Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SEHAT DALAM AYURWEDA Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 1 No 1 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i1.276

Abstract

Umat Hindu memiliki kitab suci Weda yang sangat terkenal.Kitab suci ini terbagi dalam dua golongan besar yakni kitab Sruti dan Smerti.Keduanya masing-masing dibagi-bagi lagi menurut kumpulan isinya.Kitab Ayurweda yang merupakan upaweda dari Kitab Rg Weda mengandung banyak tentang sistem pengobatan yang sangat mendasar.Sistem pengobatan ini dibagi lagi menjadi 8 (delapan) sub sistem yang dikenal dengan Astangga Ayurweda.Konsep sehat secara ayurweda memberikan tuntunan untuk mencapai sehat jasmani maupun rohani yang dikenal dengan sehat secara holistik.Konsep sehat dalam ayurweda identik dengan konsep sehat menurut WHO (World Health Organisation). Hal pokok yang membuat kedua konsep ini sama ialah bahwa sehat itu tidak hanya melibatkan komponen fisik namun juga sosial dan spiritual. Untuk memelihara hidup agar tetap sehat, perlu diketahui konsep sehat dalam ayurweda serta upaya pemeliharaannya dengan konsep Tri Upasthamba :Ahara (tentang diet), Nidra (tentang pola tidur) dan Brahmacharya (pengendalian energi seksual). Orang akan senantiasa sehat (swasthya)bilamanamemahami konsep sehat dan dapat mengatur pola makanan, pola istirahat dan pengendalian energi seksual yang benar. Kesehatan adalah modal utama mencapai cita-cita hidup oleh karenanyapengetahuan tentang konsep sehat dalam ayurweda dan upaya memelihara kesehatan perlu senantiasa diketahui untukkemudian dipraktekkan dalam upaya menghidari diri dari gangguan penyakit.
TERAPI PIJAT IBU HAMIL UNTUK MENGURANGI SPASME OTOT PADA MASA TRIMESTER AKHIR KEHAMILAN Suarniti, Ni Luh Kade; Cahyaningrum, Putu Lakustini; Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 1 No 2 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i2.460

Abstract

Menjaga keseimbangan tubuh selama masa kehamilan sangat penting dari awal sampai akhir kehamilan, agar tidak terjadi gangguan yang tidak diinginkan salah satunya spasme otot. Gangguan spasme otot yang menimbulkan rasa nyeri dapat mengganggu ibu hamil dalam beraktifitas. Salah satu cara untuk mengurangi spasme otot adalah dengan terapi pijat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memahami terapi pijat ibu hamil dapat mengurangi spasme otot, mengetahui tata cara yang digunakan dalam terapi pijat ibu hamil untuk mengurangi spasme otot, dan implikasi terapi pijat ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode snow ball sampling, jenis penelitian kualitatif. Menggunakan teori fungsionalisme struktural serta pendekatan ayurweda khususnya snehana. Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar pada tempat terapi pijat ibu hamil dengan objek penelitian praktisi pijat dan ibu hamil trimester akhir. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, terapi pijat dapat mengurangi spasme otot karena pijat dapat mengurangi tekanan dari saraf dan otot, melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh, dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil. Tata cara pijat yang digunakan sama dengan pijat pada umumnya tetapi berbeda dalam teknik pengambilan dengan tiga teknik yaitu mengusap, memutar, dan meremas (effleurage, friksi, dan petrisage), dengan melakukan pemijatan secara rutin didapatkan Implikasi yaitu: Mengurangi rasa nyeri punggung ibu hamil, meningkatkan kualitas tidur, dan menimbulkan perasaan bahagia pada ibu hamil.
YOGA LANSIA PERSPEKTIF AYURWEDA DI TAMAN JEPUN DENPASAR Laksmi Dewi, Anak Agung Eza; Yuliari, Sang Ayu Made; Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Populasi penduduk berusia lanjut (lansia) yang meningkat seiring dengan bertambahnya usia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia, pada sisi lain dalam Ayurweda disebutkan bahwa membuat semua orang sehat dan berumur panjang. Dalam meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan kebugaran tubuh lansia memilih mengikuti latihan yoga, Taman Jepun Denpasar merupakan salah satu tempat strategis yang digunakan untuk berlatih yoga oleh para lansia. Pada penelitian ini dirumuskan masalah mengapa lansia beryoga, jenis dan tata cara latihan yoga apa saja yang dilakukan oleh lansia serta manfaat yang dirasakan lansia selama mengikuti latihan yoga. Jenis penelitian adalah kualitatif yang didapatkan melalui teknik pengumpulan data dengan metode purposive sampling, data diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada 15 (lima belas) orang responden lansia. Pembahasan dilakukan dengan pendekatan ayurweda menggunakan teori yoga dan teori kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Yoga Lansia Perspektif Ayurweda Di Taman Jepun Denpasar sangat diperlukan oleh para lansia untuk mengatasi keluhan yang dialami, menjaga keseimbangan tubuh, berolahraga sesuai dengan usia, merasakan ada rasa kekeluargaan di dalam komunitas Bali Happy. Adapun 3 (tiga) jenis latihan yoga yaitu Yoga Tertawa, Yoga Suryanamaskara, dan Yoga Jagadhita. Latihan yoga dirasakan bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dengan tetap menjaga pola makanan, minuman (ahara), merasakan ketenangan, tubuh lebih sehat, rutin berolahraga (vihara), memperbaiki kualitas tidur menjadi lebih baik (nidra).
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT UNTUK MENGATASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DI KOTA DENPASAR Susilawati, Ni Luh Putu Arya; Cahyaningrum, Putu Lakustini; Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2079

