Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Refusal of Speech Acts Kartini Br Bangun; Margaret Stevani
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 2 No 2 (2020): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Speech act was an action that was manifested in the form of speech. Speech acts of refusal were an expression in the form of speech or utterance that contained information or response refuse submitted by a person or group. The purpose of this study was to describe the form of language refusal and the factors that influencing the language form of the refusal. The methods used in data collection were SLC (Listening/simak, involving/libat, and talking/cakap) method, SLBC (Listening/simak, free/bebas, involving/libat, and talking/cakap) method and field notes. The results of the research obtained from the form of the language of refusal were: 1. The use of non-verbal cues or refusal, 2. The use of comments as refusal, 3. The use of gratitude and accompanied by a reason of refusal, 4. Refusal by proposal or choice, 5. The use of terms, 6. Giving refusal reasons, and 7. Using word No or The equivalent. Meanwhile, the Factors that affecting the form of language refusal were: 1. Speaker condition (the person who speaks of refusal), 2. Familiarity between speakers with the interlocutor (the person who refused and the interlocutor response (offer, invite or request), and the situation at the time of the speech took place. Keywords: Speech Acts, Refusal, The Form of The Language Refusal
Analisis Nilai-Nilai Estetika, Etika, dan Karakter dalam Novel Ladang Perminus Karya Ramadhan K.H Yuni Indah Romaida Simangunsong; Sarma Panggabean; Kartini Bangun
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.002 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.5098

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Nilai-nilai Estetika, Etika, Dan Karakter dalam Novel Ladang Perminus Karya Ramadhan K.H”. Latar belakang penulisan pada penelitian ini dilihat dari Nilai-nilai yang terkandung dalam novel tersebut. Kemudian peneliti menganalisis novel tersebut untuk mengetahui Nilai-nilai Estetika, Etika, dan Karakter apa saja yang terkandung dalam novel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca novel yang berjudul Ladang Perminus Karya Rmadhan K.H lalu menandai kalimat yang mengandung nilai-nilai estetika, etika, dan karakter. Setelah itu, data dikumpulkan dan dipindahkan ke dalam kartu data. Dari penelitian ini diperoleh bahwa novel tersebut mengandung nilai-nilai estetika, etika, dan karakter. Namun, nilai yang paling dominan ditemukan dalam novel Ladang Perminus Karya Ramadhan K.H ialah nilai etika.
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL “LEBIH SENYAP DARI BISIKAN” KARYA ANDINA DWIFATMA : KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINISME Eriska Elgrita Hutabalian; Sarma Panggabean; Kartini Bangun
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol 19, No 2 (2022): JURNAL SERUNAI BAHASA INDONESIA (JSBSI) OKTOBER 2022
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsbi.v19i2.641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis citra perempuan tokoh utama dan juga untuk mengetahui citra perempuan yang paling dominan  yang terkandung pada novel Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma menggunakan kajian kritik sastra feminisme. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian kepustakaan dengan teknik analisis isi. Sumber data penelitian ini berupa data yang ditemukan berdasarkan klasifikasi analisis kiritik sastra feminisme terhadap citra perempuan tokoh utama yang terdapat dalam Novel Lebih Senyap dari Bisikan yang berjumlah 155 halaman dan di terbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama di Jakarta,pada tahun 2021.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan teknik simak catat. Hasil penelitian dan pembahasan menerangkan bahwa dalam novel Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma mendeskripsikan tokoh utama Amara memiliki citra diri secara fisik dan psikis yang dominan. Aspek citra fisik Amara menunjukkan jika dirinya mengalami perubahan biologis dan pertumbuhan tubuh yang kompleks dari seorang wanita langsing, bobot tubuh yang meningkat pasca hamil dan melahirkan, hingga merasa obsesi dirinya terhadap tubuh memudar pasca menjadi ibu. Sedangkan citra psikis Amara mengindikasikan jika dirinya memiliki karakteristik perempuan yang lemah lembut, perempuan yang rentan secara mental, perempuan yang bertanggung jawab, mudah khawatir, perempuan tangguh, pemberani, mandiri, dan pantang menyerah. Citra Sosial Perempuan yaitu dalam keluarga dan masyarakat. Dalam keluarga sosok tokoh dicitrakan sebagai anak, ibu dan sebagai istri, sedangkan dalam masyarakat meliputi hubungan antarpribadi dan hubungan pribadi dengan masyarakat . Dan citra tokoh utama Amara paling dominan yaitu citra perempuan dalam aspek psikis yang terdapat dalam novel Lebih Senyap dari Bisikan.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM MENULIS TEKS PERSUASI DI KELAS VIII SMP GAJAH MADA MEDAN TAHUN AJARAN 2021/2022 Beslina Afriani Siagian; Elida Gries Simbolon; Kartini Bangun; Sara Sidabutar; Adella Girsang
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 6, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik berbeda satu sama lain. Pembelajaran berdiferensiasi digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut sehingga tercapai kompetensi dasar dalam kurikulum. Penelitian ini mengkaji penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam menulis teks persuasi. Untuk itu, penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksprimen. Sampel yang dteliti berjumlah 42 orang dari kelas VII SMP Gajah Mada Medan. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh postes 83,09, sedangkan pretes 60,11. Pengolahan data statistik pada uji hipotesis menunjukkan bahwa dengan thitung = 2,845 apabila dibandingkan pada harga ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 2,021 menunjukkan thitung > ttabel (2,845>2,021).  Perbandingan tersebut mengartikan bahwa Ha berterima, namun H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi sangat tepat diterapkan dalam menulis teks persuasi.  Kebutuhan belajar siswa yang berbeda dapat difasilitasi dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Analisis Nilai Sosial dan Nilai Karakter Dalam Novel Re: Karya Maman Suherman Rinatasya Ginting; Sarma Panggabean; Kartini Bangun
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.568 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.9347

