Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

VAKSINASI MASAL COVID-19 DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Evi Diliana Rospia; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Desi Rofita; Cahaya Indah Lestari; Ni Wayan Ari Adi Putri; Baiq Masdariah; Hofifah Hofifah; Annisatul Islami
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6094

Abstract

ABSTRAKNovel coronavirus 2019 atau virus corona sindrom pernafasan akut parah yang disebut COVID-19. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam, batuk dan kesulitan bernapas. World Health Organization (WHO) melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Di Indonesia kasus meningkat dan menyebar dengan cepat, kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020, pada tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%). Kegiatan vaksinasi masal ini bertujuan terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) dan berkurangnya angka kematian akibat COVID-19 pada masyarakat. Kegiatan vaksinasi masal dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Mataram Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, dan jenis vaksin yang digunakan pada kegiatan vaksinasi masal ini adalah Sinovac. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.000 orang. Hasil pengabdian didapatkan jumlah yang melakukan vaksinasi sebanyak 1000 orang yang terdiri dari masyarakat umum dan karyawan Universitas Muhammadiyah Mataram. Kata kunci: vaksinasi; covid-19; komunitas; indonesia. ABSTRACTNovel coronavirus 2019 or severe acute respiratory syndrome coronavirus called COVID-19. The main symptoms that appear are fever, cough and difficulty breathing. The World Health Organization (WHO) reports 11,84,226 confirmed cases with 545,481 deaths worldwide (Case Fatality Rate/CFR 4.6%) In Indonesia cases are increasing and spreading rapidly, the first case on March 2, 2020, on July 9 2020 The Ministry of Health reported 70,736 confirmed cases of COVID-19 with 3,417 deaths (CFR 4.8%). This mass vaccination activity aims to form herd immunity and reduce the death rate due to COVID-19 in the community. The mass vaccination activity was carried out at the Muhammadiyah University of Mataram, and the type of vaccine used in this mass vaccination activity was Sinovac. The number of respondents who participated in this activity was 1,000 people. The results of the service found that the number of people who vaccinated was 1000 people consisting of the general public and employees of the Muhammadiyah University of Mataram. Keywords: vaccination; covid-19; community; indonesia. 
PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT HIV/AIDS DARI IBU KE ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19 MENUJU THREE ZERO 2030 DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT Siti Mardiyah WD.; Catur Esty Pamungkas; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Yuyun Gustiana
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6287

Abstract

ABSTRAKMengingat terjadinya peningkatan jumlah kejadian HIV/AIDS di Indonesia  setiap tahunnya terdapat 9000 hamil HIV positif yang melahirkan diIndonesia. Sehingga diperhitungkan jika tidak ada intervensi maka akan ada 3000 bayi yang dilahirkan dengan HIV positif setiap tahunnya di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya intervensi yang baik untuk menurunkan resiko penularan HIV dari ibu ke anak sebesar 25%-45%. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui bagaimana penerimaan wanita atau ibu-ibu didesa telagawaru terhadap pelaksanaan PPIA saat ANC serta mengetahui seberapa besar pengetahuan yang dimiliki ibu-ibu tersebut tentang HIV/AIDS dari ibu ke anak. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini terdapat 3 tahapan yaitu pretest, pemberian materi dan video serta posttest. Berdasarkan hasil pretest didapatkan pengetahuan ibu dalam kategori cukup (45,4%), setelah pemberian materi, posttest didapatkan pengetahuan ibu meningkat dalam kategori baik (89%). Pengetahuan yang dimiliki peserta dalam pengabdian ini sama seperti yang telah dikemukakan didalam teori yaitu pengetahuan dimana seseorang menjadi tahu terhadap suatu objek seperti halnya ibu yang telah mendapatkan informasi terbaru mengenai pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, sehingga peningkatan terhadap pengetahuanpun bertambah. Kata kunci: pencegahan HIV/AIDS; penularan HIV/AIDS; ibu hamil; janin. ABSTRACTDue to the increasing number of HIV/AIDS cases in Indonesia, every year there are 9000 HIV positive pregnant women born in Indonesia. Therefore, it is considered that if there is no intervention then there will be 3000 babies born with HIV positive every year in Indonesia. Therefore, it is necessary to have a good intervention to reduce HIV transmission from mother to child by 25%-45%. The purpose of this community service is to find out how the acceptance of women or mothers in the Telagawaru village towards the implementation of PPIA during ANC and to find out how much knowledge these mothers have about HIV/AIDS from mother to child. The method used in this service consists of 3 stages, namely pretest, giving materials and videos and posttest. Based on the results of the pretest, the mother's knowledge was in the sufficient category (45.4%), after giving the material, the posttest showed that the mother's knowledge increased in the good category (89%). The knowledge possessed by participants in this service is the same as what has been stated in theory, namely where a person's knowledge becomes aware of an object as well as mothers who have received the latest information about preventing HIV transmission from mother to child, so that the increase in knowledge increases. Keywords: prevention of HIV/AIDS; transmission of HIV/AIDS; pregnant women; fetus.
PROGRAM VAKSINASI MASAL PADA SISWA SMA, SMK, DAN SLB DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2021 Dwi Kartika Cahyaningtyas; Evi Diliana Rospia; Desi Rofita; Indriyani Makmun; Rizkia Amilia; Ana Pujianti Harahap; Sella Shafila
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6023