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi Diabetes Melitus dengan menggunakan metode purposive sampling. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori etnomedisin dan teori fungsionalisme struktural. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara secara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian di dapatkan jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus yaitu : kunyit putih, sambiloto, brotowali, meniran, kelor, pegagan, mimba/intaran, insulin, sereh wangi, jahe merah, sirih merah, binahong, kayu secang, ciplukan, pare, turi, daun wijaya kusuma, daun kersen. Tata cara pemanfaatan tanaman obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus adalah dengan meracik tanaman obat menjadi ramuan yang dikemas ke dalam bentuk kapsul, teh herbal, jamu / loloh, mandi uap / steam, membuat ramuan untuk rendaman dan membersihkan luka. Implikasi dari pemanfaatan tanaman sebagai obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus, kadar gula yang diderita oleh informan menurun, selain itu informan tidak merasakan gangguan lagi seperti : gatal di kulit, susah tidur, sering diare, sering panas dalam, sering nyeri saat menstruasi. Informan merasakan imunitas lebih terjaga, bau badanhilang, lebih sehat dan kuat dalam melakukan aktivitas sehari - hari, metabolisme tubuh semakin baik, serta kualitas tidurnya menjadi lebih baik setelah mengkonsumsi ramuan herbal tersebut.
Pengobatan Tradisional Bali Usadha Tiwang I Nyoman Arsana; I Putu Sudiartawan; Ni Luh Gede Sudaryati; I Made Agus Gelgel Wirasuta; Pande Made Nova Armita; Ni Kadek Warditiani; Ni Made Widi Astuti; I Wayan Martadi Santika; Ida Bagus Wiryanatha; Putu Lakustini Cahyaningrum; Ida Bagus Putra Suta
Bali Membangun Bali: Jurnal Bappeda Litbang Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Bali Membangun Bali, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.218 KB) | DOI: 10.51172/jbmb.v1i2.113

Abstract

Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pengobatan tradisional Bali, dengan mengambil fokus kajian pada pengobatan yang tertuang dalam lontar Usadha Tiwang. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (Library Research). Unit analisis berupa naskah lontar Usadha Tiwang, yang telah ditransliterasi dari aksara Bali ke aksara Latin. Temuan: Hasil penelitian diketahui bahwa tiwang adalah penyakit yang mempunyai gejala badan terasa meluang, sakit dan ngilu, gelisah, mata mendelik, otot kaku bahkan sampai pingsan. Jenis tiwang dicirikan berdasarkan gejala yang muncul. Pengobatan dilaksanakan secara holistik oleh pengusada sesuai tatalaksana pengusada, dengan menggunakan ramuan obat-obatan yang terbuat dari campuran berbagai jenis tumbuh-tumbuhan atau bahan lainnya seperti arak, lengis tanusan, garam, gula, kapur, maupun santen, bahkan tain seksek serta iduh bang. Penggunaannya dengan cara dimakan, diminum, ditutuhkan, disemburkan, diuapkan atau dilulurkan, maupun ditempelkan. Takaran, cara pengolahan, serta cara pemakaian masih belum jelas. Implikasi: Masyarakat Bali tetap percaya terhadap sistim pengobatan tradisional Bali. Namun demikian, masyarakat Bali yang berobat ke tempat praktik pengobatan tradisional sangat sedikit. Simpulannya adalah pengobatan tradisional Bali dilakukan secara holistik untuk mencapai keseimbangan antara shtula sarira-suksma sarira-antahkarana sarira.