Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN KONSELING OBAT PADA MAHASISWA S1 FARMASI Ratna Restapaty; Nurul Mardiati
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses kegiatan belajar dan mengajar, pemilihan media pembelajaran yang tepat dan efektif sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat digunakan sangat beraneka ragam, salah satunya adalah video pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video pembelajaran terhadap keterampilan komunikasi dan konseling obat pada mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Semester V Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian digunakan adalah The Randommized Control-Group Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat kelompok mahasiswa yang diberikan pre test dan post test.  Nilai sign berdasarkan uji wilcoxon menunjukkan 0,048 < 0,05 menunjukkan bahwasanya ada pengaruh penggunaan media video pembelajaran terhadap keterampilan komunikasi dan konseling obat pada mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Semester V Tahun Ajaran 2016/2017.
HUBUNGAN PEMBERIAN POSTER TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS SIMPANG EMPAT 1 KABUPATEN BANJAR Muhammad Reza Pahlevi; Ratna Restapaty; Muhammad Alfayid
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i2.781

Abstract

The purpose of this study was to find out the compliance of patients take diabetes mellitus medicine by gave posters at Simpang Empat 1 public health center district Banjar. This study used a quasi-experimental method with cross sectional approach and prospective patient data collection. The samples diabetes mellitus patients treated at Simpang Empat 1 Health Center district Banjarin, namely as many as 338 patients. The results of this study showed that the group that was given a poster showed high results of compliance, with percentage 70.6%, in the group that was not given a poster resulted in low compliance as many as with percentage 41.2%. The results of the Mann-Whitney analysis p-value = 0.039 (<? = 0.05). The relationship between poster administration and medication compliance was shown by the Chi-Square analysis p-value = 0.037 (<?= 0.05). Base on this analysis, there are difference in drug compliance in the group give the poster with the group that is not give the poster. It can be conclud that there are a correlation between medication compliance in diabetes mellitus patients at the Simpang Empat 1 Public Health Center, District Banjar.
EDUKASI PRILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DAN PEMBUATAN HAND SANITIZER UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI LINGKUNGAN BUMI BERKAT Fitriyanti Fitriyanti; Revita Saputri; Ratna Restapaty
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6398

Abstract

ABSTRAKPerilaku hidup sehat seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat. Cuci tangan sering dianggap sebagai hal yang sepele di masyarakat, padahal cuci tangan dapat memberi kontribusi pada peningkatan status kesehatan masyarakat terutama di pandemi  Covid 19.  Hal ini dilakukan karena tangan sering sekali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain baik sehingga dapat memindahkan bakteri, virus dan parasit. Selain masalah perilaku atau budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS), tujuan kegiatan ini yang sering terjadi dan menjadi kendala dalam perilaku kesehatan pada masyarakat disebabkan karena kurangnya pengetahuan cara cuci tangan yang benar. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di lingkungan RT 01 Bumi Berkat dengan mengedukasi CTPS dan mendemontrasikan pembuatan hand sanitizer. Pengetahuan tentang CTPS masyarakat diukur dengan kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat Bumi Berkat meningkat dan lebih memahami dalam menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan penggunaan hand sanitizer karena lebih bangga dengan buatan sendiri. Sehingga perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan penggunaan hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas menjadi budaya dan kebiasaan masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19 dan pemenuhan kebutuhan hidup sehat. Kata kunci: cuci tangan; pakai sabun; covid-19 ABSTRACTSimple healthy living behaviors such as washing hands with soap are one way to raise public awareness about health maintenance and behaving in a clean and healthy life. Hand washing is often considered a trivial thing in the community, whereas hand washing can contribute to improving public health status, especially in the Covid-19 pandemic.  This is done because the hands are often agents that carry germs and cause pathogens to move from one person to another both so as to move bacteria, viruses and parasites. In addition to behavioral problems or culture of Hand Washing Using Soap (CPTS), So the purpose which often occurs and becomes an obstacle in health behavior in the community due to lack of knowledge how to wash hands. Community service is carried out in the RT 01 Bumi Berkat environment by educating CTPS and demonstrating the manufacture of hand sanitizer. Knowledge of community CTPS is measured by questionnaires distributed to the community. The result of community service activities that knowledge and awareness of the people of Bumi Berkat increased and better understand in applying Hand Washing Using Soap (CTPS) and the use of hand sanitizer because it is more proud of homemade. So that the behavior of Hand Washing Using Soap (CTPS) and the use of hand sanitizer before and after activities become culture and habits of the community to suppress the spread of Covid-19 and meet the needs of healthy living. Keywords: hand washing; using soap; covid-19
The effectiveness of mathematical learning PBL model based on ethnomathematics sasirangan motives of towards student solving ability Rahmi Hidayati; Ratna Restapaty
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v5i2.674

