Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembentukan Kader Remaja Sehat Reproduksi di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta Mega Elvianasti; Roza, Liszulfah
JPMB : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter Vol 2 No 2 (2019): Agustus-Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36765/jpmb.v2i2.4

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan dalam membentuk kader remaja sehat reproduksi di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta. Berdasarkan survei, wawancara dengan salah satu guru bahwa sekolah belum memiliki kader remaja sehat reproduksi. Oleh karena itu dipandang perlu untuk membentuk, membina dan melaksanakan pendampingan kader remaja sehat reproduksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu, 1) Sosialisasi ke sekolah mitra, 2) pemberian pretest tentang kesehatan reproduksi, 3) pemberian materi mengenai kesehatan reproduksi 4) hasil pretest akan dipilih 5 besar untuk diwawancara mengenai pengetahuan kesehatan reproduksi 5) penetapan kader remaja sehat reproduksi (2 kader laki-laki dan 3 kader perempuan 6) pendampingan kader remaja sehat reproduksi dalam membina teman sebaya. Hasil dalam kegiatan pengabdian ini adalah terpilihnya 5 kader remaja sehat reproduksi yang terdiri dari 2 laki-laki dan 3 orang perempuan. Setiap kader akan dibina untuk dapat mensosialisasikan dan mengkampanyekan mengenai kesehatan reproduksi remaja kepada teman sebaya dan lingkunganya.Abstarct:This activity aims to form a healthy reproductive youth cadre at Muhammadiyah 4 High School Jakarta. Based on the survey, interview with one of the teachers that the school does not have a cadre of healthy reproductive youth. Therefore, it is deemed necessary to form, foster and carry out reproduction of healthy adolescent cadres. The steps taken in this community service activity are, 1) Socialization to partner schools, 2) giving pretest about reproductive health, 3) giving material about reproductive health 4) pretest results will be chosen in the top 5 to be interviewed regarding knowledge of reproductive health 5) determination reproductive healthy adolescent cadres (2 male cadres and 3 female cadres 6) assisted reproductive healthy adolescent cadres in fostering peers. The result of this community service activity was the selection of 5 healthy reproductive youth cadres consisting of 2 men and 3 women. Each cadre will be fostered to be able to socialize and campaign for adolescent reproductive health to peers and their environment.
Pelatihan Pembelajaran Biologi Berbasis ICT bagi Guru Muhammadiyah DKI Jakarta Maesaroh maesaroh; Gufron Amirullah; Eka Kartikawati; Mega Elvianasti
Jurnal SOLMA Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v9i2.4897

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau Information and Communication of Technology (ICT) tidak dipungkiri telah memasuki berbagai lini kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sistem teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan hampir pada semua sektor manajemnen pendidikan. Meluasnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi berdampak pada karakter peserta didik. Hal ini menjadikan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang up to date atau berbasis ICT. Perbedaan generasi antara pendidik atau guru dan peserta didik dapat menghasilkan sebuah gap dalam komunikasi belajar atau penyampaian materi yang efektif dan efisien. Dalam hal ini akan lebih baik jika guru dapat mengimbangi atau menyamakan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ICT guna pencapaian tujuan pembelajaran dengan baik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode pelatihan yang bekerjasama dengan majlis Dikdasmen PWM Muhammadiyah DKI Jakarta. Diketahui bahwa 1) penggunaan perangkat pembelajaran berbasis ICT diantaranya yang berupa personal Computer, Proyektor, Compact Disc, Internet dan Software dalam pembelajaran rutin oleh guru Biologi peserta pelatihan sebanyak 47 %; 2) seluruh peserta pelatihan pembelajaran biologi berbasis ICT menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk mereka sebagai guru biologi dengan persentase jawaban sebanyak 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa guru bersemangat dan memiliki kemauan untuk belajar meningkatkan kompetensi terkait dengan pembelajaran berbasis ICT.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA FLIPBOOK BAGI GURU SMA MUHAMMADIYAH SE-DKI JAKARTA Mega Elvianasti; Agus Pambudi Dharma
Abdimas Universal Vol. 1 No. 1 (2019): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.311 KB) | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v1i1.2

Abstract

The service activities carried is training in making flipbook media for teachers in Muhammadiyah High Schools at DKI Jakarta. The partners of the service activities is Dikdasmen PWM DKI Jakarta. Based on the survey, interviews with the vice headmaster and the Secretary of the Primary and Secondary Education that there had never been a learning media training, especially flipbook and as many as 75% of teachers had never used flipbook media in learning. Based on these problems, the service activities offered offer comprehensive training starting from an understanding of media literacy, the importance of learning media, providing material about flipbook media, how to make flipbook media in accordance with the steps described and how to use flipbook media in learning. The service activity was held in January 2019. The target of the service activities was in the form of services and publications. The service coverage is in the form of material exposure regarding through flipbook media creation training. The steps taken in this service activity are : 1) Explained of material about media literacy, 2) Explained of material about learning media, 3) Explained of material about flipbook media, 4) Making flipbook media, 5) Application of flipbook media.
Analysis of Students Creative Thinking Ability in Environmental Problem Solving Meitiyani Meitiyani; Mega Elvianasti; Maesaroh Maesaroh; Irdalisa Irdalisa; Gufron Amirullah
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.156 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.1629

Abstract

21st century is a period that requires the transformation of life including education in it. Changes that occur include increased interaction between individuals globally, the flood of open information, computing technology that reaches all types of work that can be done anywhere and anytime and the occurrence of cultural integration across borders and even countries. This situation requires individuals to have the resilience to adapt and survive in this century. The quality of teachers in education plays an important role in building various skills of students to face life's demands. Creative thinking skills are one of the competencies needed in this century. Fostering creativity in learning activities is very important to strengthen student resilience in the future. This study aims to provide an overview of students' creative thinking skills on environmental problems. This research uses quantitative descriptive methods. This article begins with the results of an assessment of the ability to think creatively in early semester students in the Biology Education study program major of Prof. Dr. Hamka University then analyze the factors that affect critical thinking skills through a questionnaire instrument to describe learning activities that build creative thinking skills both from the internal and external aspect.
Pemahaman Guru Biologi SMA di Sekolah Penggerak DKI Jakarta terhadap Pendekatan Etnosains pada Kurikulum Merdeka Festiyed Festiyed; Mega Elvianasti; Skunda Diliarosta; Prima Anggana
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v7i2.2993

Abstract

Tema kearifan lokal merupakan tema yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sains seperti Biologi. Dalam proses pembelajaran, kearifan lokal terwujud dalam sebuah pendekatan, yaitu pendekatan etnosains. Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan persepsi guru terkait kearifan lokal dan etnosains dalam Kurikulum Merdeka. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan instrumen berupa wawancara mendalam. Populasi dalam penelitian adalah guru Biologi SMA yang menjadi Sekolah Penggerak di DKI Jakarta. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling dengan pertimbangan sampel yang bersedia sebagai responden. Transkrip wawancara kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik koding berbantuan software NVIVO 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memahami adanya perubahan kurikulum dan tema kearifan lokal menjadi tema yang direkomendasikan dalam Kurikulum Merdeka. Guru memahami bahwa kearifan lokal penting diintegrasikan dalam pembelajaran Biologi tetapi mengalami kesulitan dalam mengintegrasikannya. Sebagian besar guru Biologi belum memahami istilah pendekatan etnosains karena istilah ini masih asing bagi guru. Selain itu, guru Biologi cenderung menggunakan asesmen sumatif walaupun dalam Kurikulum Merdeka terdapat asesmen diagnostik dan asesmen formatif.
Keragaman Penelitian Biologi Pada Masa Pandemi Covid-19 Rosi Feirina Ritonga; Mega Elvianasti; Irdalisa; Maesaroh
Pedagogi Hayati Vol 6 No 1 (2022): Pedagogi Hayati: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Education and teacher Training, Maritime University of Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/ph.v6i1.4502

Abstract

Perubahan besar dalam segala aspek telah terjadi di dunia pada periode tahun 2020- 2021 akibat peristiwa pandemi global. Beberapa aspek yang turut mengalami perubahan dalam proses pelaksanaannya yaitu dalam dunia pendidikan, penelitian, kegiatan-kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Pada pelaksanaannya, walaupun dalam situasi yang terbatas penelitian seharusnya tetap dilaksanakan sesuai dengan prosedur metode ilmiah yang berlaku. Pada penelitian ini dikaji tentang preferensi atau kecenderungan penelitian biologi yang dilakukan oleh mahasiswa program sarjana pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode non tes berupa survey dengan instrument lembar kuesioner yang disebarkan melalui platform online. Mahasiswa program studi Pendidikan biologi yang melakukan penelitian bidang biologi pada masa pandemi menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian biologi yang dilakukan mahasiswa pada masa pandemi mayoritas menggunakan metode eksperimen dengan sampel penelitian terbanyak berada pada ranah tumbuhan dan perilaku manusia. Sebanyak 78% penelitian dilakukan secara offline dan 18% dilakukan secara blended, serta 4% secara online. Hambatan yang ditemui pada penelitian biologi di masa pandemic yaitu tempat penelitian kurang memadai, keterbatasan fasilitas penelitian, adanya gangguan dari lingkungan sekitar, responden yang sulit untuk diwawancarai, serta terkendala dalam pengurusan izin penelitian.