Sebayang, Husni Thamrin
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 43 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH WAKTU PENYIANGAN GULMA PADA SISTEM TANAM TUMPANGSARI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DENGAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz.) Hardiman, Tomy; Islami, Titiek; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.716 KB) | DOI: 10.21776/86

Abstract

Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu penyiangan gulma pada tumpangsari antara kacang tanah dan ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto FP-UB di Desa Jatikerto, Kec. Kromengan Kabupaten Malang pada bulan April 2013 sampai dengan Juli 2013. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu (G1) : tidak disiang, (G2) : penyiangan umur 2 mst, (G3) : penyiangan umur 4 mst, (G4) : penyiangan umur 6 mst, (G5) : penyiangan umur 2 mst dan 4 mst, (G6) : penyiangan umur 2 mst dan 6 mst, (G7) : penyiangan umur 4 mst dan 6 mst, (G8) : penyiangan umur 2 mst, 4 mst dan 6 mst dan (G9) : bebas gulma sampai panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang dominan adalah gulma dari golongan berdaun lebar seperti Heliotropium indicum L., Cleome rotidospermae, Hedyotis corymbosa L. Lamk., Phyllanthus niruri serta Eclipta prostrata dan gulma dari golongan teki yaitu Cyperus rotundus. Penyiangan gulma yang dilakukan umur 2 mst dan 4 mst berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering, jumlah polong dan jumlah biji kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada sistem tumpangsari dengan ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) apabila dibandingkan dengan tanpa penyiangan. Kata kunci: Tumpangsari, waktu penyiangan, kacang tanah, ubi kayu
PENGARUH APLIKASI HERBISIDA PRA TANAM CUKA (C2H4O2), GLIFOSAT DAN PARAQUAT PADA GULMA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Utomo, Dwi Wahyu Sulistyo; Nugroho, Agung; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.833 KB) | DOI: 10.21776/99

Abstract

Pengendalian gulma scara ikimia ialah pengndalian menggunkan senyawa beracun yang dapat menghambata atau mematikan gulma mengunakan herbisida. Penggunaan herbisida memiliki efek samping yaitu residu pada lingkungan dan resistensi gulma. Diperlukan alternatif herbisida lain untuk pengendalian gulma yang ramah lingkungan seperti cuka.  Tujuan penelitian ini untuk mempelajari penggunaan cuka sebagai herbisida dibandingkan dengan glifosat dan paraquat dalam mengendalikan gulma kedelai dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto FP-UB, Desa Jatikerto, Kec. Kromengan Kabupaten Malang pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juli 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu (P1) : Tanpa penyiangan; (P2) : Penyiangan pada 21 dan 42 hst; (P3) : Herbisida cuka 5%; (P4) : Herbisida cuka 20%; (P5) Herbisida glifosat 1 L ha-1; (P6) : Herbisida glifosat 3 L ha-1; (P7) : Herbisida paraquat 1 L ha-1 dan (P8) : Herbisida paraquat 3 L ha-1. Uji BNT 5% menunjukkan bahwa aplikasi cuka 20% sebagai herbisida tidak berbeda nyata dibandingkan paraquat 3 L ha-1 dan glifosat 1 L ha-1, tetapi cuka 20% berbeda nyata lebih kecil dalam mengendalikan pertumbuhan gulma dan meningkatkan pertumbuhan serta hasil tanaman kedelai dibandingkan dengan glifosat 3 L ha-1. Kata kunci : Herbisida cuka, paraquat, glifosat, kedelai
PENGARUH PENGENDALIAN GULMA PADA TUMPANG SARI UBI KAYU (Manihot esculenta) DENGAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Setiawan, Dhimas Prakoso; Karyawati, Anna Satyana; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.313 KB) | DOI: 10.21776/104

