Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENDIDIKAN KOGNITIF DAN AFEKTIF DAGUSIBU UNTUK PENCEGAHAN RESISTENSI ANTIBIOTIK DI SMA SURABAYA Abhimata Paramanandana; Dini Retnowati; Andang Miatmoko; Dewi Isadiartuti; Sugiyartono1; Mohammad Agus Sjamsur Rijal; Dwi Setiawan; Esti Hendradi; Tutiek Purwanti; Noorma Rosita; Dewi Melani Hariyadi; Tristiana Erawati; Ardhani Dwi Lestari1; Helmy Yusuf; Retno Sari
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2019): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.49 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v4i1.2395

Abstract

Antibiotics are not only used for humans, but also often used for cattle and livestock which are then been consumed by humans. This over prescribed and missed used of antibiotic is a major factor in antibiotic resistance. Antibiotic resistance is a condition where bacteria are unable to be treated with antibiotics. In fact, the use of antibiotics is the first response in curing infectious diseases (by bacteria) and preventing infectious diseases spreading. With antibiotic resistance, preventing infectious diseases by bacteria became harder. This community service activity came up with a slogan "Antibiotic Resistence Awareness Movement" was carried out in Surabaya 10 Public High Schools and Surabaya 17 Public High Schools with 60 students per school using several methods, namely: (a) giving lecture material using LCD projectors ) the implementation of poster making competitions, and (c) poster presentations that have been made that are accompanied by question and answer, and (d) evaluation activities in the form of written tests covering pre-test and post-test. Concerning the results of posters results, poster presentations and improving the results of this posttest can be concluded as a result of an increase in understanding and or knowledge of students of SMA 10 and SMA 17 Surabaya
CHARACTERIZATION AND THE RELEASE TEST OF ANTI-AGING TRETINOIN IN NANOEMULSION USING OLIVE OIL Tristiana Erawati M.; Widji Soeratri
UNEJ e-Proceeding Proceeding of 1st International Conference on Medicine and Health Sciences (ICMHS)
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

People are more and more desire a youthful andattractive appearance. Aging of the skin can be theresult of a normal process that involves a lowerrate of metabolic activities and is calledchronologic aging. Photoaging is the consequenceof chronic sun exposure and manifests clinicallywith fine and coarse wrinkling, roughness, dryness,laxity, shallowness, pigmentary mottling,telangiectasia, and in some cases withpreneoplastic and neoplastic changes (Stefanaki etal., 2005). Tretinoin is a compound that is able toshow an effect of prevention and treatment ofwrinkles due to photo aging, acne, andinflammation of the skin. It is all-trans retinol isoxidized through retinal to its most activemetabolite (Kligman et. al, 1986). The effectivity ofan active ingredient is determined among othersby the ability to reach the site of action. To reachthe site of action the active ingredients used orallyor topically must first dissolve, release thenabsorbed or penetrates through the membraneand then diffuses into the site of action. Tretinoinpractically insoluble to increase it usednanoemulsion delivery as a vehicle. Solubility isone of the factors of drug absorption. Highersolubility of drug caused higher amount of drug toabsorb. Smaller droplet of emulsion caused rapiddrug release. In this study tretinoin loaded innanoemulsion using olive oil than it characterizedand test of tretinoin release compared withtretinoin in emulsion. Olive oil used as oil phase innanoemulsion as known it widely used in cosmetic.MATERIAL AND METHODSResearch MaterialsTretinoin (PT. Cortico Mulia), olive oil , Tween 80(Sigma Aldrich), Span 80 (Sigma Aldrich), ethanol96 % (E-Merck), NaH2PO4 (E-Merck) and Na2HPO4(E-Merck), aquademineralisata (PT Brataco).Research InstrumentsStirrer plate (Dragon Lab MS-Pro), ultrasonic(Branson 3510), shaker machine (Wine shake), pHmeter (Eutech Instruments pH 700), particleanalyzer (Delsa Nano C), Franz diffusion cell withcellophane membranes, spectrophotometer(Shimadzu UV-1800), Transmission ElectronMicroscopy (TEM-type JOEL JEM-1400), lightmicroscope.
Pengaruh Matriks Kombinasi Alginat:Gelatin (2%:1%) terhadap Karakteristik dan Aktivitas Antibakteri Mikrosfer Probiotik Lactobacillus acidophilus Tutiek Purwanti; Ria Puspita; Tristiana Erawati
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.761 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v6i12019.44-50

Abstract

Pendahuluan: Mikrosfer adalah salah satu sistem penghantaran obat yang dapat digunakan untuk menghantarkan obat pada pemakaian secara oral maupun topikal. Efektivitas mikrosfer sebagai sistem penghantar obat antara lain dipengaruhi oleh polimer penyusun matriknya. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini  untuk mengetahui pengaruh matrik natrium alginate 2% : gelatin 1%  terhadap karakteristik mikrosfer probiotik yaitu ukuran, efisiensi penjebakan, dan aktivitas antibakteri yaitu diameter zona hambatnya. Metode: Dibuat mikrosfer probiotik dengan matriks berbeda yaitu kombinasi alginate:gelatin (2%:1%) (F-I), matriks alginat 3% (F-II) dan matriks gelatin 3% (F-III). Mikrosfer probiotik dibuat dengan teknik ekstrusi dan dikeringkan menggunakan oven. Hasil: Hasil pemeriksaan karakteristik menunjukkan bahwa rerata ukuran partikel F-I, F-II, dan F-III berturut-turut adalah 8,03 µm, 9,69 µm, dan 5,40 µm. Efisiensi penjebakan F-I, F-II, dan F-III berturut-turut adalah  77,48 %, 84,20 %, dan 87,93 %. Sedangkan hasil uji aktivitas antibakteri, diperoleh diameter zona hambat F-I, F-II, dan F-III berturut-turut  adalah  11,72 ± 0,58 mm , 9,8 ± 0,57 mm, dan  9,27, ± 0,19 mm. Hasil uji statistik dengan metode ANOVA yang dilanjutkan uji HSD menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada ukuran, efisiensi penjebakan maupun  diameter zona hambat antara mikrosfer probiotik F-I, F-II, F-III. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa mikrosfer probiotik F-I dengan matriks kombinasi alginat:gelatin  (2%:1%) memiliki ukuran yang lebih kecil dari F-I (matriks alginat 3%) dan lebih besar dari F-III (matriks gelatin 3%). Mikrosfer probiotik F-I memiliki harga efisiensi penjebakan paling rendah, tetapi memiliki aktivitas antibakteri paling besar dibandingkan dengan mikrosfer probiotik F-II dan F-III.
Pengaruh Penambahan SPACE terhadap Karakteristik dan Stabilitas Gel Freeze Dried Amniotic Membrane Stem Cell-Metabolite Product Ria Hanistya; Tristiana Erawati; Cita Rosita Sigit Prakoeswa; Fedik Abdul Rantam; Widji Soeratri
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 2 (2020): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v7i22020.59-65

Abstract

Pendahuluan: Sebagai organ terluas yang menyusun tubuh manusia, kulit menjadi salah satu lokasi penting dalam menghantarkan obat atau bahan aktif tertentu ke dalam tubuh manusia. Beberapa bahan aktif berbentuk makromolekul dengan berat molekul lebih dari 500 Da tidak dapat menembus stratum korneum sehingga membutuhkan bantuan penetration enhancer. SPACE (Skin Penetrating and Cell Entering) merupakan rangkaian molekul peptida berukuran kecil yang berpotensi bekerja sebagai enhancer dalam menghantarkan makromolekul dengan cara yang tidak invasif. Namun SPACE merupakan enhancer golongan baru sehingga efek penambahan SPACE terhadap karakteristik dan stabilitas fisik pada formulasi sediaan gel masih belum banyak diketahui. Tujuan: Penelitian kali ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian SPACE pada karakteristik dan stabilitas fisik sediaan gel freeze dried Amniotic Membrane Stem Cell-Metabolite Product. Metode: Karakteristik fisik sediaan gel freeze dried AMSC-MP dengan SPACE dievaluasi menggunakan parameter organoleptis (warna, bau, bentuk, tekstur), pH dan diameter sebar sediaan. Stabilitas fisik sediaan akan dievaluasi dengan menguji karakteristik fisik sediaan selama 30 hari penyimpanan. Hasil: Gel freeze dried Amniotic Membrane Stem Cell memiliki pH sekitar 6,1 dan diameter sebar sediaan sekitar 6,0 cm. Seluruh hasil pengujian karakteristik masih memenuhi rentang yang dipersyaratkan. Hasil uji karakteristik dianalisis menggunakan statistika metode ANOVA satu arah dan tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar formula. Semua formula F1, F2, F3 dan F4 stabil selama 30 hari penyimpanan. Kesimpulan: Penambahan SPACE tidak mempengaruhi karakteristik dan stabilitas fisik sediaan gel freeze dried Amniotic Membrane Stem Cell-Metabolite Product.
Karakteristik dan Stabilitas Fisik Krim Amniotic Membrane Stem Cell Metabolite Product dengan Penambahan SPACE Peptide Nisa Qurrota Ayun; Tristiana Erawati; Cita Rosita Sigit Prakoeswo; Widji Soeratri
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v7i12020.19-25

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan growth factor dalam kosmetika adalah upaya yang menjanjikan dalam mengatasi masalah penuaan, namun juga menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk pengaplikasiannya. Karakteristik dan stabilitas fisik merupakan parameter yang penting dalam formulasi sediaan, utamanya pada sediaan kosmetika yang mengandung growth factor karena dapat berpengaruh langsung terhadap efektifitas kandungan zat aktifnya. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh perbandingan Amniotic Membran Stem Cell Metabolite Product (AMSC-MP) dan SPACE peptide (F1 = 1:0; F2 = 1:1; F3 = 1:2; F4 = 1:3) terhadap karakteristik dan stabilitas fisik krim antiaging AMSC-MP yang mengandung growth factor. Metode: Uji karakteristik sediaan dievaluasi dengan parameter organoleptis, pH dan daya sebar. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan mengevaluasi karakteristik sediaan selama 21 hari penyimpanan. Hasil: Sediaan krim yang mengandung AMSC-MP dengan SPACE peptide memiliki karakteristik; rentang pH 5,8 - 6,5 hasil uji statistik dengan metoda ANOVA satu arah menunjukan perbedaan bermakna, daya sebar sediaan antara 5,6 - 7,2 cm hasil uji dengan metoda Kruskal Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna, bau sedikit amis, warna putih susu dan tekstur lembut. Hasil uji stabilitas terhadap nilai pH dan daya sebar menunjukkan bahwa formula krim dengan penambahan berbagai konsentrasi SPACE peptide stabil selama penyimpanan 21 hari. Kesimpulan: Peningkatan konsentrasi SPACE peptide meningkatkan pH sediaaan namun tidak mempengaruhi daya sebar, bau, warna dan tektur sediaan. Semua formula sediaan krim AMSC-MP dengan  SPACE peptide stabil selama 21 hari penyimpanan.
Pengaruh Asam Hialuronat-Space Peptide terhadap Karakteristik, Stabilitas Fisik Gel Amniotic Membran-Stemcell Metabolite Product Rina Mutya Suzliana; Tristiana Erawati; Cita Rosita Sigit Prakoeswa; Fedik Abdul Rantam; Widji Soeratri
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 2 (2020): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v7i22020.66-73

