle stimulation (EMS) pada otot betis terhadap peningkatan nilai Ankle Brachial Index (ABI)  pada pasien Ulkus Kaki Diabetic. Penelitian ini akan menggunakan desain true-experiment dengan randomised controlled trials. Total sampel yang terlibat 60 responden yang akan dibagi dalam kelompok pada EMS terapi dengan menggunakan alat veinoplus arterial selama 30 menit ( Kelompok Intervensi) dan EMS terapi dengan menggunakan alat veinoplus arterial selama 20 menit (Kelompok kontrol). Bivariate analsis yang  digunakan adalah dengan menggunakan Paired T Test. Electrical stimulation (EMS) pada otot betis dengan menggunakan alat Veinoplus terjadi peningkatan nilai ABI yang signifikan pada pasien dengan ulkus kaki diabetik di Klinik Kitamura Pontianak. Keywords: Ulkus kaki Diabetik, electrical muscle stimulation, ABI .
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA SUKU MADURA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTIBAR Zakiah, Zakiah; Ramadhaniyati, Ramadhaniyati; Pratama, Kharisma
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Background: In Mempawah District the coverage of exclusive breastfeeding programs reached 60.7%. It can be an indicator of maternal compliance giving exclusive breastfeeding to infants and an illustration that there are still many babies aged <6 months who have received weaning food.Objective: To determine the factors related to maternal behavior to the appropriate time of weaning food in Madura tribe at the working area of Antibar health centre. Method: This type of research was quantitative with cross-sectional research design and retrospective approach. The sample selection technique used non probability sampling with consecutive sampling method for 76 respondents. The research instrument used was a questionnaire method that had been validated. Data analysis used were univariate and bivariate analysis with Chi Square statistical tests.Results: There were no relationship between knowledge (p = 0,234, OR = 4,350, 95%CI = 0,497-38,110), education (p = 1,000, OR = 1,170, 95%CI = 0,210-6,510), and employment (p = 1,000 , OR = 1,527, 95%CI = 0,170-13,740) with maternal behavior to the appropriate time of weaning food. Family support had an important role in maternal behavior to the appropriate time of weaning food. Conclusion: Most respondents gave weaning food that inappropriate as many as 69 respondents (90.8%). This may be related to the existence of other factors of knowledge, education, employment and family support that influence the mother's decision to give weaning food to the baby. Keywords: Knowledge, Education, Employment, Family Support, Mother's Behavior to the appropriate time of weaning food. Abstrak Latar Belakang: Di Kabupaten Mempawah cakupan program ASI eksklusif mencapai 60,7%. Hal ini dapat menjadi indikator kepatuhan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi dan merupakan gambaran bahwa masih banyak bayi usia < 6 bulan yang sudah mendapatkan MP-ASI. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam ketepatan waktu pemberian MP-ASI pada suku Madura di Wilayah Kerja Puskesmas Antibar. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional dan pendekatan retrospektif. Tehnik pemilihan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode consecutive sampling pada 76 responden. Instrumen penelitian menggunakan metode kuesioner yang telah tervalidasi. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi Square. Hasil : Tidak ada hubungan antara pengetahuan (p=0,234, OR=4,350, 95%CI=0,497-38,110), pendidikan (p=1,000, OR=1,170, 95%CI=0,210-6,510), dan pekerjaan (p=1,000, OR=1,527, 95%CI=0,170-13,740) dengan perilaku ibu dalam ketepatan waktu pemberian MP-ASI. Dukungan keluarga berperan penting terhadap perilaku ibu dalam ketepatan waktu pemberian MP-ASI. Kesimpulan : Sebagian besar responden memberikan MP-ASI tidak tepat sebesar 69 orang responden (90,8%). Hal ini kemungkinan berhubungan dengan adanya faktor lain di luar pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan dukungan keluarga yang mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan MP-ASI pada bayi. Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Keluarga, Perilaku Ibu Dalam Ketepatan Waktu Pemberian MP-ASI.
SOCIALIZATION, FACE VALIDITY AND CONTENT VALIDITY FOR INSTRUMENTS AND FOOT CARE GUIDELINES FOR DIABETES MELLITUS PATIENTS: RESEARCH RESULTS 2020 Parliani, Parliani; Wahyuni, Tri; Ramadhaniyati, Ramadhaniyati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4911

Abstract

Abstrak: Belum adanya instrumen perawatan kaki dan pedoman perawatan kaki pada pasien diabtes mellitus (DM) di lokasi mitra, dimana pedoman sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kejadian berulang luka kaki diabetes (DFU). Tujuan pengembangan instrument ialah untuk menjadi pegangan pasien dan perawat dalam melakukan perawatan kaki pasien DM dan mencegah dini kejadian DFU. Metode pelaksanaan terdiri atas 3 tahap yakni 1) sosialisasi intrumen terdiri atas a) memberikan pedoman dan instrumen untuk di telaah dan presentasi, b) tanya jawab, c) small group discussion untuk item, dan d) pemaparan hasil diskusi, 2) face validity dan 3) content validity. Hasil sosialisasi yakni peserta sepakat untuk memecah instrumen dan manual menjadi pedoman khusus tatalaksan pasien dirumah dan tatalaksana di klinik, dimana 100% peserta setuju untuk dikembangkan instrumen ini. Hasil uji validitas isi yakni terdapat 10 item yang memiliki nilai I-CVI ialah 1.00 yang bermakna valid diantaranya 1) pendidikan perawatan kaki, 2) senam kaki diabetes, 3) perawatan kebersihan kaki, 4) menggunakan alas kaki yang sesuai, 5) teknik potong kuku yang sesuai, 6) tes monofilamen, 7) riwayat luka atau amputasi, 8) inspeksi kelainan bentuk kaki, 9) tes keterbatasan pergerakan kaki, dan 10) tes Ankle Brachial Index (ABI). Hasil S-CVI ialah 0.78. Instrumen dan panduan ini dikembangkan menjadi 2 bagian yakni untuk pasien dan untuk tenaga kesehatan yang merawat pasien DM.  Abstract: There is no foot care instrument and guideline for patients with diabetes in the partner’s location where it is needed for protect recurrence of diabetic foot ulcer (DFU). The aims of this instrument are to have manual for patients and nurses in doing of foot care and decrease the number of DFU. The methods are 1) instrument socialization such as a) giving the manual and doing presentation, b) discussion, c) small group discussion and d) sharing results of discussion, 2) face validity, and 3) content validity. The results are participants decided the manual becomes for patients in home and for nurses in clinical setting. The result of content validity in 10 items with I-CVI is1.00 where there are significance to be used, 1) foot care education, 2) gymnastics diabetic foot, 3) maintenance of cleanliness foot, 4) using footwear appropriate, 5) technical pieces of nails that suit, 6) monofilament test, and 7) a history of injuries or amputations, 8) inspection of foot abnormalities, 9) test the limitations of foot movement, and 10) test of Ankle Brachial Index (ABI). The S-CVI result is 0.78. This instrument and guide was developed into 2 books, for patients and for nurses who take care of DM patients.  
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA DIPUSKESMAS TAMBELAN SAMPIT PONTIANAK TIMUR TAHUN 2019 Lubis, Ummy Athiyah; ., Ramadhaniyati; ., Winarianti
ProNers Vol 3, No 1 (2015): Proners
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.576 KB) | DOI: 10.26418/jpn.v3i1.42355

Abstract

Background: Toddler is a general term for children aged 1-3 years (toddler) and 3-5 years (preschool children). Nutritional status is a condition caused by a balance between the amount of nutritional intake and the body's nutritional needs. Purpose: To analyze the relationship between the factors that affect the nutritional status of children under five at Tambelan Health Center, Sampit, East Pontianak in 2019. Method: Quantitative with a cross sectional design, the sample technique used a simple random sampling design, with 89 samples. Retrieving data using a questionnaire and tested with Chi-Square. Result: This study shows that there is no relationship between the level of maternal knowledge with the nutritional status of toddlers with p value of 0.575 (> 0.05), the feeding pattern with the nutritional status of the p value of 0.442 (> 0.05) and parenting patterns with nutritional status. p value 0.853 (> 0.05). Conclusion: There is no relationship between the level of maternal knowledge, feeding patterns and parenting patterns with the nutritional status of weight / age for children under five. Keyword: Nutritional Status, Toddler Reference: 75 (2000-2018)
Penyuluhan Kesehatan Tentang Kesehatan Jiwa Usia Muda (Remaja) Pendekatan Keluarga Dan Agama Sebagai Preventif Psychosocial Trauma Tutur Kardiatun; Wida Kuswida Bhakti; Ramadhaniyati Ramadhaniyati; Sri Ariyanti; Tri Wahyuni
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Oktober
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.971 KB) | DOI: 10.37541/celebesabdimas.v1i2.213

Abstract

The general objective of community service with Health Education on Young Mental Health (Adolescents) this Family and Religion approach as Psychosocial Trauma is to increase promotive efforts to stimulate the creation of mental health for young people (adolesencents) in LPKA class IIB Sungai Raya by optimizing the role of the family and religious base, is expected to be able to form characteristics of adolesecents who always have strong religious beliefs in thinking and acting, positive thinking, actualizing themselves well, and having a better outlook on life. The PKM method is to use lecture and discussion techniques. The target of this activity is young people (adolesencents) who inhabit LPKA class IIB Sungai Raya Pontianak Regency. The PKM implementing team is a lecturer involving, educational staff and students of the STIK Muhammadiyah Pontianak. The results of the implementation of the PKM showed the enthusiasm of active participants because the theme of health was never known by students in the LPKA class IIB Sungai Raya and the activities took place in an orderly manner. Of the 25 health participants, 80% of participants were able to answer correctly from the 5 questions given during the summative evaluation. an increase in knowledge of the participants about mental health.