Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERBEDAAN HASIL JADI SPIRAL TROUSERS ZERO WASTE ANTARA LEBAR DAN PANJANG KAIN TENUN LURIK ROBIATUL A, SITI; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2018
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Spiral Trousers merupakan sebuah celana menggunakan metode zero waste dengan teknik jahit spiral yang tidak melakukan pengambilan ukuran terlebih dahulu, melainkan menentukan kebutuhan bahan yang akan dibuat tanpa memperhatikan arah serat bahan.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perbedaan dan hasil jadi terbaik antara lebar kain 70 cm dengan panjang kain 140 cm, 155 cm, 170 cm. lebar kain 100 cm dengan panjang kain 140 cm, 155 cm , 170 cm. dan lebar kain 110 cm dengan panjang kain 140 cm, 155 cm, 170 cm. Jenis penelitian ini termasuk penelitian komparatif. Variabel bebas lebar kain 70 cm, 100 cm, 110 cm dan panjang kain 140 cm, 155 cm, 170 cm. variabel terikat meliputi: (1) bentuk Spiral Trousers (2) ukuran standart Spiral Trousers (3) jatuhnya motif dan garis Spiral Trousers. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi yang telah diisi oleh 33 orang. Analisis data menggunakan analisis varians ganda dengan bantuan program SPSS 23 dengan ?? 0,05. Analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil jadi Spiral Trousers yaitu: (1) bentuk Spiral Trousers (lebar kain 100 cm panjang kain 155 cm) menghasilkan bentuk celana lebih proporsional dengan nilai rata-rata 3,72. (2) ukuran standart Spiral Trousers (lebar kain 100 cm panjang kain 155 cm) menghasilkan kesesuaian pada ukuran standart yaitu ?S,M,L,? dengan nilai rata-rata 2,09. (3) jatuhnya motif dan garis Spiral Trousers ( lebar kain 110 cm panjang kain 155 cm) menghasilkan ketepatan yang baik dalam penyesuaian motif dan kesamaan garis spiral antara kanan dan kiri celana dengan nilai rata-rata 3,45. Hasil jadi Spiral Trousers yang terbaik menggunakan lebar kain 100 cm dengan panjang kain 155 cm. Kata Kunci: lebar kain lurik, panjang kain lurik, hasil jadi Spiral Trousers Abstract Spiral Trousers is a pair of pant using the zero waste method with spiral sewing technique that is done without measurement first, but rather determine the material needs to be made without observe the direction of materials fiber.The purpose of this research is to know how the difference and the best result between the fabric width 70 cm with fabric length 140 cm, 155 cm, 170 cm; fabric width 100 cm with fabric length 140 cm, 155 cm, 170 cm; and fabric width 110 cm with fabric length 140 cm, 155 cm, 170 cm. This kind of research is a comparative research. Independent variables are fabric width 70 cm, 100 cm, 110 cm and fabric length 140 cm, 155 cm, 170 cm. The dependent variables include: (1) Spiral Trousers form (2) Standard size of Spiral Trousers (3) result of Spiral Trousers motifs and lines. Data collection technique used observations that have been filled by 30 observers. Data analysis used double variance analysis with SPSS 23 program with ? ? 0,05. Data analysis showed a significant difference to the results of Spiral Trousers are: (1) Spiral Trousers (fabric width 100 cm with fabric length 155 cm) produce more proportional trousers form with average value 3,72. (2) The standard size of Spiral Trousers (fabric width of 100 cm with fabric length155 cm) results in conformity to the standard size of "S, M, L," with an average value 2.09. (3) The result of Spiral Trousers motifs and lines (fabric width 110 cm with fabric length 155 cm) results in good accuracy in motive adjustment and the balance of spiral lines between the right and left of the trouser with an average grade 3.45. The best result of Spiral Trousers is using fabric width 100 cm with fabric length 155 cm. Keywords: width of lurik fabric, length of lurik fabric, finished result Spiral Trousers
PERBEDAAN HASIL JADI TEKNIK APLIKASI DECOUPAGE MENGGUNAKAN KAIN SATIN SUTRA, SATIN ACETAT, DAN SATIN POLYESTER PADA BUSANA PESTA ANAK TSALASATUTI SANTIKA, RATIH; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2018
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Decoupage adalah seni menempelkan kertas yang dipotong mengikuti bentuk benda yang dilukis dan kemudian menggunakan pernis untuk membuat barang terlihat mahal (Downhan, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan hasil jadi teknik aplikasi decoupage pada busana pesta anak menggunakan kain satin sutra, satin acetat dan satin polyester di tinjau dari aspek penggunaan bahan, pelekatan decoupage pada bahan, dan kerapian hasil jadi aplikasi, dan (2) mengetahui manakah hasil jadi teknik aplikasi decoupage yang terbaik dari kain satin sutra, satin acetat, dan satin polyester pada busana pesta anak menurut observer. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar obeservasi (check list). Observasi dilakukan oleh 3 orang ahlidan 22 orang semi ahli. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji analisis varian tunggal menggunakan bantuan program SPSS 23 dengan? ? 