Setianingsih, Rini
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Profil Komunikasi Matematika Tulis Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kepribadian Extrovert dan Introvert Dwi Permatasari; Rini Setianingsih
JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika) Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jrpm.2021.6.1.1-12

Abstract

Communication is important in mathematics learning. This study aims to describe the written mathematics communication profile of junior high school students in solving mathematics problems reviewed from extrovert-introvert personality. The subjects of this study consist of one introvert student and one extrovert student, while the instruments used were the Myers Briggs Type Indicators personality questionnaire, math ability tests, and written mathematics communication tests. The results of this study revealed that introvert student fulfilled the accuracy and completeness aspect at the stage of understanding the problems, devising a plan, and carrying out the plan. Meanwhile, the extrovert students fulfill the accuracy aspect only at the stage of understanding the problem. Besides that, extrovert students fulfill the completeness aspect at the stage of carrying out the plan and looking back. Introvert and extrovert students do not fulfill the fluency aspect. So that introvert students' written mathematics communication is better than extrovert students.
Students’ Mathematical Literacy in Solving PISA Problem Using Indonesian Cultural Context Ratri Murdy Andari; Rini Setianingsih
JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika) Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jrpm.2021.6.1.52-67

Abstract

This study aims to examine students’ mathematical literacy in solving PISA problems using the Indonesian cultural context. This is a descriptive study with a qualitative approach. As the subject of this study are three 9th grade students with high, average, and low mathematical abilities. In collecting the data, the researchers used three instruments, namely, mathematical ability test, mathematical literacy test, and interview guidelines. The results reveal that student with high mathematical ability meets all indicators in the process of formulating, employing, and interpreting. Otherwise, students with average or low mathematical abilities only meet some indicators in the process of mathematical literacy. Therefore, it is suggested for the teacher to provide practice especially for students having average or low mathematical abilities with literacy problems using contexts that exist in students’ life, such as the Indonesian cultural context
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DILENGKAPI KONTEN DIGITAL Shofan Fiangga; Ahmad Wachidul Kohar; Evangelista Lus Windyana Palupi; Rooselyna Ekawati; Rini Setianingsih
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.166 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i1.4523

Abstract

Calon guru matematika masa depan perlu memiliki kemampuan dalam mendisain pembelajaran matematika yang mendukung siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi matematis. Dari berbagai pendekatan pembelajaran yang ada, Realistic Mathematics Education (RME) merupakan salah satu pendekatan yang bisa mendukung kemampuan literasi matematis siswa. Artikel ini bertujuan membahas pengembangan buku yang menjadi rujukan guru/calon guru dalam melaksanakan pembelajaran RME yang inovatif. Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan Plomp dengan langkah-langkah pengembangan buku ajar oleh Muslich. Buku Ajar yang dihasilkan menambahkan contoh-contoh praktik implementasi Matematika Realistik yang lebih variatif dan memberikan ilustrasi untuk tingkat SD, SMP dan SMA. Proses pengembangan buku ajar ini sudah melalui proses pengembangan buku ajar mata kuliah mulai dari analisis kebutuhan buku ajar yang berasal dari kesalahan-kesalahan mahasiswa dalam mengembangkan pembelajaran RME dan analisis buku referensi RME yang ada di Indonesia. Dari tahapan analisis kebutuhan, disusun peta bahan ajar dan rencana konten digital, Pada tahapan selanjutnya, buku ajar disusun dengan dilengkapi konten digital. Untuk kelayakan buku ajar dilakukan uji kevalidan dan uji keterbacaan, Validitas buku ajar mata kuliah Matematika Kontekstual bermuatan konten digital untuk mahasiswa pada mata kuliah Matematika Kontekstual ini pada aspek isi, format, Bahasa dan ilustrasi memenuhi kriteria baik. Sedangkan untuk hasil keterbacaan mencapai level baik kecuali pada beberapa pilihan kata masih belum baku.Future mathematics teacher candidates need to have the ability to design mathematics lessons that supports the students’ mathematical literacy skills. Realistic Mathematics Education (RME) as one of an approach in mathematics teaching has already proven to be able to help the development of mathematical literacy skills. This article aims to discuss the development of books that become a reference for teachers/prospective teachers in developing innovative RME learning. The development model in this study uses Plomp with the steps of developing a textbook by Muslich. The resulting textbook adds more varied examples of realistic mathematics implementation practices and provides illustrations for elementary, middle and high school levels. The process of developing this textbook has gone through the process of developing course textbooks starting from analyzing the needs of textbooks originating from student mistakes in developing RME learning and analyzing RME reference books in Indonesia. From the needs analysis stage, a map of teaching materials and plans for digital content are drawn up. At the next stage, textbooks are prepared with digital content. For the feasibility of the textbook, a validity test and readability test were carried out. The validity of the Contextual Mathematics course textbook containing digital content for students in this Contextual Mathematics course in the aspects of content, format, language and illustrations met the good criteria. Meanwhile, the readability results reached a good level, except for some word choices that were not standardized.
Profil Komunikasi Matematika Tertulis Siswa dalam Pemecahan Masalah Open Ended Berdasarkan Kemampuan Matematika Enita Enita; Rini Setianingsih
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2021): EDISI JULI 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpm.v12i2.16147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi matematika tertulis siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan masalah open ended. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan matematika dan tes pemecahan masalah open ended. Subjek dalam penelitian ini terdiri atas tiga siswa kelas IX SMP, satu siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi, satu siswa dengan kemampuan awal matematika sedang, dan satu siswa dengan kemampuan awal matematika rendah. Teknik analisis yang digunakan yaitu Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi, akurat dan lengkap dalam menulis aturan dan langkah-langkah perhitungan, dan lancar dalam menulis aturan, langkah-langkah perhitungan, kesimpulan dan alternatif penyelesaian. Sedangkan siswa berkemampuan matematika sedang, akurat dan lengkap dalam menulis aturan, dan lancar dalammenulis aturan, langkah-langkah perhitungan, kesimpulan dan alternatif penyelesaian. Selain itu, siswa berkemampuan matematika rendah, akurat dan lengkap dalam menulis aturan, dan lancar dalam menulis aturan dan langkah-langkah perhitungan.
Eksplorasi Etnomatematika Arsitektur Kuno Di Kediri Aldi Dwi Karunia; Rini Setianingsih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v5n2.p71-83

