Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PROSES PENERAPAN KETERAMPILAN MANAJEMEN KELAS DENGAN SENAM OTAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESIAPAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH METODE PENELITIAN MAHASISWA PGSD, FKIP UNIVERSITAS ESA UNGGUL, JAKARTA Susanto, Ratnawati
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.364 KB)

Abstract

Permasalahan, kebutuhan dan hambatan belajar yang dialami peserta didik tidak menjadi fokus perhatian dalam penanganan permasalahan pendidikan. Kondisi ini perlu diatasi dengan pembiasaan gerakan sederhana senam otak sebagai penerapan keterampilan manajemen kelas guna optimalisasi kesiapan dan hasil belajar. Penelitian Mixed Methods dengan eksperimen pada Proses Penerapan Keterampilan Manajemen Kelas Dengan Senam Otak Dan Pengaruhnya Terhadap Kesiapan Belajar dan Hasil Belajar Mata Kuliah Metode Penelitian Mahasiswa PGSD FKIP UEU Jakarta.. Ukuran sampel (Slovin) 30 mahasiswa semester 6. Hasil penelitian : (1) Proses penerapan senam otak dilakukan sebagai kegiatan pra, aktivitas dan pasca terintegrasi keterampilan manajemen kelas; dan terdapat pengaruh yang positif kuat dan sangat signifikan pada: (2) Manajemen kelas tanpa senam otak dengan kesiapan belajar (r = 0,783, R2 = 61,4%); (3) Manajemen kelas tanpa senam otak terhadap hasil belajar (r = 0,688, R2 = 47,3%) ; (4) Manajemen kelas dengan senam otak terhadap kesiapan belajar (r = 0,799, R2 = 63,9% ); (5) Manajemen kelas dengan senam otak terhadap hasil belajar (r = 0,693, R2= 48,1%); dan terdapat perbedaan yang kuat, positif dan signifikan sebelum dan setelah senam otak pada: (6) Kesiapan belajar (mean = 2,94, r = 0,784 ; dan (7) Hasil belajar (mean = 9,74, r = 0,765).. Kata Kunci : Proses, Keterampilan Manajemen Kelas, Senam otak, Kesiapan Belajar, Hasil Belajar.
PKM ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMPN 191, JAKARTA Susanto, Ratnawati; Syofyan, Harlinda; Dwiyanti, Karina; Alfina Umri, Cut
International Journal of Community Service Learning Vol 3, No 3 (2019): August 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.967 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i3.19971

Abstract

SMPN 191 merupakan sekolah Inklusi di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Keputusan Ka. Dinas Provinsi DKI Jakarta No. 986/2012 tanggal 10 Mei 2012 yang bermisikan menyelenggarakan Education for all. Namun dalam penyelenggaraannya memiliki pemasalahan kompleks dalam pendampingan siswa reguler (95%) dan ABK (5%). Permasalahan perilaku belajar dan ketidaktuntasan penanganan, perbedaan cara penanganan perilaku orang tua dalam mendidik, penurunan prestasi belajar, kemandirian, kesehatan, sosial emosional ABK, spiritualitas guru yang tidak stabil dalam pendampingan ABK, kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam penanganan ABK, keterbatasan sarana prasana penunjang ABK.  Solusi kepada mitra adalah dengan penguatan kapasitas internal sekolah – guru, siswa.  Penguatan kapasitas dilakukan berbasis kepada hasil penelitian Penerapan Proses Penerapan Keterampilan Manajemen Kelas Dengan Senam otak yang memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Belajar dan Hasil Belajar (Ratnawati Susanto, 2017). Metode pelaksanaan dilakukan dengan (1) Kegiatan orientasi guru tentang pendidikan untuk semua, hakekat anak dan ABK dan (2) pelatihan senam otak  (3) Evaluasi kegiatan dan komitmen.  Kesimpulannya para guru memiliki peningkatan pengetahuan dan keterampilan senam otak serta komitmen menyelenggarakan pendidikan untuk semua anak tanpa perbedaan anak reguler ataupun ABK. Saran para guru di SMPN 191 perlu melakukan diseminasi pengetahuan, keterampilan senam otak sebagai sebagai sekolah inklusi agar mentransformasi sikap penyelenggaraan pendidikan untuk semua.
PEMBERDAYAAN GURU DALAM LITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syofyan, Harlinda; Susanto, Ratnawati; Wijaya, Yeni Duriana; Vebryanti, Vebryanti; Tesaniloka P, Melinda
International Journal of Community Service Learning Vol 3, No 3 (2019): August 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.175 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i3.20816