0,05. Hasil penelitian menunjukkan (1) Ada perbedaan hasil jadi teknik aplikasi decoupage antara kain satin sutra, satin acetat, dan satin polyester ditinjau dari aspek penggunaan bahan dalam teknik decoupage, Pelekatan decoupage pada bahan, dan Kerapian hasil jadi aplikasi. (2) hasil jadi teknik aplikasi decoupage terbaik adalah satin acetat yang memiliki nilai sangat baik ditinjau dari aspek penggunaan bahan dalam teknik decoupage, aspek pelekatan decoupage pada bahan, aspek kerapian hasil jadi aplikasi. Kata Kunci: Decoupage, Busana pesta anak, Kain satin Abstract Decoupage is the art of gluing paper that is cut to the shape of the painted object and then using the varnish to make the goods look expensive (Downhan, 2013). The aim of this research is to (1) know the difference of the result of decoupage application technique in children party fashion using satin silk, satin acetat and satin polyester in review from the aspect of material usage, sticking of decoupage on material, and neatness of finished product, and (2) find out which result is the best decoupage application technique from satin silk, satin acetat, and satin polyester in party party dress according to observer.This type of research includes experimental research. Technique of collecting data is using observation. The instrument used is the observation sheet (check list). Observations were conducted by 3 experts and 22 semi-experts. Analysis of the data used in this research is statistical analysis with single varians using SPSS 23 with ? ? 0.05. The results showed (1) there are differences in the result of the decoupage application technique between silk satin, satin acetat, and satin polyester in terms of the use of materials in decoupage techniques, decoupage applying to materials, and neatness of finished products. (2) the result is the best decoupage application technique is satin acetate which has excellent value in terms of the use of materials in decoupage technique, Aspect Approach to decoupage on the material, the neatness aspect of the finished product. Keywords: Decoupage, Children party gown, Satin fabric
PERBEDAAN HASIL JADI ROK LINGKAR PENUH SUSUN DUA LAPIS TUJUH DARI BAHAN DUCHESS, SATIN DAN TAFFETA PADA BUSANA BRIDAL DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR NURLAILI FITRIYAH, DWI; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2018
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada penelitian rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh bertujuan untuk (1) mengetahui hasil jadi bentuk gelombang rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh dari bahan duchess, satin dan taffeta pada busana bridal dengan menggunakan horsehair. (2) mengetahui hasil jadi jatuhnya gelombang rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh dari bahan duchess, satin dan taffeta pada busana bridal dengan menggunakan horsehair. (3) mengetahui perbedaan hasil jadi rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh dari bahan duchess, satin dan taffeta pada busana bridal dengan menggunakan horsehair. (4) mengetahui hasil jadi terbaik rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh dari bahan duchess, satin dan taffeta pada busana bridal dengan menggunkan horsehair. Jenis penelitian ini termasuk penelitian komparatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi (check list). Observasi yang dilakukan dengan jumlah obsever 30 orang yang terdiri dari 6 orang ahli (dosen tata busana) dan 26 orang semi ahli (mahasiswa tata busana). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji anova tunggal menggunakan bantuan SPSS 23 dengan ? ? 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ? ? 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh dari bahan duchess, satin dan taffeta terhadap busana bridal dengan menggunakan horsehair ditinjau dari aspek bentuk gelombang rok dan jatuhnya gelombang rok. Hasil terbaik adalah rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh dari bahan duchess dengan aspek bentuk gelombang rok dan jatuhnya gelombang rok dengan katagori sangat baik pada semua aspek. Kata Kunci: Rok lingkar penuh susun dua lapis tujuh, Bridal, Horsehair. Abstract In the full skirt skirt study the two layers of seven aims to (1) know the result of the waveform of a full circular skirt of two layers of duchess, satin and taffeta in a bridal fashion using horsehair. (2) to know the result of the falling wave of full circle skirt two layers of seven layers of duchess, satin and taffeta material in bridal clothing using horsehair. (3) to know the difference in result of a full circle skirt two layers of duchess, satin and taffeta in bridal fashion using horsehair. (4) know the best result of the best skirt full skirt two layers of duchess, satin and taffeta in the bridal clothing with horsehair. This type of research includes comparative research. Technique of collecting data using observation. Instrument used is the observation sheet (check list). Observations conducted with the number of obsesses 30 people consisting of 6 experts (lecturer fashion) and 26 semi-experts (students fashion clothing). Data analysis used in this research is single anova test using SPSS 23 with ? ? 0,05. The results showed that ? ? 0.05 means that there is a significant difference of full-layered double-layered skirts of two layers of duchess, satin and taffeta materials to bridal clothing using horsehair in terms of wave-shape skirts and falling skirts. The best result is a two-layered double-stacked skirt full of duchess material with aspect of wave form skirt and falling skirt wave with very good category in all aspects. Keywords: Full circular skirt two-tiered stack, Bridal, Horsehair.
PENGEMBANGAN E-PORTFOLIO FASHION DESIGN SEBAGAI MEDIA PERSONAL BRANDING PRIMA SHITA, NABILA; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2018
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mahasiswa dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat. E-Portfolio fashion design merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai media personal branding. Penelitian ini memanfaatkan website sebagai media personal branding, dengan tujuan untuk mengetahui respon mahasiswa, faktor-faktor yang berpengaruh, kelebihan dan kekurangan e-portfolio dan tampilan dari e-portfolio fashion design. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan metode ADDIE (analyze, design, development, implementation, evaluation). Adapun batasan penelitian ini adalah tentang e-portfolio fashion design, menggunakan Google-Form, dan dilakukan terhadap mahasiswa fashion di Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi oleh 34 observer. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan mengetahui prosentase kelayakan media. Hasil analisis data respon mahasiswa fashion di Surabaya terhadap e-portfolio www.shitanabila.com didapatkan nilai presentase kelayakan e-portfolio fashion design pada aspek respon sebesar 83,06% dan dinyatakan sangat layak sebagai media personal branding. Pada aspek portfolio fashion design didapat nilai presentase kelayakan portfolio fashion design sebesar 77,47% dan dinyatakan layak ditampilkan dalam e-portfolio media personal branding. Kemudian pada aspek media website didapatkan nilai presentase kelayakan media website sebesar 78,94% dan dinyatakan layak sebagai media e-portfolio fashion design. Pada aspek personal branding didapat nilai presentase kelayakan e-portfolio fashion design sebesar 79,29% dan dinyatakan layak digunakan sebagai media personal brandingfashion designer. Kelebihan dan kekurangan dari e-portfolio dapat dilihat pada kolom kritik dan saran yang didapat melalui angket respon. Kelebihan dari e-portfolio telah ditunjukkan oleh respon positif mahasiswa yang telah dijabarkan pada analisis data. Sedangkan kekurangan dari e-portfolio secara garis besar adalah Kurangnya konten yang ditampilkan, Tanpilan website yang terlalu sederhana, dan tampilan website kurang menunjukkan karakter fashion designer. Kata kunci: website, e-portfolio Fashion design, personal branding. Abstract University students are required to be able to follow the rapid development of information technology. Fashion design e-portfolio is a media that can be used as personal branding media. This research utilized a website as personal branding media, with the intention to know university student responses, influencing factors, advantages and disadvantages of fashion design e-portfolio and fashion design e-portfolio apperance. The research type using research of development called ADDIE method (analyze, design, development, implementation, evaluation). The limitations of this research are about e-portfolio fashion design, using Google-Form, and implemented to fashion students in Surabaya. The data collection method using observation by done by 34 observer. While the data analysis using descriptive quantitative by knowing the properness percentage of the media. The data analysis results of fashion student?s response in Surabaya towards www.shitanabila.com e-portfolio obtained the percentage value of the e-portfolio fashion design feasibility on the response aspect is 83.06% and stated as very feasible as a personal branding media. In the aspect of fashion design portfolio, the percentage of the fashion design portfolio feasibility is 77.47% and stated as feasible to be displayed in the e-portfolio media of personal branding. On the aspect of the website media obtained the percentage value of media website is 78.94% and stated as feasible for e-portfolio fashion design media. On the aspect of the personal branding, feasibility percentage value in fashion design e-portfolio is 79.29% and stated as feasible to use as personal branding of a fashion designer. The advantages and disadvantages of e-portfolio can be seen in the criticisms and suggestions clumn through the response questionnaire. The advantages of e-portfolio have been shown by the students positive responses that have been elaborated on data analysis. While the lack of e-portfolio is the lack of content that has been displayed, the website interface is too simple, and the website interface doesn?t display enough the character of a fashion designer. Keywords: website, e-portfolio Fashion design, personal branding.
