Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PACARAN MENURUT MUHAMMAD SHODIQ MUSTIKA (Studi Terhadap Catatan di Situs www.pacaranislami.wordpress.com) Ahmad; Arfan
Ulumul Syar'i Vol 8 No 1 (2019): Ulumul Syar'i
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammad Shodiq Mustika melalui blognya www.pacaranislami.wordpress.com, menyatakan bahwa pacaran tidaklah haram. Pacaran termasuk perkara muamalah, sehingga butuh dalil sebagai pengharamannya. Ia membolehkan berduaan (khalwat), melihat dan menyentuh antar lawan jenis yang bukan mahram. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang bersifat kualitatif dan diuraikan secara deskriftif-analitik. Pacaran termasuk perkara muamalah adalah pemahaman yang keliru bila dilihat pada pengertian muamalah itu sendiri. Adapun pendapatnya tentang bolehnya berduaan (khalwat), melihat dan menyentuh lawan jenis yang bukan mahram terkesan memudahkan tanpa meninjau akibat yang akan muncul setelahnya. Meskipun beberapa pendapatnya sejalan dengan syariat, namun pendapat-pendapatnya dalam meng-interpretasikan kaidah dan hadits tersebut cenderung terburu-buru, kurang luas dan mendalam. Pendapatnya juga bertolak belakang dengan konsep maqasidus syari?ah tentang larangan yang bersifat preventif dalam pergaulan antar lawan jenis yang bukan mahram.
Upaya Mengatasi Problema Pembelajaran Matematika Siswa pada Materi Teorema Phythagoras melalui Bimbingan Belajar Kelas VIII di MTs. Nurul Yaqin Kelanjur Ahmad; Etmy , Desventri; Primajati, Gilang
JPMB : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter Vol 2 No 1 (2019): Januari-Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan belajar bagi siswa pada materi teorema pythagoras. langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: Pertama Menemukan rumus teorema pythagoras. Kedua menyatakan teorema pythagoras dalam bentuk rumus dan ketiga tripel pythagoras. Selanjutnya menganalisa permasalahan yang dihadapi siswa dalam memahami materi dan mencari solusinya. Untuk memahami materi teorema Pythagoras yang berkaitan dengan konsep siswa harus mengetahui bahwa garis didepan sudut adalah hipotinusa, memahami perbandingan sudut dan juga harus mengingat rumus-rumus bidang datar yang sudah dipelajari sebelumnya. Untuk menyelesaikan soal teorema Pythagoras yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa harus bisa meperkirakan bentuk gambar dari soal tersebut.Abstarct: This activity aims to provide tutoring for students in the pythagorean theorem material. the steps taken are as follows: First Find the formula for the pythagorean theorem. The two declare the pythagorean theorem in the form of a formula and third triple pythagorean. Furthermore, analyzing the problems faced by students in understanding the material and finding a solution. To understand the material of the Pythagorean theorem which is related to the concept of students must know that the line in front of the corner is hypothetical, understand the ratio of angles and must also remember the formulas of flat fields that have been studied before. To solve the Pythagorean theorem questions related to daily life students must be able to estimate the shape of the image of the problem.
Evaluasi Kinerja Program Indonesia Pintar Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Kecamatan Blimbing Kota Malang Dengan Model CIPPO Ratih Permata Sari; Ahmad
Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STKIP Al Islam Tunas Bangsa dan HEPI Korda Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52647/jep.v2i1.10

