Pengumpulan jenis kelapa eksotik dilakukan untuk memperkaya keanekaragaman jenis kelapa sebagai materi genetik dalam perakitan kelapa unggul. Sebelum dikoleksi suatu jenis kelapa perlu diketahui karakteristik morfologinya sebagai informasi dasar untuk pemanfaatan selanjutnya dalam program pemuliaan. Karakterisasi kelapa Solo dilakukan pada bulan Juni tahun 2000 di desa Mokupo Kec. Biau Kab. Buol Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik morfologi kelapa Solo. Tetua kelapa Solo ini berasal dari kepulauan Sulu Philipina, sedangkan populasi F1 berumur kurang lebih 60 tahun dengan jumlah pohon yang terbatas. Pengamatan dilakukan pada populasi F2 yang ditanam pada tahun 1956. Pohon diamati secara acak sebanyak 30 tanaman dari populasi seluas kira-kira 3 ha. Metode pengamatan menggunakan Manual Stantech Cogent / IPGRI. Sebanyak 200 butir benih dikumpulkan, dikemas dan dikirim ke Manado untuk didederkan dan ditanam sebagai koleksi di Kebun Koleksi Plasma Nutfah Kelapa Mapanget Sulawesi Utara. Pengamatan dilakukan terhadap morfologi batang, daun, bunga dan buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karakter morfologi batang, daun dan bunga memiliki tingkat variasi yang relative rendah, yaitu dibawah 20%, kecuali karakter tinggi batang, jumlah bunga betina dan panjang tangkai tandan. Karakter komponen buah memiliki tingkat variasi di atas 20%, kecuali tebal daging dan berat kopra/butir. Jumlah bunga betina pertandan cukup banyak dan memiliki buah butiran yang lebih berat dibanding kelapa Genjah pada umumnya, dan kelapa Dalam Afrika Barat (WAT). Nilai rata-rata karakter vegetatif dan generatif kelapa Solo umumnya berada diantara kelapa Genjah dan kelapa Dalam, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai kelapa Semi Dalam. Berdasarkan sifat-sifat unggul yang dimiliki seperti cepat berbuah, ukuran buah cukup besar, butiran buah yang berat, populasi yang seragam, ukuran pohon sedang dan pertambahan tinggi pohon yang lebih lambat dibanding kelapa Dalam pada umur yang sama, kelapa Semi Dalam Solo berpotensi sebagai salah satu alternatif tetua dalam perakitan kelapa unggul dan materi pengembangan kelapa rakyat.