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat  (PKM) ini bertujuan untuk memberdayakan guru dalam kegiatan literasi di sekolah sebagai pelopor sekaligus sebagai pelopor untuk mengarahkan siswa dalam membentuk cara berpikir siswa agar lebih kritis dalam pembelajaran. Oleh karena guru memiliki peran sentral dalam pembelajaran di kelas. Maka guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas sehingga materi yang disampaikan menjadi lebih menarik dan dimengerti oleh siswanya.  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode partisipatif melalui tiga tahap yaitu 1) sosialisasi, (2) pendampingan, 3) monitoring dan evaluasi.  Hasil dari pelaksanaan  adalah; 1) pemahaman tentang literasi sains meningkat  yang terlihat dalam aspek kompetensi dan indicator sebesar 43%, pengorganisaisan materi ajar 54%, dalam penggunaan strategi  sebesar 65% dan peningkatan literasi sains 50%.  Antusiasme peserta juga baik dengan rata-rata kehadiran 84%, sementara hasil monitoring kemampuan berpikir kristis siswa juga meningkat sebesar 65%.  Untuk itu diharapkan kegiatan literasi ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan agar proses belajar mengajar berjalan sesuai yang diharapkan. 
Kontribusi Faktor Mendasar Kepuasan Kerja: Fondasi Pengembangan Profesionalitas Tenaga Pendidik Susanto, Ratnawati
Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jipp.v4i2.25665

Abstract

Lembaga pendidikan yang berbasis nilai-nilai spiritual religiusitas atau keagamaan akan sangat menekankan faktor mendasar kepuasan kerja sebagai  fondasi pengembangan profesionalitas tenaga pendidik, sedangkan kepuasan kerja sangat dipenegrauhi oleh faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan tingkat kepuasan kerja guru yang bekerja dalam wadah MPK KAJ sebagai lembaga berbasiskan spiritual religiusitas, (2) mengetahui kontribusi faktor mendasar yang berperan pada kepuasan kerja. Subjek penelitian adalah guru SMTA MPK KAJ. Jumlah sampel 130.  Pendekatan penelitian kuantitatif  dengan metode survey. Analisis data dengan statistik deskriptif.  Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) sebesar 96 guru (76%) sangat puas, 30 guru (41%) puas dan 0 guru (0%) yang tidak puas, (2) Kepuasan kerja karena keakraban dan kerjasama sebesar 19%, kepuasan kerja karena status dan penghargaan sebesar 17%, kepuasan kerja karena pemenuhan kebutuhan mengajar sebesar  16%, kepuasan kerja karena fasilitas kerja sebesar 16%, kepuasan kerja karena kesempatan berkarir sebesar 16% dan kepuasan kerja karena gaji sebesar 15%. Temuan ini memberikan penegasan simpulan bahwa guru-guru SMTA MPK KAJ yang merupakan guru-guru yang bekerja dengan misi semangat pendiri, dengan visi dan misi spiritual religiusitas memiliki kepuasan kerja yang didasari pula oleh makna spiritual yang mendasar yang didasarkan para relasi  hubungan dan makna cinta kasih berupa kepuasan kerja yang tercipta karena keakraban dan kerjasam
Pemberdayaan Kompetensi Pedagogik Berbasis Kemampuan Reflektif Untuk Peningkatan Kualitas Interaksi Pembelajaran Susanto, Ratnawati; Sofyan, Harlinda; Rozali, Yuli Azmi; Nisa, Mahwar Alfan; Umri, Cut Alfina; Nurlinda, Bellina Dwi; Oktafiani, Oktafiani; Lestari, Tantri Hartika
International Journal of Community Service Learning Vol 4, No 2 (2020): May 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.202 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i2.25657