Abstract

One model of mathematics learning that can be applied to hone problem solving skills is problem based learning (PBL). In this case the problem-solving ability can be collaborated with the existing local culture. The purpose of this study was to determine the effectiveness of ethnomathematics-based PBL models of Sasirangan motifs on students' problem solving abilities as seen from individual completeness (KKM) and classical completeness. The population in this study was VII grade students of SMP Muhammadiyah Banjarbaru in the 2018/2019 school year. The research sample was taken by cluster random sampling technique, where VII E was the experimental class and VII F was the control class. Data collection by the method of documentation, observation and tests. The hypothesis test used is the average test and the proportion test. The results showed that the PBL model based on ethnomathematics of Sasirangan motifs on the effectiveness of students 'problem solving abilities, was shown by the students' problem solving abilities reaching individual completeness above KKM and classical completeness of 75%. Can be seen from the average problem solving ability of students in the experimental class is 83,33 and the control class is 73. Classical completeness for the experimental class was 77% and the control class was 40%.
Pemanfaatan Bahan Alam sebagai Sumber Daya Kosmetik untuk Perawatan di Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Dyera Forestryana; Wahyudin Bin Jamaludin; Ratna Restapaty; Hafiz Ramadhan
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 5 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i5.2064

Abstract

Today, many cosmetic products are unhealthy and un-quality. Nowadays, the lifestyle trend of "back to nature" is increasing where people's trust in active compounds of natural materials is relatively safer than synthetic chemical compounds. Therefore, creating healthy and quality products at affordable prices is the focus of the government. Cosmetics are ingredients or preparations intended for use on the outside of the human body (epidermis, hair, nails, lips, and outer genital organs) or teeth and mucous membranes of the mouth, especially to cleanse, scent, change the appearance, and or improve body odor or protect or maintain the body in good condition. The activities that will be carried out are a demonstration of the manufacture of cosmetics of natural materials by a team of lecturers to the community in The Village of Sungai Tiung, Cempaka, Banjarbaru to improve the quality of public health knowledge and insights towards the training of cosmetic natural materials so that people can use the natural ingredients around as cosmetics and have a selling value, such as rose water, masks, and body butter. So that the cosmetic natural ingredients have the potential to be developed into natural mask ingredients for the face. It is expected that residents can use coffee, green tea, rose petals, oats, and rice as natural cosmetic ingredients for treatment and can increase their economic value as a business opportunity.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Kalakai (Stenochlaena palustris (Burm. F) Bedd.) sebagai Antioksidan Alami pada Kelompok Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru Ratna Restapaty; Dyera Forestryana; Hafiz Ramadhan; Revita Saputri; ‪Satrio Wibowo Rahmatullah‬; Rahmayanti Fitriah
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 6 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i6.2835