Abstract

Penelitian evaluatif ini bertujuan untuk mengevaluasi Tata Kelola Program Indonesia Pintar (PIP) pada Madrasah Ibtidaiyah Swasta Kecamatan Blimbing Kota Malang ini sengaja menggunakan model CIPPO yang mengukur ketercapaian Program dari komponen Context, Input, Process, Product, dan Outcome. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pemahaman pengelola PIP tentang regulasi sangat baik. (2) Tidak adanya peraturan daerah terkait yang menunjang PIP disatuan madrasah ibtidaiyah.(3) Kuota PIP yang terbatas sehingga belum memenuhi kebutuhan sasaran penerima PIP secara menyeluruh. (4) PIP tepat sasaran dengan penghasilan penerima rata-rata 500.000 per bulan. (5) Proses pendataan telah dilakukan secara berjenjang namun tidak transparan. (6) Sinergitas dan koordinasi pendataan antara unsur sekolah, aparat desa, dan Kemenag Kota Malang belum optimal. (7) Tidak ada peningkatan jumlah penerima PIP setiap tahun. (8) Adanya peningkatan jumlah keluhan masyarakat terkait mekanisme pendataan dan pencairan dana penerima PIP. (9) Belum adanya peningkatan jumlah penerima PIP memiliki KIP.(10) Adanya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam pendistribusian KIP. (11) Tidak adanya peningkatan pelaporan hasil pendataan secara berkala dan tepat waktu setiap tahun. (12) Pengelola PIP di tingkat Kemenag Kota Malang tidak memiliki basis data PIP yang secara terbuka dapat diakses oleh masyarakat. (13) Sosialisasi belum berjalan dengan baik. (14) Koordinasi antara Kemenag Kota Malang, pihak sekolah, dan lembaga yang mencairkan dana PIP berjalan dengan baik. (15) Pencairan dana PIP tidak tepat waktu, (16) Belum adanya peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi PIP dengan melibatkan lembaga independent.(17) PIP tidak berdampak terhadap prestasi belajar siswa. (18). PIP tidak berdampak positif terhadap kompetensi akademik dan non akademik siswa. (19) Adanya peningkatan kepuasan pengelola terhadap pelaksanaan PIP. (20) Tidak semua pemilik KIP menerima bantuan dana PIP untuk menunjang operasional pendidikan. (21) Tidak adanya peningkatan jumlah penerima dana PIP setiap tahun baik dalam satu jenjang pendidikan maupun lintas jenjang pendidikan. (22) Meningkatnya angka partisipasi sekolah anak usia 6-12 tahun di Kota Malang. Kata kunci: Program indonesia pintar, PIP, CIPPO
BISKUIT BERBAHAN TEPUNG UBI JALAR KUNING (Ipomea Batatas) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG HIJAU DAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH DASAR YANG ANEMIA Rasmaniar; Ahmad; Sukina Balaka
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 22 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Anemia Gizi Besi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi pada anak usia 5-12 tahun sebesar 29% di Indonesia (Riskesdas, 2013). Salah satu upaya penanggulangan anemia defisiensi besi adalah denganpemberian makanan tambahan pada anak sekolah dasar.Makanan Tambahan berupa biskuit yang berbahan baku pangan lokal yang kaya zat gizi makro (Protein )dan mikro (Fe) untuk mencegah anemia gizi besi pada anak Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan (biskuit ) berbahan tepung ubi jalar kuning (Ipomea batatas) dengan penambahan tepung kacang hijau danrumput laut(Eucheuma cottonii) terhadap status anemia anak sekolah dasar. Metode : Metode penelitian ini adalah pra eksperimen dengan desain one group pretest posttest design. Produk biscuit yang terpilih diberikan kepada anak sekolah dasar yang mengalami anemia sebanyak 100 siswa.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan November tahun 2016 . Skrining Anemia di tiga Sekolah Dasar ((SDN 01 Mandonga, SDN 18 Mandonga, SDN 19 Mandonga) di wilayah Kecamatan Puuwatu Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara sejumlah 216 orang . Diperoleh sampel sebesar 100 siswa yang menderita anemia (kadar Hb <11.5 mg/dl), selanjutnya dilakukan intervensi pemberian makanan tambahan berupa biskuit yang berbahan tepung ubi jalar kuning penambahan tepung kacang hijau dan rumput laut. Hasil : Asupan sebelum pengamatan yakni energi sebesar 1302,14 Kkal, asupan protein sebesar 35,21 gram dan asupan Fe sebesar 3,32 mg. Asupan sesudah pengamatan yaitu energi sebesar 1423,46 Kkal, protein sebesar 38,03 gram dan asupan Fe sebesar 4,09 mg. Hasil analisis uji wilcoxon, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang siginifikan antara asupan energi sebelum dan sesudah intervensi ( p= 0,000), terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan protein sebelum dan sesudah intervensi ( p= 0,001), serta terdapat perebedaan yang signifikan antara asupan Fe sebelum dan sesudah intervensi (p= 0,000). Kadar Hb sebelum intervensi sebesar 11,1mg/dl, setelah intervensi sebesar 11,4mg/dl. Hasil analisis korelasi dan regresi setiap variabel dengan kadar Hb menunjukkan bahwa variabel asupan energi, protein, Fe, tidak ada hubungan bermakna positif terhadap peningkatan kadar Hb siswa SD ,sedangkan hasil analisis regresi linear, hanya asupan Fe yang memiliki pengaruh lebih tinggi terhadap kadar Hb yaitu 1% (r2 = 0,10). Kesimpulan :Ada pengaruh pemberian biscuit tepung ubi jalar kuning (Ipomea batatas) penambahan tepung kacang hijau dan rumput laut (Eucheuma cottonii) terhadap peningkatan kadar Hb anak Sekolah Dasar
Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Membuat Soal HOTS melalui Workshop Ahmad
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan Vol 5 No 4 (2019)
Publisher : Rumah Jurnal Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil supervisi kemampuan guru dalam membuat soal HOTS yang dilakukan kepala sekolah terhadap 6 (enam) orang guru di SDN Sei Missim, diperoleh data, hanya ada satu orang guru yang memiliki kemampuan membuat soal Higher Order Thinking Skills/HOTS, sedangkan lima orang guru hanya mampu membuat soal untuk mengukur ingatan saja dimana cenderung mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills/LOTS). Selama ini idak ada pertemuan khusus di sekolah yang mendiskusikan tentang cara membuat soal HOTS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam membuat soal HOTS melalui workshop yang dilakukan kepala sekolah sebagai peneliti. Workshop adalah suatu pertemuan ilmiah dalam bidang pendidikan untuk meng­hasilkan karya nyata. Melalui kegiatan ini diharapkan secara langsung menghasilkan dokumen-dokumen soal HOTS sesuai tugas masing masing. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan di SDN Sei Missim Kecamatan Bintang Ara dengan dua siklus tindakan dengan 2 kali pertemuan di setiap siklusnya dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah 6 orang guru di SDN Sei Missim Kecamatan Bintang Ara. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas guru selama pelaksanaan workshop. Pada siklus 1 pertemuan 1 rata-rata aktivitas guru 48%, meningkat pada pertemuan 2 menjadi 61%. Pada siklus I1 pertemuan 1 meningkat menjadi 70% dan meningkat lagi pada pertemuan 2 menjadi 82%. Kemampuan guru dalam membuat soal HOTS setelah dilaksanakan workshop juga meningkat dimana pada siklus 1 pertemuan 1 rata-rata kemampuan guru 52%, meningkat pada pertemuan 2 menjadi 63%. Pada siklus I1 pertemuan 1 rata-rata kemampuan guru 72%, meningkat pada pertemuan 2 menjadi 81%. Dengan demikian pelaksanaan workshop dapat meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal HOTS.
Pelatihan Asistensi Elemen Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun Imam Mudofir; Moh. Farid Maftuh; Yulius; Titik Rahayu; Prasetyo; Ahmad
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk memberikan asistensi elemen organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun dan untuk memberikan solusi permasalahan yang ada pada organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi yaitu 1) antara ketua dan anggota, anggota dan anggota di organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun masih kurang kooperatif, 2) pasifnya organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) yang ditunjukkan kurang efektif dalam berkomunikasi, 3) kurangnya apresiasi dari organisasi sehingga motivasi dalam berorganisasi masih kurang, 4) masih kurangnya kebijaksanaan dan ketegasan pemimpin dalam memutuskan suatu masalah, dan 5) visi misi organisasi yang kurang fokus. Solusi yang diberikan adalah dengan adanya asistensi elemen organisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun sehingga dapat menyelesaikan yang dihadapi dengan dibuktikan adanya hasil pre-test dan post-test yang mana peserta hanya mampu menjawab dengan nilai 70 sebanyak 8 0rang (30%), dan nilai 60 sebanyak 10 orang (40%) , dan nilai > 60 sebanyak 7 orang (30%). Hal ini berarti bahwa sebelum pelatihan asistensi elemen organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun masih kurang memahami. Setelah pelatihan dan pendampingan dilakukan hasilnya sebanyak 3 0rang (10%) mendapatkan nilai 90, mendapat nilai 80 sebanyak 8 orang (30%), nilai 70 sebanyak 12 orang (50%) dan yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 orang (10%).
PERAN EKONOMI SOSIAL KELUARGA DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT STUDI ANAK DUSUN PATEGALAN-TAMBAK- BAWEAN-GRESIK TAHUN 2016 Ahmad
Al-Ashr : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 1 No 1 (2016): Maret
Publisher : PGMI-FAI- UI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.208 KB)