Abstract

Salah satu warisan budaya kerajaan di Indonesia adalah bangunan atau arsitektur kuno. Salah satu daerah yang terkenal dengan kerajaan yaitu Kediri. Budaya di Kediri meliputi candi, situs dan lainnya. Untuk meneliti budaya dilakukan pendekatan etnografi untuk mendapatkan pengetahuan baru, termasuk matematika. Penelitian budaya dan matematika menggunakan etnomatematika. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan konsep matematika yang terdapat di arsitektur kuno Kediri yaitu Candi Surowono, Candi Tegowangi, Situs Semen, Situs Tondowongso, dan Situs Tunglur. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan dibantu dengan kajian literatur yang telah ada. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika yang berada di arsitektur kuno di Kediri, seperti titik, garis lurus, garis lengkung, sejajar, simetri, sudut, bangun datar seperti persegipanjang, persegi, lingkaran, segitiga, jajargenjang, bangun ruang seperti kubus, balok, prisma, pola bilangan berulang, kesebangunan, dan refleksi (pencerminan).Kata kunci: budaya, arsitektur kuno, etnomatematika. One of the Kingdom's cultural heritages in Indonesia is ancient buildings or architecture. One area that is famous for its kingdom is Kediri. Culture in Kediri includes temples, ancient sites and many more. To examine culture, an ethnographic approach is used to gain new knowledge, including mathematics. Cultural and mathematical research can be determined by using ethnomatematics. The goals of this study are to find and describe mathematical concepts found in the ancient architecture of Kediri, i.e. Surowono Temple, Tegowangi Temple, Semen Site, Tondowongso Site, and Tunglur Site. This research included in qualitative research. Data collection is done by observation, documentation and assisted with a review of existing literature. Data analysis techniques that used in this study are domain analysis, taxonomic analysis, component analysis, and cultural theme analysis. The results showed that there are mathematical concepts in ancient architecture in Kediri, such as points, straight lines, curved lines, parallel, symmetry, angles, plane figure such as rectangles, squares, circles, triangles, paralellograms, solid figure such as cubes, cuboids, prism, repeated of patterned numbers, similarities, reflection.Keywords: culture, ancient architecture, ethnomathemathic.
Pengembangan Komik Matematika Berbasis Kontekstual Untuk Materi Lingkaran Elfrida Rifatul Chusniah; Rini Setianingsih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 2 (2019): Vol. 3, No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n2.p55-64

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan komik matematika berbasis kontekstual untuk materi lingkaran yang berkualitas baik berdasarkan tiga kriteria, yaitu valid, praktis, dan efektif. Rancangan penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Prosedur-prosedur pengembangan yang digunakan meliputi empat langkah: (1) melakukan perencanaan produk yang akandikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi dan revisi produk, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi. Uji coba komik dilakukan secara terbatas oleh 10 siswa kelas VIII SMP. Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah angket, sedangkan instrumen penelitian yangdigunakan meliputi lembar validasi, angket penggunaan media, dan angket respon siswa. Data penelitian dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komik matematika dinyatakan valid dengan skor kevalidan 4 oleh ahli media dan 3,9 oleh ahli materi dari skor maksimum 5 sehingga dikategorikan valid, komik matematika dinyatakan praktis dengan hasil analisis persentase kepraktisan 76,28 % dan komik matematika dinyatakan efektif degan hasil analisis persentase keefektifan 79,4%, sehingga dikategorikan efektif. Berdasarkan hasil tersebut maka media komik ini memiliki kualitas yang baik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai satu upaya atau alternatif media dalam proses pembelajaran sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa.Kata Kunci: media pembelajaran, komik matematika, lingkaranThis research is a research that aims to develop contextual based mathematical comics for good quality circle material based on three criteria, namely valid, practical, and effective. The design of this research is Research and Development (R&D). The development procedures used include four steps: (1) conducting product planning to be developed, (2) developing initial products, (3) product validation and revision, (4) small-scale field trials and revisions. Comic trials are limited to 10 students in grade VIII SMP. Data collection techniques applied in this study were questionnaires, while the research instruments used included validation sheets, media use questionnaires, and student response questionnaires. The research data were analyzed by descriptive qualitative. The results of this study indicate that mathematics comics are declared valid with a validity score of 4 by media experts and 3.9 by material experts from a maximum score of 5 so that they are categorized valid, mathematical comics are declared practical with the results of a practicality percentage analysis of 76.28% and mathematical comics are declared effective with the result of the analysis of the effectiveness percentage is 79.4%, so it is categorized as effective. Based on these results, this comic media has good quality so that it can be used as an alternative media used by teachers in the teaching and learning process in an effort to improve the quality of education and create a pleasant atmosphere for students.Keywords: learning media, mathematical comics, circles
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Statistika Ditinjau Dari Kecerdasan Intrapersonal dan Interpersonal Ulfatun Nisa; Rini Setianingsih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 2 (2019): Vol. 3, No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n2.p89-100

Abstract

Abstrak ” Kemampuan komunikasi matematis dalam belajar matematika sangat dibutuhkan oleh siswa karena melalui komunikasi, siswa dapat mengekspresikan ide-ide atau pikiran mereka tentang matematika secara lisan ataupun tulisan. Sementara itu, ada perbedaan kecerdasan siswa, salah satunya kecerdasan intrapersonal dan interpersonal, yang memungkinkan adanya beberapa perbedaan kemampuan komunikasi tulis dan lisan mereka dalam menyelesaikan soal statistika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal statistika berdasarkan tingkat kecerdasan intrapersonal dan interpersonal yang dimiliki oleh siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kecerdasan intrapersonal dan interpersonal, soal tes kemampuan komunikasi matematis, dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah empat siswa, dengan satu siswa diantaranya memiliki kecerdasan intrapersonal dan interpersonal kategori tinggi, satu siswa memiliki kecerdasan intrapersonal tinggi namun kecerdasan interpersonal rendah, satu siswa dengan tingkat kecerdasan intrapersonal rendah namun kecerdasan interpersonal tinggi, dan satu siswa lainnya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah pada intrapersonal dan interpersonal. Pengelompokan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal ditentukan melalui skor pada instrumen pengukuran kecerdasan intrapersonal dan interpersonal masing-masing siswa. Keempat siswa tersebut diberikan tes kemampuan komunikasi matematis untuk memperoleh data kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan deskripsi dan hasil analisis dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa kecerdasan intrapersonal dan interpersonal dapat mempengaruhi siswa saat menyelesaikan soal statistika. Oleh karena itu penting bagi siswa dan guru untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis agar dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menyelesaikan soal statistika.Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Soal Statistika, Kecerdasan Intrapersonal dan InterpersonalAbstract ” Mathematical communication skills are needed by students in learning mathematics because through communication, students can express their ideas or thoughts about mathematics in writing or orally. Meanwhile, there are differences in student intelligence, one of which is intrapersonal and interpersonal intelligence, which allows for some differences in their written and verbal communication skills in solving statistical problems. This study aims to describe the mathematical communication skills of students in solving statistical problems based on the level of intrapersonal and interpersonal intelligence possessed by students. The instruments used in this study were intrapersonal and interpersonal intelligence questionnaires, mathematical communication skills test questions, and interviews. The subjects in this study were four students, one student with high intrapersonal and interpersonal intelligence, low students with low intrapersonal and interpersonal intelligence, one student with low intrapersonal and high interpersonal intelligence, and one student with low intrapersonal and interpersonal intelligence. The grouping of intrapersonal and interpersonal intelligence is determined through each student's intrapersonal and interpersonal intelligence questionnaire. The four students were given a mathematical communication ability test to obtain data on mathematical communication skillsBased on the description and analysis results in this study, it shows that intrapersonal and interpersonal intelligence can influence students when solving statistical problems. Therefore it is important for students and teachers to know the mathematical communication skills in order to improve understanding and ability to solve statistical problems.Keywords: Mathematical Communication Skills, Statistics Questions, Intrapersonal and Interpersonal Intelligence
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif Nur Qomariyah; Rini Setianingsih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 4 No. 1 (2020): Vol. 4, No. 1 (2020)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v4n1.p22-32

Abstract

Abstrak ” Komunikasi matematis merupakan cara penyampaian ide, strategi, maupun solusi masalah matematika secara tertulis maupun lisan. Gaya kognitif yang berbeda memungkinkan terjadinya perbedaan komunikasi dalam menyelesaikan masalah matematika baik secara lisan maupun tulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya yaitu satu siswa bergaya kognitif reflektif (SR) dan satu siswa bergaya kognitif impulsif (SI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis tulis siswa yang bergaya kognitif reflektif dapat dikatakan tidak akurat, tidak lengkap, dan lancar pada tahap memahami masalah. Kemampuan komunikasi lisan siswa yang bergaya kognitif reflektif dapat dikatakan akurat, lengkap, dan lancar disetiap tahap penyelesaian masalah. Kemampuan komunikasi matematis tulis siswa yang bergaya kognitif impulsif dapat dikatakan tidak akurat, tidak lengkap dan lancar pada tahap memahami masalah. Selain itu, di tahap memeriksa kembali dapat dikatakan tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak lancar. Kemampuan komunikasi matematis lisan siswa bergaya kognitif impulsif dapat dikatakan tidak akurat, tidak lengkap dan tidak lancar di tahap memeriksa kembali.Kata Kunci: Komunikasi Matematis, Gaya Kognitif Reflektif, Gaya Kognitif Impulsif  Abstract ” Mathematical communication is a way to convey ideas of problem solving, strategies and mathematical solutions both in writing and verbally. The different cognitive styles allowing communication differences in solving mathematical problems both verbally and in writing. This study aims to describe the mathematical communication skills of students with reflective and impulsive cognitive styles in solving mathematical problems. This research is a qualitative descriptive study. The research subjects were one student with reflective cognitive style (SR) and one student with impulsive cognitive style (SI). The results of this study indicate that students' written mathematical communication skills with reflective cognitive style can be said to be inaccurate, incomplete, and fluent at the step of understanding the problem. The verbal communication skills of students who are reflective cognitive style can be said to be accurate, complete, and fluent at every step of problem solving. The students' written mathematical communication skills with impulsive cognitive style can be said to be inaccurate, incomplete and fluent at the stage of understanding the problem. In addition, the step of looking back can be said to be inaccurate, incomplete, and influent. The verbal mathematical communication skills of students with impulsive cognitive style can be said to be inaccurate, incomplete and influent at the step of looking back.Keywords: Mathematical Communication, Reflective Cognitive Style, Impulsive Cognitive Style
Kemampuan Koneksi Matematis Peserta Didik Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Kontekstual Materi Geometri Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Ely Nur Khomsyi Aviyanti; Rini Setianingsih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 4 No. 2 (2020): Vol. 4, No. 2 (2020)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v4n2.p103-109

Abstract

Landasan terbentuknya koneksi matematis merupakan keterkaitan matematika dengan dunia nyata dan disiplin ilmu lain. Menyelesaikan masalah kontekstual adalah salah satu cara melatih kemampuan koneksi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis peserta didik dalam menyelesaikan masalah kontekstual materi geometri ditinjau dari kemampuan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Babat, Lamongan tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian terdiri dari tiga peserta didik yaitu satu peserta didik berkemampuan tinggi, satu peserta didik berkemampuan sedang, dan satu peserta didik berkemampuan rendah. Instrumen penelitian terdiri dari tes penyelesaian masalah kontekstual dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik berkemampuan matematis tinggi mempunyai kemampuan koneksi matematis sangat baik dengan memenuhi empat indikator koneksi matematis, peserta didik berkemampuan matematika sedang memenuhi tiga indikator kemampuan koneksi matematis dengan baik, dan peserta didik berkemampuan matematika rendah memenuhi dua indikator kemampuan koneksi matematis dengan baik.Kata Kunci: kemampuan koneksi matematis, masalah kontekstual, kemampuan matematika.The basic formation of mathematics connection was the relevance of mathematics with real world and discipline knowledge. Solving contextual problems is one way to train mathematics connection ability. The purpose of this study was to describe of students mathematics connection ability in contextual problem solving geometry material considered by mathematics ability. This study was qualitative research that held in 7th grade of SMP Negeri 1 Babat, Lamongan academic year 2018/2019. The subject of this study consisted of three students were one student with high ability, one student with medium ability, and one student with low ability. The instrument of this study were contextual problem solving test and guided interview. The result of the study showed that student with high mathematical ability has very good connections with four indicators of mathematical connection, student with medium mathematical ability have a good connection with three indicators of mathematical connection and student with low mathematical ability have a good connection with two indicators of mathematical connection.Keywords: Mathematical connection ability, Contextual problem, Mathematics ability
PROFIL METAKOGNISI SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Anggun Vita Loka; Rini Setianingsih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 5 No. 1 (2021): Vol. 5, No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v5n1.p37-42

Abstract

Abstrak ” Metakognisi dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikirnya. Hal ini dikarenakan siswa sadar terhadap proses berpikirnya sendiri dan siswa dapat mengevaluasi hasil dari proses berpikirnya. Sehingga siswa dapat memperkecil kesalahan dalam menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengatur rencana yang tepat dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan demikian siswa yang melibatkan metakognisinya dalam menyelesaikan suatu masalah akan jauh lebih baik proses belajarnya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil metakognisi siswa SMA dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada kelas XI SMAN 1 Kota Probolinggo tahun ajaran 2020/2021. Subjek yang dipilih yaitu satu subjek yang masing-masing mewakili kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Cara memilih seorang subjek yang mewakili satu kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah yaitu subjek yang memiliki dominan pada kemampuan matematika tersebut. Instrumen penelitian terdiri dari tes kemampuan matematika, tes soal cerita dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan kemampuan matematika tinggi dalam memahami soal cerita dapat melaksanakan aktivitas metakognisi merencanakan (planning), memantau (monitoring), dan mengevaluasi (evaluating) pada tahap memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Subjek dengan kemampuan matematika sedang dan rendah dalam memahami soal cerita dapat melaksanakan aktivitas metakognisi merencanakan (planning), memantau (monitoring), dan mengevaluasi (evaluating) pada tahap memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah namun tidak pada tahap memeriksa kembali hasil yang diperoleh.Kata kunci: Metakognisi, Soal Cerita, Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, Kemampuan Matematika.Abstract ” Metacognition can help students improve their thinking skills. This is because students are aware of their own thinking processes and students can evaluate the results of their thinking processes. So that students can minimize errors in solving a problem and can set the right plan in solving a problem. Thus students who involve their metacognition in solving a problem will have a much better learning process. The purpose of this study was to describe the metacognition profile of high school students in solving storyproblems on three-variable linear equation system material with high, medium and low math abilities. This research is a qualitative descriptive study conducted in class XI of SMAN 1 Kota Probolinggo in the academic year 2020/2021. The selected subject is one subject, each of which represents high, medium and low math abilities. How to choose a subject that represents a high, medium and low math ability, that is, a subject that has dominance in that math ability. The research instrument consisted of a math ability test, astory question test and an interview guide. The results showed that subjects with high mathematical skills in understanding story problems could carry out planning, monitoring, and evaluating activities at the stage of understanding the problem, making problem-solving plans, implementing problem-solving plans and reexamining the results. which is obtained. Subjects with moderate and low mathematical skills in understanding story problems can carry out planning, monitoring, and evaluating activities at the stage of understanding the problem, making problem-solving plans, implementing problem-solving plans but not at the re-checking stage. the results obtained.Keywords: Metacognition, Story Questions, Three Variable Linear Equation Systems, Mathematics Ability.