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat di Sekolah SDN Duri Kepa 03 Pagi berfokus pada Pemberdayaan Kompetensi Pedagogik Berbasis Kemampuan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas Interaksi Pembelajaran sebagai diseminasi hasil Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) mengenai Model Pengembangan Kompetensi Pedagogik (Ratnawati Susanto, 2019). Solusi dilakukan dengan 5 tahap,  yaitu: (1)  Tahap Sosialisasi untuk Peningkatan pemahaman dan pengetahuan menngenai Literasi Pedagogik, (2) Tahap Peningkatan Pengetahuan Kompetensi Pedagogik Berbasis Kemampuan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran, (3) Tahap Peningkatan Keterampilan Pemberdayaan Kompetensi Pedagogik Berbasis Kemampuan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran, (4) Pemetaan Kompetensi Pedagogik, Kemampuan Reflektif dan Kualitas Interaksi pembelajaran, dan (5) Pengukuran dan Evaluasi.  Pencapaian hasil pengabdian kepada masyarakat mencapai tingkat efektifitas yang baik sebagai solusi permasalahan mitra, dengan hasil: (1) peningkatan pengetahuan literasi pedagogik sebesar 80%, (2) 100 % guru memiliki kompetensi pedagogik pada klasifikasi baik (27 %) dan cukup (73 %); (3). 100 % guru memiliki kemampuan reflektif pada klasifikasi baik 20 % dan pada klasifikasi cukup 80 % ;  dan (4) 100 % guru Kemampuan pengelolaan kualitas interaksi pembelajaran  dengan klasifikasi baik 39 % dan klasifikasi cukup 61 %.
Analisis Kajian Keterkaitan Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru Herwansah, Didi; Susanto, Ratnawati
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol 4, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v4i2.33371

Abstract

Kinerja guru adalah hasil penyelesaian tanggung jawab dalam proses pembelajaran, kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa factor baik yang berasal dari dalam diri guru maupun dari luar. Salah satu factor yang mempengaruhi adalah kompetensi professional, oleh sebab itulah Penelitian yang bertujuan nuntuk menganalisis keterkaitan variabel kompetensi profesional dengan kinerja guru dilakukan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan sampling jenuh, dengan ukuran sampel 30 orang guru. Metode analisis yang dilakukan adalah korelasi sederhana untuk mengetahui hubungan antar variable. Hasil analisis diperoleh korelasi sebesar 0,632 atau 63,2% dan koefisien determinasi menunjukan kompetensi profesional memberikan kontribusi terhadap kinerja guru sebesar 0,516 atau 51,6% sisanya sebesar 48,4% yang dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini. Jad, Kompetensi profesional memiliki hubungan secara positif dan signifikan dengan kinerja guru. Semakin rendah kompetensi profesional maka semakin rendah pula kinerja guru sebaliknya semakin tinggi kompetensi profesional maka semakin tinggi pula kinerja guru.
Peningkatan Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Melalui Pemberdayaan Kompetensi Sosial dan Kepribadian Guru Syofyan, Harlinda; Susanto, Ratnawati; Setiyati, Ritta; Vebryanti, Vebryanti; Ramadhanti, Dita; Mentari, Indah; Ratih, Ratih; Dwiyanti, Karina; Oktavia, Heni; Tesaniloka, Melinda
International Journal of Community Service Learning Vol 4, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.26 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i4.29840

