Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PKM Petani Kopi Desa Sidomulyo Kecamatan Lebakbarang Kabupaten Pekalongan Ubad Badrudin; Nur Lulu Fitriyani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3019

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraaan Masyarakat petani kopi di Desa Sidomulyo Kecamatan Lebakbarang antara lain agar petani kopi mampu memahami dan mampu mengaplikasikan tentang teknik memanen yang baik serta dapat mengaplikasikan teknik pengolahan kopi yang lebih baik, mampu memahami dan mengaplikasikan teknik mengangkat beban serta dapat memahami teknik penguluran otot pinggang pada petani kopi dan mengaplikasikannya. Permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra yakni Kelompok Tani Sidodadi dan Sidodadi II adalah teknik memanen yang masih keliru serta pengolahan pasca panen yang hanya melalui teknik pengolahan kopi kering, sehingga diperoleh rasa kopi yang memiliki cita rasa yang kurang nikmat. Selain itu, masih rendahnya tingkat pemahaman teknik mengangkat yang ergonomi, serta pengetahuan yang masih rendah tentang bagaimana menyembuhkan keluhan badan pegal-pegal setelah panen kopi selain dengan obat. Berdasarkan permasalahan tersebut, metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah (1) memberikan pelatihan tentang teknik pemanenan dan pengelolaan pasca panen buah kopi, (2) memberikan penyuluhan tentang teknik mengangkat yang benar saat panen kopi, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan keselamatan kerja petani (menjadi lebih sehat dan hasil panen lebih produktif) dengan cara yang mudah dan (3) memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang penyembuhan keluhan dengan latihan penguluran dengan biaya yang relatif murah dan terjangkau. Hasil dari kegiatan PKM adalah meningkatnya pengetahuan petani kopi terkait teknik memanen yang baik dan teknik pengolahan pasca panen buah kopi, meningkatnya pengetahuan tentang teknik lifting yang ergonomi, serta dapat mengetahui cara pemyembuhan keluhan badan pegal menggunakan back exercise tanpa minum obat.
SURVEILAN INDIVIDU PENDATANG SEBAGAI UPAYA MENCEGAH TRANSMISI COVID-19 DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2020 Ristiawati Ristiawati; Yuniarti Yuniarti; Nur Lu’lu Fitriyani
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 34, No 2 (2020): PENA SEPTEMBER 2020
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v34i2.1218

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic case has attacked more than 203 countries around the world. WHO states that Covid-19 can be transmitted from person to person through close contact and droplets. The groups most at risk of contracting this disease are people who have contact with Covid-19 patients, including those who treat Covid-19 patients, and people who are treated in infected areas. The purpose of this study was to describe the factors of newcomers, the trend of newcomers and the trend (trend) of positive confirmation cases of Covid-19 in Pekalongan City for the period April-June 2020. This research is an analytical survey research with analytical descriptive research method to present the profiles of Pekalongan residents who fall into the category comer. Based on the results obtained, the total number of immigrants who entered the Pekalongan City area was 1995 (South Pekalongan District with 312 migrants, East Pekalongan 431 migrants, West Pekalongan as many as 548 migrants and North Pekalongan as many as 704 migrants). The trend of arrivals in Pekalongan City for the period April - June 2020 shows a decline at the end of the incident period. The number or the highest peak occurred in the second week of decline with 161 people and the lowest in the VIII week (first week of June 2020) with 19 people. The trend of arrivals is directly proportional to positive cases of Covid-19, which continue to increase every week. The peak of the increase in positive cases of Covid-19 in Pekalongan City occurred in week II (early April 2020) of 12 cases. An increase in these cases came from people returning from international activities. This increase is also due to decreased public awareness in undergoing health protocols according to the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. HK. 01. 07 / MENKES / 382 in 2020 with the enactment of the New Normal Era.
Identifikasi Masalah Kesehatan Ibu Dan Anak Di Desa Api-Api Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan Nur Lu'lu Fitriyani
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 7, No 01 (2017): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v7i01.535

