Claim Missing Document
Check
Articles

Anti-Violence Education Through Electronic Media and Parent Supervision for Early Childhood in the Perspective of Psychology Lismanda, Yorita Febry; Dewi, Mutiara Sari; Anggraheni, Ika
Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Association of Indonesian Islamic Kindergarten Teachers Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.013 KB)

Abstract

Children of 4-6 years are in concrete pre-operational stage. Negative Stimulus obtained by a child at that time, forming attitudes of children in the future. TV shows, games, and videos containing violence are form of negative stimulus. KPAI data showed 78.3% of children aged elementary school to senior high school have undertaken such violence. One of the factors is possibly the existence of negative stimulus acquired since early childhood. Based on the presentation, this proceeding discusses alternative methods to overcome violence since children aged 4-6 years from the perspective of psychology. The approach used in this proceeding is a qualitative approach. Data was taken from the fact of a numbers violence that have been undertaken by children, TV shows, games, and videos containing elements of violence, stages of child development, and the impact of the show. The data was retrieved through library research of several references that were analyzed and the results were presented descriptively. Based on the data obtained, the conclusion of the proceeding is: the causing factor that lead children to become abusers come from TV’s program containing violence and imitated since early childhood. How to cope with children who commit in violent is by giving TV shows of electronic media (TV, games, videos) containing a lot of educational value and strengthened them with their close relative supervision, especially parents since the children in early age. Keywords: violence aged 4-6 years, electronic media, supervision. Anak usia 4—6 tahun berada pada tahap pra operasional konkrit. Stimulus negatif yang diperoleh anak pada masa itu, membentuk sikap anak di masa yang akan datang. Adanya tontonan Tv, games, dan video yang mengandung tindak kekerasan merupakan bentuk stimulus negatif. Data KPAI menunjukkan 78,3% anak usia MI hingga SMA melakukan kekerasan. Salah satu faktor yang menyebabkan, dimungkinkan adanya stimulus negatif yang diperoleh anak sejak dini. Berdasarkan paparan tersebut, prosiding ini membahas alternatif mengatasi kekerasan sejak anak usia 4–6 tahun dari perspektif psikologi. Pendekatan yang digunakan dalam prosiding ini adalah pendekatan kualitatif. Data berupa fakta banyaknya kekerasan yang dilakukan anak,  tontonan di TV, games, dan video yang mengandung unsur kekerasan, tahapan perkembangan anak, dan dampak dari tontonan. Data tersebut diambil melalui studi pustaka dari beberapa referensi yang  dianalisis  dan hasilnya disampaikan secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, simpulan dari prosiding ini: faktor penyebab anak menjadi pelaku kekerasan berasal dari tontontan yang mengandung tindak kekerasan dan ditiru anak sejak dini. Cara mengatasi anak yang melakukan kekerasan adalah dengan pemberian tontonan pada media elektronik (tv, games, video) yang banyak mengandung nilai edukasi dan diperkuat adanya pengawasan orang dewasa terdekatnya, khususnya orang tua sejak anak dalam usia dini. Kata kunci: kekerasan usia 4-6 tahun, media elektronik, pengawasan.
PROFIL PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DALAM KEGIATAN COOKING CLASS Anggraheni, Ika
Thufuli Vol 1, No 1 (2019): Thufuli: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.986 KB) | DOI: 10.33474/thufuli.v1i1.2788

Abstract

The use of hands, fingers and eye coordination are indicators of the success of fine motor development. Creativity in children's work is the result of fine motor skills.This research is a research with descriptive quantitative research. Data analysis techniques use descriptive with percentage. The study was conducted at Probolinggo Pembina State Kindergarten, especially for children aged 5-6 years (group B) totaling 30 children. Based on the results of these studies, this study is concluded as follows. In the variable fine motor ability indicator 1: the majority of children get a score of 4 as many as 16 children (53%). Indicator 2: the majority of children get a score of 4 which is as many as 15 children (50%). In indicator 3: the majority of children get a score of 4 which is as many as 18 children (60%). Indicator 4: the majority of children get a score of 4 as many as 20 children (67%). Indicator 5: the majority of children get a score of 4, namely 19 children (63%).The results on the variables of creativity development include the following. In indicator 1: the majority of children get a score of 4 which is as many as 15 children (50%). Indicator 2: the majority of children get a score of 4, which is 21 children (70%). Indicator 3: the majority of children get a score of 4, which is 16 children (53%). Indicator 4: the majority of children get a score of 4 which is as many as 18 children (60%). Indicator 5: the majority of children get a score of 4 as many as 20 children (67%).
Sosialisasi Pentingnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Lingkungan Melalui Kegiatan Netralisasi Sungai Ika Anggraheni; Lailatul Mukarromah; Novi Triani; Mathari Mathari; Ainun Nur Aziizi; Lu'luul Millati Afifah; Refika Rahmawati; Aldian Fajar Ismail; M. Yusuf Alfan Khoiruddin; Baharudin Bessy; Adelia Adelia; Zulfa Mufarokhah; Muhammad Nizar Abrory
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.64 KB) | DOI: 10.33474/jp2m.v1i2.6541

