Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Identification of Seagrass Ecosystem in the Waters of the Makasar Island, Baubau City Junaidin Sirza, La Ode Muhammad; Cahyani, Waode Sitti; Bugis, Nila Nikmatia; Hasanah, Nur
AgriSains Vol 21, No 2 (2020)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.935 KB)

Abstract

The seagrass ecosystem is one of the important ecosystems in coastal areas and has high productivity. The existence of seaggrass has an important for other marine biota, human, and the environment so that the possibility of a decrease in quality and quantity can reduce the benefits generated by seagrass beds and make an significant impact for the surrounding environment. This study aims to identify the types of seagrass and the percentage of seagrass cover in the waters of Makasar Island, Baubau City. This research was conducted on February 2020 in Makasar Island Waters, Baubau City, South East Sulawesi. The observation of the condition of seagrass cover and the density of the seagrass was carried out using a quadratic transect of 0.5 m x 0.5 m with a line transect length of 100 m. The results of this study indicate the types of seagrass found in Makasar Island waters, namely Enhallus accoroides, Cymodocea serullata, Halophila ovalis and Thalassia hemprichii with a wide range of seagrass cover is 7.39 - 51.7%. The area of seagrass cover in Makasar Island is categorized as bad and damaged. The water physic and chemical parameters are still optimum in supporting the development of seagrass.
Studi Parameter Kimia Perairan Pada Kawasan Rencana Pengembangan Tambak Super-Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vanamei) di Kabupaten Konawe Selatan Balubi, Abdul Muis; Purnama, Muhammad Fajar; Sirza, LM. Junaidin; Takwir, Amadhan; Disnawati, Disnawati; Erawan, Trial Fiar; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Media Akuatika Vol 5, No 3 (2020): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1577.407 KB) | DOI: 10.33772/jma.v5i3.13749

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yaitu Oktober 2019 hingga Januari 2020, yang bertempat di perairan pantai dan laut kecamatan Laine dan kecamatan Kolono kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi parameter kimia (salinitas, oksigen terlarut (DO) ammonia, nitrogen, phopat, dan bahan organik) pada kawasan rencana pengembangan tambak super-intesif udang vaname (Litopenaeus vanamei). Lokasi pengukuran dan pengambilan sampel secara garis besar dibagi menjadi 4 stasiun yang melintasi perairan 2 kecamatan (Lainea dan Kolono) dengan potensi dan potensial lahan tambak yang tersebar. Setiap stasiun terdiri dari 4 spot pengamatan yang berjumlah 16 spot penelitian. Stasiun I spot 1 dan 2 desa Lainea, spot 3 dan 4 desa Molinese. Stasiun II spot 1, 2, 3, dan 4 semuanya desa Polewali. Stasiun III spot 1, 2, dan 3 desa Molinese, dan spot 4 desa Polewali. Stasiun IV spot 1, 2, 3, dan 4 semuanya terletak di desa Puupi kecamatan Kolono. Pemilihan stasiun dan spot ini setelah dilakukan monitoring sekitar 3 (tiga) bulan merupakan kondisi yang baik untuk kegiatan industri tambak super intensif udang vaname. Kualitas hidrologi perairan laut dengan derajat keasaman 7,44-8,30, oksigen terlarut 4,40-12,7 mg/liter dan kisaran salinitas air laut 31,3-41,3 ppt, masih dalam keadaan layak bagi industri tambak superintensif udang vaname. Kesuburan perairan tambak selama penelitian berupa kosentrasi nitrat 0,0544-0,0881 mg/liter, phospat 0,0053-0,0093 mg/liter, amonia 0,0101-0,0239 mg/liter, dan bahan organik 16,620-27,625 mg/liter. Konsentrasi parameter kimia perairan pada lokasi penelitian pada dasarnya berada pada kisaran optimal dan layak bagi pengembangan industri tambak superintensif udang vaname.Kata Kunci : Studi Kelayakan, Parameter Kimia, Tambak Super-Intensif, Udang Vaname
Invasive Status of Tarebia Granifera Based on Density of Population in River of Gunung Sejuk Village, South Buton Regency LM. Junaidin Sirza; Muhammad Fajar Purnama; Khoirul Anwar; Salwiyah .; Abdullah .
AQUASAINS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v9i1.p875-880

