Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Medicamento

KOMBINASI ANTIDIABETES EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Puguh Santoso; Ketut Agus Adrianta; Ni Putu Siska Sugiantari
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.886

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit saat tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau jumlah insulin cukup tetapi kerjanya kurang baik ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Sebelum para ahli mengembangkan sistem pengobatan tradisional, para orang tua yang terdahulu sudah memanfaatkan ramuan tradisional dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah didapat disekitar pekarangan rumah. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari kombinasi daun salam (Eugenia polyantha) dan buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan. Dua puluh ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol hanya diberi makan dan minum, kelompok II diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 100 mg/kgbb, kelompok III diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 200 mg/kgbb, dan kelompok IV diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 400 mg/kgbb. Sebelum diberi perlakuan, tikus diinduksi aloksan dengan dosis 150 mg/kg BB secara intraperitoneal. Setelah dilakukan analisis data secara statistika dengan uji anova diketahui bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak dengan diperoleh nilai (p < 0,05).
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani; Ketut Agus Adrianta
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i2.1100

Abstract

Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja langsung terhadap ginjal. Salah satu tumbuhan yang secara empirik berkhasiat sebagai diuretik yaitu daun bayam merah (Amaranthus tricolor). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek diuretik ekstrak etanol daun bayam merah pada tikus putih jantan galur wistar. Hewan uji sebanyak 24 ekor tikus jantan galur wistar dibagi menjadi 4 kelompok dipuasakan selama 5-6 jam, kelompok I kontrol negatif diberi suspensi CMC Na 0,5%, kelompok II kontrol positif diberi suspensi furosemid dosis 0,72mg/ 200gBB, kelompok III diberi suspensi ekstrak 25% dan kelompok IV suspensi ekstrak 40%. Ekstrak etanol diberikan pada hewan uji secara per oral dengan volume pemberian 2,5 ml. Hewan uji dimasukkan dalam metabolic cage, diberi 5 ml air minum secara per oral tiap 3 jam. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, apabila terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p < 0,05) antara kontrol negatif dan kontrol positif serta konsentrasi ekstrak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan ekstrak etanol daun bayam merah memiliki efek diuretik pada tikus putih jantan galur wistar.
UJI EFEKTIVITAS AFRODISIAKA DARI EKSTRAK ETANOL BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) PADA TIKUS (Rattus norvegicus L.) PUTIH JANTAN Ketut Agus Adrianta; I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i2.1101

Abstract

Afrodisiaka adalah semua bahan baik obat dan makanan yang dapat membangkitkan gairah seksual. Di Indonesia terdapat begitu banyak bahan tanaman obat herbal alami yang dapat digunakan sebagai afrodisiaka. Salah satu tanaman yang dipercaya mempunyai khasiat sebagai afrodisiaka adalah tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) sebagai afrodisiaka pada tikus (Rattus norvegicus L.) putih jantan. Ekstrak bunga kembang sepatu diberikan secara oral setiap hari selama 8 hari. Terdapat 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol yang diberikan akuades, kelompok perlakuan I diberikan ekstrak bunga kembang sepatu dengan dosis 1 g/KgBB, dan kelompok perlakuan II diberikan ekstrak bunga kembang sepatu konsentrasi 2g/KgBB, Parameter pengukuran berupa introduction (pendekatan), climbing (menunggang), dan coitus (kawin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga kembang sepatu dapat meningkatkan libido tikus putih jantan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak bunga kembang sepatu secara oral selama 8 hari efektif meningkatkan libido tikus jantan pada dosis 1g/KgBB.
Formulasi Spray Gel Minyak Atsiri Kayu Cendana (Santalum album L.): sebagai Salah Satu Kandidat Sediaan Anti Inflamasi Yeni Cendana; Ketut Agus Adrianta; Ni Made Dharma Shantini Suena
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i2.2272

Abstract

Secara empiris Cendana (Santalum album L.) digunakan sebagai antidepresan, antiinflamasi, antijamur, astringent, obat penenang, insektisida, dan antiseptik. Penggunaan tanaman obat dapat ditingkatkan kenyamanannya dengan memformulasikan dalam bentuk sediaan obat. Salah satu sediaan topikal yang cocok untuk inflamasi adalah spray gel. Sediaan spray ini lebih praktis dalam penggunaannya dan juga lebih aman sebab tingkat kontaminasi mikroorganisme lebih rendah karena penggunaannya yang disemprotkan tanpa kontak langsung dengan tangan seperti halnya sediaan topikal lainnya. Konsistensi gel yang memiliki daya lekat cukup tinggi membuat waktu kontak obat yang relatif lebih lama dibanding sediaan lainnya. Pada pembuatan spray gel dengan kandungan minyak atsiri diperlukan adanya emulsifying agent. Carbopol sebagai emulsifying agent yang dipilih dalam formulasi spray gel minyak atsiri cendana, akan dapat menstabilkan zat aktif berbentuk minyak dalam basis berair dengan cara menurunkan tegangan permukaan fase air dan fase minyak. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium murni dengan observasional eksperimental. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan skala pengamatan dan pengukuran. Pengamatan diakukan terhadap organoleptik dan homogenitas sediaan, serta pengukuran dilakukan terhadap pH, pola penyemprotan, daya sebar lekat dan stabilitas mekanik. Dilakukan analisis statistik terhadap data hasil uji bobot pola penyemprotan dan dilanjutkan dengan uji independent t-test. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formulasi spray gel minyak atsiri kayu cendana (Santalum album L.) dengan variasi carbopol 0,1% (F1) memiliki pola penyemprotan yang baik, dan dengan carbopol 0,3% (F2) memiliki daya lekat yang baik.