Abstract

Prevention of the spread of Covid-19 is an essential effort when there are still highly favorable rates & deaths. The provision of education to prevent the spread of Covid-19 is always carried out with community awareness-based programs to maintain immunity. Community service by utilizing kalakai as a natural antioxidant becomes one of the alternatives to support the government. Kalakai (Stenochlaena palustris (Burm. F) Bedd.)) is a nail plant that is one of the plants with antioxidants typical of Kalimantan whose history is used as traditional medicine. This potential can be utilized and applied through the empowerment of the community of Palam Village, Cempaka Subdistrict, where many Kalakai plants grow wild. The problems found include lack of information and lack of skills of citizens in food processing based on Kalakai plants, especially in terms of food processing with high antioxidants in the form of counseling to the PKK mothers group Palam Cempaka-Banjarbaru Village. The activity method is the extension of educational provision, namely the theory of antioxidants and the potential of Kalakai, and the direct demonstration/practice of making syrups, teas, and kalakai candy. Residents expect to develop processed food products into UMKM, especially of Palam village, as a business opportunity to improve people's living standards.
Pemberian Edukasi Bahaya Radikal Bebas melalui Pengolahan Minuman Kesehatan Lidah Buaya pada Penghuni Rumah Yatim Ar-Rohmah Banjarbaru Kalimantan Selatan Rahmi Hidayati; Ratna Restapaty; Putri Indah Sayakti
Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/mahajana.v2i2.870

Abstract

Excess free radicals in the body to exceed the body's ability to manage it can cause a condition called oxidative stress. The impact of free radicals can attack and cause damage to various cells of the body. Antioxidants play a very important role for the health of the human body because their function can inhibit and neutralize the occurrence of oxidation reactions involving free radicals (Parwata, 2016). Antioxidants in food or beverages can contain natural antioxidants such as in vegetables, fruits and beverages as well as synthetic antioxidants that are deliberately added to the food and beverages consume. The problem in the orphanage environment becomes a challenge as well as an opportunity to provide education related to the dangers of free radicals and the processing of aloe vera drinks. Method of implementation of activities by providing education on the dangers of free radicals and demo processing aloe vera drink (Aloe Vera). The results of data analysis from questionnaires shared with orphaned residents showed that as many as 94.7% of people who had never followed counseling about the dangers of free radicals and aloe vera drink processing. Although many benefits are obtained from aloe vera, but the level of public consumption of aloe vera is very minimal, especially in the form of drinks. Processed products from aloe vera in the form of drinks containing antioxidants as a neutralizer of free radicals is very good, because beverage products are easier to digest by the body and the content in aloe vera (Aloe Vera) is still natural because it has not undergone many treatments. In addition, it is recommended to change high-risk habits and reduce the danger of free radicals by; 1) avoid being under UV light directly, 2) avoid excessive radiation from electronic devices, 3) avoid foods that are burned, smoked and fried excessively.
ANALISIS BENTUK DAN BAHASA FITUR PENDIDIKAN DALAM SURAT KABAR BANJARMASIN POST (THE ANALYSIS ON FORM AND FEATURE OF EDUCATION LANGUAGE IN BANJARMASIN POST NEWSPAPER) Ratna Restapaty
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 4, No 1 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.709 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v4i1.3786

Abstract

Analisis Bentuk dan Bahasa Fitur Pendidikan dalam Banjarmasin Post. Surat kabar sebagaimedia yang menggunakan cerita-cerita yang tidak hanya untuk menghibur membaca, tetapi jugauntuk memberikan wawasan tentang budaya dan kehidupan di sekitar kita. Salah satu bentukinformasi yang terdapat dalam surat kabar, yaitu fitur. Fitur sebagai jenis tulisan yang unik danmempunyai nilai artistik tersendiri. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah wujudbentuk fitur berita, wujud kohesi dan koherensi, wujud diksi dalam fitur berita pendidikan padaharian Banjarmasin Post. Wujud bentuk fitur dalam penelitian ini mencakup, judul, teras ataulead, tubuh atau body dan penutup atau conclution. Wujud kohesi dalam penelitian ini, yaitukajian 1) referensi, 2) substitusi, 3) elipsis, dan 4) konjungsi. Wujud kohesi mencakup kohesi leksikalyang mengkaji tentang reiterasi (pengulangan), sinonim, dan kolokasi. Unsur tersebut mempunyaikarakter koherensi, yaitu adanya kontinuitas konsep dan relasi yang relevan dan adanyaperkembangan (Progression) dalam paragraf. Wujud diksi yang ditemukan, yaitu 1) pemilihankata (konotasi dan denotasi, istilah asing, kata umum dan kata khusus), dan 2) perubahan makna(perluasan makna, penyempitan makna, ameliorasi, peyorasi, metafora, dan metonimi)Kata-kata kunci : bentuk, bahasa, fitur
PEMANFAATAN BIJI CIMPEDAK SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN DI BERUNTUNG JAYA KELURAHAN SUNGAI TIUNG KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU Ratna Restapaty; Rahmi Hidayati; Sari Wahyunita
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 5, No 2 (2020): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.821 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v5i2.2840

