Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA GLOBALISASI DALAM MENUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME Maksum, Hafidh
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan sains dan teknologi yang semakin moderen akhir akhir ini menuntut moralitas dan paham nasionalisme yang tinggi, sebab ilmu dan pengetahuan yang tidak dibarengi dengan tingkat nasionalisme dan moralitas yang tinggi menyebabkan pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan (PKn) kehilangan keutamaannya sebagai wadah yang humanis. Tidak sedikit orang memiliki pengetahuan kewarganegaraaan yang baik dan prestasi yang gemilang secara formal akademik tetapi tidak memberikan keuntungan yang bermakna dalam lingkungan masyarakatnya, bahkan menjadi penyakit masyarakat yang sangat membahayakan bagi keberadaan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan karena semangat nasionalismenya dan moralitasnya rendah. Pengaruh Negatif globalisasi Tidak sedikit kasus amoral terjadi yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah maupun oleh para intelektual, baik melalui siaran televisi maupun media masa. Bagaimana seorang anak membunuh ayahnya maupun ibunya sendiri, kecanduan obat-obat terlarang, minum-minuman keras, bunuh diri dan lain sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa pendidikan yang dilakukan selama ini belum menyentuh ranah kesadaran siswa
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN DAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER GENERASI MUDA Affan, M. Hussin; Maksum, Hafidh
Jurnal Pesona Dasar Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Pesona Dasar Volume 8 Nomor 1 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pear.v8i1.17057

Abstract

Citizenship and social education education plays a role in the development and development of character in the younger generation, if the contribution given by citizenship and social studies education is successful in directing the young generation today to contribute to the national character. Therefore, it is very necessary to have an understanding of the character of the nation itself and provide a way for the development of the nation's character. the development of superior national character has existed since the republic was proclaimed on August 17, 1945. Our first national leader, Bung Karno, had stated the need for nation and character buildings. Although the statement is in a political context, it explicitly implies that Indonesia's development is not enough just to develop physically but must include building the character and culture of the nation. Some national figures of this nation such as Ki Hadjar Dewantoro also mentioned the need for character building as an integral part of national development. One effort that can realize these characters is using or injecting an educational institution that is very close to each of the nation's next generation. A media needs to be implemented namely through a course and citizenship education and social studies subjects 
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN DAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER GENERASI MUDA M. Hussin, M. Hussin; Maksum, Hafidh
Jurnal Pesona Dasar Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Pesona Dasar Volume 8 Nomor 1 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pear.v8i1.17047

Abstract

Citizenship and social education education plays a role in the development and development of character in the younger generation, if the contribution given by citizenship and social studies education is successful in directing the young generation today to contribute to the national character. Therefore, it is very necessary to have an understanding of the character of the nation itself and provide a way for the development of the nation's character. the development of superior national character has existed since the republic was proclaimed on August 17, 1945. Our first national leader, Bung Karno, had stated the need for nation and character buildings. Although the statement is in a political context, it explicitly implies that Indonesia's development is not enough just to develop physically but must include building the character and culture of the nation. Some national figures of this nation such as Ki Hadjar Dewantoro also mentioned the need for character building as an integral part of national development. One effort that can realize these characters is using or injecting an educational institution that is very close to each of the nation's next generation. A media needs to be implemented namely through a course and citizenship education and social studies subjects 
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN DAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER GENERASI MUDA M Husin; Hafidh Maksum
Jurnal Pesona Dasar Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Pesona Dasar Volume 8 Nomor 1 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pear.v8i1.22364

Abstract

Citizenship and social education education plays a role in the development and development of character in the younger generation, if the contribution given by citizenship and social studies education is successful in directing the young generation today to contribute to the national character. Therefore, it is very necessary to have an understanding of the character of the nation itself and provide a way for the development of the nation's character. the development of superior national character has existed since the republic was proclaimed on August 17, 1945. Our first national leader, Bung Karno, had stated the need for nation and character buildings. Although the statement is in a political context, it explicitly implies that Indonesia's development is not enough just to develop physically but must include building the character and culture of the nation. Some national figures of this nation such as Ki Hadjar Dewantoro also mentioned the need for character building as an integral part of national development. One effort that can realize these characters is using or injecting an educational institution that is very close to each of the nation's next generation. A media needs to be implemented namely through a course and citizenship education and social studies subjects.
The Role of Social Sciences in Human Life M Husin; Hafidh Maksum; Adnan Adnan; Israwati Israwati; Said Darnius
Proceedings of AICS - Social Sciences Vol 11 (2021): the 11th AIC on Social Sciences, Syiah Kuala University
Publisher : Proceedings of AICS - Social Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The function of social sciences, which Bung-Hatta described as having an academic enterprise and applied science, in this country's chaotic national situation cannot be separated. The social sciences play a significant impact in determining and advancing humanity's history. The nature of social science as an academic enterprise requires it to attempt not only the discourse about what happened but also what should happen. The social sciences have a critical role in the prevention, application, and prediction of human issues. But this is possible if the social sciences work together synergistically to complement one another.Keywords: Social Science, Human Life.
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA GLOBALISASI DALAM MENUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME Hafidh Maksum
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i2.3362

Abstract

Pertumbuhan sains dan teknologi yang semakin moderen akhir akhir ini menuntut moralitas dan paham nasionalisme yang tinggi, sebab ilmu dan pengetahuan yang tidak dibarengi dengan tingkat nasionalisme dan moralitas yang tinggi menyebabkan pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan (PKn) kehilangan keutamaannya sebagai wadah yang humanis. Tidak sedikit orang memiliki pengetahuan kewarganegaraaan yang baik dan prestasi yang gemilang secara formal akademik tetapi tidak memberikan keuntungan yang bermakna dalam lingkungan masyarakatnya, bahkan menjadi penyakit masyarakat yang sangat membahayakan bagi keberadaan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan karena semangat nasionalismenya dan moralitasnya rendah. Pengaruh Negatif globalisasi Tidak sedikit kasus amoral terjadi yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah maupun oleh para intelektual, baik melalui siaran televisi maupun media masa. Bagaimana seorang anak membunuh ayahnya maupun ibunya sendiri, kecanduan obat-obat terlarang, minum-minuman keras, bunuh diri dan lain sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa pendidikan yang dilakukan selama ini belum menyentuh ranah kesadaran siswa.
Model Project Citizen Dalam Mengembangkan Sikap Nasionalisme Bagi Mahasiawa Pgmi UIN Ar-Raniry Banda Aceh Hafidh Maksum
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i2.179

Abstract

Salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan kecakapan pendidikan kewarganegaraan dalam pengembangan sikap nasionalisme Mahasiswa PGMI UIN Ar-raniry Banda Aceh adalah dengan model Project citizen, yaitu sebuah model pembelajaran berbasis portofolio. Melalui model ini para mahasiswa PGMI UIN Ar-raniry Banda Aceh bukan hanya diajak untuk memahami konsep dan prinsip keilmuan, tetapi juga mengembangkan kemampuannya untuk bekerja secara kooperatif melalui kegiatan belajar praktik empirik. Dengan demikian pembelajaran akan semakin menantang, mengaktifkan dan lebih bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pretest dan postest antara Mahasiswa PGMI UIN Ar-raniry Banda Aceh yang proses belajar mengunakan project citizen dengan Mahasiswa PGMI UIN Ar-raniry Banda Aceh yang belajar secara konvensional dalam meningkatkan kecakapan pendidikan kewarganegaraan dalam pengembangan sikap nasionalisme. Penelitian ini didasarkan pada teori bahwa strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya bertolak dari strategi “inquiriy, discovery, problem solving, research-oriented,” yang dikemas dalam model ”project” ala John Dewey. Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut: mengindentifikasi masalah, memilih masalah untuk dikaji oleh kelas, mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio kelas, menyajikan portofolio, dan melakukan refleksi pengalaman belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah eksprimen kuasi dengan desain ”nonequivalent control group pre-test dan post-test design.” Dalam desain ini kedua kelompok tidak dipilih secara radom. Pengumpulan data dilakukan dengan pre-test dan post-test dengan mengunakan test angket. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kecakapan intelektual, dan peningkatan kategori sedang pada kecakapan kewarganegaraan dan kecakapan partisipatoris antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Analisis data dapat menunjukkan bahwa Mahasiswa PGMI UIN Ar-raniry Banda Aceh merespon positif pembelajaran PKn dengan menggunakan model project citizen. Dari hasil diatas rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada pengajar agar mempraktekkan pembelajaran PKn dengan model project citizen karena terbukti disenangi Mahasiswa PGMI UIN Ar-raniry Banda Aceh dan dapat meningkatkan kecakapan kewarganegaraan. Kata Kunci: Project Citizen, Kecakapan pendidikan kewarganegaraan dan Nasionalisme
PENGARUH SOSIALISASI MODEL PROJECT CITIZEN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME Hafidh Maksum
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 3, No 2, Oktober (2016)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/pjpp.v3i2.457

Abstract

Pebahasan ini menjelaskan pengaruh sosialisasi Model Project Citizen Untuk Meningkatkan Kecakapan Pendidikan Kewarganegaraan pada Pengembangan Sikap Nasionalisme. Permasalahan yang dirumuskan, Apakah ada pengaruh kecakapan kewarganegaraan kecakapan intelektual, Kecakapan partisipantoris mahasiswa yang menggunakan model project citizen setelah dilakukan sosialisasi? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa jauh pengaruh sosialisasi model  project citizent terhadap sikap nasionalisme mahaiswa PGSD Se-Kota Banda Aceh? Penelitian tahap dua ini menggunakan pendekatan kualitatatif, jenis penelitian yang digunakan adalah  deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil yang diharapkan nantinya  adanya pengaruh senifikan pada kecakapan intelektual,  kecakapan kewarganegaraan dan kecakapan patisipatoris, pada setiap kelompok sosialisasi. Dan diharapkan Analisis data dapat menunjukkan bahwa mahasiswa merespon positif pembelajaran PKn dengan menggunakan model project citizen.Nantinya yang merekomendasi penelitian ini ditujukan kepada Dosen Pengajar PKn agar mempraktekkan pembelajaran PKn dengan model project citizen di seluruh Perguruan Tinggi di Kota Banda Aceh dalam mengembangkan sikap Nasionalisme, yang sangat mendesak untuk dilakukan demi menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia.
PERSEPSI GURU SDN 1 KOTA BANDA ACEH TERHADAP UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENJALANKAN DISIPLIN Ayuningsih; Faisal Anwar; Hafidh Maksum
Jurnal Tunas Bangsa Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/tunasbangsa.v7i2.1176

Abstract

After the enactment of the UUPA in Indonesia, many educators have to deal with law enforcers, these educators are rendered helpless in enforcing discipline in schools. The purposes of this study were : 1) to find out teachers' perceptions of UUPA in enforcing discipline on students at SD Negeri 1 Banda Aceh. 2) to determine the effect of UUPA in enforcing discipline on students at SD Negeri 1 Banda Aceh. 3) To find out what teachers should do so that they do not get entangled with the UUPA in disciplining students at SD Negeri 1 Banda Aceh. The approach in this research used qualitative research. The subjects in this study were 6 classroom teachers at SD Negeri 1 Banda Aceh. Data collection techniques in this study used observation and interviews. Data were analyzed using data reduction, and conclusion drawing / verification. The results showed that the teachers at SD Negeri 1 Banda Aceh have a positive perception of the application of UUPA in enforcing discipline in students. The UUPA has a positive influence on teachers in enforcing discipline in students, so that students can be educated in a good and correct way to realize the importance of discipline for themselves. The teachers take appropriate disciplinary action against students so that they were not entangled with the UUPA. The give punishments were tend to educate students, not to hurt students both physically and psychologically. Abstrak Setelah diberlakukanya UUPA di Indonesia tidak sedikit para pendidik harus berurusan dengan penegak hukum, para pendidik ini dibuat seperti tidak berdaya dalam menegakkan disiplin di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui persepsi para guru terhadap UUPA dalam menengakkan disiplin pada siswa di SD Negeri 1 Banda Aceh. 2) untuk mengetahui pengaruh UUPA dalam menengakkan disiplin pada siswa di SD Negeri 1 Banda Aceh. 3) Untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan oleh para guru agar tidak terjerat dengan UUPA dalam mendisiplinkan siswa di SD Negeri 1 Banda Aceh. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah 6 orang guru kelas di SD Negeri 1 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan data reduction, dan conclusion drawing/ verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru di SD Negeri 1 Banda Aceh memiliki persepsi positif terhadap penerapan UUPA dalam menegakkan kedisiplinan pada siswa. UUPA memberikan pengaruh yang positif bagi guru dalam menegakkan disiplin pada siswa, sehingga siswa dapat didik dengan cara yang baik dan benar agar menyadari pentingnya disiplin bagi dirinya sendiri. Guru melakukan tindakan pendisiplinan yang wajar kepada siswa agar tidak terjerat dengan UUPA. Hukuman yang diberikan lebih kepada mendidik siswa, bukan menyakiti siswa baik secara fisik maupun secara psikis. Kata Kunci: Undang-Undang Perlindungan Anak, Mendisiplinkan Siswa, Persepi Guru
Model Project Citizen Untuk Meningkatkan Kecakapan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Sikap Nasionalisme Hafidh Maksum
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 12, No 2 (2011): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v12i2.1935

Abstract

Salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan kecakapan pendidikan kewarganegaraandalam pengembangan sikap nasionalisme siswa adalah dengan model Project citizen, yaitu sebuah modelpembelajaran berbasis portofolio. Melalui model ini para siswa bukan hanya diajak untuk memahamikonsep dan prinsip keilmuan, tetapi juga mengembangkan kemampuannya untuk bekerja secarakooperatif melalui kegiatan belajar praktik empirik. Dengan demikian pembelajaran akan semakinmenantang, mengaktifkan dan lebih bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasilpretest dan postest antara siswa yang proses belajar mengunakan project citizen dengan siswa yang belajarsecara konvensional dalam meningkatkan kecakapan pendidikan kewarganegaraan dalam pengembangansikap nasionalisme. Penelitian ini didasarkan pada teori bahwa strategi instruksional yang digunakandalam model ini, pada dasarnya bertolak dari strategi “inquiriy, discovery, problem solving, researchoriented,”yang dikemas dalam model ”project” ala John Dewey. Dalam hal ini ditetapkan langkahlangkahsebagai berikut: mengindentifikasi masalah, memilih masalah untuk dikaji oleh kelas,mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio kelas, menyajikan portofolio, dan melakukanrefleksi pengalaman belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakanadalah eksprimen kuasi dengan desain ”nonequivalent control group pre-test dan post- test design.”Dalam desain ini kedua kelompok tidak dipilih secara radom. Pengumpulan data dilakukan dengan pretestdan post-test dengan mengunakan test angket. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatansignifikan pada kecakapan intelektual, dan peningkatan kategori sedang pada kecakapankewarganegaraan dan kecakapan partisipatoris antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Analisisdata dapat menunjukkan bahwa siswa merespon positif pembelajaran PKn dengan menggunakan modelproject citizen. Dari hasil diatas rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada pengajar agarmempraktekkan pembelajaran PKn dengan model project citizen karena terbukti disenangi siswa dandapat meningkatkan kecakapan kewarganegaraan