Perkembangan media sosial semakin pesat, sehingga memiliki banyak dampak positif dan negatif. Dengan adanya media sosial kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi, namun sebagian besar informasi yang tersebar di media sosial saat ini belum tentu benar atau bisa dikatakan berita bohong (hoax). Dalam mengantisipasi penyebaran berita bohong (hoax) adalah dengan membangun kompetensi masyarakat dalam menghadapi banjir informasi. Upaya membangun kompetensi publik dilakukan melalui literasi digital. Literasi digital tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Untuk menghadapi generasi digital native yang terbangun dengan teknologi digital di tangan mereka, tentunya diperlukan strategi baru. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya pertukaran informasi terkait berita hoax, diskusi agar dapat terbangun komunitas yang memiliki ketahanan terhadap berita hoax. Salah satu upaya peningkatan literasi digital adalah melalui pelaksanaan Pengabdian Masyarakat berupa diskusi dan berbagi ilmu yang dilaksanakan di Universitas Sjakhyakirti Palembang. Dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital generasi muda dalam menghadapi hoax, kegiatan ini dilakukan dengan memberikan contoh dan paparan kekinian terkait resiko penyebaran berita hoax. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun model pendidikan dan literasi digital untuk meningkatkan kompetensi generasi muda dalam mengenali dan merespon berita bohong (hoax).