Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Kinerja Seismik Struktur 10 Lantai Beton Bertulang dengan Metode Pushover Analysis Andina Putri; Shandria Herdinata; Christianto Credidi Septino Khala; Oryza Lhara Sari
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 8, No 1 (2022): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v8i1.68037

Abstract

Abstrak:Indonesia yang berada pada jalur gempa Pasifik dan jalur gempa Asia memiliki resiko gempa yang tinggi. Pada tahun 2018 terjadi gempa dengan kekuatan besar yang berpusat di Palu dan getarannya terasa hingga ke Kalimantan Timur. Hal ini tentunya menunjukkan pentingnya evaluasi struktur gedung bertingkat terhadap gempa di wilayah Balikpapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pada struktur Hotel Platinum di Balikpapan agar dapat diketahui kinerja struktur jika mengalami beban gempa yang melebihi beban gempa yang direncanakan. Analisis pushover mengacu pada SNI 1726:2019 dan ATC-40. Beban yang digunakan mengacu pada SNI 1727:2013, PPIUG 1983 dan PPPURG 1987. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan dan analisis struktur metode pushover dengan program bantu. Analisis dilakukan pada gempa Balikpapan sebagai lokasi eksisting. Hasil analisa pushover menghasilkan nilai gaya geser sebesar 12164,73 KN, displacement atap 6 cm, periode efektif 1,851 dan redaman efektif 5% untuk pushover pada gempa Balikpapan. Berdasarkan pengendalian SNI 1726: 2019, struktur memenuhi persyaratan geser dan simpangan maksimum sehingga struktur aman. Kriteria kinerja struktur berdasarkan ATC-40 adalah segera ditempati yaitu struktur tidak mengalami keruntuhan struktural atau non struktural dan bangunan dapat digunakan kembali.Abstract:Indonesia, which is in the Pacific earthquake path and the Asian earthquake path, has a high earthquake risk even in Kalimantan, the island with the lowest earthquake risk level. The purpose of this study is to determind the performance of the Platinum Hotel structure located in Balikpapan, east Kalimantan, in order to know the performance of the structure if it is subjected to earthquake loads that exceed the planned earthquake load. Pushover analysis refers to SNI 1726: 2019 and ATC-40. The load used is referring to SNI 1727: 2013, PPIUG 1983 and PPPURG 1987. In this study, modeling and structure analysis of pushover methods with assistive programs was carried out. Analysis was carried out on the Balikpapan earthquake as the existing location. The results of the pushover analysis produced a shear force value of 12164.73 KN, a roof displacement of 6 cm, an effective period of 1.851 and an effective attenuation of 5% for a pushover in the Balikpapan earthquake. Based on the control of SNI 1726: 2019, the structure meets the maximum shear and deviation requirements so that the structure is safe. Structure performance criteria based on ATC-40 are immediate occupancy ie the structure does not experience structural or non-structural collapse and the building can be reused.
Analisa Faktor Penyebab Keterlambatan pada Proyek Pembangunan Villa dan Hotel ABC di Bali Oryza Lhara Sari; Andika Ade Indra Saputra; Zainab Abidah
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v5i3.15359

Abstract

Keterlambatan pada suatu proyek merupakan ketidaksesuaian antara penyelesaian dengan waktu rencana. Proyek pembangunan villa dan hotel ABC di Bali merupakan salah satu pembangunan proyek yang pengerjaannya mengalami keterlambatan selama satu tahun. Keterlambatan proyek pembangunan villa dan hotel ABC di Bali disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengadaan sumberdaya (material, man, dan machine) yang tidak terpenuhi, pelaku proyek (kontraktor, owner, dan konsultan), dan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor dominan yang berpengaruh pada keterlambatan proyek berdasarkan peringkat tertinggi. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan survei kepada dua puluh responden stakeholder proyek untuk dapat menganalisa peringkat dari faktor keterlambatan. Berdasarkan identifikasi studi literatur dan focus group discussion terhadap ahli didapatkan empat puluh satu faktor penyebab keterlambatan. Pada perhitungan menggunakan pareto chart ditemukan tujuh faktor dominan peringkat teratas keterlambatan yaitu intensitas hujan tinggi, letak geografis proyek, kondisi tanah tidak mendukung, bencana alam, perubahan desain secara berulang, adanya nego ulang harga pekerjaan, dan jangkauan tc tidak mencakup keseluruhan proyek.
The Effect of Work Discipline on Work Productivity of Construction Employees Raftonado Situmorang; Andika Ade Indra; Ifani Dilla Maharani; Oryza Lhara Sari
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 8, No 2 (2022): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v8i2.70879

Abstract

Abstract: Progress and developments in the world of construction have greatly spurred the growth and development of the construction services business, especially in Indonesia. When carrying out activities, companies need human resources to achieve company goals, namely work productivity. Work productivity is a measure of input and output as well as the role of labor in the company. The factor that affect work productivity is work discipline. Discipline is an attempt to comply with the applicable regulations in the company. Employees must pay attention to the part of work discipline, especially employee absenteeism. Because work discipline greatly affects employee productivity factors. That’s why this research was conducted to determine the effect of work discipline on work productivity with case study in PT. PP (Persero) TBK. EPC Division RDMP RU V Balikpapan Project. The method used in this research uses multiple linear regression analysis with SPSS 23.0, 21 indicators that affect project work productivity of PT. PP includes employee compliance with all company regulations, and at work can improve performance. This is supported by the t-count work discipline value of 2.155 and a significant value of less than 0.05 with values of 0.044.
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sempit Dengan Teknologi Akuaponik Pada Masyarakat Balikpapan Dyah Wahyu Apriani; Tiara Rukmaya Dewi; Andina Prima Putri; Maryo Inri Pratama; Oryza Lhara Sari; Rossana Margaret Kadar Yanti
Jurnal Dharma Jnana Vol. 2 No. 3 (2022): JURNAL DHARMA JNANA
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Muara Rapak merupakan kawasan industri, kawasan pertahanan dan keamanan, serta ruang terbuka hijau yang terletak di kota Balikapapan Kalimantan Timur. Secara spesifik, kawasan Muara Rapak merupakan lokasi padat penduduk dengan lahan kosong yang minim sehingga diperlukan penggunaan lahan seoptimal mungkin. Upaya pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan produktif di Kelurahan Muara Rapak Rukun Tetangga 07 telah dilakukan melalui sistem hidroponik, namun sistem ini dinilai tidak optimal dalam pemanfaatan lahan kosong karena hanya menghasilkan panen berupa sayuran, sehingga diperlukan sistem lain yang dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Sistem Akuaponik merupakan sistem yang menggabungkan metode hidroponik dan akuakultur, dimana sistem ini merupakan alternatif menanam sayur dan memelihara ikan dalam satu wadah tanpa perlu menyedikan lahan tambahan/memperluas lahan. Sistem ini cocok untuk dikembangkan pada daerah sasaran dikarenakan masyarakat memiliki kendala luas lahan dan telah banyak mengetahui mengenai budidaya ikan dan metode hidroponik. Pembuatan model akuaponik serta sosialisasi tentang teknik dan tatacara sistem akuaponik dilakukan pada daerah sasaran untuk mengatasi masalah tersebut. Pelaksanaan program dilakukan selama enam bulan dan menghasilkan model akuaponik yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar, sosialisasi juga telah dilakukan dengan menghadirkan masyarakat daerah sasaran, selain itu dibuat pula media sosial yang berisi seluruh infrormasi pengembangan akuaponik.
Optimasi Tata Letak Pada Proyek Pembangunan Gedung C dan D Institut Teknologi Kalimantan Andika Ade Indra Saputra; Raftonado Situmorang; Oryza Lhara Sari; Athaya Arianti
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1592.625 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.737

Abstract

Proyek pembangunan gedung C dan D Institut Teknologi Kalimantan berada pada lahan yang terbatas sehingga kontraktor mengalami kendala untuk mengatur tata letak fasilitas proyek yang dibutuhkan. Tata letak eksisting yang tidak direncanakan secara optimal dapat berdampak terhadap produktifitas kerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tata letak yang paling optimal pada proyek pembangunan gedung C dan D. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode multi objectives function dengan mengoptimalkan lebih dari dua fungsi tujuan secara bersamaan, yaitu traveling distance (TD) dan safety index (SI). Analitical Hierarchy Process (AHP) dan expert judgement juga digunakan sebagai metode tambahan dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata letak yang paling optimal didapatkan pada alternatif ke-6 dengan nilai TD sebesar 12590,34 meter atau tereduksi sebesar 31,91% dari eksisting yang memiliki nilai TD sebesar 18489,5. Nilai SI pada alternatif ke-6 yaitu 1411,38 dengan penambahan SI 20.28 % dari nilai SI eksisting sebesar 1173,37. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode AHP diperoleh bahwa alternatif ke-6 memiliki nilai index sebesar 0,12997. Dibandingkan dengan kondisi eksisting, tata letak fasilitas proyek pembangunan gedung C dan D pada alternatif ke-6 mampu meningkatkan efektifitas mobilitas pekerja maupun material dan memiliki tingkat keamanan serta keselamatan yang lebih baik.
Rencana Keselamatan Konstruksi (Studi Kasus Gedung Laboratorium Terpadu 2 Institut Teknologi Kalimantan) Raftonado Situmorang; Oryza Lhara Sari; Andika Ade Indra Saputra
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 2 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.318 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i2.772

Abstract

Manajemen keselamatan dan kesehatan konstruksi salah satu tahap pelaksanaannya adalah membuat Rencana Keselamatan Konstruksi. Salah satu rencana pekerjaan di Institut Teknologi Kalimantan adalah pembangunan Gedung laboratorium terpadu 2. Penilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko dan bahaya yang ada, kemudian membuat rencana keselamatan kerjanya. Metode yang digunakan adalah dengan survei yang dilakukan kepada pemangku kepentingan yang ada dan akademisi yang berada di wilayah Institut Teknologi Kalimantan terhadap studi rencana kerja konstruksi Gedung Laboratorium Terpadu 2. Data yang digunakan adalah data gambar rencana, lingkup  pekerjaan, metode pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan. Hasil penelitian ini adalah didapatnya beberapa pekerjaan dengan risiko yang tinggi yaitu pekerjaan pondasi, galian, pilecap, bekisting kolom, pengecoran, pemasangan pipa air, begisting balok dan pelat lantai, pemasangan pipa listrik, dan pekerjaan pasang keramik.  Untuk pencegahan risiko kecelakaan dilakukan rekayasa teknik, tindak mitigasi, peraturan, dan alat pelindung diri.
ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BALIKPAPAN Dimas Adhitya Putra; Oryza Lhara Sari; Raftonado Situmorang
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 9 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/rb.v9i1.2044

Abstract

Dalam dunia proyek konstruksi, waktu merupakan komponen terpenting dalam keberhasilan suatu proyek. Namun, kenyataannya secara umum di lapangan terdapat banyak proyek yang tidakvselesai tepatnwaktu atau mundur dari waktu yangztelah ditentukan sehingga pelaksanaannya mengalami keterlambatan. Dalam hal ini banyak proyek yang biasanya terjadi keterlambatan pada proses pelaksanaannya seperti proyek-proyek yangnada di Kota Balikpapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuisafaktor-faktor yangPmempengaruhi keterlambatanwproyek konstruksi, dan mengetahuiKfaktoroyanggpaling dominan dalam menyebabkan keterlambatan proyek konstruksi di Kota Balikpapan. Metode yangbdigunakancdalamxzpenelitian iniuyaitu metode kuantitatif, pengumpulan data dilakukan denganjpenyebaran kuesionerbyangmselanjutnya dilakukan analisis data berupa uji validitas, uji reliabilitas dan analisis faktor. Setelah dilakukan analisis diperoleh 8 faktorayang mempengaruhizketerlambatan proyek konstruksi di Kota Balikpapan yaitu kesalahan dan ketidaksesuaianbdesain, perubahankdesain olehnowner padapwaktu pelaksanaan, kurangnya kontrol / pengawasan pekerjaan di lapangan, tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan atau kekurangan material konstruksi, metodebkonstruksi / pelaksanaan kerja yang salah atau tidak tepat, lambatnya izin pemerintah, mutu material tidak sesuai spesifikasi, dan pengumpulan data survey yang tidak memadai sebelum desain. Selain itu, dari penelitian ini juga diperolehxfaktor yangzpalingbdominan dalam menyebabkanpketerlambatan proyekzkonsturksi di Kota Balikpapan yaitu faktor kesalahan dan ketidaksesuaian desain.
Kriteria-Kriteria Pemancangan yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan pada Pemilihan Jenis Driven Pile dan Metode Pemancangan Oryza Lhara Sari; Andina Prima Putri; Christianto Credidi Septino Khala
SPECTA Journal of Technology Vol. 5 No. 1 (2021): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.178 KB) | DOI: 10.35718/specta.v4i3.227

Abstract

Pengambilan keputusan membuat praktisi berhadapan dengan berbagai kondisi yang mempengaruhi pemilihan jenis tiang dan metode pemancangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kriteria-kriteria pemancangan yang mempengaruhi pemilihan jenis driven pile dan metode pemancangan yang optimal. Konseptual model disajikan sebagai model teoritis dari literature review yang dilakukan. Survei pendahuluan dilaksanakan dengan mengidentifikasi kriteria dengan wawancara kepada empat expert yang berpengalaman melakukan pekerjaan pemancangan pondasi. Kriteria yang telah diidentifikasi oleh expert digunakan untuk survei kuesioner. Survei kuesioner dilakukan kepada 45 responden praktisi yang pernah melakukan pekerjaan pemancangan pondasi di Balikpapan. Analisis yang digunakan untuk mengetahui kriteria yang berpengaruh adalah analisis deskriptif, uji nonparametrik (Kruskal-Wallis), uji validitas dan reliabilitas. Hasil mendapatkan tiga variabel utama yang meliputi kriteria pemancangan, jenis driven pile dan metode pemancangan. Enam kriteria pemancangan penentu yang didapatkan yaitu karakteristik tanah, kondisi lapangan, karakteristik bangunan, biaya, waktu dan pengalaman sebelumnya.
Comparative Study of Open Frame Structure Modeling with Diagonal Bracing at the Integrated Laboratory of Institut Teknologi Kalimantan Christianto Credidi Septino Khala; Andina Prima Putri; Oryza Lhara Sari
SPECTA Journal of Technology Vol. 5 No. 1 (2021): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.077 KB) | DOI: 10.35718/specta.v4i3.229

Abstract

Generally, brick wall (hebel) is considered as non-structural element, which never be counted to bear structural load. But, if carefully calculated, brick walls take part in structure load bearing. In the purpose of reducing the main structural element properties, the brick wall needs to be considered in bearing structural load. In this article, the brick walls modelled as compressive bracings. Using the structure analysis program, the model showed some significant differences in terms of internal force. From the analysis, the differences of moment, shear, axial and torsional force between open frame model (usual model, OF) and compressive bracing (CB) model were 38.17 kN.m; 58.03 kN; 181.75 kN dan 44.18 kN.m, respectively, where the first model had the bigger numbers than the latter model. Displacement of OF model was quite larger than CB model, with the value of difference was up to 85.35% for the X direction structures, and 70.83% for the Y direction. Final properties used for the design are smaller compared than original design, 30/60 to 40/60 for the beams, 50/50 for the columns with the different reinforcements 16-D22 for the second model compared to 20-D22 for the first one. The depth of slab on the second model was 180 mm, slightly smaller than the first model, 190 mm. It can be concluded that using compressive bracing model, structural properties of ITK Integrated Laboratory Building may greatly be reduced, compared to OF model.
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONTRAKTOR TERHADAP BIM (BUILDING INFORMATION MODELING) DI RUANG LINGKUP KOTA BALIKPAPAN Raftonado Situmorang; Oryza Lhara Sari; Amirul Mu'minin Al Goviqqih
Racic : Rab Construction Research Vol 8 No 1 (2023): JUNI
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/racic.v8i1.3411

Abstract

Currently, in Indonesia the world of construction is growing rapidly, then there is an increasing need for technology to streamline and streamline work in the construction sector. To overcome this, a system called Building Information Modeling (BIM) was created. Compared to conventional methods, the BIM system integrates construction work that can save time and money. To find out the obstacles of contractors in using BIM, this research was conducted to find out the level of understanding of contractors towards BIM and inhibiting factors in implementing BIM. The object of this research is contractors in Balikpapan City, both state-owned and private. By analyzing from various literature and respondents' sources, which make the foundation of this research takes place. In decision making of BIM implementation in Balikpapan City, the results of this research can be considered. The results of the research data analysis and discussion regarding the level of understanding as well as implementation barriers and solutions provided are the results obtained. In implementing the use of BIM, the level of understanding of contractors and practitioners is 0.43 or can be called 43% which means that contractors do not understand BIM. The biggest obstacle in implementing BIM from the analysis of the largest value of 4.4 is the lack of human resources capable of fully operating BIM. Synergizing between all private and state-owned parties to coordinate with each other and provide counseling on the use of BIM in the future is the solution to the obstacles.