Abstract

Pemahaman sampah pada masyarakat masih sangat rendah. Hal ini seperti yang terjadi di desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Persoalan pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya sehingga menganggu kebersihan lingkungan terutama di Sungai Desa Dadapan. Secara umum kondisi alam desa Dadapan adalah perumahan yang penuh dengan bangunan rumah warga. Minimnya tempat pembuangan sampah membuat warga membuang sampah di sungai. Dalam permasalahan ini kami mengadakan program penetralisasi sungai. Kegitatan itu berupa pembersihan sungai yang telah tercemar oleh sampah masyarakat. Solusi dari pencemaran lingkungan tersebut diadakan program kelompok meliputi Pengadaan Tempat Sampah Untuk RT 015 RW 005 Dusun Pagar Gunung, Kerja Bakti, Sosialisasi Program KKN-PPM Tematik, Pendampingan TPA, Administrasi Desa.
Branding “Keripik Singkong” Untuk Mewujudkan Desa Sejahtera Mandiri Berbasis Ekonomi Kreatif Ika Anggraheni; Ela Yuniar; Mohamad Saleh Tuanany; Muhammad Yusuf Ahsani; Karina Safitri Rachmawati; Muhammad Ibnul Qayyim; Antoni Bagus Pradana; Anggi Ayu Dwi Narwani; Achmad Rafly Firdauzie; Rizma Noer Hidayati; Riska Dwi Pratiwi; Laela Octaviana Yusuf
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v1i3.6540

Abstract

Banyaknya potensi yang dimiliki oleh Desa Dadapan menjadikan semakin meningkat peluang perekonomian yang dimilikinya dan menjadikan deesa mandiri sejahtera berbasis ekonomi kreatif. Salah satunya dengan membuat industri kecil dalam rumah tangga untuk mengolah hasil pertanian yang dimilikinya dan memberikan kemasan yang menarik sehingga menarik perhatian konsumen dan berhasil memasarkan produk dengan lebih baik. Dengan jumlah penghasilan yang lebih baik setiap waktunya, menjadikan kami mahasiswa dari Kelompok 2 KKN-PPM Tematik Desa Dadapan ingin mengembangkan produk olahan tersebut menjadi produk yang digemari oleh seluruh penjuru dan tidak hanya di wilayah Desa Dadapan saja. Dengan memberikan dorongan kepada pemilik usaha untuk mengembangkan brand dan kemasan sehingga menjadi lebih menarik perhatian konsumen. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, penulis menggunakan metode penggalian informasi dan metode analisis data deskriptif dengan observasi dan wawancara. Dengan menggunakan brand dan kemasan baru menghasilkan produk keripik singkong Bu Rinda semakin banyak dikenal dan lebih memiliki banyak konsumen. Sehingga dapat meningkatkan penghasilan ekonomi Bu Rinda dan semakin banyak tenaga usaha yang dibutuhkan karena semakin banyaknya produk yang diproduksi. Harapannya branding dapat dijalankan secara berkelanjutan. Sehingga Desa Dadapan dapat menjadi Desa Sejahtera dan mandiri Berbasis Ekonomi Kreatif Melalui Pemanfaatan Ubi Singkong.
Media Elektronik Dan Pengawasan Orang Tua Sebagai Pendidikan Anti Kekerasan Anak Usia Dini Dalam Perspektif Psikologi Mutiara Sari Dewi; Yorita Febry Lismanda; Ika Anggraheni
Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal) Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal)
Publisher : Fakultas Tarbiayh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/aura.v2i1.467

Abstract

Anak usia 4-6 tahun berada pada tahap pra operasional konkrit. Stimulus negatif yang diperoleh anak pada masa itu, membentuk sikap anak di masa yang akan datang. Adanya tontonan tv, games, dan video yang mengandung tindak kekerasan merupakan bentuk stimulus negatif. Data KPAI menunjukkan 78,3% anak usia MI hingga SMA melakukan kekerasan. Salah satu faktor yang menyebabkan, dimungkinkan adanya stimulus negatif yang diperoleh anak sejak dini. Berdasarkan paparan tersebut, prosiding ini membahas alternatif mengatasi kekerasan sejak anak usia 4–6 tahun dari perspektif psikologi. Pendekatan yang digunakan dalam prosidingini adalah pendekatan kualitatif. Data berupa fakta banyaknya kekerasan yang dilakukan anak, tontonan di tv, games,dan video yang mengandung unsur kekerasan, tahapan perkembangan anak, dan dampak dari tontonan. Data tersebut diambil melalui studi pustaka dari beberapa referensi yang dianalisis dan hasilnya disampaikan secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, simpulan dari prosiding ini: faktor penyebab anak menjadi pelaku kekerasan berasal dari tontontan yang mengandung tindak kekerasan dan ditiru anak sejak dini. Cara mengatasi anak yang melakukan kekerasan adalah dengan pemberian tontonan pada media elektronik (tv, games, video) yang banyak mengandung nilai edukasi dan diperkuat adanya pengawasan orang dewasa terdekatnya, khususnya orang tua sejak anak dalam usia dini.
Media Elektronik dan Pengawasan Orang Tua sebagai Pendidikan Anti Kekerasan AUD dalam Perspektif Psikologi Yorita Febry Lismanda; Mutiara Sari Dewi; Ika Anggraheni
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 1 No 2 (2015): Juli
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1380.142 KB) | DOI: 10.29062/seling.v1i2.242

Abstract

Anak usia 4—6 tahun berada pada tahap pra operasional konkrit. Stimulus negatif yang diperoleh anak pada masa itu, membentuk sikap anak di masa yang akan datang. Adanya tontonan Tv, games, dan video yang mengandung tindak kekerasan merupakan bentuk stimulus negatif. Data KPAI menunjukkan 78,3% anak usia MI hingga SMA melakukan kekerasan. Salah satu faktor yang menyebabkan, dimungkinkan adanya stimulus negatif yang diperoleh anak sejak dini. Berdasarkan paparan tersebut, prosiding ini membahas alternatif mengatasi kekerasan sejak anak usia 4–6 tahun dari perspektif psikologi. Pendekatan yang digunakan dalam prosiding ini adalah pendekatan kualitatif. Data berupa fakta banyaknya kekerasan yang dilakukan anak, tontonan di tv, games,dan video yang mengandung unsur kekerasan, tahapan perkembangan anak, dan dampak dari tontonan. Data tersebut diambil melalui studi pustaka dari beberapa referensi yang dianalisis dan hasilnya disampaikan secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, simpulan dari prosiding ini: Faktor penyebab anak menjadi pelaku kekerasan berasal dari tontontan yang mengandung tindak kekerasan dan ditiru anak sejak dini. Cara mengatasi anak yang melakukan kekerasan adalah dengan pemberian tontonan pada media elektronik (tv, games, video) yang banyak mengandung nilai edukasi dan diperkuat adanya pengawasan orang dewasa terdekatnya, khususnya orang tua sejak anak dalam usia dini
Partisipasi Masyarakat untuk Kesehatan Anak Berbasis Local Wisdom Melalui Rumah Gizi di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang Ika Anggraheni; Yorita Febry Lismanda
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 2 (2021): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v6i2.4698

Abstract

Nutrition is an important factor for child development. Parents' knowledge about nutrition plays a role in determining children's nutrition. Parents must determine balanced nutrition for their children. The balance of carbohydrates, protein, vitamins, and other nutrients can increase the child's immunity to disease. The community service team tries to carry out a service program regarding the imbalance between the potential available in an area with the ideal conditions of the community. Local wisdom in the form of corn, cassava, and peanut farming in Kucur Village has not been followed by public awareness about the maximum utilization of local wisdom. The service is carried out with the aim of making guardians of kindergarten students in Kucur Village able to process food that is of interest to children. The target of this program is parents of kindergarten / RA children in Kucur village. The method of implementing the program begins with inculturation, discovery, design, define, monev and reporting of results. As a result of this dedication, the parents have knowledge of their local wisdom so that they can be used to support children's health through nutritious food. Parents have the initiative and are passionate about getting nutritious food for their children
UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER BACA TULIS AL-QUR’AN DI MA NEGERI KOTA BATU Ibrahim Maulana Syahid Nur A’la; M. Hanif; Ika Anggraheni
Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman Vol. 10 No. 2 (2020): AL HIKMAH
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Al-Hikmah Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.551 KB) | DOI: 10.36835/hjsk.v10i2.3567

Abstract

Abstract: This study aims to find out 1) the form of al-Qur'an literary extracurricular activities in MA Negeri Kota Batu; 2) the implementation of students' moral formation through extracurricular reading and writing activities of al-Qur'an in MA Negeri Kota Batu; and 3) teacher's efforts in shaping student morals through al-Qur'an literary extracurricular activities at MA Negeri Kota Batu. To produce the results of his research, researchers used a descriptive qualitative approach and type of case study research. Data collection techniques carried out by interview, observation, and documentation. The results showed that: 1) the form of extracurricular reading and writing activities of al-Qur'an is divided into three levels, namely the levels of ula, wustho, and ulya; 2) the implementation of students 'moral formation through extracurricular reading and writing activities of al-Qur'an consists of: introduction, core, and closing, as well as being supported by the teacher providing motivation through inspirational stories, familiarizing students' acceptance before the learning process, and ending the learning process with advice relating to moral behavior; and 3) the teacher's efforts in shaping students' morals through al-Qur'an written and written extracurricular activities consist of teaching students to pray correctly and linking them with reading al-Qur'an; accustom students to read al-Qur'an at home in order to practice the mandate and responsibility for the tasks given; provide penalties for students who do not carry out extracurricular activities of reading and writing al-Qur'an well; be a good example for students in every action, speech, and behavior for their students to motivate students to improve the reading of al-Qur'an with diligence, enthusiasm, and continuously; and associate each reading of al-Qur'an studied with the stories of prophets, friends, scholars, or other figures. Keywords: Teacher, Morals, Extracurricular, al-Qur'an Read and Write
KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI ROUDLOTUL ATHFAL MUSLIMAT NU 15, SUKUN KOTA MALANG Sayyidatul Musyarrofah; Muhammad Hanif; Ika Anggraheni
Jurnal Dewantara Vol 3, No 1 (2021): Dewantara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.387 KB)

Abstract

In march 2020, the world, including Indonesia, was shocked by the 2019 Corona Virus Diasease (Covid 19) or better known as the corona virus, which forces everyone in educational institutions to edjust learning so that the learning process continues, even though the place, time, and cnditions  are uncertain. This time at the Roudlotul Athfal Muslimat Nu 15 institution, learning that is appropriate to the current pandemic situation and conditions, as one of the learning activites given to students to be done at home with their parents. in this study, it will beexplaiined how the cooperation of teachers at Roudlotul Athfal Muslimat NU 15 inducludes planning, implemention and supporting and inhibiting factors in online learning. Researchers used a qualitative approach. And the type of case study research. Data collection teachniques used are in-dept interviews, observation and documentation. The results of the study show that the cooperation of teachers and perents in online learning has been going quite well.
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK KELOMPOK A MELALUI PEMBELAJARAN KOGNITIF DENGAN METODE BERMAIN BALOK DI RA MIFTAHUL HUDA TAJINAN MALANG Rina Wahyu Hidayati; Rosichin Mansur; Ika Anggraheni
Jurnal Dewantara Vol 2, No 2 (2020): Dewantara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.649 KB)

Abstract

This research is motivated by the lack of maximum learning motivation of children in cognitive learning in RA Miftahul Huda Tajinan. Children with complete criteria in increasing cognitive learning motivation just only 50%. This study aims to describe the application of the beam playing method in increasing cognitive learning motivation in early childhood group A in RA Miftahul Huda Tajinan and describing the application of the beam playing method can increase cognitive learning motivation in early childhood group A in RA Miftahul Huda Tajinan Malang.The method used is classroom action research, with a model developed by Kemmis and Taggart in one cycle there are four stages namely planning, implementing, observing, and reflecting. One cycle was carried out a day with the subjects of the study being 20 children  of group A (9 boys and 11 girls) in RA Miftahul Huda Malang. For data collection techniques using 3 methods, namely the method of observation (data collection is done alone and assisted by the class teacher), the documentation method (in the form of RPPH, assessment books, absences book, photos), the method of interviews with group A teachers. The research instrument used is the documentation used. in the form of children's learning outcomes, assessment books, observation sheets and interview guidelines. Data analysis techniques use 4 stages, namely data reduction (summarizing the data in chapter IV), data presentation (data summarized in the form of analyzed reports), data verification, and data conclusions to facilitate checking the validity of the data (consisting of persistence of observations, triangulation, peer checking). The results of this study indicate an increase in children learning motivation through cognitive learning with the beam playing method . This is evidenced by the average value of the percentage of children's cognitive learning abilities at the time of pre-cycle 50% of the number of children who completed 10 children. In cycle I obtained an average value of 65% with the total number of children who finished 13 children. And the results of the average percentage of the second cycle of 90% with the number of children who finished 18 children. The average value of the percentage of children from cycle I to cycle II has increased. The average value of completeness percentage of group A children in RA Miftahul Huda Tajinan Malang through cognitive learning using the beam playing method is 50% in the pre cycle, 65% in cycle I, and by 90% in cycle II.
Co-Authors Abdul Jalil Abdul Khalik Serang Achmad Rafly Firdauzie Adelia Adelia Adetya Dwi Selasih Afdilatul Ilmiah Ainun Nur Aziizi Aldian Fajar Ismail Anggi Ayu Dwi Narwani Ani Lailaturrohmah Annisa Kurniasari Antoni Bagus Pradana Anwar Sa'dullah Anwar Sa’dullah Anwar Sa’dullah Ari Kusuma Sulyandari Ayu Wulandari Azhar Haq Baharudin Bessy Bahiyatul Lu’lu’ul Maulidiah Bibi Winda Listyawati Chalimatus Sa’dijah Devi Alfina Anggraeni Diah Khikmatul Indayani Diyah Safitri Eko Setiawan Ela Yuniar Emi Kristiana Ertanti, Devi Wahyu Faridah Faridah Fathma Raghida Fatima Lagi Ghora Vira Laras Baja Hadijah Hadijah Hanum Farahdiva Ibrahim Maulana Syahid Nur A’la Ibrahim Maulana Syahid Nur A’la1 Ifan Nazilatul Badi'ah Iftin Mufariha Ika Ratih Sulistiani Ika Ratih Sulistiani Illyas Thohari Ilyas Thohari Imam Safi’i Indah Dwi Rahmawati Intan Febry Minofa Fitri Jamilatun Nimah Juwanis Fatul Rizana Karina Safitri Rachmawati Karmila Sari Khoirul Asfiyak Khoirul Ummah Laela Octaviana Yusuf Lailatil Faiqoh Lailatul Mukarromah Latifatur Rohmah Liyatus Zahroh Lu'luul Millati Afifah Lutfia Sefta Bramastia M. Hanif M. Yusuf Alfan Khoiruddin Maskuri Mathari Mathari Maulana Mohammad Fahmiy Miftahunnikmah Miftahunnikmah Miftakhul Rohmah Moh Yusuf Kurniawan Mohamad Saleh Tuanany Mohammad Afifulloh Mohammad Afifulloh Muhammad Hanief Muhammad Hanif Muhammad Hanif Muhammad Hanif Muhammad Ibnul Qayyim Muhammad Nizar Abrory Muhammad Yusuf Ahsani Muhammad Zainuddin Muhsin Arif Mutiara Sari Dewi Nanda Asmaniyah Nofi Rohmawati Nofi Yanti Nova Elda Novi Triani Nufaisah Muniroh Nur Hasan Nur Hikmah Nurlaila La Dana Nurul Hidayati Nurul Izza Husain Nuzula Mardiyah Ratna Dewi Refika Rahmawati Rina Wahyu Hidayati Rindawati Rindawati Riska Dwi Pratiwi Riyadu Sholikhah Rizma Noer Hidayati Rosichin Mansur Sania Lailatul Maulidiyah Sayyidatul Musyarrofah Shofi Rahmati Siti Maisaroh Sulistiyowati Sulistiyowati Sutriani Sutriani Ulva Azizah Azzuhro Umi Tartilah Uswatun Khasanah Yorita Febry Lismanda Yulia Dewi Budiani Zaimatun Ni’mah Zulfa Mufarokhah