Claim Missing Document
Check
Articles

Found 92 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

VARIASI LAMA DEKOMPOSISI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO DENGAN PENAMBAHAN EFFECTIVE MICROORGANISM 4 SEBAGAI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L.) ., Ni Putu Asrini; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) variasi lama dekomposisi limbah kulit buah kakao dengan penambahan effective microorganism 4 sebagai pupuk organik mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.),(2) variasi lama dekomposisi limbah kulit buah kakao dengan penambahan effective microorganism 4 sebagai pupuk organik yang paling baik mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 sampel bibit tanaman gumitir. Jumlah perlakuan terdiri dari 4 perlakuan (0 minggu, 2 minggu, 4 minggu, dan 6 minggu) yang masing - masing perlakuan diulang sebanyak 10 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova One Way, dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD) pada taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) variasi lama dekomposisi limbah kulit buah kakao dengan penambahan effective microorganism 4 sebagai pupuk organik dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) dengan presentase kenaikan berat kering dari lama dekomposisi limbah kulit buah kakao 0 minggu ke 6 minggu 54,43 %, (2) variasi lama dekomposisi limbah kulit buah kakao dengan penambahan effective microorganism 4 yang paling baik dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) yaitu dengan lama dekomposisi 6 minggu dengan rerata berat kering 4,28 gr.Kata Kunci : kulit buah kakao, tanaman gumitir The purpose of this research was to know (1) the variation in decomposition duration of cocoa fruit peel waste with the effective microorganism 4 addition as organic fertilizer resulted in differences growth of marigold plants (Tagetes erecta L.), (2) the variation in decomposition duration of cocoa fruit peel waste with the effective microorganism 4 addition as the best organic fertilizer resulted in differences growth of marigold plants (Tagetes erecta L.). Type of this research was real experimental with Completely Randomized Design (CRD). The samples used in this research were 40 samples of marigold seedlings. The number of treatments consisted of 4 treatments namely 0 weeks, 2 weeks, 4 weeks, and 6 weeks, each of which was repeated 10 times. The data obtained were analyzed by using the One Way Anova test, and obtained by the Least Significant Difference (LSD) test at the 5% significance level. The results of this research showed facts (1) the variation in decomposition duration of cocoa fruit peel with the effective microorganism 4 addition as organic fertilizer can make different growth of marigold plants (Tagetes erecta L.) with a percentage increase in dry weight from the decomposition of cocoa fruit peel waste 0 weeks to 6 weeks 54.43 %, (2) the variation in decomposition duration of cocoa fruit peel waste with the effective microorganism 4 addition as the best organic fertilizer can lead to the best difference in growth of marigold plants (Tagetes erecta L.) in this research, namely 6 weeks decomposition with a mean dry weight is 4.28 gr.keyword : cocoa fruit peel, marigold plant
PEMBERIAN AIR CUCIAN BERAS IR 64 DAN AIR KELAPA PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium laxiflorum ., Ni Luh Sasih Nurcahyani; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pengaruh pemberian air cucian beras pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek, (2) perbedaan pengaruh pemberian air kelapa pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek, (3) pengaruh interaksi antara pemberian air cucian beras dan air kelapa pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan desain penelitian faktorial 4x4. Populasi dalam penelitian ini adalah bibit tanaman anggrek Dendrobium laxiflorum. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 tanaman anggrek yang dibagi menjadi 16 kelompok perlakuan. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova dua arah dengan hasil penelitian menunjukkan pemberian perlakuan air cucian beras dan air kelapa dengan konsentrasi yang berbeda memiliki interaksi yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. Perlakuan dengan pemberian air cucian beras pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek tertinggi yaitu rata-rata berat kering tanaman anggrek sebesar 0,133 gram. Pemberian air kelapa pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek tertinggi yaitu rata-rata berat kering tanaman anggrek sebesar 0,071 gram. Pemberian air cucian beras dan air kelapa pada konsentrasi 60% dan 60% menghasilkan pertumbuhan tanaman anggrek tertinggi dengan rerata sebesar 0,167 gram.Kata Kunci : air cucian beras, air kelapa, pertumbuhan The research objectives to determine: (1) differences the effect of giving rice water in different concentrations on the growth of orchids, (2) differences the effect of coconut water in different concentrations on the growth of orchids, (3) the effect of interaction between giving rice water and coconut water in different concentrations on the growth of orchids. This research is experiment research with group randomized design and 4x4 factorial design. Population in this research was plant seed of Dendrobium laxiflorum. The samples in this research were 48 orchids that are divided into 16 groups. Data were analyzed using two-way ANOVA statistical. The results showed giving treatment rice water and coconut water with different concentrations had significant interaction on the growth of orchids. Treatment with giving rice water at different concentrations on the growth of orchids had highest average orchid plant dry weight of 0.133 grams. Treatment with giving coconut water at different concentrations on the growth of orchids had highest average orchid plant dry weight of 0,071 grams. Treatment with giving rice water and coconut water at a concentration of 60 % and 60 % resulted highest orchids growth with a mean of 0.167 grams.keyword : Coconut Water, Growth, Rice water
THE INFLUENCES OF EXTRACT YOUNG Musa paradisiaca var. sapientum IN VARIATION CONCENTRATION AND WATERING TIMING TO THE GROWTH PLANT OF Capsicum annuum L. ., Sagung Inten Astari; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak tanaman sebagai Zat Pengatur Tumbuh digunakan untuk mempercepat pertumbuhan. Ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda digunakan sebagai pengganti auksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh konsentrasi ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah, (2) pengaruh waktu penyiraman ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah, (3) mengetahui interaksi antara konsentrasi dan waktu penyiraman ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah. Populasi dalam penelitian ini adalah 54 bibit cabai merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3x3 dengan empat kali ulangan. Variabel pertama adalah konsentrasi k1 (5%), k2 (10%), dan k3 (15%). Variabel kedua adalah waktu penyiraman t1 (24 jam), t2 (48 jam), dan t3 (72 jam). Analisis data pada penelitian ini menggunakan ANOVA dua arah. Data dianalisis menggunakan uji Univariat dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menggunakan Post Hoc Test. Hasil penelitian menunjukkan tanaman pada konsentrasi 15% dan waktu penyiraman 24 jam memiliki biomassa tertinggi. Terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan konsentrasi 15% dan waktu penyiraman 24 jam.Kata Kunci : auksin, Capsicum annum L., waktu penyiraman, konsentrasi, ekstrak Musa paradisiaca var. sapientum. Plant extracts as plant growth regulator used to increased growth. Young Musa paradisiaca var. sapientum extract used instead of auxin. This study aims to determine (1) the effect concentration of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers, (2) the effect watering timing of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers, (3) the interaction between concentration and watering timing of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers. Populations in this research are 54 samples red chilli seeds. This study, using research design CRD factorial 3x3 with four replications. First variable is concentration k1 (5%), k2 (10%), and k3 (15%). Second variable is watering timing t1 (24 hours), t2 (48 hours), and t3 (72 hours). Analysis the data using two-way ANOVA. The data that analysis used Univariate test followed by Least Significant Difference (LSD) using Post Hoc Test. The results showed plants on 15% concentration and watering timing 24 hours had the highest biomass. There are significant difference between the treatments concentration of 15% and watering timing in 24 hours.keyword : auxin, Capsicum annum L., watering timing, concentration, Musa paradisiacal var. sapientum extract.
ANALISIS STRATIFIKASI, CROWN COVER, TEKSTUR TANAH DAN KEMIRINGAN LAHAN UNTUK PENENTU TITIK RAWAN EROSI DI KAWASAN SONGAN B ., Komang Ayu Yulia Ari Winandi; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik rawan erosi di kawasan Songan B melalui analisis stratifikasi, crown cover, tekstur tanah dan kemiringan lahan. Penelitian ini adalah eksploratif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh vegetasi dan edafik yang ada di kawasan Songan B. Sampel dalam penelitian ini adalah parameter vegetasi berupa stratifikasi, crown cover, tekstur tanah, dan kemiringan lahan sepanjang line transect. Pengambilan data stratifikasi dan crown cover menggunakan metode kuadrat sepanjang line transect, pengambilan data tekstur tanah dengan pengambilan sampel utuh tanah dan pengambilan data kemiringan lahan dengan mengukur menggunakan haga meter. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat titik rawan erosi di kawasan Songan B. Dari 30 lokasi yang dikaji terdapat 8 lokasi (26,7%) yang termasuk ke dalam kategori sangat rawan erosi, 3 lokasi (10%) rawan erosi, 6 lokasi (20%) cukup rawan erosi, 7 lokasi (23,3%) kurang rawan dan 6 lokasi (20%) yang masuk ke dalam kategori tidak rawan erosi.Kata Kunci : Stratifikasi, crown cover, tekstur tanah, kemiringan lahan, titik rawan erosi, kawasan Songan B. The purposes of this research were to know the erosion vulnerable point in the region of Songan Songan B. This research is explorative. The research design in this research was used a field research. Population in this research were all vegetation and edafik that exist in region of Songan B. Samples in this research were vegetation parameters such as stratification, crown cover, soil texture, and slope of land along the line transect. Data retrieval of stratification and crown cover used quadratic method along the line transect, data retrieval of soil texture used intact sampling and data retrieval of land slope used haga meter. Data analyzed in ecological statistic and descriptive. The results showed that there were erosion vulnerable points in the region of Songan B. Of the 30 locations reviewed there were 8 locations (26.7%) were included to very critical category, 3 locations (10%) were included to critical category, 6 locations (20%) were included to enough critical category, 7 location (23.3%) were included to less critical category and 6 locations (20%) were included to non critical category.keyword : Stratification, crown cover, soil texture, land slope, erosion vulnerable point, region of Songan A-Songan B
CAMPURAN MEDIA TANAM AMPAS KELAPA DAN PUPUK KANDANG MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) ., Kadek Sudarsini; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui peningkatan pertumbuhan tanaman cabai rawit menggunakan media tanam ampas kelapa (2) mengetahui peningkatan pertumbuhan tanaman cabai rawit menggunakan media tanam pupuk kandang (3) mengetahui peningkatan pertumbuhan tanaman cabai rawit menggunakan campuran media tanam ampas kelapa dan pupuk kandang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian fatorial 4 x 4 dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian ampas kelapa dengan takaran 0 gram, 75 gram, 112 gram, 150 gram dan pemberian pupuk kandang dengan takaran 0 gram,75 gram,112 gram dan 150 gram.Hasil penelitian menunjukkan (1) adanya perbedaan pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescent L) setelah diberikan media tanam ampas kelapa dengan takaran yang berbeda. Pemberian ampas kelapa meningkatkan pertumbuhan cabai rawit sebesar 44,4% dengan takaran 112 gram, (2) adanya perbedaan pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescent L) setelah diberikan media tanam pupuk kandang berupa kotoran sapi dengan takaran yang berbeda. Pemberian pupuk kandang meningkatkan pertumbuhan cabai rawit sebesar 44,4% dengan takaran 150 gram dan (3) adanya interaksi antara penggunaan media tanam ampas kelapa dan pupuk kandang berupa kotoran sapi dengan takaran yang berbeda dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescent L). Pertumbuhan yang paling baik terjadi pada interaksi antara ampas kelapa dan pupuk kandang dengan takaran 112 gram berbanding 150 gram, karena terjadi peningkatan sebesar 88.8%.Kata Kunci : ampas kelapa, cabai rawit, pupuk kandang The purpose of this research are (1) to know an increase in the growth of the cayenne pepper using the media of coconut waste, (2) to know an increase in the growth of the cayenne pepper using the media of fertilizer,(3) to know an increase in the growth of the cayenne pepper using the mixture of coconut waste and fertilizer. This research used 4 x 4 factorial research design with 3 times repetition of treatment that given was the given of the coconut waste with dosage 0 gram,75 gram,112 gram and 150 gram and giving the fertilizer with dosage 0 gram,75 gram,112 gram and 150 gram. The result of this study shows (1) differences in cayenne pepper after being given the growing media coconut waste with a different yardstick. Award coconut waste and cayenne papper boost growth by 44,4% with dose 112 gram (2) differences in cayenne pepper after being given the growing media fertilizer with a different yardstick. Award fertilizer and cayenne papper boost growth by 44,4% with dose 150 gram,(3) there is an increasing between the growing media use coconut waste and fertilizer with different degrees in enhancing the growth of plants cayenne pepper. The best growth occurs in the interactions between coconut waste and fertilizer with dosage 112 gram and 150 gram for an increase of 88,8% keyword : cayenne pepper, coconut waste, fertilizer
KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN LANGKA DI HUTAN ALAS KEDATON BERBASIS SOSIAL BUDAYA DESA KUKUH MARGA TABANAN ., I Gede Andy Wira Sanjaya; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Spesies tumbuhan langka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, (2) Cara pemanfaatan spesies tumbuhan langka berbasis sosial budaya, (3) Produk pemanfaatan dari spesies tumbuhan langka dan (4) Konservasi hutan adat yang berorientasi sosial budaya masyarakat setempat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Hutan DTW Alas Kedaton Tabanan. Populasi dalam penelitian ini yaitu spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton dan masyarakat setempat. Sampel dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton yang tercakup oleh kuadrat dengan luas 20x20 m, sejumlah 55 kuadrat. Sampel untuk sosial budaya masyarakat setempat meliputi, komponen masyarakat sejumlah 30 orang. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuadrat. Pengambilan data sosial budaya masyarakat mengenai pemanfaatan tumbuhan langka dan konservasi hutan adat menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Ada sebanyak 56 spesies tumbuhan secara umum, dengan jumlah spesies tumbuhan langka bermanfaat sebanyak 40 spesies (71,5%). Pemanfaatan tumbuhan langka digunakan untuk bahan pangan (16,6%), papan (27,2%), obat (7,6%), industri (12,2%), rumah tangga (10,6%), upacara agama (21,2%) dan budaya (4,6%). Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut meliputi batang (40,9,%), daun (21,2%), buah (21,2%), biji (3,1%), bunga (3,1%), ranting (4,5%), kulit batang (4,5%) dan akar (1,5%). (2) Cara pemanfaatan tumbuhan langka oleh masyarakat setempat memiliki berbagai macam cara yang berbasis sosial budaya dengan teknik tradisional. (3) Produk pemanfaatan tumbuhan langka, diantaranya, olahan buah, bahan bangunan, kerajinan, pewarna makanan alami, bahan upakara/banten dan obat tradisional. (4) Konservasi hutan adat dilakukan dengan cara menerapkan konservasi partisipatif, kearifan lokal (sosial budaya), aspek agama dan kerpercayaan.Kata Kunci : Pemanfaatan Tumbuhan Langka, Sosial Budaya, Konservasi, Hutan Alas Kedaton The purpose of this research is to know (1) Rare plant species that can be utilized by the society, (2) How to use rare plant species based social-culture, (3) Product utilization of rare plant species and (4) Indigenous forest conservation oriented to social-culture of the local society. This type of research is exploratory research. The location of this research is conducted in DTW Alas Kedaton forest Tabanan. The population in this research is a species of plant in the forest DTW Alas Kedaton and local society. The sample in this research is a plant species in the forest DTW Alas Kedaton covered quadratic with an area of 20x20 m, a number of 55 quadratic. Samples for the social-culture of the society comprise a 30-person society component. The method in this research is the quadratic method. The collection of socio-cultural data on the utilization of rare plants and indigenous forest conservation using interviews and questionnaire methods. Data is analyzed descriptively. The results of this research show (1) There are a number of 56 species plants in general, with the number of rare plant species benefical 40 species (71.5%). The utilization of rare plant used for foodstuffs (16.6%), boards (27.2%), traditional medicine (7.6%), industry (12.2%), households (10.6%), religious ceremonies (21.2%) and culture (4.6%). Parts of plants that are utilized for these needs include stem (40.9,%), leaf (21.2%), fruit (21.2%), seed (3.1%), flower (3.1%), twig (4.5%), bark (4.5%) and roots (1.5%). (2) How to use rare plants by the local community has a variety of ways that are based on social-culture with traditional techniques. (3) The Product utilization of rare plant, among others, processed fruit, building materials, crafts, natural food coloring, material upakara/banten and traditional medicine. (4) The conservation of indigenous forests is carried out by implementing participatory conservation, local wisdom (socio-cultural), religious aspects and religious beliefs.keyword : The Utilization of Rare Plants, Socio-Cultural, Conservation, Alas Kedaton Forest
PENGARUH PEMBERIAN AIR RENDAMAN SABUT KELAPA ( Cocos nucifera L.)TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI) (Apium graveolens L.) ., Putu Rahma Dewi; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mendapatkan tanaman yang lebih optimal pertumbuhannya dapat dilakukan dengan cara pemberian nutrisi tambahan air rendaman sabut kelapa. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh pemberian air rendaman sabut kelapa terhadap pertumbuhan tanaman seledri, (2) menganalisis konsentrasi optimal air rendaman sabut kelapa terhadap pertumbuhan tanaman seledri. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman Seledri. Tanaman seledri yang memiliki panjang 5 cm digunakan sebagai sampel diperoleh dengan cara acak random sederhana. Variabel bebas penelitian ini adalah konsentrasi Air rendaman sabut kelapa, variabel terikatnya adalah pertumbuhan tanaman seledri yag diukur dari berat kering tanaman. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova one way. Hasil penelitian menunjukan (1) ada pengaruh pertumbuhan tanaman seledri akibat pemberian air rendaman sabut kelapa, berdasarkan hasil uji hipotesis yakni angka signifikansi 0,003, variasi konsentrasi air rendaman sabut kelapa masing-masing memperoleh nilai signifikansi < 0,05 dengan taraf signifikansi 5%, yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Perlakuan berupa pemberian air rendaman sabut kelapa konsentrasi 20% adalah perlakuan yang paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman seledri dengan berat kering yaitu 1, 29 gr.Kata Kunci : Air rendaman sabut kelapa, Konsentrasi, Pertumbuhan. In order to get a more optimal growth of a plant, can be done by providing additional nutrients such coconut water immersion. This study aims to (1) determine the effect of the coconut water immersion on the growth of celery, (2) analyze the optimal concentration of coco water immersion on the growth of celery plant. The type of this research is a real experiment with completely randomized design. The population in this study is a celery plant. Celery plant which has a length of five centimeter was used as a sample which was obtained by a simple random. The independent variables are the concentration of coconut water immersion, the dependent variable is the growth of celery plants itself which is measured by dry weight of the plants. Data were analyzed using one-way ANOVA statistical test. The results showed that (1) there is an influence of the growth of the plant as the result of giving the coconut water immersion, based on the results of hypothesis testing, the result showed the significance of the number in 0,003, the variations of the concentration of coconut water immersion each of it gained significance value
ANALISIS ORDINASI DAN KLASIFIKASI TABULER PADA VEGETASI PANTAI SABA, KECAMATAN BLAHBATUH ., I Gusti Ayu Apti Purbayani; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pola ordinasi yang terbentuk pada vegetasi di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, (2) Bentuk klasifikasi tabuler vegetasi yang ada di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh vegetasi yang ada disekitaran kawasan Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Sedangkan sampel yang digunakan adalah vegetasi yang terkaver oleh kuadrat dengan ukuran 10x10 m sebanyak 30 kuadrat sepanjang garis pantai. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Data yang di peroleh dianalisis dengan menggunakan metode ordinasi dan klasifikasi tabuler. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pola geometrik ordinasi vegetasi Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh berpolakan geometrik diskontinu dimana unit-unit sampling terbagi menjadi dua kelompok. (2) klasifikasi tabular di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh membentuk dua group yaitu group A dan group B. Group A terdiri atas sub group Ia, Ib, Ic, Id, Ie dan group B tersusun atas sub group IIa dan IIb.Kata Kunci : Ordinasi, Klasifikasi Tabuler, Vegetasi Pantai Saba. The aims of this research is to know (1) the ordination pattern formed in Saba beach vegetation, Blahbatuh district, (2) the tabular classification form of the vegetation in Saba beach, Blahbatuh district. The population of this study was all vegetation around Saba beach, Blahbatuh district. The samples used in this study were the vegetations which were covered by 30 quedrates of 10x10m quadrates along the coast. The method used in collecting the sample was quadrate method using systematic sampling technique. The data obtained were analysed using ordinate and tabular classification method. The result of this research showed that (1) the ordinate geometric pattern of the vegetation in Saba beach, Blahbatuh district was discontinue geometric in which the sampling units were classified into two groups, (2) the tabular classification in Saba beach, Blahbatuh district formed two groups which were group A and group B. Based on the classification, each group furthermore formed some sub-groups. Group A consists of sub-group Ia, Ib, Ic, Id, and Ie, and group B is composed sub-group IIa and IIb. keyword : Ordination, Tabular Classification, Vegetation Saba Beach
PEMANFAATAN DAUN MINDI (Melia azedarach L.) PADA BERAT DAN LAMA WAKTU DEKOMPOSISI BERBEDA SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L.) ., I Gede Ria Mahendra; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemberian daun mindi dengan berat yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). (2) Pemberian daun mindi dengan lama waktu dekomposisi yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). (3) Kombinasi antara pemberian berat daun mindi dengan lama waktu dekomposisi yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experimental research). Sampel yang digunakan adalah tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) dengan ciri morfologi yang sama yaitu dengan tinggi 5 cm. Penelitian ini menggunakan 3 pengulangan dengan 20 perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Anava dua arah (Anava Two Way) dengan rancangan desain faktorial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian berat daun mindi. Perlakuan pada berat 75 gr menghasilkan berat rata-rata tertinggi. (2) Tidak ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian lama waktu dekomposisi daun mindi. (3) Tidak ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian kombinasi lama waktu dekomposisi dan berat daun mindi. Kata Kunci : Pertumbuhan optimal, Limbah daun mindi, Konsentrasi, Masa dekomposisi This research aimed to find out: (1) The provision of mindi leaves with different weights as planting media increases the difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.). (2) The provision of mindi leaves with a long time different decomposition as a medium of planting increases the difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.). (3) The combination of heavy delivery of mindi leaves with a long time different decomposition as a medium of planting increases the difference in the growth of Gumitir plant (Tagetes erecta L.). This research is a real experimental research. The sample is the Gumitir (Tagetes erecta L.) plant with the same morphological characteristic of 5 cm. This study used 3 repetitions with 20 treatments. The Data was analyzed using a two-way Anava two Way statistical test with factorial design. The results of this study show that: (1) There were differences in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the heavy administration of mindi leaves. The treatment at weight 75 gr produces the highest average weight. (2) There was difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the prolonged administration of mindi leaf decomposition. (3) There was difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the combination of long-time decomposition and heavy leaf mindi.keyword : optimal growth, waste of mindi leaves, concentration, period of decomposition
ANALISIS KUALITAS AIR DI PERUMAHAN SEKITAR DAERAH PARIWISATA AIR TERJUN BLEMANTUNG DI DESA PUJUNGAN, TABANAN, BALI ., YULY SAFNA MEGAWATI; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Kualitas air di perumahan sekitar daerah pariwisata Air Terjun Blemantung Desa Pujungan, Tabanan, bali. Di tinjau dari parameter fisika dan kimia. (2). Kualitas air ditinjau dari jumlah total Coliform. Penelitian ini merupakan penelitian ekploriatif dengan populasi penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh air di Perumahan sekitar Pariwisata Air Terjun Blemantung Desa Pujungan, Tabanan, Bali. Dan Sampel dari penelitian ini adalah air dari rumah nomer 5, rumah nomer 7, balai adat dan balai desa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sistematik sampling. Dalam penelitian ini kegiatan yang dilakukan, yaitu, (1). Pengukuran kualitas air di Lapangan, (2). Pengambilan sampel air untuk diuji di laboratorium. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan, (1). Kualitas air diperumahan sekitar daerah pariwisata Air Terjun sesuai data dengan rerata pH 7,16. DO 8,37 mg/L. BOD1,45 mg/L.Timbal 0,0036 mg/L (2). Rerata Total coliform 4,77/100 ml. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini yakni,(1). Kualitas air di Perumahan sekitar Pariwisata Air Terjun Blemantang Tidak Tercemar. (2). Dengan Total coliform 4,77/100 ml menunjukan air dalam kategori baik dan tidak Tercemar. Kata Kunci : Kata kunci : kualitas air. perumahan, air terjun This study aims to find out: (1). Water quality in housing around the tourism area of Blemantung Waterfall in Pujungan Village, Tabanan, Bali. In terms of physical and chemical parameters. (2). Water quality in terms of the total amount of Coliform. This research is an explorative study with the research population in this study is all water in the housing around Tourism Blemantung Waterfall, Pujungan Village, Tabanan, Bali. And the samples from this study are water from house number 5, house number 7, traditional hall and village hall. Sampling technique using systematic sampling. In this study the activities carried out, namely, (1). Water quality measurement in the field, (2). Taking water samples to be tested in the laboratory. Data were analyzed descriptively. The results of this study show, (1). Water quality at home around the Waterfall tourism area fits the data with a mean pH of 7.16. DO 8.37 mg / L. BOD 1.45 mg / L. Lead 0.0036 mg / L (2). The mean total coliform is 4.77 / 100 ml. The conclusions obtained from this study are, (1). Water quality in housing around tourism Blemantang Waterfall is not polluted. (2). With a total coliform of 4.77 / 100 ml showing water in the good category and not polluted keyword : Keywords: water quality, housing, waterfall
Co-Authors ., Devita Kurnia Sari ., Gusti Ayu Oka Utami ., I Gede Andy Wira Sanjaya ., I Gede Eka Saputra ., I Gede Ria Mahendra ., I Gede Surya Natha ., I Gusti Ayu Apti Purbayani ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I Putu Eka Suakarya Utama ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., IB PUTU EKA WEDANTA ., IDA AYU KADE ERAWATI ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Agus Priady Wahyu Winantha ., Kadek Pande Evi Enitasari ., Kadek Sudarsini ., Komang Adi Purnama Putra ., Komang Ayu Yulia Ari Winandi ., Ni Kadek Arini ., NI KADEK LISMAYANI ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti ., Ni Luh Putu Puspitasari ., Ni Luh Sasih Nurcahyani ., Ni Luh Seri Eka Desi Susanti ., NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH ., Ni Made Ayu Pratiwi ., Ni Made Ninda Pradani ., Ni Made Widnyani ., Ni Nyoman Januantari ., Ni Putu Asrini ., Nyoman Edi Supartawan ., PUTU PRIMA DHARMAPATNI ., Putu Rahma Dewi ., YULY SAFNA MEGAWATI A. A. Istri Agung Rai Sudiatmika Desak Made Citrawathi Devita Kurnia Sari . Drs.I Nengah Sumardika,M.Pd. . Gusti Ayu Oka Utami . I Gede Andy Wira Sanjaya . I Gede Astra Wesnawa I Gede Eka Saputra . I Gede Ria Mahendra . I Gede Surya Natha . I Gusti Ayu Apti Purbayani . I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Nengah Suartha I NYOMAN MASTIKA . I Nyoman Wijana I Putu Eka Suakarya Utama . I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I Wayan Sadia I Wayan Sukra Warpala IB PUTU EKA WEDANTA . IDA AYU KADE ERAWATI . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Jelantik Swasta Ida Bagus Putu Arnyana JOHARI MARJAN . Juni Artawan I Kadek . Kadek Agus Priady Wahyu Winantha . Kadek Pande Evi Enitasari . Kadek Sudarsini . Komang Adi Purnama Putra . Komang Ayu Yulia Ari Winandi . MADE AYU SRI ARIANI . MADE EKA ADNYANA . Ni Kadek Arini . NI KADEK LISMAYANI . Ni Kadek Mita Purnama Yanti . Ni Luh Pt. Cariastini . Ni Luh Pt. Cariastini ., Ni Luh Pt. Cariastini NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Putu Puspitasari . Ni Luh Putu Ratih Widianingtias . Ni Luh Sasih Nurcahyani . Ni Luh Seri Eka Desi Susanti . NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Ayu Pratiwi . Ni Made Ninda Pradani . Ni Made Widnyani . Ni Nym.Yuli Adelina . Ni Nym.Yuli Adelina ., Ni Nym.Yuli Adelina NI NYOMAN AYU SUCIATI . Ni Nyoman Januantari . Ni Putu Asrini . Ni Putu Ratih Widiasari . Ni Putu Ratih Widiasari ., Ni Putu Ratih Widiasari Ni Putu Ristiati Ni Wayan Septiari . Ni Wayan Yeti Ratnadi . Nyoman Edi Supartawan . Putu Budi Adnyana Putu Eva Yustini Putu Indah Rahmawati PUTU PRIMA DHARMAPATNI . Putu Rahma Dewi . S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sagung Inten Astari . Sagung Inten Astari ., Sagung Inten Astari Sanusi Mulyadiharja Suartha, I Nengah TRIANA KARTIKA SANTI . YULY SAFNA MEGAWATI .