Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MEMPELAJARI PENGARUH PERBANDINGAN BUAH PEPAYA DAN KELOPAK ROSELA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SAUS “CASELA” Putra, Adhe Dharma; Muchsiri, Mukhtarudin; Yani, Ade Vera
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 1, No 1 (2012): Edible
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v1i1.485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan buah pepaya dan kelopak rosela sebagai bahan baku pembuatan saus “casela”. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun secara non faktorial terdiri dari enam tingkat faktor perlakuan dan diuji sebanyak empat kali. Dengan masing-masing perlakuan adalah R0 (100% buah pepaya dan 0% kelopak rosela), R1 (90% buah pepaya dan 10% kelopak rosela), R2 (80% buah pepaya dan 20% kelopak rosela), R3 (70% buah pepaya dan 30% kelopak rosela), R4 (60% buah pepaya dan 40% kelopak rosela) dan R5 (50% buah pepaya dan 50% kelopak rosela). Parameter yang diamati terdiri dari analisis kimia meliputi kadar air dan kadar vitamin C, uji fisik yaitu tingkat kekentalan. Sedangkan uji organoleptik terdiri dari rasa, warna, dan aroma. Hasil penelitian, bahwa perbandingan buah pepaya dan kelopak rosela berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C dan tingkat kekentalan. Penilaian uji organoleptik menunjukkan bahwa perbandingan buah pepaya dan kelopak rosela berpengaruh nyata terhadap rasa, warna, dan aroma saus “casela”. Perlakuan R2 menghasilkan saus “casela” terbaik dengan kadar air (60,109%), kadar vitamin C (12,135mg/100g), tingkat kekentalan (15,30cPs), rasa (3,95), warna (4,14) dan aroma (3,69) dengan kriteria agak disukai sampai disukai oleh panelis.
PENGARUH JENIS KEMASAN PLASTIK DAN PENYIMPANAN TERHADAP KIMIA DAN MIKROBIOLOGI KUE LAPIS TAPIOKA Yani, Ade Vera; idealistuti, idealistuti; Komala, Nabila Ratna
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 10, No 2 (2021): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v10i2.4297

Abstract

Kue lapis merupakan jajanan khas Indonesia yang dibuat dengan dua atau lebih warna yang berbeda dan disusun secara berlapis-lapis, memiliki tekstur lembut dan kenyal. Umumnya, memiliki masa simpan yang rendah karena dikemas secara tradisional. PolyEthylene (PE) merupakan jenis kemasan plastik berbentuk film yang lunak, transparan dan fleksibel yang mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik, serta memiliki sifat barrier terhadap uap air pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan plastik dan penyimpanan terhadap kimia dan mikrobiologi kue lapis tapioka. Metode yang digunakan adalah  Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor jenis kemasan plastik dan waktu penyimpanan yang membentuk enam kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan jenis kemasan plastik, lama penyimpanan dan interaksinya  berpengaruh tidak nyata terhadap bilangan peroksida kue lapis tapioka sebelum penyimpanan dan berpengaruh sangat nyata setelah penyimpanan 2 hari, 4 hari dan 6 hari.  Bilangan peroksida  tertinggi pada perlakuan P1 (Polyethylene/PE) dengan nilai rata-rata 21.69 meq/kg dan perlakuan W3 (waktu simpan 6 hari) dengan nilai rata-rata 34.09 meq/kg serta interaksi perlakuan P1W3 (Polyethylene/PE dan waktu simpan 6 hari) dengan nilai rata-rata 44.64 meq/kg. Perlakuan jenis kemasan plastik, lama penyimpanan dan interaksinya  berpengaruh tidak nyata terhadap total mikroba (TPC) kue lapis tapioka sebelum penyimpanan dan berpengaruh sangat nyata setelah penyimpanan 2 hari, 4 hari dan 6 hari. Total mikroba (TPC) terendah pada perlakuan P2 (Polyprophylene/PP) dengan nilai rata-rata 7.84x104 CFU/g, perlakuan W1 (waktu simpan 2 hari) dengan nilai rata-rata 0.02 X104 CFU/g dan interaksi perlakuan P2W1 (Polyprophylene/PP dan waktu simpan 2 hari) dengan nilai rata-rata 0.01x104 CFU/g.
APLIKASI TEKNOLOGI PENCUCIAN SEBAGAI NILAI TAMBAH DALAM HIGIEN DAN SANITASI SELADA PADA TINGKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PALEMBANG Ade Vera Yani; Hasbi Hasbi; Gatot Priyanto; Rindit Pambayun; Agus Wijaya
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2016): Edible
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v5i1.638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tambah dari perlakuan pencucian sebagai aplikasi dari higien dan sanitasi terhadap sayuran selada pada tingkat pedagang pasar tradisional yang ada di kota Palembang. Penelitian ini menggunakan perhitungan nilai tambah metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio nilai tambah tertinggi pada Pasar Jaka Baring 48,72% ; diikuti Pasar Perumnas 42,58% ; Pasar Km5 33,45% ; dan Pasar AAL 29,06%.
Counseling in the Processing of Catfish Into Catfish Nuggets Yani, Ade Vera; Dasir, Dasir; Idealistuti, Idealistuti; Suyatno, Suyatno; Khotimah, Khusnul; Tamba, Khairunnisa Br
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v3i2.6405

Abstract

Catfish is a fish that is well known in the community and has high nutritional value. Plaju Darat Village, Plaju District is a city in Palembang where many people raise catfish. Catfish are generally processed into catfish pecel or catfish mangut. The implementation of this service activity aims to increase the potential of catfish and diversify processed catfish. The service method is carried out by counseling and accompanied by the practice of making catfish nuggets. The results obtained from this service increase the knowledge and skills of processing catfish into catfish nuggets. It is hoped that the catfish farming community in Plaju Darat Village, Plaju District, can implement their knowledge and skills to increase the added value of catfish into catfish nuggets and increase family income.
Education Regarding Food Additives for Residents of RT 29 Kelurahan 15 Ulu, Jakabaring District, Palembang City, South Sumatra Province Idealistuti, Idealistuti; Suyatno, Suyatno; Yani, Ade Vera; Fahmi, Inneke Abdillah; Hawa, Putri Siti
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v2i2.4508

Abstract

Food Additives (BTP) According to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number. 33 of 2012 it is explained that BTP is an ingredient that is not usually used as food and is usually not a typical food ingredient, has or does not have nutritional value, which is intentionally added to food. The location for Community Service was held at RT.29 Kelurahan 15 Ulu, Jakabaring District, Palembang City, on September 2, 2021. The method used was counseling to participants about food additives. The implementation of the activity was attended by 15 participants, with enthusiasm and discussions and questions and answers during the extension. The results of this Community Service show that the service method in the form of counseling, and question and answer is very appropriate in providing motivation to the community to add insight into food additives.