Abstract

ABSTRAKWHO (World Health Organization) telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi dunia. Covid-19 masuk ke Indonesia sejak awal tahun 2020 dan angka kejadian dikonformasi positif terus mengalami kenaikan hingga saat ini. Indonesia memiliki rencana memberikan vaksinasi Covid-19 kepada anak-anak berusia 12-17 tahun. semakin lama anak tidak divaksinasi, maka semakin tinggi potensi munculnya varian baru Covid-19 yang lebih mengancam. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu menjalankan tugas tenaga kesehatan dalam memutuskan mata rantai penularan covid-19. Hal ini juga berdasarkan peraturan pemerintah mengharapkan pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan normal kembali dan dengan proses tatap muka. Metode dalam Pelaksanaan kegiatan vaksin menggunakan penyederhanaan 4 meja menjadi 2 meja dengan 2 tahapan yaitu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Target sasaran pada kegiatan vaksinasi ini adalah 2000 siswa. Hasil pengabdian yang didapatkan bahwa jumlah yang telah melakukan vaksinasi sebanyak 1900 siswa dan 100 siswa yang tunda. Berdasarkan hasil kegiatan pelasanakan pengabdian masyarakat dengan menjalankan program vaksinasi masal pada siswa siswi SMA, SMK dan SLB se-Kota Mataram didapatkan hasil siswa siswi yang telah divaksin sebanyak 1900 siswa dan ditunda untuk melakukan vaksin sebanyak 100 siswa. Adapun faktor penundaan vaksin yaitu tekanan darah yang tinggi, memiliki riwayat penyakit seperti jantung, kanker, gula darah tinggi, sedang tidak dalam keadaan sehat seperti batuk, pilek, demam. Presentasi yang didapatkan pada kegiatan vaksinasi ini sebanyak 95% dari target yang telah ditetapkan. Kata kunci: anak sekolah; usia 12-17 tahun; vaksinasi; covid-19. ABSTRACTWHO (World Health Organization) has declared Covid-19 a global pandemic. Covid-19 has entered Indonesia since early 2020 and the number of positive confirmed cases continues to increase until now. Indonesia has a plan to give Covid-19 vaccinations to children aged 12-17 years. The longer a child is not vaccinated, the higher the potential for new, more threatening Covid-19 variants to emerge. The purpose of this community service is to carry out the duties of health workers in breaking the chain of transmission of COVID-19. It is also based on government regulations that expect the implementation of the teaching and learning process to run normally again and with a face-to-face process. The method in implementing vaccine activities uses the simplification of 4 tables into 2 tables with 2 stages, namely planning and implementing activities. The target for this vaccination activity is 2000 students. The results of the service found that the number of students who had vaccinated was 1900 students and 100 students who were delayed. Based on the results of community service activities by running a mass vaccination program for high school, vocational and special school students throughout the city of Mataram, it was found that 1900 students had been vaccinated and postponed to vaccinate 100 students. The factors for delaying the vaccine are high blood pressure, having a history of diseases such as heart disease, cancer, high blood sugar, being not in good health such as cough, runny nose, fever. The presentation obtained in this vaccination activity was 95% of the target that had been set. Keywords: school children; 12-17 years old; vaccination; covid-19.
“PEREMPUAN SEHAT, MASA DEPAN CEMERLANG” PADA HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas; Cahaya Indah Lestari; Indriyani Makmun; Desi Rofita; Baiq Masdariah; Evi Diliana; Dwi Kartika Cahyaningtyas; A.A Muhammad Nur Kasman
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.024 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4427