Abstract

Pendidikan karakter diselenggarakan untuk mengarahkan institusi Pendidikan dalam pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara terpadu, utuh, dan seimbang dan tergambar dalam perilaku sehari-hari. Guru sebagai sosok yang selalu diteladani segala tindakan dan tingkah lakunya oleh siswanya mesti selalu menjaga sikap, memberikan hal-hal yang baik kepada semua siswanya. PKM penguatan Pendidikan karakter siswa ini diadakan di SDN Grogol 05 Pagi, yang bertujuan untuk memberikan penyegaran kepada guru-guru dalam kompetensi sosial dan kepribadannya untuk dapat diarahkan dalam penguatan karakter siswanya. Hal ini diungkapkan dari hasil wawancara dengan kepala sekolah mitra, untuk memberikan penyegaran kembali kepada guru-guru untuk lebih menonjolkan kompetensi kepribadian dan sosial . Hasil supervisi dan dari pengamatan kepala sekolah ini menjadi acuan dan permintaan kepada tim PKM untuk diberikan pelatihan dan penyegaran agar, kompetensi menjadi lebih baik dan dapat ditularkan ke siswanya melalui keteladanan. PKM ini dilakukan dengan kegiatan sosialisasi, pelatihan, implementasi dalam pembelajaran dan pengukuran melalui observasi dan penyebaran kuesioner. Hasil PKM menunjukkan adanya peningkatan kompetensi sisial *% dan kepribadian guru 7%, dan pada penguatan butir karakter dari  siswa juga terjadi peningkatan
Pemberdayaan Keterampilan Model Komunikasi Instruksional Guru SD Susanto, Ratnawati; Syofyan, Harlinda; Febriani, Erna; Nisa, Mahwar Alfan; Oktafiani, Oktafiani; Yolanda, Yona Dwi; Tobing, Lidya Agatha Lumban; Diani, Septi Bela; Hendrawan, Belinda Bilqiis; Alfira, Alyannida; Cahyaningrum, Dian Erisa Nurmala; Oktavia, Heni; Nurlinda, Bellina Dwi
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 2 (2021): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.968 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i2.36635