Abstract

Peningkatan derajat KIA masih menjadi tujuan utama dalam rencana strategi Kementerian Kesehatan yang ingin dicapai pada tahun 2019 karena masih rendahnya derajat KIA di Indonesia yang ditandai dengan AKI yang masih tinggi, yakni 359 kasus/ 100.000 kelahiran hidup dan AKB yakni 32 kasus per 1000 kelahiran hidup. Data dari profil kesehatan Kabupaten Pekalongan menyebutkan AKI di Kabupaten Pekalongan sebanyak 244 kasus per 100.000 kelahiran hidup dan AKB di Kabupaten Pekalongan  sebesar 7,2 kasus per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Desa Api-api Kecamatan Wonokerto merupakan desa terdampak rob di Kabupaten Pekalongan. Kondisi ligkungan dan sosial yang ada menyebabkan Desa Api-api memiliki masalah kesehatan khususnya bidang KIA dengan ditemukannya kasus kematian bayi dan rendahnya keikutsertaan KB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah kesehatan ibu dan anak yang ada di Desa Api-api Kecamatan Wonokerto. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif.Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam kepada 150 responden yang terdiri dari PUS dan WUS dengan kisaran usia 18-35 tahun, sedangkan data sekunder diperoleh dari data Puskesmas setempat. Hasil identifikasi menunjukkan adanya masalah KIA yang ditunjukkan dengan angka cakupan imunisasi yang rendah hanya 50% dan keikusertaan KB yang masih rendah serta tidak adanya aseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Saran yang bisa diberikan sebagai upaya untuk meningkatkan KIA adalah melalui program KB dengan memberikan informasi tentang manfaat KB, penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dan menghidupkan kembali peran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Kata kunci: identifikasi, KIA, KB
Penyaring Air dengan Biolarvasida Nabati Ekstrak Rimpang Lengkuas sebagai Upaya Pengendalian Vektor Demam Berdarah Nur Lu'lu Fitriyani; Ristiawati Ristiawati; Dewi Nugraheni Restu Mastuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 18 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/blb.v18i1.5003

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is a serious problem in Central Java with an Incidence Rate (IR) of 10.2/100,000 population in 2018. Efforts to reduce the number of dengue fever cannot be separated from efforts to control the Aedes aegypti vector. Alternative vector control that is safer and more environmentally friendly can be done by utilizing compounds derived from plants that have biologically active properties. The plant that has the potential to be developed as a natural insecticide is galangal (Alpinia galanga). The amis of this study was to determine the effectiveness of a water filter added with biolarvicides from galangal rhizome extract. The research method used was a quasi-experimental method with 4 different concentrations of galangal extract (0.1%; 0.2%; 0.3% and 0.4%) and used a negative control without the addition of galangal extract. The results showed that in water filter treatment with galangal rhizome extract, there was death in Ae. aegypti mosquito larvae, while in negative control there was no larval death. The results showed that mortality of Ae. aegypti mostly occurred at a concentration of 0.4% as many as 25 larvae. Water filter with galangal rhizome extract biolarvicide has the potential to kill Ae. aegypti larvae.
Pembuatan Teh Kombucha Pedada sebagai Healthy Drink Komoditas Lokal Pekalongan Dani Prastiwi; Nur Lu'lu Fitriyani; Metha Anung Anindhita
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 5 No. 1 (2023): Juni: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/wuj.v5i1.303

Abstract

Latar belakang : Teh kombucha merupakan salah satu minuman yang telah dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang disebabkan karena adanya fenolik bebas yang dihasilkan selama proses fermentasi. Buah pedada yang banyak dihasilkan dari pohon mangrove di pesisir pantura belum dimanfaatkan oleh masyarakat, padahal buah pedada memiliki kandungan vitamin C dan senyawa fitokimia yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Tujuan : untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai manfaat teh kombucha pedada dan memandirikan masyarakat agar dapat membuat produk teh kombucha pedada sebagai healthy drink komoditas Pekalongan. Metode : Menggunakan pendekatan participant active learning dengan metode ceramah, tanya jawab, dan praktik. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan di Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan dengan peserta sejumlah 29 orang. Hasil : Tingkat pengetahuan peserta kegiatan sebelum kegiatan dilaksanakan 86,20% belum mengetahui tentang manfaat teh kombucha dan buah pedada. Setelah dilakukan edukasi dan praktik, pengetahuan peserta naik hingga 100% tentang segi manfaat, khasiat dan pembuatan teh kombucha varian pedada. Kesimpulan : Peserta mengalami peningkatan pengetahuan mengenai manfaat teh kombucha dan buah pedada bagi kesehatan. Peserta dapat menunjukkan dengan benar cara pembuatan teh kombucha pedada.
Upaya Pencegahan Stunting Berbasis Keluarga di Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan Nur Lulu Fitriyani; Nur Isnaeni; Andhika Firaz Kusnadi; Dita Ayuningtiyas Tuti; Alisha Ukhti Amelia; Raden Rendy Aji Purnomo; Salsabiil Mumtaz; Sari Indri Yanti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.329