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak mengakses informasi melalui media gadget dari pada ke pelayanan kesehatan, karena selain ketakutan akan terpaparnya covid-19 juga masyarakat dihimbau untuk membatasi mobilisasi termasuk ke layanan kesehatan. Informasi yang salah mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat membahayakan masyarakat. Termasuk diataranya adalah mitor-mitos yang berkembangan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan utama memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada perempuan termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada 10 orangtua di desa Telagawaru menunjukkan hasil yang signifikan yakni 90% Ibu sudah mengetahui bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan cara merawat yang benar. Kata kunci: kesehatan reproduksi; pandemi; covid-19 ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has made people more access to information through gadget media rather than health services, because in addition to the fear of exposure to Covid-19, people are also urged to limit mobilization including to health services. Misinformation about how to maintain reproductive health is very dangerous for society. Included among them are myths about reproductive health. Main Objectives To provide comprehensive reproductive health services to women, including sexual life and women's reproductive rights, so as to increase women's independence in managing their reproductive functions and processes, which in turn can lead to an increase in the quality of their lives. The health education provided to 10 parents in Telagawaru village showed significant results, namely 90% of mothers already knew how important it was to maintain reproductive health and how to properly care for it. Keywords: reproductive health; pandemi; covid-19
VAKSINASI MASAL COVID-19 DI PELABUHAN LEMBAR LOMBOK BARAT Desi Rofita; Evi Diliana Rospia; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Catur Esty Pamungkas; Aulia Amini; Siti Mardiyah WD; Biantari Alika Maharani
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5995

Abstract

ABSTRAKWHO (World  Health  Organization) secara  resmi  mendeklarasikan  virus  corona (Covid-19)  sebagai  pandemi. Virus Covid-19 menyebabkan gejala seperti demam dan batuk, dan kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa minggu. Tapi bagi sebagian orang yang berisiko tinggi (kelompok lanjut  usia  dan  orang  dengan masalah  kesehatan  menahun, seperti  penyakit  jantung,  tekanan darah  tinggi,  atau diabetes), virus corona dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ada dua  jalur  utama  penularan COVID-19, yakni penularan droplet pernapasan dan penularan kontak dekat. Dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19 tidak hanya dilaksanakan dari sisi penerapan protokol kesehatan, namun juga intervensi dengan vaksinasi sebagai bagian dari upaya pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Kegiatan vaksinasi masal ini bertujuan agar dapat terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) dan berkurangnya angka kematian akibat COVID-19 pada masyarakat.Jenis vaksin yang digunakan pada kegiatan vaksinasi masal ini adalah Moderna. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.581 orang. Hasil pengabdian didapatkan bahwa jumlah yang melakukan vaksinasi sebanyak 1.581 orang yang terdiri remaja sebanyak 60 orang dewasa sebanyak 1497 orang dan lansia sebanyak 24 orang, diberikan vaksin sebanyak 1.536 orang, ditunda sebanyak 45 orang. Kata kunci: vaksinasi; covid-19; komunitas. ABSTRACTWHO (World Health Organization) has officially declared the coronavirus (Covid-19) as a pandemic. The Covid-19 virus causes symptoms such as fever and cough, and most recover within a few weeks. But for some people who are at high risk (the elderly and people with chronic health problems, such as heart disease, high blood pressure, or diabetes), the coronavirus can cause serious health problems. There are two main routes of transmission of COVID-19, namely respiratory droplet transmission and close contact transmission. In the context of dealing with the COVID-19 pandemic, it is not only implemented in terms of implementing health protocols but also interventions with vaccinations as part of efforts to prevent and control COVID-19. This mass vaccination activity aims to form herd immunity and reduce the mortality rate due to COVID-19 in the community. The type of vaccine used in this mass vaccination activity is Moderna. The number of respondents who participated in this activity was 1,581 people. The results of the service found that the number of people who registered for Pcare was 1,581 people, consisting of 60 teenagers, 1497 adults, and 24 elderly people, 1,536 people were given the vaccine, 45 people were delayed. Keywords: vaccination; covid-19; community. 
SKRINING SWAB ANTIGEN SAAT KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI POLINDES REMBIGA KOTA MATARAM Cahaya Indah Lestari; Evi Diliana Rospia; Rizkia Amilia; Dwikartika Cahyaningtyas; Siti Mardiyah WD; Mifanatul Hairah; Nadia Ropida
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.6318