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Gambaran Nilai sosial dan Nilai karakter dalam Novel RE: Karya Maman Suherman (2) Nilai Sosial yang terdapat dalam Novel RE: Karya Maman Suherman (3) Nilai Karakter yang terdapat dalam Novel RE: Karya Maman Suherman (4) Nilai yang paling dominan dalam Novel RE: Karya Maman Suherman. Penelitian ini merupakan Kajian kepustakaan (Library Research) dengan sampel percakapan pada novel RE:. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen. Metode yang digunakan dalam teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil Penelitian ini sebagai berikut nilai sosial terdapat lima jenis yaitu nilai sosial cinta kasih sebanyak 5 data, nilai sosial kepedulian sebanyak 5 data, nilai sosial empati sebanyak 4 data, nilai kerja sama 2 data, dan nilai sosial tolong menolong sebanyak 4 data. Nilai karakter terdapat lima jenis yaitu nilai karakter kejujuran sebanyak 2 data, nilai karakter cerdas sebanyak 3 data, nilai karakter sehat dan bersih sebnayak 2 data, nilai karakter kreatif sebanyak 2 data, dan nilai karakter gotong royong sebanyak 1 data. Nilai yang paling dominan yaitu nilai sosial sebanyak 20 data.
Implikasi Penggunaan Media Manö-Manö dalam Model Discovery Learning terhadap Literasi Membaca Kristian Gea; Jamaluddin Sitorus; Kartini Br. Bangun
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6965

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi membaca siswa sebelum dan sesudah penggunaan media manÖ-manÖ di SMP Negeri 1 Lahewa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian eksperimen (experimental method) dengan menggunakan True-eksperimental design dengan bentuk Two Group Posttest only Design. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik uji “t’. Hasil analisis data kemampuan membaca cepat menunjukkan suatu peningkatan yang signifikan, yaitu dari rata-rata kelas kontrol 79, 47 KM tergolong sangat lambat menjadi, pada rata-rata kelas eksperimen 131,72 KM tergolong cepat. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dinyatakan thitung > ttabel atau 7,454 > 1.703, maka tolak Ho dan terima Ha, berarti hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media manÖ-manÖ terhadap kemampuan literasi membaca siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Lahewa Timur diterima kebenarannya.
Analisis Kesalahan Berbahasa di Surat Kabar Harian Sinar Indonesia Baru Herlina Turnip; Tigor Sitohang; Kartini Bangun
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7174

