Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Membangun Pemahaman Multikultural dan Multiagama Guna Menangkal Radikalisme di Aceh Singkil Deny Setiawan; Bahrul Khoir Amal
Al-Ulum Vol. 16 No. 2 (2016): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.955 KB) | DOI: 10.30603/au.v16i2.155

Abstract

Multicultural education is an educational reform movement. This process is mainly aimed to change the structure of educational institutions. At this stage, students who are members of diverse racial, ethnic, and cultural groups will have an equal chance to achieve better academic values in school. Multi-religion is a situation where there is an existence of some religions in a certain area in which exists in a multi-cultural region. Conflicts which might emerge in Singkil of Aceh are caused by some factors. Among others: lack of the understanding through the existence of multicultural, lack of solidarity among the religious people (multi-religion), and the people from the outside of Aceh Singkil who wants to destroy the stability in this area. Economic disparities and live in poverty for many years is also as another factor rising this conflict, even if it is not the dominant factor.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR MALANG BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Tahun 2010-2012) Deny Setiawan; Andar wati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 2, No 2: Semester Genap 2013/2014
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.371 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa besar tingkat kesehatan KPRI-RSSAmelalui kinerja keuangannyajika dinilai berdasarkan peraturan menteri koperasi No 14/per/K.KUKM/XII/2009. Dimana penelitian ini didasarkanpada perhitungan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemadirian dan pertumbuhan serta aspekjatidiri koperasimenggunakan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba/rugi periode tahun 2010 s.d. 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan koperasi melalui kinerja keuangannyaterus mengalami perubahandari tahun 2010 sampai tahun 2012.Hasil penilain tingkat kesehatan KPRI RSSA selama periode penelitian menunjukkan hasil terbaik pada tahun 2011 dengan skor 68,70 dengan kategori “CUKUP SEHAT”. Walaupun masih jauh berada di dalamkeadaan sehat namun koperasi memiliki potensi untuk mewujudkannya dengan terus meningkatkan kinerja dan memperbaiki semua kekurangannya. Namun satu hal yang pasti adalah bahwa dari semua aspek yang telah dinilai koperasi sudah melakukan yang terbaik untukmewujudkannya.Kata Kunci:  Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas, Kemadirian dan Pertumbuhan, Jatidiri Koperasi
PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN MORAL Deny Setiawan
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 4, No. 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.862 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.1287

Abstract

Abstrak: Kondisi krisis moral pascareformasi menunjukkan capaian kompetensi moral yang diproses melalui bangku persekolahan belum menghasilkan keluaran pengembangan kecerdasan moral peserta didik. Kondisi demikian diduga berawal dari tumbuhnya budaya verbalistik dari proses pembelajaran yang cenderung mengajarkan pendidikan moral sebatas tekstual. Fenomena dan fakta tersebut, menyebabkan banyak pihak menyimpulkan pentingnya peran pendidikan karakter secara intensif sebagai esensi pengembangan kecerdasan moral (building moral intelligence). Perspektif ini menempatkan moral sebagai aspek lingkungan utama yang menentukan karakterisasi peserta didik. Oleh karena itu, kecerdasan moral harus secara sadar dipelajari dan ditumbuhkan melalui pendidikan karakter secara aplikatif. Pada tahap awal implementasi pendidikan karakter di tingkat persekolahan perlu dilakukan melalui pengkondisian moral (moral conditioning) yang kemudian berlanjut dengan latihan moral (moral training). Desain pendidikan karakter seperti ini berfungsi sebagai wahana sistemik pengembangan kecerdasan moral yang membekali peserta didik dengan kompetensi kecerdasan plus karakter. Kata Kunci: pendidikan karakter, kecerdasan moral, pengondisian moral, pelatihan moral
URGENSI TUNTUTAN PROFESIONALISME DAN HARAPAN MENJADI GURU BERKARAKTER (Studi Kasus: Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Batubara) Deny Setiawan; Joni Sitorus
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2017, TH. XXXVI, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.815 KB) | DOI: 10.21831/cp.v36i1.11382

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan profesionalisme guru, kualitas anak didik, dan guru yang berkarakter. Populasi penelitian adalah guru SD di Provinsi Sumatera Utara dengan sampel yang diambil secara purposive, yaitu Kabupaten Batubara. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, wawancara, FGD, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai UKG SD dan SMP tahun 2013 di Kabupaten Batubara secara nasional sangat rendah, bahkan ada yang memiliki nilai kompetensi 1,0. Nilai rata-rata kompetensi guru hanya sebesar 39,61 untuk guru SD, masih berada di bawah nilai rata-rata secara nasional dan Provinsi Sumatera Utara. Nilai UKG SMP sebesar 46,86 masih berada di bawah nilai rata-rata nasional. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian guru di Batubara masih memiliki profesionalisme yang rendah dalam melakukan tugas profesinya sehingga ke depan diharapkan perkembangan karakter guru yang berkualitas. THE URGENT DEMAND FOR PROFESSIONALISM AND THE HOPE FOR TEACHERS WITH GOOD CHARACTERS Abstract: The purpose of this research is to describe the improvement of teachers’ professionalism, students’ quality and teachers’ characters. The research population was primary school teachers in North Sumatra in Batubara Regency who were recruited through purposive sampling. Data were collected through test, interview, FGD and documentation study. The research results show that the value of UKG at elementary and secondary schools in 2013 in Batubara Regency, is very low, and some schools even have the competence value as much as 1.0. The average of primary school teachers’ competence is only 39.61, below the national and provincial average. While the SMP UKG value is 46.86 which is still below the national average. It shows that some teachers in Batubara are still less professional and thus need to further develop themselves to be qualified teachers. Keywords: professionalism, teachers’ characters, competency; quality
Penerapan Strategi Belajar dan Gaya Belajar Model Fleming terhadap Masa Belajar Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Waston Malau; Deny Setiawan
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 8, No 2 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v8i2.5159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi belajar dan gaya belajar model fleming terhadap masa belajar mahasiswa di fakultas ilmu sosial universitas negeri medan. Berdasarkan hasil temuan penelitian, bahwa rata-rata hasil belajar kelompok mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran trading place memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi hal ini dapat dijelaskan karena strategi pembelajaran trading place memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk lebih berperan aktif dan dapat berinteraksi dengan teman belajar dan dosen. Mahasiswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih termotivasi, lebih semangat selama proses pembelajaran, sehingga mahasiswa lebih terampil dalam hal mengemukakan pendapatnya, sedangkan dengan strategi pembelajaran ekspositori yang pada dasarnya pembelajaran berpusat kepada dosen mengakibatkan mahasiswa yang memiliki gaya belajar kinestetik tidak dapat berinteraksi/kurang bersosial dengan teman dan mahasiswa kurang termotivasi dan sehingga cepat merasakan bosan dalam proses pembelajaran. Hal ini memberikan rekomendasi bahwa strategi pembelajaran trading place sangat cocok digunakan kepada mahasiswa yang memiliki gaya belajar kinestetik daripada strategi pembelajaran ekspositori dan mahasiswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan read/write.
REORIENTASI TUJUAN UTAMA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Deny Setiawan
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 5, No 2 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v5i2.1115

Abstract

Seiring dengan berkembang-pesatnya peradaban dunia abad 21, membuka peluang bagi Pendidikan IPS untuk melakukan reorientasi tujuan yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan jaman. Pendidikan IPS dianggap penting dan bermanfaat manakala memperhatikan kecenderung dunia, perkembangan sains dan teknologi namun tetap dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan serta berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD 1945. Sumber belajar Pendidikan IPS perlu memasukan bahan dari kehidupan masyarakat yang sebenarnya (contextual learning). Bukan hanya berkenaan dengan fakta yang ada di masyarakat, melainkan juga berkenaan dengan dampak sains dan teknologi yang berpengaruh terhadap  tatanan kehidupan masyarakat setempat (lokal), nasional dan internasional. Strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS adalah strategi yang bersifat dialogis kritis, pengalaman langsung (direct experiences), kolaboratif dan kooperatif. Strategi pembelajaran seperti ini menekankan pada tiga ranah pembelajaran, yakni: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan prinsip kurikulum 2013, tujuan Pendidikan IPS harus dapat membekali peserta didik dengan kompetensi berimbang, yakni: (1) pengembangan kemampuan intelektual (pengetahuan); (2) pengembangan kemampuan kepribadian sebagai anggota masyarakat dan bangsa (sikap); dan (3) pengembangan kemampuan sosial (keterampilan). Reorientasi tujuan ini, menunjukkan Pendidikan IPS di era global tidak lagi sekedar membentuk warga negara yang baik (good citizenship), namun lebih luas lagi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan jaman sebagai desirable person qualities.
Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Karakter pada Ranah Keterampilan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Muhammad Ridha Damanik; Deny Setiawan
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 8, No 2 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v8i2.5150

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan di Fakultas Ilmu Sosial Unimed. Subjek penelitian ini yaitu: (1) Lima orang pakar untuk validasi produk yang memiliki kriteria sebagai ahli: (a) PIPS, (b) Pendidikan Karakter, (c) instrumen Penilaian Autentik, (d) Bahasa Indonesia, dan (e) Psikologi; (2) Dosen FIS Unimed; dan (3) Mahasiswa FIS Unimed. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode riset pengembangan tipe formative research, yang dalam pengembangannya difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one, dan small group), serta field test. Data dikumpulkan melalui angket dan uji coba lapangan. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan sudah valid dan berkategori sangat baik. Hasil uji coba lapangan (skala kecil dan skala besar) menunjukkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan yang dikembangkan mempunyai validitas dan efektivitas yang sangat baik. Dengan demikian, berdasarkan hasil validasi ahli dan uji coba lapangan dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan sudah valid, efektif, dan berkategori sangat baik sehingga instrumen dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian nilai-nilai karakter mahasiswa khususnya pada ranah keterampilan.
ANALISIS KESIAPAN GURU KELAS DALAM IMPLEMENTASI PENILAIAN OTENTIK PADA KOMPETENSI RANAH SIKAP DI SD NEGERI KECAMATAN TEBING TINGGI KOTA Juli Andriani; Deny Setiawan; Rahmad Husein
JURNAL TEMATIK Vol 8, No 2 (2018): JURNAL TEMATIK
Publisher : JURNAL TEMATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jt.v8i2.12566

Abstract

This study aimed to obtain a factual description of teacher’s readiness in the implementation of authentic assessment for attitude domain in elementary schools Tebingtinggi. The problems of this study were the lack of socialization and training provided to the teacher, the teachers were still not optimal in the process of implementing the assessment was still considered very difficult. The method used in this research was descriptive qualitative research. The fourth grade teachers at 3 different elementary schools, SD Negeri 163080, SD Negeri 163084 and SD Swasta Inti Nusantara Tebing Tinggi. Data collection techniques used in this research were observation, interviews, and documentation. The data analysis from interviews, observation and documentation showed that the readiness of teachers authentic assessment for attitude domain implementation was still not ready.
PENGEMBANGAN KOMIK BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V MIN MEDAN SUNGGAL Maulana Arafat Lubis; Reh Bungana Beru Perangin-angin; Deny Setiawan
JURNAL TEMATIK Vol 8, No 3 (2018): JURNAL TEMATIK
Publisher : JURNAL TEMATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jt.v8i3.12623

Abstract

This research is aimed to know: (1) planning teaching of comic material form developed model of Based Learning on civics education learning as a main discussion of decision together (2) improving the result of students learning using teaching comic material basis of problem based learning model (3) the effectiveness of teaching comic material developed. The subjects of this research are the fifth grade students MIN Medan Sunggal at second semester at year 2015/2016 that has total 23 students. The total of men is 10 students and women is 13 students. The research is development research Research and Develoment/ R&D), model of ADDIE development has steps, namely: (1) analysis (2) designing (3) developing (4) implementation (5) evaluation.
Factors affecting the level of educated unemployment in the city of Pekanbaru Andrel Rosevelt; Rahmita Budiartiningsih; Deny Setiawan
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research conducted in the city of pekanbaru. The alm to determine the factor that influence the level of educated unemployment in pekanbaru city in 2011.As for the data used in the study is primary data and secondary data, The data analysis method used in this researh is descriptive method. The population in this researhare those who have completed their undergraduate education S1 with a population of educated unemployment in 2011 as many as 6.284 people and the sampling conducted asmany as 98 respondent accidental sampling.From the analysis of data obtained the researh that the factors affect the level of educated unemployment in pekanbaru city in 2011 amounted to 38,77% respondent said lack of jobs, 37,75% respondent said salaries offened are not satis factory or not as expected, And only 23,46% of respondent said in compatibility education expertise with jobs offers.Of the total sample, showed that the matority of educated unemployment are employed because of the limited field of work that is equal to 38,77%.Keyword : Employetment opportunities, Wages, Skill or education