Abstract

Buah cempedak (Artocarpus champeden sp.) merupakan komoditas perkebunan yang memiliki prospek cerah di masa yang akan datang khusunya untuk daerah Kalimantan, karena di samping dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, dapat diproyeksikan sebagai bahan industri, salah satunya biji cempedak. Kandungan karbohidrat yang dimiliki biji cempedak, berbanding dengan yang ada pada tepung terigu. Selama ini biji dari buah cempedak kebanyakan dibuang, padahal dapat dikembangkan menjadi satu bentuk bahan pangan baru yang dapat dikonsumsi. Mata pencahariaan warga Beruntug Jaya Kel. Sungai Tiung Cempaka sebagaian besar adalah pendulang intan, petani, dan pedagang. Kesejahteraan warga terbatas dan tidak ada usaha mandiri bagi ibu-bu atau remaja perempuan. Kendala yang dihadapi warga (1) Kegiatan posyandu yang sangat belum optimal, (2) belum memiliki keahlian dalam membuat dan memanfaatkan biji cimpedak, (3) Kurangnya pemahamanan terhadap penanganan terhadap ibu menyusui. Permasalahan-permasalahan yang terjadi disebabkan : (1) Kurangnya informasi yang di berikan petugas posyandu tentang hasil-hasil penelitian kesehatan terutama dalam hal pengolahan bahan alam. (2) Rendahnya kemampuan dan keterampilan warga dalam mengolah bahan alam untuk produk minuman atau makanan sehat, (3) Kurangnya informasi bagi ibu tentang produksi ASI. Luaran kegiatan ini adalah : (1) warga dapat menguasai teknik pembuatan susu cimpedak dengan baik. (2) warga memahami komponen gizi dan khasiat biji cimpedak bagi kesehatan, terutama khasiat bagi ibu menyusui.Metode kegiatan yang dilaksanakan adalah (1) pemberian informasi/ teori, (2) demontrasi/ Praktek langsung pembuatan susu biji cimpedak. Khalayak sasaran adalah petugas posyandu dan warga sekitar di desa Beruntung Jaya, Kel Sungai Tiung, Cempaka-Banjarbaru
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DALAM PENATALAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTA BANJARBARU Liana Fitriani Hasymi; Azmi Yunarti; Ratna Restapaty; Rahmayanti Fitriah
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v8i2.527

Abstract

Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga mampu mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya yang produktif secara sosial dan ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis adanya hubungan antara pengetahun dan motivasi terhadap perilaku petugas kesehatan terhadap manajemen promosi kesehatan di puskesmas Banjarbaru. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan pendekatan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti menggunakan kuesioner dalam bentuk daftar cek atau check list yang di distribusikan kepada responden menggunakan google form. Cara pengukuran dilakukan dengan kuesioner dengan menggunakan skala Guttman untuk variabel pengetahuan dan skala Likert untuk variabel motivasi dan perilaku. Hasil uji statistika chi-squaremenunjukkan hubungan antara variabel motivasi dengan perilaku petugas kesehatan dalam penatalaksanaan promosi kesehatan di puskesmas Banjarbaru. Motivasi dan pengetahuan yang baik, diharapkan memberikan kontribusi pada tingkat kinerja pelaksanaan promosi kesehatan. Sehingga, penatalaksanaan promosi kesehatan dapat berjalan sesuai standar dan petugas kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan .