Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDIDIKAN KOGNITIF DAN AFEKTIF DAGUSIBU UNTUK PENCEGAHAN RESISTENSI ANTIBIOTIK DI SMA SURABAYA Abhimata Paramanandana; Dini Retnowati; Andang Miatmoko; Dewi Isadiartuti; Sugiyartono1; Mohammad Agus Sjamsur Rijal; Dwi Setiawan; Esti Hendradi; Tutiek Purwanti; Noorma Rosita; Dewi Melani Hariyadi; Tristiana Erawati; Ardhani Dwi Lestari1; Helmy Yusuf; Retno Sari
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2019): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.49 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v4i1.2395

Abstract

Antibiotics are not only used for humans, but also often used for cattle and livestock which are then been consumed by humans. This over prescribed and missed used of antibiotic is a major factor in antibiotic resistance. Antibiotic resistance is a condition where bacteria are unable to be treated with antibiotics. In fact, the use of antibiotics is the first response in curing infectious diseases (by bacteria) and preventing infectious diseases spreading. With antibiotic resistance, preventing infectious diseases by bacteria became harder. This community service activity came up with a slogan "Antibiotic Resistence Awareness Movement" was carried out in Surabaya 10 Public High Schools and Surabaya 17 Public High Schools with 60 students per school using several methods, namely: (a) giving lecture material using LCD projectors ) the implementation of poster making competitions, and (c) poster presentations that have been made that are accompanied by question and answer, and (d) evaluation activities in the form of written tests covering pre-test and post-test. Concerning the results of posters results, poster presentations and improving the results of this posttest can be concluded as a result of an increase in understanding and or knowledge of students of SMA 10 and SMA 17 Surabaya
Pengaruh Lioprotektant Terhadap Karakteristik Nanopartikel Artesunat-Kitosan Yang Dibuat Dengan Gelasi Ionik-Pengeringan Beku Abhimata Paramanandana; Retno Sari; Pawahid Pawahid; Eryka A. Novarinandha; Widji Soeratri
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 3 No. 2 (2016): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.667 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v3i22016.74-80

Abstract

Latar belakang: Nanopartikel merupakan partikel dengan rentang ukuran diameter antara 1 - 1000 nm. Nanopartikel Artesunat-Khitosan diformulasikan menjadi nanopartikel menggunakan metode gelasi ionik-pengering beku ditujukan untuk melindungi bahan obat dari peruraian selama proses pembuatan. Untuk memperoleh produk dari pengeringan beku yang baik, optimasi lioprotektan sangat diperlukan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik fisik nanopartikel Artesunat-Khitosan yang diformulasikan dengan tiga lioprotektan yang berbeda: sukrosa, trihalosa dan maltodekstrin menggunakan metode pengeringan beku. Metode: Pembuatan nanopartikel dilakukan menggunakan gelasi ionik dengan tripolifosfat sebagai crosslinker. Evaluasi nanopartikel kering meliputi: morfologi, sifat fisik, spektrum inframerah dan redispersabilitas. Hasil: Data deferential thermal analysis (DTA) menunjukkan, penambahan lioprotektan menjebak artesunat dalam sistem nanopartikel chitosan, dimana formula tanpa penambahan lioprotektan tidak ditemukan artesunat di dalam matriks chitosan. Pemeriksaan morfologi menggunakan scanning electron microscopy (SEM) menunjukkan nanopartikel dengan 2,5% maltodextrin memiliki permukaan yang halus dan bentuk yang speris. Selain itu, maltodextrin menunjukkan efek perlindungan selama pengeringan beku, laju pengendapan yang lebih lambat dan kemampuan untuk redipersi yang lebih baik dibandingkan dengan sukrosa dan trehalosa. Lioprotektan dengan konsentrasi tinggi menunjukkan redispersibilitas nanopartikel artesunat-chitosan yang lebih baik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan lyoprotectant mempengaruhi karakterisitik nanopartikel artesunat-chitosan.
Pengaruh Jumlah Polimer terhadap Karakteristik Fisik dan Pelepasan Nanopartikel Fraksi Diterpen Lakton Sambiloto - Kitosan Retno Sari; Abhimata Paramanandana; Dewi Isadiartuti; Annisa Maulidia Rahayyu
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 7, No 2 (2020): J Sains Farm Klin 7(2), Agustus 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.051 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.7.2.99-106.2020

Abstract

Fraksi diterpen lakton dari Andrographis paniculata Nees (sambiloto) (FDTLS) memiliki kandungan utama andrografolid. andrografolid diketahui memiliki bioavailabilitas buruk, bersifat sangat lipofilik, dan memiliki kelarutan yang rendah di dalam air. Penjebakan bahan sukar larut ke dalam polimer hidrofilik seperti kitosan dapat memperbaiki disolusi yang selanjutnya akan meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan disolusi serta mengetahui pengaruh jumlah kitosan terhadap karakteristik fisik, efisiensi penjebakan dan pelepasan FDTLS dari nanopartikel FDTLS-kitosan. Nanopartikel dibuat dengan metode gelasi ionik-semprot kering menggunakan tripolifosfat sebagai penyambung silang. Nanopartikel dibuat dengan rasio FDTLS-kitosan yang berbeda, yaitu 1:2 (FK1), 1:2,5 (FK2) dan 1:3 (FK3). Evaluasi yang dilakukan meliputi morfologi, pemeriksaan differential thermal analysis (DTA), Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), X-ray powder diffraction (XRD), efisiensi penjebakan, dan uji pelepasan. Nanopartikel yang dihasilkan berbentuk sferis dan FK2 mempunyai permukaan paling halus dengan entalpi paling tinggi. Difraktogram nanopartikel FDTLS-kitosan menunjukkan perubahan kristalinitas menjadi lebih amorf. Efisiensi penjerapan FDTLS dalam nanopartikel kitosan sebesar 29,01-32,69%. Hasil uji pelepasan nanopartikel menunjukkan peningkatan kecepatan FDTLS terlarut sebesar 1,6 kali dibandingkan dengan substansi FDTLS. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembentukan nanopartikel dengan polimer kitosan dengan metode gelasi ionik-semprot kering dapat meningkatkan jumlah FDTLS terlarut.