Abstract

Ubi kayu ialah tanaman yang berperan penting dalam sektor tanaman pangan dan industri. Produksi ubi kayu Indonesia mengalami kenaikan 5 tahun belakangan ini  dari 21,7 juta ton menjadi 25,5 juta ton. Jarak tanam lebar pada ubi kayu dapat dimanfaatkan untuk tumpang sari dengan kacang tanah. Kacang tanah yang ditanam diantara ubi kayu dapat menekan tumbuhnya gulma. Penelitian ini di-laksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto, Kec. Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Desember 2012 sampai dengan Juli 2013. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, yaitu (P0) : tanpa pengendalian gulma, (P1) : penyiangan 21 hst, (P2) : penyiangan 42 hst, (P3) : herbisida pra-tumbuh (Oksifluorfen 1 l ha-1), (P4) : herbisida pasca-tumbuh (2,4-D 1 l ha-1), (P5) : herbisida pra-tumbuh dan pasca-tumbuh 1 l ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang dominan di semua umur pengamatan kacang tanah ialah Cyperus rotundus dan Cynodon dactylon. Penyiangan 21 hst (P1), 42 hst (P2), dan aplikasi herbisida pasca-tumbuh 1 l ha-1 (P4) memberikan hasil kacang tanah yang nyata lebih baik pada jumlah polong isi, bobot biji per tanaman, hasil (ton ha-1), dan pada bobot segar umbi dan hasil ton ha-1 ubi kayu. Kata kunci : Tumpang sari, pengendalian gulma, ubi kayu, kacang tanah
PENGARUH DOSIS PUPUK N, P, K DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAPPERTUMBUHAN DAN HASIL WIJEN (Sesamum indicum L.) Kurniawan, Febriyanto Andika; Baskara, Medha; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.682 KB) | DOI: 10.21776/112

Abstract

Tanaman wijen ialah salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang mempunyai potensi agroindustri cerah khususnya aneka industri dan minyak makan (Mardjono, et al., 2007). Produksi wijen di Indonesia hanya 2.500 ton per tahun, sedangkan kebutuhan konsumsi dalam negeri mencapai 4.500 ton per tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil produksi wijen di dalam negeri lebih kecil dibandingkan tingkat konsumsinya (Anindita, 2007). Kendala utama dalam pengembangan wijen adalah rendahnya hasil panen. Salah satu cara untuk meningkatkan produktifitas yaitu dengan cara pemupukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk N, P, K dan pupuk kandang sapi serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil wijen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kec.Kromengan, Kab. Malang. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 3 ulangan. Adapun perlakuannya sebagai berikut : faktor pertama yaitu pemberian dosis pupuk N, P dan K, faktor kedua yaitu pemberian dosis pupuk kandang sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi 1000 kg ha-1 dan pupuk anorganik 100 kg ha-1 Urea + 50 kg ha-1 SP-36 + 50 kg ha-1 KCl dapat meningkatkan hasil panen, jumlah polong jumlah biji per polong dan jumlah cabang per tanaman. Pemberian pupuk kandang kandang sapi 1500 kg ha-1 dan pupuk anorganik 150 kg ha-1 Urea + 100 kg ha-1 SP-36 +100 kg ha-1 KCl dapat meningkatkan berat kering total tanaman, bobot total biji per polong, bobot kering total gulma. Kata kunci : wijen, dosis pupuk, anorganik, pupuk kandang sapi
PENGENDALIAN GULMA PADA BERBAGAI TARAF PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) Mubarak, Al Fath Mubin; Widaryanto, Eko; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.609 KB) | DOI: 10.21776/142

