Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Energi Elektrik

PROTOTYPE SISTEM KONTROL RUMAH BUURNG WALET DENGAN BAHAN GRC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) Akhyar, Habib; Meliala, Selamat
Jurnal Energi Elektrik Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Energi Elektrik 2023
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v12i2.11686

Abstract

Abstrak— Walet merupakan salah satu jenis burung yang populer dibudidayakan di Indonesia dengan harga jual sarang yang tinggi. Dalam budidaya burung walet, pembangunan suatu gedung rumah walet dengan bahan dasar beton, seng dan kayu menjadi tantangan utama di sektor biaya bagi pengusaha. Kendala tersebut membuat peneliti berfikir untuk membuat rumah walet dengan bahan GRC (Glass Reinforced Concrete). Sehingga peneliti membuat prototype sistem kontrol rumah walet dengan bahan GRC untuk mendapatkan suhu < 30°C dan kelembaban >70%. Sistem pengontrolan menggunakan sensor DHT22, MQ135, RTC dengan beberapa aktuator seperti kipas, mist maker dan motor DC. Dari hasil penelitian menggunakan bahan GRC suhu dan kelembaban yang tinggi dapat diturunkan dengan pengontrolan rata rata ± 5 menit untuk mendapatkan suhu dan kelembaban ideal, pada pengujian gas amonia dengan objek burung walet menyatakan pada saat kandungan amonia 17 ppm burung walet keluar disebabkan kurang nyaman. Hasil penelitian menyatakan penggunaan bahan GRC dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dalam pembangunan gedung walet.Keywords— GRC, Suhu, Kelembaban, Amonia
REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20KV DI PT PLN (PERSERO) ULP KRUENG GEUKUEH DENGAN METODE BINARY PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (BPSO) Afriza, Muhammad Ridho; Abdullah, Dahlan; Jannah, Misbahul; Kartika, Kartika; Meliala, Selamat
Jurnal Energi Elektrik Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Energi Elektrik 2024
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v13i1.15915

Abstract

Sistem listrik yang disediakan oleh PT. PLN (Persero) memainkan peran krusial dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia. Dengan pertumbuhan pesat permintaan energi, terutama dalam sektor industri, komersial, dan rumah tangga, tekanan semakin besar pada jaringan distribusi listrik untuk menjaga keandalan pasokan daya. Salah satu tantangan utama adalah rugi-rugi daya dalam jaringan distribusi 20 kV, yang mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi PT. PLN (Persero) dan memengaruhi kualitas layanan kepada pelanggan. Penelitian ini mengusulkan penggunaan metode Binary Particle Swarm Optimization (BPSO) untuk merancang ulang konfigurasi jaringan distribusi 20 kV dengan tujuan mengurangi rugi-rugi daya. Rekonfigurasi jaringan dilakukan dengan mengubah status kabel penghubung antar trafo distribusi, tetapi mempertahankan struktur jaringan radial dan memperhatikan batasan operasi. Metode BPSO mengoptimalkan topologi jaringan dengan meminimalkan kehilangan daya nyata. Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) ULP Krueng Geukueh dengan menggunakan simulasi software Electrical Transient Analizer Program (ETAP) versi 19.0.1 dan Matlab 2018b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekonfigurasi berhasil mengurangi rugi daya nyata secara signifikan, dengan penurunan dari 19.732 menjadi 19.4 kW.
MENGATASI BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN TRAFO SISIP DI PT PLN (Persero) ULP LANGSA KOTA Muhammad, Muhammad; Meliala, Selamat; Damayanti, Damayanti
Jurnal Energi Elektrik Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Energi Elektrik 2022
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v11i1.7735

Abstract

Transformator distribusi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke pelanggan. Pelayanan terhadap pelanggan akan terganggu sehingga apabila terjadi pemutusan aliran listrik atau pemadaman yang diakibatkan dari kerusakan pada Transformator Distribusi. Transformator distribusi yang mengalami beban yang melabihi 80% dari kapasitas transformator tersebut maka akan berefek pada umur/life time transformator distribusi dan juga dapat mempengaruhi tingkat dan mutu pelayanan pada konsumen serta berpotensi besar terjadi gangguan. Maka dari itu perlu dilakukan suatu tindakan agar persentase pembebanan transformator distribusi tidak melebihi kapasitas trnasformator dengan metode pemasangan Trafo Sisip. Motode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode kuantitatif dan juga menggunakan simulasi software ETAP 12.6.0.  Di PT.PLN (Persero) ULP LANGSA KOTA terdapat transformator yang mengalami pembebanan berlebih (overload) yang terjadi pada Gardu Distribusi TC-7 sebesar 84,85% dan dilakukan pemasangan Trafo Sisip, pembebanan pada gardu TC-7 menjadi 49,65%. Dengan ini dapat dibuktikan bahwa pemasangan Trafo Sisip merupakan metode yang cukup baik untuk mengatasi gangguan pembebanan berlebih (Overload) pada Gardu TC-7, sehingga dapat memperpanjang umur trafo / life time transformator, menngkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan dan mengurangi potensi terjadinya gangguan karena transformator pembebanan dibawah 80% dapat bekerja secara baik. Kata Kunci : Transformator, Trafo Sisip, Pembebanan berlebih (overload)
PERANCANGAN SISTEM CHARGING CONTROL PHOTOVOLTAIC DENGAN SISTEM MPPT MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE randa, hardiansyah; Meliala, Selamat
Jurnal Energi Elektrik Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Energi Elektrik 2022
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v11i1.7724

Abstract

Photovoltaic berfungsi untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Penggunaan photovoltaic memerlukan charging controller untuk meningkatkan kinerja dari PV agar semakin optimal. Bagian-bagian dari charging controller terdiri dari DC-DC converter dan maximum power point tracking (MPPT). DC-DC converter digunakan untuk mengubah nilai tegangan keluar dari photovoltaic untuk mencapai daya puncak dari photovoltaic. Untuk menentukan nilai daya puncak dari photovoltaic diperlukan MPPT dengan algoritma incremental inductance. DC-DC converter digunakan bertipe buck-boost converter dengan frekuensi switching 30000 Hz dan inductor  sebesar 2.1 H. Algoritma incremental connductance tertanam di mikrokontroller bekerja dengan membandingkan perubahan arus dan tegangan untuk  mendapatkan nilai daya puncak. Hasil dari mikrokontroller ini berupa gelombang pulse yang duty cycle berubah-ubah berdasarkan hasil dari algoritma tersebut. Gelombang pulse ini akan mengontrol buck-boost converter. Dari hasil penelitian ini charging control mampu bekerja dengan mengubah nilai duty cycle.