Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Karya Abdi Masyarakat

INTRODUKSI TEKNOLOGI BAG CULTURE BERBASIS MIKOTRIDERM PADA KELOMPOK TANI JAHE DI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Lizawati Lizawati; Elis Kartika; Gusniwati Gusniwati
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.909 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i2.4283

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani melalui pendampingan, penyuluhan dan demonstrasi dalam mengatasi penyakit pada tanaman jahe dengan introduksi teknologi bag culture berbasis mikotriderm. Metode yang digunakan adalah pendidikan kepada masyarakat melalui: ceramah tentang introduksi teknologi bag culture berbasis mikotriderm, yaitu inovasi baru yang memanfaatkan perananan mikroorganime Trichoderma sp dan cendawan mikoriza untuk memfermentasi limbah kulit kopi menjadi pupuk padat. Mengadakan demonstrasi tentang cara mempersiapkan bibit jahe merah yang sehat introduksi teknologi bag culture Mengadakan diskusi dan tanya jawab tentang materi yang diberikan. Demonstrasi dilakukan dengan membuat demplot dan pemantauan dilakukan secara berkala, dengan site visited ke lokasi demplot dua minggu sekali. Hasil dari kegiatan program iptek yang dilakukan didusun Tri Jaya dan Dusun Sukorejo Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah : (a). Terdapat 10 orang peserta yang dapat memperbanyak Trichoderma sp dan setiap orang tersebut dapat menghasilkan 250 g Trichoderma sp setiap bulannya. (b). Mitra mampu mengembangkan pupuk kompos mikotriderm berbasis limbah kulit kopi dengan kapasitas produksi 100 kg setiap 3 bulan. (c). Mitra mampu menerima dan menyerap teknologi untuk memproduksi jahe sehat secara bag culture berbasis Mikotriderm.
PPM Kelompok Tani Kecamatan Betara : Aplikasi Teknologi Pupuk Organik Mikotriderm Dalam Penerapan Good Agricultural Practices Pada Budidaya Kopi Liberika Tungkal Jambi Lizawati Lizawati; Elis Kartika; Gusniwati Gusniwati
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Volume 3, Number 1, June 2019
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.885 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v3i1.7004

Abstract

Kecamatan Betara yang menjadi target PEMDA dalam menerapkan Program Bangkit yang merupakan program penanaman kembali tanaman-tanaman yang dahulu adalah tanaman dominan namun produksinya sudah menurun. Untuk Kecamatan Betara, tanaman kopi liberika Tungkal Jambi termasuk tanaman yang diprioritaskan karena merupakan tanaman utama yang ditumpangsari dengan tanaman pinang. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat akan dilaksanakan di Kelurahan Mekar Jaya yang merupakan kawasan sentra tanaman kopi, namun produksinya terus menurun karena tanaman tidak dirawat serta serangan penyakit terutama penyakit akar (jamur akar). Ipteks yang dilaksanakan adalah penerapan Sistem budidaya perkebunan kopi yang baik (GAP) dan berkelanjutan (sustainable coffee production) yang merupakan inovasi baru dalam bisnis budidaya kopi liberika Tungkal Jambi. Petani belum mengetahui bagaimana cara menerapkan Sistem budidaya perkebunan kopi yang baik dan berkelanjutan (sustainable coffee production) atau dikenal dengan istilah Good Agricultural Practices (GAP). GAP merupakan sebuah pedoman pelaksanaan budidaya tanaman. Penerapan GAP mencerminkan tiga pilar keberlanjutan yaitu layak secara ekonomi, ramah lingkungan, dan diterima oleh masyarakat, termasuk keamanan dan kualitas pangan. Penerapan GAP serta dengan memanfaatkan peranan mikroorganime (Trichoderma sp) dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit (induksi ketahanan) sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Mikoriza dapat digunakan sebagai komponen pengendali hama dan patogen akar. Respon dari mitra sangat positif, di mana mitra memberikan antusias dan mau menerima inovasi teknologi yang diberikan serta memiliki minat yang tinggi dan bersedia untuk menerapkan teknologi yang diberikan.