Abstract

Peneliti menemukan informasi berasal dari anggapan masyarakat bahwa pada umumnya masyarakat kelas ekonomi socialberada pada kelas menengah dan kelas bawah dan hidup di pegunungan bahwa mereka tidak memikirkan pendidikan anak, tidak membayangkan anak tuntas pendidikannya. Itu disebabkan pertama karena ruang gerak mereka sempit jadi memandang hidup dunia anak hanya dipahami dunia anak itu sekitar mereka hidup, tidak mereka pikirkan bahwa dunia luas berinteraksi dengan orang luar penuh kompetisi bebas menitikberatkan pada kompetensi (skill). Kedua adanya semangat yang lemah dari orang tua, tidak menyadari suatu saat anaknya akan sukses dan berprestasi. Semangat lemah orang tua itu sudah mengakar kuat menjadi racun asumsi anak untuk maju berpengalaman luas, sebagaimana hasil rekam interview ditemukan bahwa aku anak orang gunung, tidak punya uang, kerja orang tua ke sawah dan ngarit beri makan sapi, tinggal di desa, pendidikan tidak mendatangkan uang, saya tidak butuh pendidikan tinggi, yang penting pendidikan SD lulus sekedar bisa baca tulis. Ungkapan kata-kata itu, akibat lemah ekonomi social orang tua, sehingga mengekang anak supaya dapat membantu pekerjaan orang tuanya “ngarit, kesawah1, anak-anak mereka tidak berani menyampaikan keinginan belajar dan melanjutkan studinya, kadang sebagian kecil ada orang tua yang keras,”ketika si anak itu diperintah orang tua “ngarit, kesawah” tidak mau, maka orang tua itu marah dan memukul anaknya.
ISU DAN ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MASA REFORMASI Ahmad
Al-Ashr : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 3 No 2 (2018): September
Publisher : PGMI-FAI- UI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.489 KB)

Abstract

Kebijakan pendidikan merupakan kebijakan pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan bangsa dibidang pendidikan, karena salah satu tujuan pembangunan bangsa adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdasakan kehidupan bangsatersebut hendaknya terus menerus untuk dibangun sehingga akhirnya akan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Kesejahteraan ini dapat terwujud manakala manusia yang menjadi warga negara mempunyai tingkat kecerdasan yang memadai, untuk dapat menguasai dan mempraktekkan ilmu danpengetahuan yang dimiliki. Agar ilmu yang dimiliki dapat bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang lain. Dengan kemampuan keilmuan itulah diharapkan manusia mampu menghadapi, menyelesaikan persoalan kehidupan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah, rasional dan bertanggung-jawab. Hanya saja tingkat kecerdasan tersebut juga harus memperhatikan nilai-nilai moral, baik nilai moral keagamaan maupun nilai moral yang telah diyakini kebenarannya oleh masyarakat.
METODE TAWASSUL CARA MUDAH MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN Ahmad
Al-Ashr : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 4 No 1 (2019): Maret
Publisher : PGMI-FAI- UI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.833 KB)

Abstract

Tradisi pembelajaran tawassul sangat urgen terhadapkeberhasilan pesantren dalam mendidik para santri. Para santri dan paraalumni pesantren didik di pesantren salah satunya adalah dengan metodetawassul. Karena itu, metode pembelajaran tawassul berhasil membangunikatan imosional dan ikatan batin santri dengan guru (kyai) danmemperkuat hubungan santri dengan pesantren (institusi). Semakin baikpenerapan tradisi pembelajaran tawassul, maka akan semakin baikhasilnya (ikatan batin santri dengan guru) dan semakin baik pulakeberhasilan santri untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatanpenelitian ini yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenispenelitian ini adalah deskriptif dengan menata tatapikir, analisis terhadaptemuan data-data penelitian yang berasal dari data emic dan data eticpenelitian. Tradisi (metode) pembelajaran tawassul mampu membangunhubungan ruhiyyah para pelajar dengan guru dan institusi.
REWARD DAN PUNISHMANT: Meningkatkan Kinerja Organisasi Pendidikan Ahmad
Al-Ashr : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 4 No 2 (2019): September
Publisher : PGMI-FAI- UI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.198 KB)

Abstract

Reward dan Punishmant dapat membentuk karakter siswa yangbaik, namun ketika salah atau kurang tepat melaksanakan Reward danPunishmant maka akan berakibat pada ketidak harmonisan diantara parasiswa maupun para pegawainya. Karena bersifat sensitif. Fokus artikel iniapakah penerapan reward dan punishmant dapat membentuk karaktersiswa yang lebih baik? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif. Jenis field reseach. Metode pengumpulan data digunakanobservasi, interview, dan dokumenter. Hasil penelitian ini bahwapenerapan reward dan punishmant sangat baik dan dapat membantupembentukan karakter siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab sertasiswa lebih termotivasi untuk lebih giat belajar, begitu juga dengandampak punishmant, dapat menjadikan siswa lebih bertanggung jawabdan menyadarinya atas apa yang sudah diperbuat, disiplin dalammelakukan kegiatan