Abstract

ABSTRAKInfeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam, batuk dan kesulitan bernapas. Skrining universal untuk COVID-19 pada setiap ibu hamil perlu dilakukan secara rutin, World Health Organization (WHO) merekomendasikan ibu hamil dengan gejala COVID-19 harus diprioritaskan untuk skrining melalui swab antigen atau PCR. Kegiatan pengabdian ini bertujuan melakukan swab pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, diharapkan melalui pemeriksaan swab antigen akan memutus rantai penyebaran COVID-19.Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan penyuluhan tentang skrining swab antigen sebagai upaya pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, selanjutnya melakukan swab antigen kepada ibu hamil. Sambutan dan partisipasi yang diberikan oleh ibu hamil dalam kegiatan ini sangat antusias. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10 ibu hamil. Hasil pengabdian setelah dilakukan pemeriksaan swab didapatkan 10 ibu hamil negatif COVID-19. Hasil pretest didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang skrining COVID-19 dengan swab antigen dalam kategori kurang sebesar 40 % (4 orang), sedangkan hasil postest didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang skrining COVID-19 dengan swab antigen dalam kategori baik sebesar 90 % (9 orang).   Kata kunci: ibu hamil; covid-19; swab antigen. ABSTRACTCOVID-19 infection can cause mild, moderate, or severe symptoms. The main clinical symptoms that appear are fever, cough and difficulty breathing. Universal screening for COVID-19 in every pregnant woman needs to be carried out routinely, the World Health Organization (WHO) recommends pregnant women with COVID-19 symptoms to be prioritized for screening through antigen swab or PCR. This service activity aims to carry out swabs for pregnant women who carry out examinations, it is hoped that through antigen swab examinations can break the chain of spread of COVID-19. The antigen swab activity was carried out at the Rembiga Polindes, Mataram City. The number of respondents who participated in this activity were 10 pregnant women. The results of the service after a swab examination found 10 pregnant women who were negative for COVID-19. The results of the pre test showed that the knowledge of pregnant women about screening for COVID-19 with an antigen swab was in the less category of 40% (4 people), while the results of the post test showed that the knowledge of pregnant women about screening for COVID-19 with an antigen swab was in the good category of 90% (9 people). Keywords: pregnant women; covid-19; antigen swab.
PEMBERDAYAAN LANSIA MELALUI SENAM LANSIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN FISIK DALAM MENDUKUNG LANSIA TANGGUH Evi Diliana Rospia; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Cahaya Indah Lestari; Rizkia Amilia; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11702

Abstract

ABSTRAKLanjut usia (lansia) adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas (UU No. 13 1998). Populasi usia lanjut mengalami peningkatan secara global. Kegiatan pengabdian bertujuan melakukan pemberdayaan lansia melalui senam lansia sebagai upaya peningkatan kesehatan fisik dalam mendukung lansia Tangguh. Metode kegiatan dalam pengabdian ini akan melibatkan mahasiswa kebidanan Universitas Muhammadiyah Mataram sebanyak 3 mahasiswa. Rencana Pelaksanaan pengabdian mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Evaluasi hasil kesimpulan yaitu terlaksananya pengabdian dengan rangkaian kegiatan yaitu pemeriksaan fisik lansia yaitu pemeriksaan tekanan darah dan berat badan, serta senam lansia. Sebelum diberikan informasi terkait senam lansia, seluruh peserta sebanyak 15 lansia belum mengetahui Gerakan-gerakan senam lansia. Setelah diberikan informasi Gerakan senam lansia seluruh peserta sebanyak 15 lansia mengikuti gerakan senam dan melakukan dengan benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan 10 lansia tekanan darah tinggi ≥ 140/100, tim pengabdian menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat, menganjurkan memperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah dan rutin melakukan senam lansia Kata kunci: pengabdian masyarakat; lansia; senam lansia ABSTRACTElderly (elderly) are those who are aged 60 years and over (Law No. 13 1998). The elderly population is increasing globally. the aims of community dedication to empower the elderly through elderly gymnastics as an effort to improve physical health in supporting the Tangguh elderly The method of activity in this service will involve 3 students of midwifery at Muhammadiyah Mataram University. The Service Implementation Plan adopts action research steps consisting of 4 (four) stages, namely: planning, action, observation and evaluation, and reflection. Evaluation of the results of the conclusion of the implementation of service with a series of activities, namely physical examination of the elderly, namely checking blood pressure and weight, as well as elderly exercise. Before being given information regarding elderly gymnastics, all 15 elderly participants did not know the elderly gymnastics movements. After being given information on the elderly gymnastics movement, all 15 elderly participants followed the gymnastics movements and did it correctly. Based on the results of the blood pressure examination, it was found that 10 elderly people had high blood pressure 140/100, the service team recommended to carry out an examination at the nearest health center, recommended consuming more vegetables and fruit and regularly doing elderly exercise Keywords: community dedication; elderly; elderly gymnastics,
UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KELAS PASANGAN RAMAH ANAK (PARANA) DI DESA KEMBANG KERANG KECAMATAN AIKMEL LOMBOK TIMUR Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah W.D.; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Sophia Sarah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13683

Abstract

ABSTRAKStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Pentingnya orang tua memiliki pengetahuan terkait upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua tentang menjadi orang tua idaman/orang tua hebat dan cinta dan penghargaan dalam keluarga, meningkatkan pengetahuan orang tua tentang MPASI serta pentingnya memberikan stimulasi dan bermain dengan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Bidan di Puskesmas Aikmel. Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini yaitu orang tua yang memiliki bayi dan balita di Desa Kembang Kerang, sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 45 % (9 orang) meningkat menjadi sebagian besar kategori pengetahuan baik sebesar 75 % (15 orang) pada saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: pendidikan kesehatan; parana; stunting ABSTRACTStunting in families is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake for a long time and the occurrence of repeated infections, and these two causative factors are influenced by inadequate parenting, especially in 1,000 HPK. It is important for parents to have knowledge regarding stunting prevention efforts. The purpose of this community service activity is to increase parental knowledge about being ideal parents/great parents and love and respect in the family, increase parental knowledge about solids and the importance of providing stimulation and playing with children. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents in Kembang Kerang Village, East Lombok. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the less category of 45% (9 people) increasing to the majority of good knowledge categories of 75% (15 people) during the posttest. This shows that the participants can receive the education provided properly. Keywords: health education; parana; stunting
GERAKAN CEGAH STUNTING SEJAK DINI (GENCAT SENI) GUNA MENURUNKAN ANGKA STUNTING. Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16328

Abstract

ABSTRAKStunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak secara global. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami Stunting yang mana setengah dari jumlah balita Stunting tinggal di wilayah Asia. Berdasarkan data dari UNICEF, Indonesia menempati posisi keempat dengan populasi anak terbesar di dunia yaitu sebanyak 80 juta jiwa Laporan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 juga menunjukkan bahwa Prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih di atas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO  yaitu sebesar 20%. Target penurunan Stunting tahun 2024 adalah sebesar 14%, artinya menurunkan prevalensi Stunting sebesar 10% dalam 3 tahun. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang Gerakan cegah Stunting sejak dini di SMA Negeri 1 Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode kegiatan pengabdian ini berupa penyuluhan terhadap remaja putri di SMA Negeri 1 Aikmel yang berjumlah 30 orang. Kegiatan ini  terdiri dari tiga tahap, yaitu pembagian kuesioner pre test, pemaparan materi tentang gerakan cegah Stunting sejak dini dan tanya jawab. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan sebagian besar remaja paham dengan penyuluhan yang diberikan, sehingga bisa disimpulkan bahwa pengabdian gerakan cegah Stunting sejak dini dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait Stunting serta gizi pada remaja Kata kunci: pendidikan kesehatan; stunting; remaja putri ABSTRACTStunting is one of the most common nutritional problems in children globally. Around 161 million children under five in the world experience stunting, of which half live in the Asian region. Based on data from UNICEF, Indonesia is in fourth place with the largest child population in the world, namely 80 million people. The 2021 Indonesian Nutrition Status Survey Report also shows that the prevalence of stunting in Indonesia is 24.4%. This figure is still above the threshold set by the WHO, namely 20%. The target for reducing stunting in 2024 is 14%, meaning reducing the prevalence of stunting by 10% in 3 years. The aim of this service is to increase teenagers' knowledge about the movement to prevent stunting from an early age at SMA Negeri 1 Aikmel, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The method of this service activity is in the form of counseling for 30 young women at SMA Negeri 1 Aikmel. This activity consists of three stages, namely the distribution of pre-test questionnaires, the presentation of material about early stunting prevention movements, and questions and answers. Based on the results of the activity, it was found that the majority of teenagers understood the counseling provided, so it can be concluded that dedication to the stunting prevention movement from an early age can increase the knowledge of young women regarding stunting and nutrition in teenagers.Keywords: health education; stunting; teenage girl
SKRINING KESEHATAN MENTAL IBU MELALUI INSTRUMEN EDINBURG POSTNATAL DEPPRESSION SCALE (EPDS) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEPRESI PASCAPERSALINAN Evi Diliana Rospia; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Rizkia Amilia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.14593

Abstract

ABSTRAKSkrining depresi deteksi dini dan penatalaksanaan depresi masa hami sampai pascapersalinan. Tujuan pengabdian ini untuk melakukan skrining kesehatan mental ibu melalui instrument edinburg postnatal depression scale (EPDS). Metode pelaksaan pengabdian ini mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Hasil kegiatan pengabdian ini sebelum diberikan informasi terkait kesehatan mental masa nifas sebanyak 10 ibu nifas belum mengetahui pengertian, jenis gangguan kesehatan mental, gejala dan penatalaksanaan gangguan kesehatan mental. Setelah diberikan informasi kesehatan mental sebanyak 10 ibu nifas menjawab dengan benar. Berdasarkan hasil skrining didapatkan 9 ibu nifas dalam kategori tidak depresi dan 1 ibu nifas dalam kategori kategori depresi ringan. Kata kunci: pengabdian; ibu nifas; skrining; kesehatan mental ABSTRACTDepression early detection and management of depression during pregnancy to postpartum. The purpose of this service is to screen mothers' mental health through the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) instrument. This service implementation method adopts action research steps which consist of 4 (four) stages, namely: planning, action, observation and evaluation, and reflection. The results of this service activity before being given information related to postpartum mental health as many as 10 postpartum mothers did not know the meaning, types of mental health disorders, symptoms and management of mental health disorders. After being given mental health information, 10 postpartum mothers answered correctly. Based on the screening results, 9 postpartum mothers were in the non-depressed category and 1 postpartum mother was in the mild depression category. Keywords: devotion; postpartum; screening; mental health