Abstract

Semakin kurang kondusifnya pola komunikasi instruksional yang digunakan oleh guru dalam membentuk pengalaman belajar yang edukatif dan humanis pada masa pandemi covid-19 dengan konsep “belajar di rumah (pembelajaran daring)”. Serta, kebutuhan pengembangan kompetensi pedagogik perlu dilakukan terutama terkait dengan komunikasi. Rekomendasi solusi permasalahan dilakukan melalui kegiatan pendampingan dan pemberdayaan Pola Komunikasi Instruksional sebagai peningkatan kompetensi pedagogik. Subjek kegiatan P2M ini adalah Guru yang berjumlah 20 orangs. Metode yang digunakan adalah melalui Sosialisasi, Refleksi diri dan Pemetaan, Pengembangan Kompetensi, Pengukuran dan Evaluasi Program. Hasil pelaksanaan kegiatan menununjukkan hasil meningkatnya pengetahuan guru mengenai konsep dasar pola komunikasi instruksional dan keterampilan komunikasi instruksional adalah dari 40% menajdi 90% dengan rerata peningkatan 83%. Jadi, Kegiatan P2M yang dilakukan mampu meningkatkan kemampuan pedagogic guru khususnya kemampuan Komunikasi instruksional, yang berdampak terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran.
PENGKONDISIAN KESIAPAN BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN HASIL BELAJAR DENGAN GERAKAN SENAM OTAK Susanto, Ratnawati
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3, No 2 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractEducation often places emphasis on learning outcomes as a problem. The reality of learning outcomes is the impact of how learners have readiness to learn. Research mixed methods with one-pretest-Postest experimental design aims to address the problem of how conditioning the readiness of learning needs to be done by educators to achieve learning outcomes as behavioral changes that include knowledge, attitudes and skills that can be observed and measured. The result of the research with sample of 30 FKIP UEU students with Slovin technique proves that: (1) The process of applying of brain gymnastics can be integrated as initial activity, core and end of learning, and there is strong and highly significant positive influence between (2) conditioning of learning readiness without gymnastics brain with learning readiness, (2) conditioning without brain gymnastics learning readiness (r = 0.783, R2 = 61.4%); (3) conditioning without brain exercise on learning outcomes (r = 0.688, R2 = 47.3%); (4) Conditioning learning with brain exercises against learning readiness (r = 0.799, R2 = 63.9%); (5) Conditioning learning with brain exercises on learning outcomes (r = 0.693, R2 = 48.1%); and there is a strong, positive and significant difference between pre and post brain gymnastics learning at (6) learning readiness (mean = 2.94, r = 0.784, and (7) learning outcomes (mean = 9.74, r = 0.765 ). Keywords: conditioning learning readiness, learning outcomes, brain gym AbstrakDunia pendidikan seringkali memberi penekanan terhadap hasil belajar sebagai suatu masalah. Kenyataannya hasil belajar adalah dampak dari bagaimana peserta didik memiliki kesiapan belajar. Penelitian mixed methods dengan desain eksperimen one group pretest–Postest bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana pengkondisian kesiapan belajar perlu dilakukan pendidik untuk pencapaian hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat diamati dan diukur. Hasil penelitian dengan sampel 30 mahasiswa FKIP UEU dengan teknik Slovin membuktikan bahwa: (1) Proses penerapan senam otak dapat diintegrasikan sebagai kegiatan awal, inti dan akhir pembelajaran, dan terdapat pengaruh yang positif kuat dan sangat signifikan antara (2) pengkondisian kesiapan belajar tanpa senam otak dengan kesiapan belajar, (2) Pengkondisian belajar tanpa senam otak terhadap kesiapan belajar (r = 0,783, R2 = 61,4%); (3) Pengkondisian belajar tanpa senam otak terhadap hasil belajar (r = 0,688, R2 = 47,3%) ; (4) Pengkondisian belajar dengan senam otak terhadap kesiapan belajar (r = 0,799, R2 = 63,9% ); (5) Pengkondisian belajar dengan senam otak terhadap hasil belajar (r = 0,693, R2= 48,1%); dan terdapat perbedaan yang kuat, positif dan signifikan Pengkondisian belajar sebelum dan setelah senam otak pada: (6) Kesiapan belajar (mean = 2,94, r = 0,784 ; dan (7) Hasil belajar (mean = 9,74, r = 0,765). Kata kunci: pengkondisian kesiapan belajar, hasil belajar, senam otak
HUBUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN RASIONAL DENGAN AKUNTABILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Susanto, Ratnawati
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to investigate the relationship of decision making with accountability. This study was conducted in private school in the area Catholic Education Council of the Archdiocese of Jakarta (Majelis Keuskupan Agung Jakarta). The research method used was survey by correlation approach. Sample size 67 school principals. The finding of the research: there is a positive relation of rational decision making with accountability. Recommendation for increasing the accountability of school principals is the development of rational decision making abilities through the authority’s mandate and the principles of autonomy, and the application of the principle of accountability of school principals as educational management. Keywords: rational decision making, accountability, headmaster AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan pengambilan keputusan dengan akuntabilitas. Penelitian ini dilakukan di sekolah swasta Katolik Keuskupan Agung Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan korelasi. ukuran sampel 67 kepala sekolah. Temuan dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif keputusan rasional dengan akuntabilitas. Rekomendasi untuk meningkatkan akuntabilitas kepala sekolah adalah pengembangan kemampuan pengambilan keputusan yang rasional melalui mandat kewenangan dan prinsip-prinsip otonomi, dan penerapan prinsip akuntabilitas kepala sekolah sebagai manajemen pendidikan. Kata Kunci: pengambilan keputusan rasional, akuntabilitas, kepala sekolah