Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK BOLA (Eksperimen Pada Siswa Kelas Xi SMKN 2 Tasikmalaya Yang Aktif Dalam Ekstrkulikuler Sepak Bola) Budi Indrawan; Deni Setiawan; Defri Mulyana
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v3i1.188

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Motivasi dan Hasil belajar Keterampilan Bermain. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental : Pre-test and Post-test design, dengan menggunakan uji independent sample t-test dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan dan pengaruh pendekatan taktis dan pendekatan tradisional. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola sebanyak 30  orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat pengaruh yang signifikan  dari Model Problem Based Learning terhadap Motivasi belajar  dengan  nilai probabilitas (sig.) 0,001 0,05. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari Model Problem Based Learning terhadap Keterampilan bermain sepakbola dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,002 0,05.Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Motivasi belajar dan Hasil Belajar Keterampilan Bermain Sepakbola
Hellison Model Hybridation with Project Based Learning (Pjbl) on Responsibility in Online Learning Defri Mulyana; Deni Setiawan; Randy Fadillah Gustaman
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 5, No 1 (2022): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.721 KB) | DOI: 10.31851/hon.v5i1.6840

Abstract

The importance of fostering responsible attitudes during online learning so that students' responsible attitudes can be formed through the habit of carrying out responsible behavior. Through practice-based course learning, it is hoped that students' attitudes of responsibility will be better. Because in practice-based courses not only aspects of skills are developed, but the formation of other aspects is developed in it through movement activities. The need for a learning model with an online concept that matches the characteristics of the student's attitude of responsibility so that the problems encountered can be handled appropriately.The researcher tried to unite the Hellison learning model and the Project Based Learning (PBL) model, considering that the researcher chose the helison model, which is one of the social reconstruction models that is suitable for problems regarding the attitude of responsibility, from the results of data analysis in this study, the probability value (sig. ) for responsibility is 0.000 < 0.05. Thus, H0 is rejected, meaning that the Hybridization of the Hellison and PjBL models between the before and after tests has a significant effect on responsibility in the experimental group. Thus the Hellison model and the PjBL learning model are applied to foster students to understand the attitude of responsibility when participating in learning and practice a sense of personal responsibility (self-responsibility) which is packaged in a practice-based online learning.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATAKULIAH KURIKULUM PEMBELAJARAN PENJAS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MAHASISWA KELAS A JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI Cucu Hidayat; Iis Marwan; Defri Mulyana
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2018): Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/altius.v7i2.8093

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  peningkatan aktivitas dan hasil belajar matakuliah kurikulum pembelajaran penjas menggunakan model discovery learning pada mahasiswa kelas a jurusan pendidikan jasmani fkip angkatan 2016 tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah classroom action reseach (PTK) terdiri dari tahapan siklus I dan Siklus II sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas a jurusan pendidikan jasmani fkip angkatan 2016 tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 33  orang. Rata-rata kelas nilai pada siklus I dengan rata-rata kelas nilai tes mahasiswa yaitu 70,4 dengan taraf keberhasilan kurang yaitu 24 %. Hasil ini masih belum memenuhi tujuan peneliti dan masih banyak kekurangan yang terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut langkah perbaikan yaitu melakukan tindakan siklus II. Hasil tes pada siklus II mengalami peningkatan dalam pengerjaaan soal yang diberikan dengan hasil rata-rata kelas nilai yang diperoleh adalah 82,18. Pada siklus II ini terdapat peningkatan dalam mengerjakan lembar kerja Mahasiswa dengan taraf keberhasilan belajar sangat baik yaitu 91 % dibandingkan dengan siklus sebelumnya yaitu 24%, dan di siklus II ini apa yang diinginkan sudah tercapai dengan meningkatnya hasil belajar kurikulum pembelajaran penjas mahasiswa dari siklus I ke siklus II dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning.Kata Kunci: Model Discovery Learning, Aktifitas belajar dan Hasil Belajar Matakuliah     Kurikulum dan Pembelajaran Penjas
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SISWA Defri Mulyana
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2017): Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/altius.v6i2.8092