Abstract

This research was conducted from May to August 2020, located in the Wandoke Watershed, Gunung Sejuk Village, South Buton Regency. This study aims to analyze the invasive status of the alien species Tarebia granifera based on the perspective of its population density in the river of Gunung Sejuk village. This research is intended to examine the dominance of T. granifera species to local gastropod commodities in the typical habitats and niches of the Wandoke river. Determination of the station or location of the observation begins with a preliminary survey, making it easier to select and determine research stations. Determination of research stations using purposive sampling technique or method of designating stations deliberately, based on the presence of invasive alien species populations of T. granifera and T. granifera sampling using simple random sampling or T. granifera sampling is done randomly in a square transect measuring 100 m2 , using a quadratic transect measuring 1 m2, with the assumption that each point in the transect measuring 100 m2 has homogeneous conditions. The population density of T. granifera at each station in the months of May - August (Spatial and Temporal) shows the size is not much different, where the density range is 21 ind/m2- 43.33 ind/m2. The results of measurement and population density analysis of T. granifera in the waters of the Wandoke river, Gunung Sejuk village is the massive empirical evidence of the invasive pattern of the thiaridae snail.
COMMUNITY STRUCTURE OF FRESHWATER GASTROPODS IN NORTH KOLAKA REGENCY SOUTHEAST SULAWESI Muhammad Fajar Purnama; La Ode Muh. Junaidin Sirza; Salwiyah Salwiyah
Jurnal Perikanan Vol 12 No 1 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i1.282

Abstract

This research was conducted in January-March 2021 in North Kolaka Regency. The purpose of this study was to determine the structure of the freshwater gastropod community in North Kolaka Regency. This research applies a combination method (qualitative-quantitative) in determining the sampling location and sampling process. Determination of the sampling location using purposive sampling method based on the presence of gastropod communities and quantitative sampling using simple random sampling technique. Gastropod samples were collected manually using a metal hand scoop and gloves. The total gastropod sample obtained at 17 sampling points was 4250 individuals. The gastropod community structure in North Kolaka Regency consists of 19 genera and 33 species spread over 9 families, namely Achantinidae, Ampullariidae, Ariophantidae, Lymnaeidae, Neritidae, Pachychilidae, Planorbidae, Thiaridae and Viviparidae. The results of the analysis of the gastropod community structure showed a relatively stable condition, where the average abundance of gastropods reached 91.94 ind./m2 and the abundance of gastropod species ranged from 0.29-16 ind./m2. Gastropod species diversity was categorized as moderate with a maximum value (H' = 2.96) or close to H'>3 (high category), moderate evenness (E = 0.85), high species richness (R = 4.35), dominance which showed that there was no dominant species (C = 0.08) and the distribution of gastropods showed a clustered pattern (Ip = 0.01). The freshwater types in North Kolaka Regency are generally rocky rivers so that the gastropod community is dominated by the Neritidae and Thiaridae families, especially the Tarebia granifera, Melanoides tuberculata and Clithon corona.
REKAM-JEJAK BARU SPESIES ASING INVASIF (SAI) Tarebia granifera Lamarck (1822) DI AREA AIR TERJUN TUMBURANO (KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN-SULAWESI TENGGARA) Muhammad Fajar Purnama; La Ode Muh. Junaidin Sirza; Salwiyah Salwiyah
Jurnal Perikanan Vol 12 No 1 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i1.283

Abstract

Air terjun Tumburano merupakan hulu dari DAS (Daerah Aliran Sungai) Tumburano yang meliputi Sebagian besar Kawasan Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 tahun di area air terjun Tumburano, Desa Tumburano. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelimpahan siput air tawar invasif Tarebia granifera (Lamarck, 1822). Selain itu penelitian ini juga dimaksudkan untuk melihat seberapa besar eksistensi dan ancaman spesies asing invasif T. granifera di Kabupaten Konawe Kepulauan khususnya di area air terjun Tumburano berdasarkan perspektif kelimpahan populasinya. Lokasi pengambilan sampel ditetapkan menggunakan teknik purposive sampling dan pengambilan sampel biotanya menggunakan metode simple random sampling pada lokasi yang telah ditentukan berdasarkan keberadaan atau tempat ditemukannya T. granifera. Sampel dikoleksi secara manual dengan metode handpicking dan alat bantu gloves, dikarenakan populasinya cendrung hidup sebagai bentos epifauna dan hanya beberapa diantaranya membenamkan diri pada subtrat pasir berlumpur (± 2 cm), sehingga sangat mudah dalam proses sampling atau pengambilannya. Siput invasif T. granifera sangat mendominasi habitat dan relung hidup di dasar substrat air terjun Tumburano. Hal ini terlihat dari keberadaan populasi spesies asing tersebut, yang memenuhi ruang dasar perairan dan hanya terdapat beberapa siput jenis lain seperti Thiara winteri, Thiara scabra dan Neritina pulligera (4-7 individu). Kelimpahan T. granifera di kawasan air terjun Tumburano berkisar antara 53-126,3 ind.m-1. Kecendrungan kelimpahan populasi tertinggi terdapat pada bulan April 2020 dan menurun di Juni-Agustus 2020 hingga kembali meningkat pada bulan April 2021. Dominansi yang tinggi menjadikan siput invasif T. granifera sebagai populasi biota akuatik terbesar penyusun ekosistem air terjun Tumburano.
SMOKED FISH PROCESSING (KAHOLEO) IN ECONOMIC ASPECTS AND THE DEVELOPMENT SRATEGY OF COASTAL COMMUNITIES BONEATIRO VILLAGE, BUTON DISTRICT Ismail Failu Mail; LM. Junaidin Sirza; Wa Ode Cahyani; Nila Nikmatia Bugis
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i2.704

Abstract

Field activities for management of aquatic or maritime resources are expected to build a new picture in the fisheries sector, especially for the younger generation, that fisheries are not inferior to other fields, can be an interesting, prospective, and respectable skill. Provide an explanation of the importance of the use of marine products in Boneatiro Village. The objectives of Community Service (CS) are: (1) Increase fishermen's knowledge about anchovy processing by smoking; (2) Increase fishermen's knowledge about anchovy smoking, so as to reduce the possibility of using preservatives such as formaldehyde and borax; (3) Providing information on how to do promotions about smoked anchovy that are attractive to customers; (4) Opening up business opportunities for community fishermen, especially Boneatiro Village, thereby increasing the economic income of the community. The CS location was carried out in Boneatiro Village, Kapuntori District, Buton Regency. CS was held from November to December 2019. The framework for solving the problems studied in this community service activity is by using two approaches, namely the extension and training approach. Coaching and evaluation activities are carried out to determine the effectiveness of the implementation of community service programs. The high potential of fisheries resources, especially the capture fisheries section of the Boneatiro Village fishermen community, requires a touch of technology so that the products obtained are not only sold in the form of fresh fish, but efforts can be made that can increase added value by processing smoked fish developed with liquid smoke technology. Apart from being a choice of products that can help the business sources of income for the fishing community of Boneatiro Village, the activity is expected to also increase the selling value of Boneatiro Village which is expected to become one of the promising marine tourism destinations.
PENDAMPINGAN USAHA ABON IKAN TUNA INGKITA DI DESA SAMPUABALO KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN BUTON LM. Junaidin Sirza, Disman, Ramadhan, La Ode Afzal, Fairus Onde, Wahyudin Saputra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i2.1494

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan terhadap Usaha agroindustri Abon Ikan Tuna ‘’Ingkita’’ di Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Pengabdian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2020 sampai Bulan Maret 2020 di Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Metode yang digunakan adalah melalui pendampingan usaha abon ikan. Hasil dari pengabdian ini nantinya akan memberikan manfaat bagi pengusaha abon ikan tuna dimana masyarakat atau pengusha abon tuna akan mendapatkan pendampingan dari cara pengolahan yang baik serta bagaimana cara pengemasan hasil produksi hingga pemasaran.
SOSIALISASI PENANGANAN PENYAKIT RUMPUT LAUT Eucheuma Spinosum DI DESA BONEATIRO BARAT, KECAMATAN KAPONTORI KABUPATEN BUTON Waode Sitti Cahyani; LM. Junaidin Sirza, , Bahtiar Hamar, Siti Fara Darmatia, Eca Farman Kabaena, Lukman Adrian Saputra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v5i2.1715