Abstract

Studi yang sudah dilakukan ini berniat buat menggambarkan keluputan berbincang di pesan berita setiap hari cahaya Indonesia hangat. studi ini yakni riset deskriptif kualitatif. akar data dihasilkan dari keluputan berbincang dalam pesan berita. kelalaian berbincang yang dianalisis berbentuk keluputan pemakaian tulisan. teknik pengumpulan data yang dipakai yakni sistem pengarsipan. keterangan yang pernah dihasilkan selanjutnya dianalisis memanfaatkan prinsip Miles and Huberman yang melingkupi pengecilan data, display maupun penyajian data, selanjutnya kesimpulan. berasas Hasil riset ini ditemui keluputan berbincang analisa kelalaian berbincang di pesan berita setiap hari cahaya Indonesia hangat adalah: keluputan pencatatan huruf yang melingkupi aset serta huruf miring. kelalaian pencatatan ujar yang melingkupi keluputan pencatatan ujar depan, pengeratan huruf, serta ujar tukar. kelalaian pencatatan simbol baca yang melingkupi simbol baca titik serta simbol baca koma.
Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning terhadap Kemampuan Siswa Bermain Drama Kelas VIII SMP Negeri 31 Medan Tahun Ajaran 2021/2022 Ester Meisy Tarigan; Pontas J. Sitorus; Kartini Bangun
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Kemampuan siswa bermain drama dengan menggunakan metode active learning, (2) Kemampuan siswa bermain drama tanpa menggunakan metode active learning, (3) Pengaruh penggunaan metode active learning terhadap kemampuan siswa bermain drama. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes prestasi belajar. Instrumen diuji menggunakan rumus rata-rata dan standar deviasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5% dan gain score. Hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh dari penggunaan metode active learning terhadap kemampuan siswa bermain drama. Melalui metode ini, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan metode ceramah lebih berpusat pada guru sebagai subjek pembelajaran dan siswa hanya sebagai pendengar bahkan siswa menimbulkan rasa bosan dalam pelajaran. Alasan guru menggunakan metode active learning supaya siswa diajak lebih aktif dan kreatif dari pada menggunakan metode ceramah dan 75% lebih meningkat.
Analisis Semiotika pada Novel: “Tapak Jejak” Karya Fiersa Besari Apriani, Apriani; Bangun, Kartini Br; Panggabean, Sarma
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 9 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.968 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i9.851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara detail mengenai makna keberagaman budaya dalam novel “Tapak Jejak” Karya Fiersa Besari menggunakan metode pendekatan kualitatif, sehingga penelitian ini merupakan bagian dari bentuk analisis isi kualitatif di mana yang menjadi tujuan utamanya adalah untuk melihat komunikasi yang tersirat. Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnografi karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian dalam bidang antropologi budaya, dan disebut sebagai metedologi kualitatf karena daya yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian di dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan yang mengandung makna.
Analisis Konflik Tokoh pada Novel “Lima Sekawan Sarjana Misterius” oleh Enid Blyton berdasarkan Pendekatan Psikologi Sastra Simatupang, Rikommen; Bangun, Kartini Br; Panggabean, Sarma
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 10 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.538 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i10.998

Abstract

Penelitian ini menelaah Konflik Tokoh dalam Novel lima sekawan sarjana misterius karya enid Blyton. Novel ini melukiskan perjalanan lima sekawan yang menghabis cuti sekolah untuk melakukan perjalanan rahsia joada tiap daerah. Namun banyak menyimpan konflik fisik, sosial maupun batin. Masalah yang dikaji mengenai konflik yang dilalui tokoh dalam novel lima aekawan sarjana misterius karya Enid Blyton. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gambaran konflik tokoh dalam novel lima sekawan sarjana misterius kaya Enid Blyton. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks yang memuat konflik tokoh dalam novel lima sekawan sarjana misterius kaarya Enid Bliton sataja. Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Lima Sekawan Sarjana Misterius karya Enid Blyton yang di terbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 1980 dengan 230 halaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik baca dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang terdapat dalam Novel Lima Sekawan Sarjana Misterius karya Enid Blyton ini yaitu konflik eksternal dan internal. Adapun konflik eskternal terdiri dari konflik sosial terdapat 2 dan konflik fisik terdapat 3, sedangkan konflik internal adalah konflik batin atau kejiwaan yang memuat 5 konflik. Maka dapat disimpulkan bahwa konflik yang banyak terjadi pada konflik batin.