Abstract

Pendahuluan: Amniotic membran stem cell metabolite product (AMSC-MP) merupakan metabolit produk yang diperoleh dari Amniotic membrane yang diisolasi dan dikultur yang kemudian ditumbuhkan dalam medium terkondisi. AMSC-MP mengandung banyak growth factor dan sitokin yang sangat berguna sebagai antiaging. Growth factor dan sitokin yang pada umumnya berukuran besar lebih dari 20 KDa menyebabkan AMSC-MP membutuhkan formulasi khusus untuk penggunaannya secara topikal. Pada penelitian ini digunakan asam hialuronat dikombinasi dengan SPACE peptide yang memiliki fungsi sebagai enhancer makromolekul untuk formulasi sediaan gel AMSC-MP sebagai antiaging. Untuk memastikan kualitas dan stabilitas suatu sediaan, maka perlu dilakukan uji karakteristik fisik dan uji stabilitas fisik sediaan tersebut. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh penambahan asam hialuronat (0; 0,01; 0,02; 0,04 %) yang dikombinasi SPACE peptide terhadap karakteristik dan stabilitas dari formulasi sediaan gel AMSC-MP. Metode: Karakteristik fisik sediaan gel freeze dried AMSC-MP dengan penambahan asam hialuronat yang dikombinasi SPACE peptide dievaluasi dengan menggunakan parameter organoleptis (warna, bau, konsistensi dan tekstur), pengukuran pH dan kapasitas penyebaran. Pengujian stabilitas fisik dievaluasi dengan pengukuran pH dan kapasitas penyebaran sediaan setelah penyimpanan selama 28 hari. Hasil: Hasil uji karakteristik dan stabilitas fisik sediaan gel AMSC-MP menunjukkan penampilan fisik yang baik, gel transparan dengan konsistensi kental, lembut dengan bau yang khas. Nilai pH sekitar 5,26 - 5,37 dan kapasitas penyebaran pada 6,13 - 6,50. Semua formula stabil selama 28 hari penyimpanan. Kesimpulan: Penambahan kombinasi asam hialuronat dan SPACE peptide pada formulasi tidak merusak karakteristik dan stabilitas fisik sediaan gel AMSC-MP pada penyimpanan selama 28 hari.
Karakteristik dan Stabilitas Fisik NLC-Koenzim Q10 dalam Sleeping Mask dengan Minyak Nilam Fransisca Dita Mayangsari; Tristiana Erawati; Widji Soeratri; Noorma Rosita
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v8i22021.178-186

Abstract

Pendahuluan: Minyak nilam memiliki efek antioksidan dan peningkat penetrasi. Minyak tersebut berpotensi meningkatkan efektivitas produk sleeping mask dengan Koenzim Q10 (KoQ10) yang dimuat dalam Nanostructured Lipid Carriers (NLC) sebagai kosmetik anti-penuaan. Tujuan: Membandingkan karakteristik dan stabilitas fisik dari NLC-KoQ10 yang dimuat dalam sleeping mask dengan dan tanpa minyak nilam. Metode: Preparasi NLC-KoQ10 menggunakan metode High Shear Homogenization. NLC-KoQ10 dicampur dengan hydrogel dan minyak nilam, untuk F2. Sedangkan untuk F1 tanpa minyak nilam. Setelah itu diamati karakteristik dan stabilitas fisiknya yang meliputi organoleptik, pH, dan viskositas. Uji stabilitas fisik diamati pada suhu ruang selama 90 hari. Hasil: Uji karakteristik fisik menunjukkan bahwa F1 memiliki bau seperti oleum cacao, sedangkan F2 memiliki bau khas minyak nilam dan sedikit bau seperti oleum cacao. F1 memiliki nilai pH 6,036 ± 0,011, sedangkan F2 memiliki nilai pH 6,062 ± 0,020. Tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun, F1 dan F2 memiliki nilai viskositas yang berbeda. F1 memiliki nilai viskositas 199,2 ± 0,7 cp, sedangkan F2 memiliki nilai viskositas 175,6 ± 7,9 cp. Uji stabilitas fisik menunjukkan bahwa F1 dan F2 memiliki skala nilai pH berkisar 6,055 - 6,336 dan viskositas 175,6 - 239,7 cp. Nilai viskositas F1 mengalami peningkatan setelah hari ke-60, sedangkan F2 pada hari ke-90. Kesimpulan: Berdasarkan uji karakteristik dan stabilitas fisik dapat disimpulkan bahwa F1 dan F2 memiliki bau dan viskositas yang berbeda, dan F2 lebih stabil daripada F1.
Effect of Sodium Alginate Concentration on Characteristics, Stability and Drug Release of Inhalation Quercetin Microspheres Tekla Kalalo; Andang Miatmoko; Hanafi Tanojo; Tristiana Erawati; Dewi Melani Hariyadi; Noorma Rosita
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v9i22022.107-114

Abstract

Background: Quercetin is a flavonoid compound that has anti-inflammation activity. However, poor stability presents significant problems for the formulation into dosage forms. Microspheres are one of the potential lung delivery systems because of their ability to encapsulate various types of drugs, protect drugs from environmental effects and can release drugs in a sustained release. Objective: In the present study, the microsphere inhalation system of the anti-inflammation drug, quercetin was developed and evaluated to achieving the targeted delivery of these drugs to the lung. Method: The drug-loaded ca-alginate microspheres were prepared by aerosolization ionic gelation technique followed by freeze-drying. Result: The result of this study showed that particle size was less than 2 µm, the yield ranged from 41.33-76.14%, drug loading was less than 6%, entrapment efficiency ranged from 74.153% - 93.805% and flow properties showed that all formula had an excellent flow. Spherical microspheres were demonstrated by formulations containing 1 and 1.5% sodium alginate. A drug release study showed that the highest drug release of 30.649% was from the formulation with 2.5% sodium alginate, and the lowest drug release of 26.625% was from the formulation with 2% sodium alginate. , A stability study at temperatures of 25ᵒC and 40ᵒC for 28 days showed a decrease in drug loading and entrapment efficiency but an increase in particle size. The formulation containing 1.5% sodium alginate showed the optimal formula. Conclusion: These findings indicated that quercetin ca-alginate microspheres are the potential for inhalation to be delivered to the lung.
WEBINAR UPAYA HILIRISASI PRODUK KOSMETIKA PADA SISWA SMK FARMASI DI SURABAYA Dewi Isadiartuti; Widji Soeratri; Noorma Rosita; I Gusti Ayu Adhi Aryapatni; Suko Hardjono; Tristiana Erawati; Herra Studiawan; Maria Lucia Ardhani Dwi Lestari; Virnanda Syafira Hartatiningrum
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i1.18675

Abstract

Pharmacy Vocational High School (SMK) students are prepared to work immediately after finishing school. Students receive lessons on the basics of pharmaceutical preparation and entrepreneurship. Cosmetics are a pharmaceutical dosage form widely used by the broader community for personal hygiene, appearance improvement, and health functions. The Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1175/Menkes/Per/VIII/2010 concerning cosmetic production permits provides an opportunity for cosmetic products to be produced with simple technology. During the COVID-19 pandemic, which results in a heavy economic burden for the government and society, there are business opportunities for Pharmacy Vocational School students. Community service aims to increase students' knowledge and insight and encourage students in class XI and XII of the Sekesal Pharmacy Vocational School in Surabaya and Kapasari Pharmacy Vocational School in Surabaya to become entrepreneurs in the cosmetics sector. The implementation method is through a webinar that provides material covering products, formulations, stability, and licensing of cosmetic products. Participants had the opportunity to discuss the material provided, fill out evaluations in the form of pre/post-test and make E-posters about cosmetic products. The evaluation results show an increase in participants' knowledge and insight, and participants are interested in producing cosmetic preparations, which are expected to become new business fields that can improve their welfare. --- Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi dipersiapkan untuk segera bekerja setelah menamatkan sekolah. Siswa memperoleh pelajaran tentang dasar-dasar pembuatan sediaan farmasi dan kewirausahaan. Kosmetika merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak digunakan oleh masyarakat luas untuk tujuan kebersihan diri, peningkatan penampilan, dan memiliki fungsi kesehatan. Permenkes RI No 1175/Menkes/Per/VIII/2010 tentang izin produksi kosmetika memberikan peluang produk kosmetika diproduksi dengan teknologi sederhana.  Dalam  masa pandemi covid 19, yang mengakibatkan beban ekonomi berat bagi pemerintah dan masyarakat, terdapat peluang usaha bagi siswa SMK Farmasi. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa serta mendorong siswa  kelas XI dan XII SMK Farmasi Sekesal Surabaya dan SMK Farmasi Kapasari Surabaya untuk berwirausaha di bidang kosmetika. Metode pelaksanaan melalui webinar dengan  pemberian materi meliputi produk, formulasi, stabilitas dan perizinan produk kosmetika. Peserta mendapatkan kesempatan berdiskusi tentang materi yang diberikan,  mengerjakan pre/post test, mengisi evaluasi, dan membuat E-poster tentang produk kosmetika. Dari hasil evaluasi diketahui terdapat peningkatan pengetahuan dan wawasan peserta dan peserta tertarik untuk memproduksi sediaan kosmetika yang diharapkan dapat menjadi lahan usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraannya.