Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal TNI Angkatan Udara

4. Konsep Hybrid Propultion System Pada Unmanned Aerial Vehicle Guna Meningkatkan Waktu Terbang Dalam Misi Pengintaian Udara Hardi Triwahyu; Handoko
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.5

Abstract

Operasi pengintaian yang dilaksanakan oleh TNI dan menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan suatu strategi atau cara untuk mendapatkan data secara menyeluruh dengan waktu yang lebih panjang dan efisien serta tentunya dapat menghemat anggaran dibandingkan dengan menggunakan pesawat intai. Pengintaian dimaksud diaplikasikan pada misi intai udara untuk operasi darat, pengawasan illegal fishing serta patroli perbatasan laut dan darat. Untuk mendapatkan data sasaran sebanyak mungkin guna mencapai keberhasilan tugas pengintaian, salah satu hal penting adalah proses merancang bangun sistem propulsi yang lebih efisien untuk UAV agar dapat terbang lebih lama. Hal ini berarti meningkatkan efisiensi dan mengurangi jumlah pembakaran fuel. Hybrid propultion system adalah jawaban ideal untuk menjaga efisiensi penggunaan energi yang berasal dari konsumsi bahan bakar dan dapat meningkatkan endurance. Konfigurasi hybrid akan memadukan dua sistem yang berbeda menjadi satu sistem, menghasilkan tenaga untuk menjaga UAV tetap terbang pada ketinggian dan waktu yang dibutuhkan. Tulisan berikut akan menjelaskan konsep mengefisienkan power dari sistem propulsi pada UAV guna menambah waktu terbang secara signifikan.
5. Efek Pemilihan Material Komposit dan Konfigurasi Layer terhadapKekuatan Struktur pada Desain Sayap UAV Sejenis Aerostar Agung Dwi Sasongko; Raihan Rafif; Handoko
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Kedua
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i2.20

Abstract

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) banyak digunakan dalam beberapa aplikasi baik untuk keperluan sipil ataupun militer. Dalam dunia militer, salah satu kegunaannya adalah sebagai eksekutor dari peran intelijen yakni untuk pengintaian udara dan akusisi target. Dalam setaip misinya, UAV banyak membawa sistem yang cukup berat. Oleh karena itu, struktur sayap UAV harus cukup kuat untuk menahan beban yang mungkin terjadi selama penerbangan. Dalam penelitian ini, analisis numerik digunakan untuk memprediksi respon struktur sayap UAV terhadap beban yang diberikan. Dengan melakukan perbandingan antar material komposit dan konfigurasi layer pada struktur sayap, dapat ditentukan model yang paling baik untuk menerima beban pada sayap UAV. Adapun untuk analisis numerik dilakukan pada perangkat lunak Abaqus. Dengan melakukan simulasi pada kondisi load factor sebesar 3,8, diperoleh bahwa model yang paling baik adalah model dengan komposisi material berupa Woven carbon epoxy dan konfigurasi layer dengan ketebalan skin yang optimum sebesar 1-1,6 mm, ketebalan ribs dan rear spar yang optimum sebesar 1,6 mm serta ketebalan front spar yang optimum sebesar 4 mm.
6. Analisis Karakteristik Aerodinamika dari Berbagai Geometri Fin Bom 500 lbs dengan Metode Computational Fluid Dynamics (CFD) Giri Yudho; Bariq Nasution; Y. H. Yogaswara; Sapta Jengkar; Handoko
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Kedua
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i2.24

Abstract

Dalam perancangan bom udara dibutuhkan analisis dan aerodynamic database untuk mengetahui performa dan karakteristiknya secara dinamika terbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aerodinamika pada komponen fin, serta mengetahui pengaruh perbedaan bentuk geometri fin terhadap karakteristik aerodinamika bom secara kolektif. Metode yang digunakan adalah analisis numerik dengan simulasi CFD untuk memprediksi karakteristik aerodinamika dan mengamati fenomena aliran yang terjadi. Model yang digunakan adalah bom sejenis MK 80 Series 500 lbs yang didesain dengan CAD berbasis data pengukuran dari 3D Scan. Simulasi secara numerik dilakukan untuk mengetahui karakteristik aerodinamika dari desain bom udara pada masing-masing konfigurasi fin bom yang dianalisis. Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan nilai koefisien lift, drag, dan aerodynamic center. Geometri fin trapesium dan persegi panjang menunjukkan hasil yang relatif tidak jauh berbeda, sedangkan geometri fin segitiga menunjukkan deviasi CL dan CD yang relatif tinggi pada angle of attack yang besar dibandingkan dua model lainnya. Berdasarkan hasil simulasi, fin persegi panjang memiliki karakteristik aerodinamika yang lebih baik dibandingkan fin segitiga karena menyerupai karakteristik aerodinamika fin original yang berbentuk trapesium.
8. Pemodelan dan Simulasi Fragmentasi Bom Menggunakan Metode Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) Handoko; Fachri Muhammad; Sapta Jengkar
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Kedua
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i2.26

Abstract

Unguided bomb merupakan amunisi udara yang sering digunakan untuk keperluan latihan dan pertempuran. Typical top level requirement dari desain bom tersebut antara lain target requirement dan safety requirement. Salah satu bagian penting dalam target requirement yang perlu dipertimbangkan dalam suatu desain bom live adalah kemampuan daya hancur. Kemampuan daya hancur bom live ditentukan oleh fragmentasi yang dihasilkan bom untuk menghancurkan sasaran, sehingga misi penghancuran dapat terlaksana dengan efektif dan mematikan. Untuk memperoleh fragmentasi yang mampu menghancurkan sasaran baik saat misi maupun latihan ditentukan oleh dua aspek yaitu daya ledak dari isian bom/main charge dan impak fragmentasi struktur bom itu sendiri. Untuk memprediksi fragmentasi yang diperoleh dari bom live, perlu dilakukan analisis fragmentasi dari struktur bom yang di desain. Simulasi fragmentasi dilakukan menggunakan finite element method untuk memperoleh kecepatan awal fragmentasi, bentuk fragmentasi dan sebarannya sebagai prediksi awal. Dalam studi kaliini, analisis dilakukan secara numerik pada bom MK-82 dimana struktur bodi bom/kulit dibuat menggunakan bahan steel, isian explosive menggunakan Trinitrotoluena (TNT) dan initial detonation dimulai dari bagian depan (nose) bom. Analisis dilakukan menggunakan Software ABAQUS dimana metode yang digunakan adalah Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) secara Explicit. Variasi dan bentuk element/mesh dilakukan untuk membandingkan dan memperoleh hasil yang mendekati dengan kondisi sebenarnya. Hasil simulasi menunjukan bahwa bentuk elemen tetrahedron berukuran 0,0085 menghasilkan bentuk dan sebaran fragmentasi yang merata sepanjang penampang struktur bodi/kulit bom MK-82 dan menghasilkan kecepatan fragmentasi berkisar 682-958 m/s.
2. Analisis Numerik Badan Pesawat Sejenis UAV Aerostar pada Fase Terbang Agung Dwi Sasongko; Handoko; Raihan Rafif
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Pertama
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i1.44

Abstract

Pesawat Terbang Tanpa Awak atau UAV merupakan pesawat udarayang mampu terbang dengan interval waktu tertentu tanpa dikendarai oleh pilot,pengendalian pesawat dilakukan secara otomatis melalui perangkat elektronik yangdiprogram serta mampu melakukan misinya berulang kali. Kebutuhan terhadapUAV merupakan salah satu tuntutan perkembangan teknologi penerbangan.Dalam jurnal ini, penelitian berupa simulasi numerik dilakukan pada struktur badanUAV sejenis Aerostar dengan pembebanan pada fase terbang cruise. Badan UAVdirancang dapat menahan beban sebesar 132 kg pada fase terbang cruise denganload factor 3,8g. Analisis numerik dari pembebanan statik dilakukan dengan finiteelement method menggunakan software Abaqus. Struktur badan UAV dirancangterdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah frame, longeron, dan skin ataubiasa disebut juga dengan struktur semi-monocoque. Material yang digunakan padastruktur badan UAV adalah komposit dengan tipe E-Glass EW 185/Epoxy. Terdapatdua kriteria kegagalan yang digunakan untuk menentukan kekuatan materialdengan pembebanan tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria kegagalan yangdigunakan diantaranya adalah kriteria kegagalan Tsai-Wu dan kriteria kegagalanTsai-Hill. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan, diperoleh tegangan maksimumpada fase terbang cruise sebesar 32,25 MPa. Adapun besarnya kriteria kegagalanTsai-Hill maksimum yang terjadi sebesar 0,7558 dan untuk kriteria kegagalan TsaiWu sebesar 0,8032. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur badan UAVmasih aman ketika sedang beroperasi pada fase terbang cruise, namun diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk struktur badan UAV pada fase terbang take-off danlanding.
4. Simulasi Separasi Bom Single Release dengan Pendekatan Quasi-Steady pada Pesawat EMB-314 Super Tucano Handoko; Sapta Jengkar; Yorgi Ardiano Ndaomanu; Ilman Putra Pamungkas; Indra Permana
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Pertama
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i1.46

Abstract

Bom Latih unguided merupakan persenjataan udara yang seringdigunakan untuk keperluan latihan dan proficiency. Desain dari bom harusmemenuhi standar aspek keamanan dan prestasi terbang yang baik dan akurat,sehingga misi bisa diselesaikan dengan baik. Salah satu aspek kemanan yang perludiidentifikasi dalam desain bom adalah lintasan bom ketika sesaat setelah dirilisdari pesawat atau lebih dikenal dengan fenomena Store Separation. Fenomenaini perlu dikaji dengan baik, sehingga bom dapat melintas dengan lintasan yangdiinginkan dan tidak berakibat fatal terhadap pesawat dan kru didalamnya. Analisisyang dilakukan adalah melakukan simulasi tentang separasi (store separation) padaBom Latih ketika dilepaskan dari Sayap Pesawat EMB-314 Super Tucano. Beberapafaktor yang mempengaruhi lintasan bom sesaat setelah dilepaskan dari pesawatantara lain adalah gaya dan momen aerodinamika bom serta efek interferensinyaterhadap sayap pesawat. Selain itu, karakteristik inersia bom dan ejector bom jugaberperan penting dalam menentukan lintasan bom. Dalam studi kali ini, gaya danmomen aerodinamika Bom serta efek interferensi dengan Sayap Pesawat diprediksidengan menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan analisis steady.Koefisien aerodinamika tersebut kemudian dijadikan input untuk model 6 Degree ofFreedom (6 DoF) Bom untuk melihat bagaimana lintasan terbang Bom sesaat setelahdilepaskan dari pesawat. Tiga kasus manuver pelepasan bom dianalisis dalam studikali ini, yaitu Level Bombing, Dive Bombing dan Toss Bombing secara single release.