Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Antimicrobial Assay of Soil Mold Isolates from Wonorejo Surabaya Arisanti, Septia; Kuswytasari, Nengah Dwianita; Shovitri, Maya
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 23, No 4 (2012)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.508 KB) | DOI: 10.12962/j20882033.v23i4.100

Abstract

This study was aimed to an examine antimicrobial activity of 34 soil molds isolates from the Wonorejo Surabaya on the growth of Gram negatif bacteria (Escherichia coli and Coliform Bacteria Group), Gram positif bacteria (Bacillus subtilis) and yeast (Saccharomyces cerevisiae). Antimicrobial ability detected with modification of dual culture antagonism assay in Potato Dextrose Agar (PDA) medium. The result showed that genus Aspergillus, Scopulariopsis, Penicillium, Paecilomyces, Fusarium, and Trichoderma were able to inhibit E. coli; while genus Aspergillus, Scopulariopsis, Penicillium, Paecilomyces, Exophiala, Stachybotrys, and Acremonium inhibit B. subtilis; further on only genus Aspergillus could inhibit group of Coliform bacteria); and genus Scopulariopsis, Penicillium, Trichoderma, and Absidia inhibited the growth of yeast S. cerevisiae.
Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob Proteolitik dari Tangki Septik Fajar Diah Puspitasari; Maya Shovitri; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.085 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.411

Abstract

Tangki septik adalah tempat yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran atau tinja manusia yang secara alami akan mengalami proses biodegradasi. Didalam tangki septik terdapat berbagai macam mikroba yang dapat mendegradasi kotoran atau tinja manusia.  Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan dan mengkarakterisasi isolat bakteri aerob dari tangki septik. Proses isolasi bakteri diawali dengan pengenceran bertingkat  dan didentifikasi berdasarkan sistem Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Hasil didapatkan 3 isolat bakteri aerob yang mengarah pada genus Bacillus, Pseudomonas, dan Azotobacter.  Pseudomonas merupakan gram negatif basil, Bacillus merupakan gram positif basil dan Azotobacter merupakan gram negatif kokus. 
Biodegradasi Limbah Organik Pasar dengan Menggunakan Mikroorganisme Alami Tangki Septik Putri Paramita; Maya Shovitri; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.313 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.780

Abstract

Limbah organik merupakan limbah yang paling besar mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme alami tangki septik sebagai inokulum dalam mendegradasi bahan organik yang terdapat pada limbah pasar. Limbah yang telah ditambah dengan pupuk NPK 0,1% dan urea 10% diinkubasi selama 5 hari, dan diuji nilai BOD, COD, TSS, TDS dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroorganisme alami tangki septik mampu mendegradasi bahan organik dalam limbah pasar. Hal ini ditunjukkan oleh perubahan parameter BOD dari 1830 mg/l menjadi 600 mg/l, COD dari 1640 mg/l menjadi 226,7 mg/l, TSS dari 0,85 mg/l menjadi 0,19 mg/l, TDS dari 3,76 mg/l menjadi 4,587 mg/l dan pH dari 2 menjadi 9.
Biodegradasi Limbah Domestik Dengan Menggunakan Inokulum Alami Dari Tangki Septik Prawita Herdin Doraja; Maya Shovitri; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.642 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi mikroorganisme dari tangki septik dalam proses biodegradasi bahan organik limbah domestik pada kondisi terang. Penelitian ini menggunakan sistem pengolahan limbah bioreaktor secara tertutup (anaerob) dan hasil proses biodegradasi diketahui dari nilai parameter Derajat Keasaman (pH), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan Total Dissolved Solid (TDS). Hasil menunjukkan bahwa inokulum mikroorganisme mampu mendegradasi limbah organik dengan rasio inokulum : limbah domestik = 1:4 (v/v) selama 5 hari massa inkubasi. Perubahan yang terjadi terutama pada pH, BOD, dan TSS; pH 5 (asam) menjadi pH 10 (basa). Nilai BOD5 dari nilai awal sebesar 1770 mg/lt menjadi 388,33 mg/lt dan nilai TSS dari nilai awal sebesar 20200 mg/lt menjadi 193,33 mg/lt.
Isolasi dan Identifikasi Jamur Kayu Lignolitik dari Vegetasi Mangrove Wonorejo Devi Meiliawati; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.276 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.2588

Abstract

Lingkungan Indonesia yang beriklim tropik dan lembab merupakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur. Salah satunya adalah Wonorejo yang merupakan kawasan hutan mangrove di pesisir Pantai Timur Surabaya. Daerah ini memiliki keanekaragaman tumbuhan mangrove, yang didominasi oleh tegakan mangrove Avicennia marina, Avicennia alba, Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis jamur kayu yang hidup di vegetasi Mangrove Wonorejo. Eksplorasi dilakukan pada seluruh batang tanaman Mangrove di vegetasi Mangrove Wonorejo. Identifikasi dilakukan secara makroskopis maupun mikroskopis. Identifikasi jamur dilakukan menggunakan kunci identifikasi dari buku The Complete Encyclopedia of Mushrooms dan The Great Encyclopedia of Mushrooms. Hasil eksplorasi didapatkan 24 isolat jamur kayu yang terdiri dari 10 spesies jamur Basidiomycetes yaitu Climacodon septentrionalis, Climacodon pulcherrimus, Inonotus hispidus, Inonotus radiatus, Schizophyllum commune, Ganoderma applanatum, Piptoporus betulinus, Fomitopsis pinicola, Inonotus dryadeus, Inonotus rheades dan 1 spesies jamur Ascomycetes yaitu  Daldinia concentrica
Pengaruh pH dan Suhu Terhadap Aktivitas Protease Penicillium sp. Yusriah Yusriah; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.815 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.2744

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas protease pada Penicillium sp.3 T3f2. Selanjutnya, isolat Penicillium sp. di kultur dalam media produksi protease untuk menghasilkan protease. Suhu yang digunakan adalah 300 – 500C sedangkan pH-nya 4 – 8. Aktivitas protease ditentukan dan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 275 nm, dengan kasein sebagai substrat. Berdasarkan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95%, didapatkan bahwa hanya pH yang berpengaruh terhadap aktivitas protease. Aktivitas protease Penicillium sp. tertinggi sebesar 2.416 U/ml, dan dicapai pada pH 8 dan suhu 400C.
Aktifitas Enzim Lignin Peroksidase oleh Gliomastix sp. T3.7 pada Limbah Bonggol Jagung dengan Berbagai pH dan Suhu Ima Mufidatul Ilmi; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.993 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.2747

Abstract

Enzim Lignin Peroksidase (LiP) merupakan enzim ekstraseluler yang mempunyai manfaat  dalam berbagai bidang industri. Gliomastix sp. merupakan salah satu spesies yang mempunyai kemampuan mendegradasi lignin paling besar diantara kapang koleksi laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi ITS lainnya, sehingga diduga memiliki aktifitas enzim lignin peroksidase (LiP) yang besar pula. Aktifitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya suhu dan pH. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu yang berbeda terhadap aktivitas enzim lignin peroksidase  dari Gliomastix sp. yang ditumbuhkan pada  limbah bonggol jagung. Uji aktifitas enzim Lignin peroksidase dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis Boeco 22. Aktifitas Lignin Peroksidase (LiP) diukur pada panjang gelombang  310 nm dengan menggunakan Veratryl alkohol sebagai substrat. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa Gliomastix sp. T3.7 merupakan kapang yang mampu menghasilkan enzim Lignin Peroksidase pada limbah bonggol jagung, dimana aktifitas enzim LiP maksimum terdapat pada pH 6 dan suhu 350C sebesar 8,088 U/ml
Studi Potensi Isolat Kapang Wonorejo Surabaya dalam Mendegradasi Polimer Bioplastik Poly Hydroxy Butyrate (PHB) Talitha Rahma Nathania; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.737 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.3592

Abstract

PHB merupakan salah satu polimer sintetis berbahan dasar dari sumber daya terbaharukan yang oleh aktivitas mikroorganisme akan disintesis menjadi bioplastik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi isolat kapang tanah Wonorejo Surabaya dalam mendegradasi polimer bioplastik, khususnya golongan Poly Hydroxy Butyrate (PHB). Parameter yang digunakan untuk pengamatan adalah skrinning rasio zona bening. Dari 21 isolat yang diujikan, terdapat 5 isolat yang mampu menghasilkan zona bening. Terbentuknya zona bening mengindikasikan adanya penguraian polimer PHB dan kopolimernya. Gliomastix sp.2 menunjukkan rasio zona bening tertinggi yaitu 0,98 cm, diikuti nilai terbesar hingga terkecil selanjutnya adalah Chaetomium sp. (0,97 cm), Fusarium sp. (0,94 cm), Mortierella sp. (0,89 cm) dan Paecilomyces sp.4 (0,86 cm). Pertumbuhan diameter koloni kapang lebih besar daripada diameter zona bening sehingga hasil rasio zona bening menunjukkan nilai < 1 cm
Efektifitas Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dengan Variasi Media Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) dan Sabut Kelapa (Cocos nucifera) Hanum Kusuma Astuti; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.548 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.3955

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Nutrisi utama yang diperlukan oleh jamur tiram putih antara lain karbohidrat (Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin), protein, lemak, mineral dan Vitamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sabut kelapa kering (Cocos nucifera) dapat menjadi media pertumbuhan jamur tiram putih dan jumlah sabut kelapa kering (Cocos nucifera) yang paling efektif untuk pertumbuhan jamur tiram putih. Perlakuan media jamur tiram putih yang diberikan merupakan perbandingan serbuk kayu Sengon : sabut kelapa, jumlahnya yaitu (100%), (90%:10%), (80%:20%), (70%:30%), (60%:40%), (50%:50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan miselium terbaik pada kultur F1 terjadi pada kadar sabut kelapa 50% selama 24 hari sebesar 9,75 cm.  Pertumbuhan miselium pada kultur F2, yang paling mendekati kontrol adalah 20% sabut kelapa dengan hasil 9,875 pada waktu inkubasi 18 hari. Pada kultur F3, pertumbuhan miselium yang paling mendekati kontrol adalah perlakuan 50% sabut kelapa yaitu 16,75 cm dalam waktu inkubasi 30 hari. Umur panen terbaik ditunjukkan pada kadar media 100% serbuk kayu Sengon dengan umur 65,75 hari, disusul dengan perlakuan 50% sabut kelapa dengan umur 70,25 hari. Berat panen terbaik ditunjukkan pada perlakuan 50% sabut kelapa dengan berat panen 128,75 gram
Potensi Basidiomycetes Koleksi Biologi ITS sebagai Agen Biodekolorisasi Zat Warna RBBR Syayyida Muslimah; Nengah Dwianita Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.968 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.4300

Abstract

Basidiomycetes menghasilkan enzim ligninolitik untuk merombak zat warna anthraquinon dengan mengoksidasi senyawa karbon menjadi CO2 dan H2O. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan 22 isolat Basidiomycetes koleksi Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Biologi ITS sebagai agen biodekolorisasi zat warna RBBR. Uji dekolorisasi zat warna RBBR (Remazol Brilliant Blue R) dilakukan pada Medium Basal Agar Chloramphenicol (MBA-C) yang mengandung 100 ppm RBBR dengan mengamati pemudaran warna selama 7 hari inkubasi. Penelitian ini dianalisa menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat mampu mendekolorisasi RBBR. Dekolorisasi terbesar ditunjukkan pada isolat LM 3002 (Climacodon septentrionalis). Pertumbuhan koloni basidiomycetes tercepat adalah isolat LM 3002 (Climacodon septentrionalis) yaitu mencapai 9 cm dalam 3 hari inkubasi.