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Motivasi dan Hasil belajar Keterampilan Bermain. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental : Pre-test and Post-test design, dengan menggunakan uji independent sample t-test dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan dan pengaruh pendekatan taktis dan pendekatan tradisional. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola sebanyak 30  orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat pengaruh yang signifikan  dari Model Problem Based Learning terhadap Motivasi belajar  dengan  nilai probabilitas (sig.) 0,001 < 0,05. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari Model Problem Based Learning terhadap Keterampilan bermain sepakbola dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,002 < 0,05. Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Motivasi belajar dan Hasil Belajar Keterampilan Bermain Sepakbola
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN TENDANGAN BUSUR DALAM MATAKULIAH PENCAKSILAT Deni Setiawan; Defri Mulyana
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2018): Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/altius.v7i2.8097

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  peningkatan motivasi dan hasil belajar matakuliah pencaksilat menggunakan pendekatan scientificpada mahasiswa kelas a jurusan pendidikan jasmani fkip angkatan 2016 tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah classroom action reseach(PTK): terdiri dari tahapan siklus I dan Siklus II Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas a jurusan pendidikan jasmani fkip angkatan 2016 tahun ajaran 2017/2018sebanyak 36 orang. Setelah melakukan ke 4 aspek penelitian terdapat hasil pembelajaran yang dilakukanpada siklus Ididapatkannya skor rata-rata 60,01 dengan demikian dari jumlah 36 orang mahasiswa yang mengikuti pembelajaran, ternyata hanya ada 17 orang mahasiswa yang mencapai hasil belajar tendangan busur pencaksilat dengan baik sesuai dengan standart KKM 75% pada penilaian pembelajaran pencaksilat dan 19 orang mahasiswa yang belum mencapai hasil belajar tendangan busurpencaksilat, maka kriteria ketuntasan pada siklus I yaitu 47% dari jumlah perolehan 17 mahasiswa yang berhasil dan 19 mahasiswa yang belum berhasil. Pada pembelajaran siklus II masih sama dengan pembelajaran siklus I, hanya saja yang membedakan disini ialah pengulangan dan peningkatan pembelajarannya, pada siklus II diperoleh rata-rata 75,92dengan kriteria ketuntasan belajar 92% yaitu “baik” sudah melebihi nilai rata-rata 75% sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kata Kunci: Pendekatan Scientific, Motivasi dan Hasil Belajar, Tendangan Busur, Pencaksilat
DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP KEBUGARAN DAN PERKEMBANAGAN SOSIAL SISWA Cucu Hidayat; Defri Mulyana; Juhrodin Juhrodin
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2017): Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/altius.v6i2.8091

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai dampak Model Pembelajaran Cooperative Tipe Team Game Tournament (TGT)  dan Model Pembelajaran Konvensional dalam pembelajaran pendidikan jasmani  terhadap kebugaran jasmani dan perkembangan sosial  Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sampel penelitian siswa kelas VI SDN Sindanglaya 2 dan SDN Sindanglaya 1  Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis berjumlah 60 orang, 30 orang untuk Model Pembelajaran Cooperative Tipe Team Game Tournament (TGT)   dan 30 orang untuk kelompok kontrol yang diambil dengan menggunakan Simple Random Sampling. Instrument yang digunakan adalah tes kebugaran jasmani  dan tes perkembangan sosial melalui pemberian angket. Analisis data dalam penelitian dengan alat uji yang digunakan: uji normalitas , uji homogenitas. Uji signifikansi dan Uji t . Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat pengaruh yang signifikan  dari Model Pembelajaran Cooperative Tipe Team Game Tournament (TGT)  terhadap kebugaran jasmani  dengan   t hitung berada di luar batas interval ttabel, yakni t hitung > t 0.95 (58) = 7,87 > 2,000. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan dari Model Pembelajaran Cooperative Tipe Team Game Tournament (TGT) terhadap perkembangan sosial dengan tot = 3,6337  saran bagi guru pendidikan jasmani dalam  pemilihan materi untuk proses pembelajaran disesuaikan dengan prinsip DAP(Development approach practice) dan intructionally appropriate karena akan memberikan manfaat yang sangat baik khususnya dalam pola berpikir anak yaitu meningkatnya kesenangan, partisipasi, dan motivasi sehingga berdampak pada peningkatan jumlah waktu aktif berlatih atau intensitas belajar apakah di sekolah maupun di luar sekolah sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai apakah secara jasmani, rohani, dan sosialKata Kunci: Model Pembelajaran Cooperative Tipe Team Game Tournament (TGT), Kebugaran Jasmani dan Perkembangan Sosial
Pengaruh Latihan Long Passing Menggunakan Alat Bantu Target Terhadap Ketepatan Long Passing dalam Permainan Sepak Bola Haikal Millah; Defri Mulyana; Ahmar Zimarna
Journal of SPORT (Sport, Physical Education, Organization, Recreation, and Training) Vol 6, No 1 (2022): Journal of S.P.O.R.T
Publisher : Pendidikan Jasmani Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/sport.v6i1.4941

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan long passing menggunakan alat bantu target terhadap ketepatan long passing pada permainan sepak bola. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan desain one-group pre-test post-test. Sebanyak 20 orang pemain sepak bola SSB DK Private U-17 Kota Tasikmalaya dijadikan sampel, diberikan treatment sebanyak 14 pertemuan selama 4 minggu dengan 3 kali pertemuan tiap minggunya. Berdasarkan hasil analisis data diketahui thitung = 5,18 dan ttabel = 0,05 (dk = n-1) = 1,73 sehingga thitung = 5,18 lebih besar dari ttabel = 1,73 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh latihan long passing menggunakan alat bantu target terhadap ketepatan long passing dalam permainan sepak bola
Contribution of Kinesthetic Intelligence and Motor Ability to Futsal Playing Skills M AGIL ANWAR IBRAHIM; DEFRI MULYANA; AANG ROHYANA
Journal of Physical Education For Secondary Schools Vol 2, No 1 (2022): Improving Quality of Life Through of Physical education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpess.v2i1.45737

Abstract

Introduction: Kinesthetic intelligence is the ability to move the body obtained by stimulation so that it can create practical and efficient movements in processing an object or creating, changing a form of exercise; experts reinforce this. Purpose: This study aims to find information about the contribution of Kinesthetic Intelligence and Futsal Playing Skills in the Futsal Student Activity Unit. The author is interested in researching this because, in the futsal game, these two things are closely related. Methods: This type of research is descriptive quantitative. The population of this research is the Student Activity Unit for Men's Futsal Players at the University of Siliwangi, totaling 60 Sampling Techniques using Purposive Sampling. Measurement of Kinesthetic Intelligence Using Questionnaires, Measurement of Motor Ability Using Barrow Motor Ability, and Measurement of Futsal Playing Skills Using Games Performance Assessment Indicator. Based on data processing using statistical tests, it turns out that empirically there is a contribution between Kinesthetic Intelligence and Motor Ability together with the results of futsal playing skills of the Student Activity Unit (Unit Kegiatan Mahasiswa/UKM) Male Futsal Players at Universitas siliwangi. Results: The hypothesis results are accepted and included in the High category; the contribution of kinesthetic intelligence skills to playing futsal is 2.89%, the gift of the motor ability to playing skills to futsal is 77.44%, and the contribution of kinesthetic intelligence and motor ability together is 77%. Conclusions: In this case, the contribution of motor ability provides a higher carrying capacity than kinesthetic intelligence. The results of the research that the authors get, therefore the authors suggest that every futsal coach trains together programmed, systematically, and regularly to improve kinesthetic intelligence and motor abilities to be more effective and efficient.
The Relationship Between Interest and Emotional Intelligence to Learning Outcomes in Fitness Activities in Physical Education FIDIANI AISYAH; DEFRI MULYANA; AANG ROHYANA; DICKY TRI JUNIAR
Journal of Physical Education For Secondary Schools Vol 1, No 2 (2021): Improving Quality of Life Through of Physical education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.377 KB) | DOI: 10.17509/jpess.v1i2.39942

Abstract

Introduction: Intellectual intelligence (IQ) is needed in achieving learning achievement, but in some research studies, IQ is not the main factor in attaining learning achievement. Instead, there are other factors, namely emotional intelligence (EQ). Purpose: This study aims to find out information about the relationship between interest and emotional intelligence on learning outcomes. Methods: This research is descriptive quantitative with survey method. The population of this research is SMA KHZ Musthafa Sukamanah by taking a sample of class X using a proportional random sampling technique. From the secondary data that has been obtained in the form of the results of the assessment of fitness activity material by the teacher in which there is an assessment of cognitive, affective, and psychomotor then the author makes a questionnaire to be filled in by students. Results: Based on the interpretation table of the correlation value above, it can be seen that interest has a significant relationship with learning outcomes where the correlation value is 0.69 and is included in the moderate or sufficient category.  Conclusions: Based on data processing using statistical tests, it turns out that empirically there is a relationship between interest and emotional intelligence on student learning outcomes.
PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN UPHILL DENGAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI Defri Mulyana; Iman Rubiana
Journal of SPORT (Sport, Physical Education, Organization, Recreation, and Training) Vol 5, No 1 (2021): Journal of S.P.O.R.T
Publisher : Pendidikan Jasmani Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/sport.v5i1.2899

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perbandingan pengaruh latihan uphill dengan interval training terhadap peningkatan kecepatan lari pada siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 10 Tasikmalaya dan informasi tentang bentuk latihan yang paling efektif di antara keduanya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan teknik tes. Populasi penelitian yang digunakan adalah siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola SMA Negeri 10 Tasikmalaya sebanyak 32 orang yang dijadikan sampel sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, t hitung 2,05 sama dengan t tabel 2,05 dan berada di dalam daerah penerimaan hipotesis, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja diterima. Dengan demikian, terdapat pengaruh yang berarti antara kelompok A dan kelompok B dalam meningkatkan kecepatan lari. Dengan demikian, bahwa latihan uphill lebih berpengaruh yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan lari siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Dari hasil penelitian ini disarankan agar para Pembina dan pelatih olahraga hendaknya selalu mencoba bentuk-bentuk latihan yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai agar hasil latihannya memuaskan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menyusun dan melaksanakan program latihan yang bertujuan meningkatkan kecepatan lari. Kata Kunci : Latihan Uphil, Interval Training, Kecepatan Lari AbstractThe purpose of this study was to obtain information about the comparison of the effect of uphill training with interval training on increasing running speed in students participating in extracurricular football at SMA Negeri 10 Tasikmalaya and information about the most effective form of training between the two. The research method used is an experimental method with test techniques. The research population used was 32 students who participated in the extracurricular football at SMA Negeri 10 Tasikmalaya, who were sampled as many as 30 people. Based on the results of data processing with statistical tests, t count 2.05 is the same as t table 2.05 and is in the area of acceptance of the hypothesis, so the null hypothesis (Ho) is rejected and the working hypothesis is accepted. Thus, there is a significant effect between group A and group B in increasing running speed. Thus, that uphill training has a significant effect on improving the running skills of the students participating in the extracurricular football at SMA Negeri 10 Tasikmalaya. From the results of this study it is suggested that the coaches and sports coaches should always try the right forms of training in accordance with the objectives to be achieved so that the training results are satisfactory. The results of this study can be used as a reference in preparing and implementing an exercise program aimed at increasing running speed.Keywords:  Uphil Training, Interval Training, Running Speed