Abstract

Prevalensi kasus stunting di Kota Pekalongan menurut Survei Status Gizi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 20,6 %. Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara merupakan salah satu dari 10 wilayah kelurahan prioritas percepatan penurunan stunting di Kota Pekalongan pada tahun 2022. Sebagai upaya penurunan angka kejadian stunting perlu dilakukan beberapa kegiatan edukasi dan praktek di masyarakat. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan cegah stunting khususnya pada kelompok ibu hamil dan ibu dengan balita di Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan dan meningkatkan keterampilan kelompok sasaran dalam menciptakan kreasi menu sehat bagi balita dan ibu menyusui. Kegiatan edukasi dan praktek dilakukan secara luring dan daring yang melibatkan ibu kader, calon pengantin, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pemahaman ibu hamil, ibu dengan balita, dan calon pengantin tentang stunting dan pencegahannya melalui berbagai media edukasi antara lain leaflet, film pendek maupun materi power poin. Selain itu, keterampilan pembuatan menu sehat bagi balita dan pembuatan booster ASI bagi ibu menyusui meningkat dengan diberikannya pelatihan praktek pembuatan olahan menu sehat dan booster ASI. The prevalence of stunting cases in Pekalongan City according to the Indonesian Nutrition Status Survey in 2021 will reach 20.6%. Krapyak Subdistrict, Pekalongan Utara Subdistrict, is one of the 10 priority areas for accelerating stunting reduction in Pekalongan City in 2022. As an effort to reduce the incidence of stunting, it is necessary to carry out several educational and practical activities in the community. The aim of the activity is to increase knowledge on preventing stunting, especially in groups of pregnant women and mothers with toddlers in Krapyak Village, Pekalongan City and to improve the skills of the target group in creating healthy menu creations for toddlers and nursing mothers. Educational and practical activities are carried out offline and online involving health cadres, prospective brides, pregnant women and mothers with toddlers. The result of this service activity is an increased understanding of pregnant women, mothers with toddlers, and bride-to-be about stunting and its prevention through various educational media including leaflets, short films and power point material. In addition, the skill of making healthy menus for toddlers and making breast milk boosters for breastfeeding mothers increases with practical training on making healthy menu preparations and breast milk boosters.
Potential of Chemolitotrophic Bacteria From Gold Mining Area in Sulfur Oxidation Process Nur Lu'lu Fitriyani; Agus Irianto; Hendro Pramono
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 10, No 3 (2018): December 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v10i3.12544

Abstract

Gold in nature is covered by rocks which contain sulfide minerals such as pyrite, chalcopyrite, arsenopyrite, and others sulfide minerals. Chemolithotrophic bacteria have the ability to oxidize the sulfur compounds and can be used in the process of releasing gold from carrier rocks which contain sulfide minerals. This research aimed to explore and identify the chemolithotrophic bacteria from gold mining areas as well as determine their potential for sulfur oxidation. The methods used in this study were exploring the potential of bacteria in sulfur oxidation and describing the variety of bacteria that were isolated from gold mining areas by 16s rRNA identification. The results showed that there were six isolates from isolation with Starkey solid medium, i.e. Bl-1, B1-2, B1-3, B1-4, B1-5 and B1-6 that were similar to Paenibacillus sp., Enterobacter ludwigiis train E8-13, uncultured Burkholderia sp., Uncultured bacterium clone N4.5, Bacillus subtilis strain CICC 10023, and Bacterium enrichment culture clone 02 respectively. The B1-3 isolate showed the highest increase of sulfate compound in the medium (8.04 % at 649.55 ppm). This indigenous bacteria will be able to be used to release gold from rock which contains sulfide minerals and reduce the use of hazardous chemicals commonly used in gold mining.
Pengaruh Penggunaan Polivinil Alkohol sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisikokimia sediaan Gel Peel-off Ekstrak Etanol Buah Pedada Metha Anung Anindhita; Dani Prastiwi; Nur Lu’lu Fitriyani; Septiyani Nanda Rini
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.3990

Abstract

Buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Salah satu cara memanfaatkan khasiatnya adalah dibuat sediaan masker gel peel-off. Masker gel peel-off adalah jenis masker wajah berupa gel yang setelah kering dapat dilepaskan tanpa perlu dibilas. Polivinil Alkohol (PVA) digunakan sebagai gelling agent yang mampu membentuk gel yang cepat kering dan membentuk lapisan film yang elastis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi PVA sebagai gelling agent terhadap sifat fisikokimia sediaan gel peel-off ekstrak etanol buah pedada. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Zat aktif yang digunakan yaitu ekstrak buah pedada sebanyak 11,7%. Konsentrasi PVA yang digunakan yaitu 12%; 14%; 16%. Pengujian sifat fisik sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, waktu mengering, dan stabilitas. Uji organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Uji pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering dianalisis dengan metode One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan metode Post Hoc Tukey HSD jika terdapat perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan sifat fisik sediaan masker gel peel-off meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering. Untuk uji statistik dengan One Way ANOVA menunjukkan bahwa variasi konsentrasi PVA berpengaruh terhadap nilai pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering ketiga formula. Formula I dengan konsentrasi PVA 12% dipilih sebagai formula terbaik sediaan masker gel peel-off.
Antioxidant and Antibacterial Test On Kombucha Tea Varian Pedada (Sonneratia caseolaris) Nur Lu'Lu Fitriyani; Dani Prastiwi; Metha Anung Anindhita; Septiyani Nanda Rini; Wanda Silviana
Babali Nursing Research Vol 5 No 1 (2024): January
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2024.51349

Abstract

Introduction: Kombucha tea is a health drink that can detoxify, antioxidant, energy source and boost the immune system. Kombucha has many variations in taste, including variations in adding fruit such as strawberries, apples, and peaches. Another variant of kombucha with added spices such as ginger and cinnamon. Pedada as a mangrove fruit that is widely available in coastal mangrove forests has potential as a food ingredient because it has very good nutritional content. The aims of this research is to tests of antibacterial effectiveness and antibiotic content from pedada variant of kombucha as a health drink. Methods: the research design is pure experimental research with a completely randomized design. Making kombucha variant pedada through two stages of fermentation. Results: Primary fermentation was carried out for 12 days to produce kombucha tea and secondary fermentation was carried out for 4 days with the addition of variations of pedada fruit juice with concentrations of 0%, 10%, 20%, 30%, 40%. The antioxidant test results showed that the kombucha variant pedada contains antioxidants in the presence of tannins, saponins and flavonoids in kombucha pedada variatiant. Conclusion: The Kombucha pedada variant also has antibacterial activity on E. coli and S. thypi bacteria. The antibacterial activity of E.coli showed higher results than chloramphenicol, while S. thypi showed lower effectiveness than chloramphenicol.
Faktor resiko kejadian diabetes melitus (DM) pada tingkatan usia produktif (15-60 Tahun) Anisah Maulida; Jaya Maulana; Nur Lulu Fitriyani; Hairil Akbar
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.330

Abstract

Diabetes Melitus meupakan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh adanya perubahan fungsi organ dan gangguan pelepasan hormon. Selain itu, jenis penyakit diabetes melitus cakupan penderita mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 Indonesia berdiri pada posisi ketujuh dengan jumlah penderita sebanyak 10 juta jiwa. Jumlah penderita DM ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2040, yaitu sebanyak 16,2 juta jiwa penderita, dapat diartikan bahwa akan terjadi suatu peningkatan penderita yang dapat dihitung sebanyak 56,2% pada periode tahun 2015 – 2040 dan kian tahun mulai menyerang pada generasi lebih muda atau usia produktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari, mengetahui dan menelaah artikel penelitian yang kemudian dilakukan studi literrature review, sehingga dapat disebut dengan kajian litterature review. Hasil kajian literrature review dapat ditemukan mengenai faktor resiko kejadian diabetes melitus seperti, obesitas, stress, aktivitas fisik, kebiasaan makan fast – food (pola makan), IMT, dan kebiasaan merokok. Hal tersebut merupakan faktor – faktor yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan menganggu efektivitas hormon insulin sehingga timbulah penyakit diabetes melitus. Selain itu juga terdapat faktor alami yang tidak dapat diubah seperti, genetik ataupun keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat penyakit diabetes.