Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

SENSE OF PLACE KAWASAN WISATA PASAR UBUD Melania Rahadiyanti; Astrid Kusumowidagdo; Dyah Kusuma Wardhani; Thomas Stefanus Kaihatu; Ida Ayu Indira Swari
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2019): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v6i2a3

Abstract

Abstrak_ Kawasan Pasar Ubud telah menjadi daya tarik tersendiri sebagai tujuan wisata di Bali. Penelitian ini ingin menelaah lebih jauh persepsi pengunjung terhadap service-scape di kawasan wisata Pasar Ubud. Adapun penelitian eksploratif ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan interview mendalam, observasi dan dokumentasi. Objek penelitian yaitu Pasar Ubud dan koridor Jalan Karna yang berada di kawasan yang berdekatan. Pada kawasan Pasar Ubud, hasil penelitian menunjukkan faktor fisik yang berpengaruh pada sense of place-nya yaitu arsitektur, kawasan, barang dagangan, vocal point, dan area berdagang dengan mobil bak terbuka. Sedangkan faktor sosialnya berupa histori, simbol pohon beringin, karakter pedagang dan pengunjung, serta aktivitas perdagangan dan transisi. Pada kawasan Jalan Karna, faktor fisik pembentuk sense of place-nya yaitu arsitektur, kawasan, urban interior, barang dagangan, dan vocal point. Sedangkan faktor sosialnya yaitu memori dan karakter pedagang serta pengunjung.Kata kunci : Faktor Fisik; Faktor Sosial; Jalan Karna; Pasar Ubud; Sense of Place. Abstract_ The Ubud Market area has become the main attraction as a tourist destination in Bali. This study wants to examine further the perception of visitors to service-scape in the tourist area of Ubud Market. The exploratory research is a qualitative study with a case study method. Methods of collecting data using in-depth interviews, observation, and documentation. The research objects are the Ubud Market and the Jalan Karna corridor in the adjacent area. In the Ubud Market area, the results of the study show that physical factors that influence the sense of place, namely architecture, area, merchandise, focal points, and areas of trading with pickup trucks. While the social factors are history, the symbol of the banyan tree, the character of traders and visitors, and trade and transition activities.Keywords:  Physical Factors; Social Factors; Karna Street; Ubud Market; Sense of Place.
Defining the Sense of Place Components in the Food and Craft Market at the World Heritage Site Astrid Kusumowidagdo; Trianggoro Wiradinata; Melania Rahadiyanti; Dyah Kusuma Wardhani; Cicilia Larasati Rembulan
Humaniora Vol. 13 No. 2 (2022): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v13i2.7680

Abstract

The research aimed to strengthen the future sense of place by focusing on the sense of place components, namely, physical, social, personal, and shared meaning aspects, as input to local stakeholders. The sense of place of Borobudur Temple stimulated visitors to attend the tourism area at the heritage site, whose potential could be strengthened by promoting the local creative economy and its identity. The research provided theoretical benefits as a basis for further research and practical benefits as input for stakeholders to strengthen the identity of heritage areas. The research was a solution to preserving the historical value of this region in both physical and social aspects in order to strengthen the place’s character as the stalwart of the Borobudur area as a world heritage artifact. The discoveries would clear up the area’s function as Borobudur’s shopping excursion area in a local identity context. Data were collected through structured observation, in-depth online interviews, photos, videos, literature studies, and a manual data analysis procedure. The results show that physical attributes, such as site, build form, and landmark, need improvements. Moreover, social interaction, pedestrian flows, product, personal and shared meanings, comprising history, narration, and event and promotion, should be improved. Further studies should focus on how to improve architecture, modern product variations, and local music. Furthermore, the sense of place will be increased by understanding the services cape of Borobudur Food and Craft Market. 
REDESAIN RUANG RAMAH ANAK PADA TEMPAT PENITIPAN ANAK GRIYA ANAK SURABAYA Melania Rahadiyanti; Dyah Kusuma Wardhani; Etha Rambung; Hanna Tabitha Hasianna Silitonga
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v4i1.703

Abstract

Daycare play an important role in the growth and development of children who are active in it, because its main function is as a place to play and learn for children. It is important that daycare are designed according to the need for child-friendly spaces to create conditions that are comfortable and safe for children. This community service would like to be involved in creating a child-friendly space in one of the daycare, Griya Anak in Surabaya. This activity is carried out in several stages, namely preparation in the form of field observations, planning, namely designing the space used as the main activity in Griya Anak, counseling about child-friendly spaces and discussion of design results, then implementing rearranging and providing furniture needed to support the activities in Griya Anak. The results of this activity include the creation of a main activity space design at Griya Anak that is more comfortable and safer for children, and effective for the flow of activities carried out by the Griya Anak management, as well as the fulfillment of the need for appropriate furniture to support activities at Griya Anak.
Evaluasi Suhu dan Kelembapan Ruang Pengolahan dan Ruang Distribusi Instalasi Gizi di Rsud Kabupaten Sidoarjo Yulianti Wulan Sari; Melania Rahadiyanti; Dominikus Raditya Atmaka
Amerta Nutrition Vol. 5 No. 1 (2021): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v5i1.2021.68-74

Abstract

Latar Belakang: Suhu dan kelembapan dalam ruang pengolahan dan distribusi merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Suhu dan kelembapan ruangan yang baik akan menjaga makanan agar terhindar dari aktivitas mikroorganisme. Suhu dan kelembapan juga menjadi hal penting bagi penjamah makanan agar tetap merasa aman dan nyaman pada saat bekerja.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran suhu dan kelembapan udara pada ruangan pengolahan dan distribusi di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Sidoarjo.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cohort retrospektif. Pengambilan data dilakukan sebanyak 4 kali sehari yaitu pagi ( sekitar pukul 10.00), siang (sekitar pukul 14.00) sore (sekitar pukul 17.00), dan malam (sekitar pukul 19.00). Penelitian suhu dan kelembapan dilakukan di ruang pengolahan dan distribusi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat laporan penilaian ketepatan suhu dan kelembapan pada bulan april, mei, juli dan agustus yang telah diobservasi sebanyak 4 kali sehari.Hasil: Suhu di ruang pengolahan dan ruang distribusi lebih tinggi dibandingkan dengan standar rumah sakit yakni antara 25-27°C. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan standar Permenkes, suhu masih tergolong aman. Kelembapan udara di ruang pengolahan masih berada dalam standar, namun di ruang distribusi kelembapan udara lebih tinggi dari standar rumah sakit dan permenkes, yakni 40-70%.Kesimpulan: Suhu dan kelembapan udara di ruang pengolahan dan distribusi sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.Kata kunci: Suhu, Kelembapan, Ruang Pengolahan, Ruang Distribusi
EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI TEMPAT PENITIPAN ANAK PADA STAF GRIYA ANAK SURABAYA Etha Rambung; Hanna T. Hasianna Silitonga; Melania Rahadiyanti; Dyah Kusuma Wardhani; Gusto B. Yakobus Messakh; Irene Sisilia Filipin Nggebu
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2020): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v4i1.522

Abstract

Griya anak adalah tempat penitipan anak dan sekaligus pendidikan anak usia dini di Kecamatan Rungkut, Surabaya. Griya anak memiliki visi menjadi partner orang tua yang terpercaya dalam mendidik anak-anak sehingga berkembang dan bertumbuh sesuai tingkat perkembangannya baik secara fisik, mental, psikologis dan spiritual. Permasalahan yang ditemukan pada Griya Anak adalah terbatasnya pengetahuan staf tentang penyakit menular anak, tumbuh kembang anak dan belum ada ruang peralihan dari luar ke dalam ruang Griya Anak untuk meminimalisir terjadinya infeksi dari luar. Kegiatan ini bertujuan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi Griya Anak dengan memberikan edukasi cara pencegahan penyakit menular pada anak, cara memantau tumbuh kembang anak, dan membuat ruang peralihan untuk pencegahan infeksi dari luar. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah penyuluhan, diskusi, pendampingan, membuat desain dan membuat ruangan pencegahan infeksi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan staf untuk deteksi dini penyakit menular dan gangguan tumbuh kembang anak serta pencegahannya dan tersedianya ruang pencegahan infeksi di Griya Anak.
PERANCANGAN SHOWROOM MAESTRO MUSIK DI SURABAYA Michelle Chientania Wahyudi; Maureen Nuradhi; Melania Rahadiyanti
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.798 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v3i1.663

Abstract

Perkembangan jaman yang pesat dan kondisi persaingan bisnis yang semakin kuat membuat setiap perusahaan harus memberikan inovasi dan keunggulan dalam menyampaikan produknya di masyarakat. Demikian pula halnya dengan perusahaan ritel yang saling berlomba dalam menarik minat masyarakat untuk membeli produknya. Maestro Musik merupakan sebuah toko alat musik yang telah berdiri lama di kota Surabaya. Sebagai toko ritel penjual alat musik Maestro Musik memiliki pesaing bisnis yang cukup ketat. Untuk dapat bersaing dan menjawab kondisi masyarakat jaman sekarang pemilik Maestro Musik memutuskan untuk mengadakan pembaharuan tampilan eksterior dan interior tokonya agar lebih menarik dan tercipta suasana berbelanja yang lebih nyaman. Dilatarbelakangi pula oleh kondisi showroom Maestro Musik yang memiliki pengaturan ruang-ruang dan sirkulasi yang tidak teratur dikarenakan berdiri pada bangunan bekas rumah tinggal dengan bentukan memanjang kebelakang sehingga perlu dilakukan desain ulang. Terlebih juga dikarenakan adanya keinginan pemilik untuk menambahkan ruang kursus musik yang memerlukan desain akustik khusus sehingga perlu kehadiran konsultan interior dalam membantu pemilik mengatasi problem dan menjawab kebutuhan yang ada. Problem dan kebutuhan yang ada dijawab dengan konsep desain bernama Arena Stage. Arena Stage merupakan salah satu bentukan layout stage panggung pertunjukan musik dengan posisi stage ditengah dikelilingi area duduk penonton. Konsep desain ini akan menjawab ketiga permasalahan utama yang diangkat yaitu mengenai tampilan eksterior dan interior yang menarik, sirkulasi, dan akustika tepat.
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR CO-WORKING SPACE YANG MENERAPKAN KONSEP FLEKSIBILITAS LAYOUT Andreas Djuwanda; L. Maureen Nuradhi; Melania Rahadiyanti
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v3i2.802

Abstract

ADJ Studio Architecture Interior Consultant ini berisikan tentang perancangan mengenai rancangan usaha sebagai Biro Konsultan Arsitektur Interior dengan konsep fleksibilitas tata letak dengan memperhatikan fleksibilitas instalasi ruang. Co-Working Space yang dirancang merupakan kantor dari perusahaan teknologi informasi dan juga desain komunikasi visual, serta kantor bagi industri kreatif yang membutuhkan inspirasi dalam pekerjaan sehingga perlu suasana ruang dan instalasi ruang yang mendukung. Perancangan ini menggunakan bangunan hotel yang terdiri dari empat lantai, dan Co-Working Space ini berada di lantai dua. Solusi yang ditawar untuk mencapai fleksibilitas tata letak dan fleksibilitas instalasi adalah dengan terdapat pengolahan pada jalur kabel serta sekat dinding, dan pengolahan dinding pada setiap area kerja sehingga menciptakan area kerja yang menyenangkan dengan fleksibilitas tata letak dan fleksibilitas instalasi.
PERANCANGAN PRODUK INTERIOR DAN BOOTH DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL Luh De Risa Agustin Dharma Gunung; L Maureen Nuradhib; Melania Rahadiyanti
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 4 No 2 (2020): AKSEN
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v4i2.1315

Abstract

This article contains the product design and booth for the Luhde Risa company which is made as a business preparation for the author in the future. The business focus taken by the author is modern local wisdom. The concept of local wisdom carried by the author focuses on the traditions and wealth of Indonesia. The author designs interior products and booths with a local wisdom approach in Bali. The purpose of this design is to maintain and enhance Indonesian local wisdom in the form of interior products, create products that are able to follow trends but still maintain local wisdom, become a provider of the need for space contents that can help consumers in completing space needs, becoming a company that is able to compete globally, increasing world achievement in the field of creative industries, especially the furniture industry. This design uses exploration, observation and analysis of Indonesian resources as a reference in designing interior products. The design of the booth is based on the results of the market survey obtained through the results of personal analysis. Exploration, observation and analysis were obtained from several articles, resource persons conducted through interviews with similar competitors and market surveys through questionnaires. Using the potential of natural resources from Indonesia which has the potential to develop this business so that it is expected to be able to provide a positive response to the economic development of Indonesia and globally.
PERANCANGAN PRODUK FURNITUR INTERIOR DAN BOOTH DENGAN PENDEKATAN PRINSIP MINIMALIS OLEH NIW Yehezkiel Nugraha Ivan Wijaya; Maureen Nuradhi; Melania Rahadiyanti
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 5 No 1 (2020): Aksen
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v5i1.1583

Abstract

The pace of the economy in Indonesia faces an era of shifting where many new businesses take advantageof this opportunity. The rapid growth of the Indonesian economy brings opportunities to various aspects ofpeople’s lives, both from the pattern of the use of money to the opportunity to open a business. One of thecontributors to Indonesia’s economic growth is the creative economy. Indonesia’s creative economy hasbecome a promising new business opportunity, which is now also being cultivated by the community. Theproduct and furniture industry is one of the 16 sectors of Indonesia’s creative economy. NIW an online ore-commerce based company has a share of the mass market where the company provides various needsfor home furniture and interior accessories. The company carries a minimalist concept where the minimalistphilosophy reflects an awareness of maximizing the consumption of goods by minimizing various componentsthat are not needed. A minimalist visual form is expected to change the perspective and lifestyle of its users inbetween the complexities that often distract human thoughts and feelings in everyday life. Before the productis released to the market, the company makes a market reset so that the goods made can be accepted bythe public. In addition to designing furniture, to support business activities a booth is needed as a mediacampaign. The booth on the NIW company is useful as a medium for exhibiting product results and is alsoa media space where prospective customers can feel, see, and feel directly for each product in order tounderstand and adjust the user’s tastes. The company collaborates with other creative industry personalitiesin various fields and several non competitor brands. Keywords: Collaboration, E-Commerce, Furniture, Minimalist, Product Design.
PERANCANGAN INTERIOR YOGYAKARTA MARRIOTT HOTEL DENGAN PENDEKATAN URBAN-FOREST OLEH TILTED STUDIO Majesty Emmanuela Otniel; Maureen Nuradhi; Melania Rahadiyanti
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 6 No 1 (2021): Aksen
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v6i1.2330

Abstract

Tempat dimana manusia tinggal terus berkembang sejalan dengan bertumbuhnya populasi dan gaya hidup manusia. Kini perubahan fisik pada alam akibat pembangunan untuk menunjang ekonomi manusia ikut menyebabkan fenomena – fenomena baru yang tidak jarang berdampak negatif bagi manusia itu sendiri. Kota merupakan salah satu tempat tinggal manusia. Di tengah hiruk pikuk sebuah tempat yang tidak pernah tertidur, bukan hanya tentang fisik sebuah bangunan yang perlu direncanakan, namun segala hal yang terjadi di dalamnya serta hal – hal yang akan menghubungkan antara segala hal di dalam bangunan tersebut dengan lingkungannya. Tilted Studio merupakan sebuah perusahaan konsultan interior dan landscape design yang menangani perencanaan dan perancangan desain interior dan landscape pada berbagai skala proyek mulai dari rumah tinggal / residential, cafe, hotel, dan lain sebagainya. Hotel sebagai salah satu tempat manusia tinggal untuk sementara juga mengambil peran dalam membentuk kualitas hidup yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam penelitian market adalah, wawancara, analisa, dan survei sedangkan dalam metode yang digunakan dalam mendesain adalah observasi, ideasi, dan pengembangan perancangan. Persoalan yang menjadi fokus adalah cara penerapan konsep urban forest atau hutan kota sebagai usaha meningkatkan kualitas hidup penghuninya, tetapi juga tetap dapat memfasilitasi segala kebutuhan juga menghadirkan rasa nyaman ketika berada di dalamnya. Desain interior yang digabungkan dengan penerapan prinsip – prinsip landscape design diaplikasikan pada proses perancangan Hotel Marriot di Yogyakarta.