Abstract

Penyakit pada rumput laut sering menyerang pada lokasi budidaya dengan kecerahan tinggi. Gejala awal sering timbul adalah adanya bercak/bintik pada daerah thallus rumput laut, dalam waktu lama bercak-bercak atau bintik-bintik tersebut menyebabkan perubahan warna rumput laut berubah menjadi warna putih, yang kemudian rumput laut menjadi mudah hancur, penyakit ini biasa menyerang jenis rumput laut Eucheuma spinosum. Rumput laut menjadi salah satu hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting di Indonesia. Produksi budidaya rumput laut mengalami peningkatan dengan nilai 10 juta ton pada tahun 2014 dan naik lagi 11,6 juta ton pada tahun 2016. Salah satu faktor keberhasilan dalam kegiatan budidaya rumput laut ialah pemilihan lahan yang tepat, hal ini disebabkan produksi dan kualitas rumput laut dipengaruhi oleh faktor oseanografi dan parameter kualitas air. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 di Desa Boneatiro Barat, Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton, Metode Pelaksanaan yaitu: 1) Survey, 2) Pengambilan sampel Kualitas Air, 3) Penyuluhan.
Identification of Gastropods on Seagrass Meadows at Makasar Island Waters, Baubau, South East Sulawesi: Identifikasi Gastropoda pada Padang Lamun di Perairan Pulau Makassar, Kota Baubau Sulawesi Tenggara Nila Nikmatia Bugis; Waode Sitti Cahyani; LM. Junaidin Sirza
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 21 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.391 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v21i2.2020.54-58

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengetahui jenis, komposisi, keragaman, keseragaman gastropoda di padang lamun di perairan Pulau Makasar, Kota Baubau. Manfaat yang ingin dicapai adalah memberi informasi, mengetahui kondisi, dan dapat menjadi dasar penelitian lanjutan agar menjaga keseimbangan sumberdaya dan ekosistem gastropoda di wilayah perairan Pulau Makasar, Kota Baubau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020, bertempat di perairan pulau Makasar, Kelurahan Sukanayo, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana menggunakan data primer dan sekunder pada 3 (tiga) stasiun. Gastropoda yang ditemukan di perairan Pulau Makasar ada 22 spesies. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah spesies Nassarium globosus dan Conus magus. Kompisisi tertinggi jenis gastropoda berkisar 25% - 40,91%. Indeks keanekaragaman berkisar 2,62 – 2,82, indeks keseragamannya berkisar sebesar 0,83-0,89, dan indeks dominansi sebesar 0,17 – 0,21.
Identification of Seagrass Ecosystem in the Waters of the Makasar Island, Baubau City: Identifikasi Sebaran Ekosistem Lamun di Perairan Kota Makassar, Kota Baubau La ode Muhammad Junaidin Sirza; Waode Sitti Cahyani; Nila Nikmatia Bugis; Nur Hasanah
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 21 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.941 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v21i2.2020.66-72

Abstract

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir dan memiliki produktivitas yang tinggi. Keberadaan lamun memiliki peranan penting bagi biota laut lainnya, manusia, dan lingkungan sehingga kemungkinan penurunan kualitas dan kuantitasnya dapat mengurangi manfaat yang dihasilkan oleh padang lamun dan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lamun dan persentase tutupan lamun di Perairan Pulau Makasar, Kota Baubau. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2020 di Perairan Pulau Makasar, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Pengamatan kondisi tutupan lamun dan kerapatan lamun dilakukan menggunakan transek kuadrat 0,5 m x 0,5 m dengan panjang transek garis yaitu 100 m. Hasil penelitian ini menunjukan jenis lamun yang dijumpai di Perairan Pulau Makasar yakni Enhallus accoroides, Cymodocea serullata, Halophila ovalis dan Thalassia hemprichii dengan luas tutupan lamun berkisar antara 7,39 – 51,7 %. Luas tutupan lamun di Pulau Makasar termasuk kategori buruk dan rusak. Paramater fisika kimia perairan masih optimum dalam mendukung perkembangan lamun.