IMPLEMENTASI FASHION PERFORMANCE K-POP IDOL TERHADAP K-POP DANCE COVER DI SURABAYA DWI ANJANI PUTRI, AMALIA; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak K-Pop Dance Cover adalah seorang individu atau suatu group menirukan penampilan koreografi sehingga merasa tampak seperti artis K-Pop asli, termasuk menirukan koreografi, pakaian dan aksesoris saat tampil, dan ekspresi wajah (Thanh, 2015:152).Fashion performance sangat berpengaruh pada setiap penampilan boygroup atau girlgroup K-Pop dengan konsep kostum, gaya rambut, make-up, hingga aksesoris yang berbeda sesuai dengan lagu yang ditampilkan (Park, 2011:30). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana group K-Pop Dance Cover mencari inspirasi untuk kostum fashion performance, mengetahui analisis deskriptif perbandingan kostum fashion performanceK-Pop dance coverdengan K-Pop Idol,dan mengetahui proses pengadaan kostum fashion performanceK-Pop dance cover. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode triangulasi teknik, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.Analisis data yang dilakukan dengan tiga tahap yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa group K-Pop dance cover mendapatkan inspirasi kostum K-Pop idol yang dikenakan saat liveperformance atau musicvideo k-pop melalui media internet dan situs Youtube. Pada analisis perbandingan kostum fashion performance, dari busana utama hingga aksesoris yang dikenakan group dance cover tampak mirip seperti group k-pop idol. Kostum dance cover sebagian besar melalui pesanan khusus yang dibuatkan oleh penjahit, terdapat tim khusus yang membuatkan kostum dengan cara mencetak motif sendiri yang mirip dengan kostum k-pop idol. Pada penampilan setiap anggota group dance cover, mulai dari make-up, hair-do, kostum busana utama, busana pelengkap, akesoris serta detail dan hiasan busana dibuat mirip dengan setiap anggota group k-pop idol yang ditiru, sehingga melihat secara keseluruhan tampilan setiap group dance cover mirip dengan group k-pop idol. Kata kunci: k-popidol,dance cover, kostum,fashion performance Abstract K-Pop Dance Cover is a performance by individual or a group that imitate the choreography as looks like K-Pop idol, consist of imitating the choreography, costume fashion, accessories and facial expressions while performing. (Thanh, 2015:152). Fashion performance reflects a great effect of every boygroup and girlgroup performance in K-Pop industry by presents a distinct costume concept, hairstyle, make-up, and accessories in every different song performances.(Park, 2011:30). The purposes of this research are to find out how K-Pop dance cover group searching for inspiration of costume fashion performance, find out the description analysis of costume fashion performance between K-POP dance cover and K-Pop idol, and to find out the procurement process of costume fashion performance of K-Pop dance cover. The type of this research is descriptive qualitative by using triangulation technique as data accumulation, with three steps, insist of; observation, interview, and documentation. Data analysis by doing three steps, insist of; data reduction, data display, and conclusion drawing.The research result shows that K-Pop dance cover group got inspiration for costume wear by K-Pop idol in live performance or music video in internet and shared video website, Youtube. In comparison of costume, from the primary costume to accessories that wear by dance cover group looks very much same in similarity with K-Pop idol group, but in comparison result there is still lack and missing in details.Procurement in costume by special order to dressmaker or tailor, there is a special team within the group that making costume by self-produced printing. In appearance of every group member, from the make-up, hair do, costume, additional costume, accessories, also details and fashion ornaments are made really precise and looks very similar by K-Pop idol. The final appearance performance of K-Pop dance cover group looks very similar with K-Pop idol group. Keywords: k-pop idol, dance cover, costume, fashion performance.
PENERAPAN MOTIF DAUN PEPAYA DAN ADAS SOWA DENGAN TEKNIK ECO PRINTING PADA BLUS LARASATI, NANDA; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Alam dapat menjadi inspirasi utama dalam berkarya, salah satunya dalam pembuatan motif menggunakan bahan alam dengan teknik eco printing. Teknik ini memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan utama dalam pembuatan motif dengan cara memindahkan bentuk dan warna tumbuhan pada kain.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi motif daun papaya dan daun adas sowa dengan teknik eco printing pada blus menggunakan kain katun, linen dan rami ditinjau dari aspek warna yang muncul dan bentuk motif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dimaksudkan untuk mengamati hasil jadi motif eco printing pada blus, dengan menggunakan perhitungan data sebagai acuan untuk memaparkan hasil yang sudah diamati dalam bentuk tulisan. menggunakan dua aspek yaitu aspek munculnya warna dan aspek bentuk motif eco printing. Analisis data menggunakan perhitungan mean, data akan diubah dari nilai bentuk frekuensi ke dalam bentuk nilai rata-rata. Hasil analisis data tersebut menunjukkan hasil jadi motif daun pepaya dan daun adas sowa pada blus berbahan katun memperoleh nilai mean sebesar 2.17 pada aspek munculnya warna dan 3.40 pada aspek bentuk motif eco printing, sehingga kain katun dapat dikategorikan baik. Hasil jadi motif daun pepaya dan daun adas sowa pada blus berbahan linen memperoleh nilai mean sebesar 1.80 pada aspek munculnya warna dan 3.33 pada aspek bentuk motif eco printing, sehingga kain linen dapat dikategorikan cukup baik. Sedangkan Hasil jadi motif daun pepaya dan daun adas sowa pada blus berbahan rami memperoleh nilai mean sebesar 1.70 pada aspek munculnya warna dan 2.93 pada aspek bentuk motif eco printin, sehingga kain rami dapat dikategorikan cukup baik Kata Kunci : Teknik Eco Printing, Daun Pepaya, Daun Adas Sowa, Motif. Abstract Nature is an inspiration source for human being to make an artwork, one of which is the making of motifs using natural materials with eco printing techniques. This technique uses plants as the main ingredient in making motifs by transferring the shape and color of plants to the fabric. The aims of this resource was to study the results of the papaya leaves and adas sowa leaves motifs using eco printing techniques on blouses using different types of fabrics are cutton, linen, and rami interms of the appearance of color aspects and the shape of eco printing motif aspects.. The research method used in this research is quantitative descriptive which aims to produce the results of eco printing motif using two aspects of the appearance of color aspects and the shape of eco printing motif aspects. Data analysis used in this reasearch is mean calculations that the data transferred will be changed from the frequency form value to the average value. The results of this data analysis showed the results of the papaya leaves and adas sowa leaves motifs on cotton blouses obtained an average value of 2.17 in the appearance of color aspects and 3.40 in the shape of eco printing motif aspects, so cutton fabric can be categorized as good. The results of the papaya leaves and adas sowa leaves on linen blouses obtained an average value of 1.80 in the appearance of color aspect and 3.33 in the shape of eco printing motif aspects, so linen fabric can be categorized as fair. While the results of the papaya leaves and adas sowa leaves motifs on blouses made from ramie obtained an average value of 1.70 in the appearance of color aspects and 2.93 in the shape of eco printing motif aspects, so rami fabric can be categorized as fair. Key Word : Eco Printing Technique, Papaya Leaves, Adas Sowa Leaves, Motif
BATIK PACE PACITAN SHOLIKHAH, UMU; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motif batik Pace Pacitan yang ditinjau dari segi motif batik, warna batik, dan makna batik. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, untuk pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Irforman dalam penelitian ini adalah Pemilik Sentra atau Pengrajin Batik di Pacitan, Dinas Kebudayaan dan Pendidikan, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, dan Budayawan batik Pacitan. Analisis data ini dilakukan dengan triangulasi metode dan sumber, dengan menggunakan tiga tahap, yaitu berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa batik Pace Pacitan menggunakan motif flora dan fauna yang ada disekitar lingkungan Pacitan. Ornamen utama pada batik Pace Pacitan adalah berupa motif tanaman pace, ayam bekisar, ikan ? ikan laut, kacang tanah, dan bunga matahari. Ornamen tambahan pada batik Pace Pacitan banyak mengambil motif buah pace sebagai ciri khas batik Pace Pacitan, biota laut, bunga teratai, daun pakis, krokot, koral, dan lain sebagainya. Isen ? isen batik Pace Pacitan ini berupa isen ? isen cecek, cecek telu, cacah gori, mlinjon, gringsing, galaran, sawut, ukel dan tembokan. Warna batik Pace Pacitan termasuk golongan warna batik pesisir seperti warna biru, coklat, hitam, hijau, kuning, dan orange. Proses pewarnaan ini menggunakan pewarna alami dan pewarna sintetis. Batik Pace Pacitan memiliki makna filosofi yaitu ketulusan dalam melakukan apapun, kesetiaan terhadap seseorang dan saling bergotong royong. Kata Kunci: Batik, Batik Pace Pacitan, Motif, Warna, Makna Abstract This study aims to find out how Pace Pacitan batik motifs are reviewed in terms of batik motifs, batik colors, and the meaning of batik. This type of research uses descriptive qualitative research, for data collection using the method of observation, interviews, and documentation. The informan in this study is the Owners of Batik Centers or Craftsmen in Pacitan, the Culture and Education Service, the Industry and Trade Cooperative Service, and the Pacitan Batik Culture. This data analysis is done by triangulation of methods and sources, using three stages, namely in the form of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the research that has been done, that Pace Pacitan batik uses flora and fauna motifs around the Pacitan environment. The main ornaments in the Pacitan Pace batik are in the form of a pace plant, bekisar chicken, fish - sea fish, peanuts, and sunflowers. Additional ornaments on Pace Pacitan batik take a lot of fruit pace motifs as a characteristic of Pace Pacitan batik, marine biota, lotus flowers, ferns, purslane, coral, and so on. Filling ornaments Pace Pacitan batik is in the form of isen - isen cecek, cecek telu, cacah gori, mlinjon, gringsing, galaran, sawut, ukel and tembokan. The colors of Pacitan Pace batik are classified as coastal batik colors such as blue, brown, black, green, yellow and orange. This coloring process uses natural dyes and synthetic dyes. Batik Pace Pacitan has a philosophical meaning, namely sincerity in doing anything, loyalty to someone and mutual cooperation. Keywords: Batik, Batik Pace Pacitan, Motifs, Color, Mean
PENGARUH PERBANDINGAN AIR MINERAL DAN NATRIUM HIPOCHLORITE TERHADAP HASIL JADI MOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCHARGE STAMP PADA ROK BERBAHAN DENIM DINI APRILIA, INDAR; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Fashion adalah istilah umum untuk gaya atau mode. Perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan munculnya trend mode terbaru dan jenis bahan yang digunakan beraneka ragam, salah satunya adalah denim. Kain denim menjadi bahan yang populer dan digemari untuk digunakan menjadi sebuah produk fashion. Namun produk denim yang dipasarkan masih terbilang biasa termasuk dari segi motif denim yang digunakan. Brand Clothing Line ?Zaermerci? mempopulerkan teknik penghilangan warna di Indonesia sejak tahun 2017 dengan menggunakan bahan pemutih yang nyaman digunakan yaitu Natrium Hipochlorite. Teknik penghilangan warna ini dikenal dengan teknik Discharge Stamp.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perbandingan Air Mineral dan Natrium Hipochlorite terhadap hasil jadi motif dengan teknik Discharge Stamp pada rok brbahan Denim meliputi Kerataan Warna dan Ketajaman Warna, serta yang kedua adalah untuk mengetahui hasil jadi motif yang paling baik diantara perbandingan Air Mineral dan Natrium Hipochlorite. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain faktor tunggal 3x2. Variabel Bebas perbandingan Air Mineral dan Natrium Hipochlorite yaitu (0,5:4,5); (1:4); (1,5:3,5). Variabel terikat meliputi: (1) Kerataan Warna; (2) Ketajaman Warna. Pengumpulan data dari lembar observasi yang telah diisi oleh 30 orang. Analisis data menggunakan analisis varians tunggal dengan bantuan program SPSS. Hasil analisis data menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap (1) Kerataan Warna, proporsi 0,5:3,5 lebih merata dibandingkan dengan perbandingan 1:4 dan 1,5 : 3,5; (2) Ketajaman Warna, proporsi 0,5:3,5 dan 1:4 lebih menyerap dibandingkan dengan perbandingan 1,5 : 3,5. Dengan demikian proporsi 0,5:4,5 dari aspek Kerataan Warna dan Ketajaman Warna menunjukkan hasil yang paling baik dibandingkan dengan proporsi 1:4 dan 1,5:3,5 Kata Kunci : Discharge Stamp, Natrium Hipochlorite, Motif, Denim Abstract Fashion is a general term of a style or a look. Its development has progressed rapidly every year. It is because of the emergence of the latest fashion trend and the various types of materials, one of them is denim. Denim fabric is a popular material to be a fashion product. But the denim product on the market is still ordinary, as we can see from the denim motif that is used by the people. The Clothing Brand of "Zaermerci" has popularized the color removal technique since 2017 in Indonesia using the bleach that was comfortable to use, namely Sodium Hypochlorite. This color removal technique is famous as the discharge technique. This research aims to determine the comparative effect of mineral water and sodium hypochlorite toward the result of a motif using the discharge stamp technique on the denim skirt including the color flatness and the color sharpness. Second, this research aims to determine the result of the best motif between the comparison of mineral water and sodium hypochlorite. The type of this research is experimental research using the single factor design of 3x2. The free variable comparison of mineral water and sodium hypochlorite is (0.5: 4,5); (1: 4); (1.5: 3,5). The dependent variable of this research includes: (1) Color flatness; (2) Color sharpness. The data collection from the observation sheets have been filled by 30 people. The data analysis uses a single variance analysis using the help of the SPSS program. The data analysis result shows us that the significant effect of (1) The color flatness, the proportion of 0.5: 3.5 is more flawless than the ratio of 1: 4 and 1.5: 3.5; (2) The color sharpness, the proportion of 0.5: 3.5 and 1: 4 is more absorbent than the ratio of 1.5: 3.5. Therefore, the proportion of 0.5: 4.5 of the color flatness and the color sharpness aspect shows us the best result than the proportion of 1: 4 and 1.5: 3.5. Keywords: Discharge Stamp, Sodium Hypochlorite, Motif, Denim
PENGARUH JENIS INTERFACING TERHADAP HASIL JADI MANIPULATING FABRIC BOX PLEATS PADA ROK SUAI SAADAH, UMI; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Interfacing merupakan kain pelapis yang ditambahkan dan di letakkan pada bagian buruk kain sebagai pendukung dan memelihara stabilitas bentuk pakaian. Pelapis interfacing ini biasanya digunakan pada bagian busana seperti kerah, manset, ikat pinggang, saku, lubang kancing, dan lain sebagainya. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan interfacing antara pelapis woven fusible interfacing 901, nonwoven fusible interfacing 25F, dan knit fusible tricot interfacing terhadap hasil jadi manipulating fabric box pleats pada rok suai. (2) Untuk mengetahui hasil jadi manipulating fabric box pleats yang terbaik antara penggunaan pelapis woven fusible interfacing 901, nonwoven fusible interfacing 25F, dan knit fusible tricot interfacing pada rok suai ditinjau dari aspek bentuk dan volume, proporsi, daya pakai, serta nilai estetika. Jenis penelitian ini merupakan penelitian komparatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi (check list) yang terdiri dari 30 responden yaitu dosen dan mahasiswa Tata Busana Unesa. Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan analisis statistik nonparametrik uji Kruskal Wallis dengan bantuan SPSS versi 20 taraf nyata 5%. Berdasarkan analisis data didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh jenis interfacing terhadap hasil jadi manipulating fabric box pleats pada rok suai. (2) Hasil jadi manipulating fabric box pleats pada rok suai yang terbaik adalah produk dengan penggunaan pelapis woven fusible interfacing 901. Kata kunci: jenis interfacing, manipulating fabric box pleats, rok suai.
PENGARUH JUMLAH MORDAN TAWAS DENGAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH (AVERHOA BILIMBI L) TERHADAP PEWARNAAN GONI (JUTE) DWI LINDA AYU PUSPITASARI, ROFICA; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH JUMLAH MORDAN TAWAS DENGAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH (AVERHOA BILIMBI L) TERHADAP PEWARNAAN GONI (JUTE) Rofica Dwi Linda Ayu Puspitasari Program Studi S-1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Roficadwilinda.rdl@gmail.com Yulistiana Dosen Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Yulistiana@unesa.ac.idAbstrak Bunga Belimbing Wuluh ( Averhoa Belimbi L) mengandung pigmen warna dan memiliki kandungan zat antosianin dapat dijadikan zat warna alami ramah lingkungan. Pada penelitian ini zat warna alami (bunga belimbing wuluh) diterapkan pada pewarnaan goni (jute). Jenis mordan yang digunakan yaitu mordan tawas dengan jumlah yang berbeda, mordan tawas 100 gram, 150 gram, dan 200 gram. Tujuan penelitian ini adalah yang pertama untuk mengetahui pengaruh jumlah mordan tawas dengan perbandingan 100 gram ,150 gram, dan 200 gram terhadap hasil jadi pewarnaan goni (jute) dengan ekstrak bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L). Kedua untuk mengetahui hasil jadi pewarnaan terbaik dari perbandingan jumlah mordan tawas yang berbeda pada pewarnaan alami menggunakan ekstrak bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap goni (jute) ditinjau dari aspek kerataan warna, ketajaman warna, dan daya serap warna. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi yang diolah menggunakan uji anova tunggal (one way anova) dengan SPSS 23 dengan taraf signifikan ? ? 0.05. Hasil analisis anova tunggal menunjukkan bahwa adanya pengaruh Jumlah Mordan Tawas Dengan Ekstrak Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa Blimbi L) Terhadap Pewarnaan Goni (Jute) ditinjau dari aspek kerataan warna, ketajaman warna, dan daya serap warna. Dari jumlah mordan yang berbeda 100 gram, 150 gram, dan 200 gram dari aspek kerataan warna mordan tawas dengan jumlah mordan 200 gram lebih terlihat merata dengan baik dibandingkan mordan tawas dengan jumlah 150 gram, dan 100 gram. Dari aspek ketajaman warna mordan dengan jumlah 200 gram menghasilkan warna dengan kategori ketajaman yang baik, untuk mordan 150 gram tergolong kategori kurang baik, dan untuk mordan 100 gram tergolong kategori ketajaman tidak baik. Dari aspek daya serap warna hasil mordan tawas 200 gram lebih menyerap zat warna dengan baik dibandingkan dengan mordan tawas 150 gram, dan 100 gram. Kata Kunci : Pewarnaan, Bunga Belimbing Wuluh, Mordan Tawas, Goni Abstract Averhoa Belimbi L flower contains color pigments and has anthocyanin content which can be used as an environmentally friendly natural dye. In this study, natural dyes (Averhoa Belimbi L flower) were applied to jute staining. The type of mordan used is mordan alum with different amounts, mordan alum 100 grams, 150 grams, and 200 grams. The purpose of this study was the first to determine the effect of the amounts of mordan alum with a ratio of 100 grams, 150 grams, and 200 grams to the yield of jute staining with the extract of Averrhoa bilimbi L flower. Secondly to find out the best results of coloring from the comparison of the amount of different alum mordans on natural dye using the extract of Averrhoa bilimbi L flower to jute in terms of color flatness, color sharpness, and color absorption. Data collection techniques in this study were observations that were processed using a single anova test (one way anova) with SPSS 23 with a significant level of ? ? 0.05. The results of a single ANOVA analysis showed that there was an effect of the amount of Mordan Alum with Flower Extract Averrhoa Blimbi L on Jute staining in terms of color flatness, color sharpness, and color absorption. From the amount of different mordans 100 grams, 150 grams, and 200 grams of the flatness aspect of the mordan alum with 200 grams of mordan is more evenly distributed compared to mordan alum with 150 grams, and 100 grams. From the sharpness aspect of the mordan with the amount of 200 grams it produces color with a good sharpness category, for the mordan 150 grams is classified as a bad category, and for the 100 gram mordan is classified as a bad sharpness category. From the aspect of color absorption, the results of the 200 gram mordan alum absorb the dye better than the mordan alum 150 grams, and 100 grams. Keywords : Staining, Averrhoa Blimbi L Flower, Mordan Alum, Jute