Abstract

Peningkatan produksi kentang di Indonesia perlu dilakukan. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan menambahkan unsur hara melalui pemupukan nitrogen dan melakukan metode pengendalian gulma yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dosis pupuk nitrogen pada kompetisi dengan gulma  sehingga dapat mengetahui waktu yang tepat dalam mengendalikan gulma dan pengaruh terhadap hasil kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-September 2013, di Desa Sumberbrantas, Kec. Bumiaji, Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan pengendalian gulma (G) dan pemupukan nitrogen (P). Herbisida pra tumbuh oksifluorfen efektif dalam menurunkan pertumbuhan gulma dari 0-49 hst. Herbisida pra tumbuh oksifluorfen tidak berbeda secara nyata apabila dibandingkan dengan perlakuan bebas gulma (pengendalian gulma tujuh hari sekali sampai panen). Herbisida pra tumbuh oksifluorfen dapat menurunkan pertumbuhan gulma sampai 74.28% apabila dibandingkan dengan pengendalian gulma pada umur 21 dan 49 hst. Herbisida pra tumbuh oksifluorfen + N 130 kg ha-1 menunjukkan rata-rata lebih tinggi 20.98% dan 13.73%, dibandingkan dengan perlakuan bebas gulma (pengendalian gulma tujuh hari sekali sampai panen) + N 130 kg ha-1 pada parameter jumlah daun dan luas daun. Perlakuan herbisida pra tumbuh oksifluorfen + N 130 kg ha-1 dan pengendalian gulma pada umur 21 dan 49 hst + N 130 kg ha-1 menghasilkan produksi per hektar yang lebih tinggi yaitu sebesar 1498,93 kg ha-1 dan 1387.37 kg ha-1. Penambahan pupuk nitrogen sebesar 130 kg ha-1 merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan hasil kentang. Kata kunci : Solanum tuberosum L, pupuk nitrogen, pengendalian gulma, hasil kentang
PENGARUH PENGENDALIAN GULMA PADA BERBAGAI UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Dwi Respati, Citra Surya; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.799 KB) | DOI: 10.21776/202

Abstract

Salah satu usaha yang dapat dilakukan agar diperoleh hasil tanaman padi yang optimal ialah dengan memperkecil tingkat persaingan gulma dan mengoptimalkan umur bibit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyiangan, herbisida metil metsulfuron dan umur bibit. dilaksanakan di Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan pada bulan Januari – Mei 2014. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bibit umur 7 dan 14 hss yang disiang pada 21 dan 42 menunjukkan hasil lebih baik pada tinggi tanaman, jumlah anakan, luas daun, bobot kering total tanaman dan hasil padi sawah t ha-1 jika dibandingkan dengan perlakuan bibit umur 21 hss yang disiang pada 21 dan 42 hst. Gulma yang dominan pada perlakuan diantaranya adalah Echinochloa colona, Leptochloa chinensis, Fimbristylis miliaceae, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava dan Ludwigia perenis. Kata kunci: Padi, Penyiangan, Herbisida, Umur Bibit
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN UKURAN BIBIT PADA PERTUMBUHAN PEMBIBITAN TEBU (Saccharum officinarum L.) Yulianingtyas, AmaliaPangestu Yulianingtyas Pangestu; Sebayang, Husni Thamrin; Tyasmoro, Setyono Yudo
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.152 KB) | DOI: 10.21776/211

Abstract

Bibit sebagai bahan tanam sangat menentukan produktivitas hasil dari tebu giling. Pertumbuhan awal bibit ditentukan oleh media tanam dan ukuran bibit (cadangan makanan). Limbah dari pabrik gula yaitu blotong, ampas tebu dan abu ketel dapat dipakai sebagai media tanam dalam potray dan polybag. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ukuran bibit dan komposisi media tanam pada pertumbuhan bibit tebu (Saccharum officinarum L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Oktober 2013 di PTPN X PG. Tjoekir, Jombang. Bahan- bahan yang digunakan antara lain bibit tebu varietas PS 882, media tanam yaitu pasir, tanah, kompos blotong, ampas tebu dan abu ketel, larutan desinfektan (lysol) dan ZPT (Atonik). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi dengan petak utama : (1) Komposisi media tanam 1 tanah, 1 pasir dan 1 kompos blotong (M0), (2) Komposisi media tanam 1 tanah, 1 pasir dan 1 ampas tebu (M1), (3) Komposisi media tanam 1 tanah, 1 pasir dan 1 abu ketel (M2) dan anak petak yaitu  ukuran bibit : (1) Bibit bagal panjang 20 cm dengan 1 mata tunas (S0), (2) Bibit bagal panjang 10 cm dengan 1 mata tunas (S1), (3) Bibit bagal panjang 5 cm dengan 1 mata tunas (S2), (4) Bibit budchip panjang 2,2 cm (S3). Terdapat interaksi pada komposisi media tanam dengan macam-macam ukuran bibit yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan pembibitan pada awal tanaman tebu. Komposisi media tanam kompos blotong dan bibit bagal panjang 20 cm dengan 1 mata tunas memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan bibit tanaman tebu. Kata kunci : Tebu, Media Tanam, Ukuran Bibit, Pembibitan
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir) Muntashilah, Ummi Hadiyati; Islami, Titiek; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.961 KB) | DOI: 10.21776/215

Abstract

Peningkatan produktivitas tanaman sayuran dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemberian dosis pupuk kandang sapi dan pupuk nitrogen pada pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Ngijo Kepuharjo, Karangploso, Malang, pada bulan Juni 2014-Agustus 2014. Percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Sederhana (RAK). Perlakuan percobaan merupakan kombinasi antara pupuk kandang sapi 0 ; 2,5 ; 5 ton ha-1 dengan pupuk urea 0 ; 50 ; 100 ; 150 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk nitrogen meningkatkan hasil pada panjang tanaman umur 30 dan 42 HST, jumlah daun umur 25 HST, indeks panen. Hasil bobot segar konsumsi lebih tinggi pada perlakuan pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 + urea 150 kg N ha-1. Sedangkan hasil bobot segar konsumsi lebih rendah pada perlakuan pupuk kandang sapi 2,5 ton ha-1 + urea 0 kg N ha-1. Kata kunci : Dosis, Pupuk organik, Pupuk anorganik, Kangkung darat (Ipomoea reptans. Poir)
PENGARUH PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) PADA SISTEM OLAH TANAH Arsetia, Reanida Tri; Islami, Titiek; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/291

Abstract

Suatu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil tanaman kedelai ialah dengan kombinasi pengendalian gulma dan sistem olah tanah. Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari pengaruh pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) dengan pengolahan tanah yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan faktor-ial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu sistem olah tanah terdiri dari: T0  = tanpa olah tanah, T1 = olah tanah minimum, dan faktor kedua yaitu pe-ngendalian gulma terdiri dari:  P0 = tanpa disiang, P1 = disiang 21 hst, P2 = disiang 21 hst dan 42 hst, P3 = aplikasi herbisida 42 hst, P4 = disiang 21 hst + aplikasi herbisida 42 hst. Hasil penelitian menunjukkan pada pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai, perlakuan terbaik pada olah tanah dengan disiang 21 hst dan aplikasi herbisida 42 hst. Pada hasil panen tanaman kedelai, perlakuan olah tanah dengan penyiangan gulma 21 hst dan aplikasi herbisida 42 hst (P4T1) memberikan hasil panen tidak berbeda nyata dengan sistem olah tanah dengan disiang 21 dan 42 hst (P2T1).
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM Pratama Timor, Bella Agusta; Tyasmoro, Setyono Yudo; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.968 KB) | DOI: 10.21776/292

Abstract

Media tanam ialah suatu faktor yang paling penting pada pertumbuhan bibit kakao. Tujuan penelitian untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kakao pada beberapa jenis media tanam. Penelitian dilaksanakan di PTPN XII Bantaran Afdeling Penataran, Blitar, Jawa Timur dengan metode Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 8 perlakuan dengan 4 ulangan yaitu : A0 = 2 kg tanah + 1 kg pupuk kandang sapi + 1 kg pupuk kandang kambing; A1 = 3 tanah + 1 kg kompos kulit buah kakao; A2 = 3 kg tanah + 1 kg kompos seresah daun kakao; A3 = 2 kg tanah + 1 kg pupuk kandang sapi +1 kg kompos kulit buah kakao; A4 = 2 kg tanah + 1 kg pupuk kandang sapi + 1 kg kompos seresah daun kakao; A5 = 2 kg tanah + 1 kg pupuk kandang kambing + 1 kg kompos kulit buah kakao; A6 = 2 kg tanah + 1 kg pupuk kandang kambing + 1 kg kompos seresah daun kakao; A7 = 2 kg tanah + 1 kg kompos kulit buah kakao + 1 kg kompos seresah daun kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kombinasi 2 kg tanah + 1 kg pupuk kandang kambing + 1 kg kompos kulit buah kakao (A5) mampu meningkatkan parameter diameter batang, panjang akar, berat basah, berat kering dan total luas daun.